Anda di halaman 1dari 17

6.

Golongan Mineral Phospat

Golongan mineral fosfat merupakan satu-satunya bahan galian (diluar air) yang
mempunyai siklus. Unsur fosfor di alam diserap oleh makhluk hidup , senyawa fosfat pada
jaringan
makhluk hidup yang telah mati terurai kemudian terakumulasi dan terendapkan dilautan.
Proses terbentuknya endapan fosfat ada 3 :

1.

Fosfat Primer
Terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin , syenit , dan

takhitserta mengandung mineral fosfat apatit , terutama fluor apatit.


F
2. Fosfat Sedimenter ( marin )
Merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam , pada lingkungan
alkali dan suasana tenang. Mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.

3. Fosfat Guano
Merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut
dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan
tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan , bawah permukaan , dan
gua.

Fosfat merupakan unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya kandungan fosfor dinyatakan sebagai Bone Phospate
of Lime (BPL) atau Triphospate of Lime (TPL) atau berdasarkan kandungan P2O5. Kadangkadang endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks , terutama karbonit
kompleks dan sienit. Berikut akan diberikan contoh mineral fosfat dan deskripsinya.

Monasit (Ce,La,Y,Th)PO4

Tempat ditemukan

: Bangka Belitung

Sistem Kristal

: Monoklin

Warna

: Kekuningan , coklat kemerahan sampai coklat.

Goresan

: Hampir putih

Kilap

: Non logam

Belahan dan pecahan

: Jelas & choncoidal

Kekerasan

: 5 5,5 Skala Mohs

Berat Jenis

: 4,6 5,4 gr/cm3

Genesa

: Terbentuk pada lingkungan batuan beku yaitu sebagai mineral


asesori pada granit dan sienit. Pada lingkungan

pegmatite , dan
sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam lingkungan
sedimen. Berasosiasi dengan zircon , xenotim , magnetit ,
apatit,
ilmenit , rutil , dan kolumbit.
Kegunaan

: Sumber torium dan torium oksida.

AKALAH FOSFOR
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).
Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalamm bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mills, 1996).

Karena begitu pentingnya unsur fosfor dalam kehidupan, maka makalah ini dibuat
untuk membahas unsur fosfor secara mendetail.
B.

Tujuan

1.

Mendeskripsikan sejarah unsur fosfor

2.

Menjelaskan keberadaan unsur fosfor

3.

Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia unsur fosfor

4.

Menjelaskan pembuatan/teknik ekstaraksi dari unsur fosfor

5.

Menjelaskan kegunaan dan kerugian unsur fosfor

6.

Mengetahui senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan Permasalahan
Bagaimana sejarah tentang unsur fosfor?
Bagaimanakah keberadaan unsur fosfor?
Bagaimanakah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor?
Bagaimanakah pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor?
Apa sajakah kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor?
Apa saja senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor?

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah

Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia


menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah
dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya
berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
B. Keberadaan Unsur Fosfor
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).
Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai.
Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga
sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan
terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-. Fosfat
diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan
dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam
air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang
akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk
pertumbuhan plankton adalah 0,27 5,51 mg/liter (Hutagalung et al, 1997).
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid koenzim).
Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat

(H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat.
Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan
fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak proses fotosintesis.
Konsentrasi fosfat di atas 0,3 m akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak
spesies fitoplankton. Untuk konsentrasi dibawah 0,3 m ada bagian sel yang cocok
menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi.
Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis sebelum PO4 jatuh
ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50% seperti organik-P.
Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim dingin hampir semua P adalah
inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses upwelling dan kelimpahan
fitoplankton. Pencampuran yang terjadi dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan
oleh bentuk linear di air dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat
akan sangat berkurang.Fosfor berperan dalam transfer energi di dalam sel, misalnya yang
terdapat pada ATP (Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).
Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor
yang paling sederhana di perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami
hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber
fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik mengalami
perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3] bersifat tidak
larut dan mengendap didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga
(ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan
melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan (Effendi
2003).
Studi tentang sirkulasi fosfor di lingkungan perairan laut merupakan perhatian di
berbagai bidang ilmu bidang ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti menghasilkan
kesimpulan umum bahwa bahwa konsentrasi fosfor akan berubah karena fosfor merupakan
salah satu zat yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses metabolisme. Damanhuri
(1997) menyatakan bahwa kadar fosfat akan semakin tinggi dengan menurnya kedalaman.
Konsentrasi fosfat relatif konstan pada perairan dalam biasanya terjadi pengendapan sehingga
nutrien meningkat seiring dengan waktu karena proses oksidasi f dan bahan organik. Adanya
proses run off yang berasal dari daratan akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan,
tetapi ini tidak terlalu besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses kenaikan
masa air.

Fosfor muncul pada bagian yang beragam di dalam lingkungan bahari, beberapa
muncul dalam bentuk susunan organik seperti protein dan gula, beberapa juga muncul dalam
bentuk kalsium organik dan sebagian dalam bentuk inorganik dan partikel besi fosfat, lalu
juga dalam bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul dalam konsentrasi dibawah
nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan mudah di buat atau tersedia di dalam
atau tersedia di dalam zona penetrasi cahaya yang mencegah fosfor menjadi faktor pembatas
di dalam produktifitas bahari.
Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses
dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh
mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini
bergantung pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat
berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan
polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.
Keberadaan fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan kaar yang lebih
sedikit dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.
Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen dapat
menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae yang berlimpah ini
dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya dapat menghambat penetrasi
oksigen dan cahaya mathari sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada
saat perairan cukup mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury
consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat perairan
mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk beberapa waktuselama
periode kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
Berdasarkan kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: perairan
dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar antara 0 0.02
mg/liter; perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar fosfat 0.021 0.05
mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat total 0.051
0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
Pehitungan persen pada beragam bentuk fosfat di H2O, NaCl, air laut, seperti sebuah
fungsi pada pH. Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih penting (50% pada P= 1000 bar
atau 10.000 m ). H2PO4- bebas adalah lebih besar dengan persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan
5% CaHPO4. Sementara PO43- 27% seperti MgPO4- dan 73% seperti CaPO4.

C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor


a.

Sifat Fisika Unsur Fosfor

1.)
2.)
3.)
4.)
5.)

Warna : tidak berwarna/merah/putih


Wujud : padat
Titik didih : 550 K (2770C)
Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.) Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
7.) Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak
8.)
9.)

enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan


Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.

b.

Sifat Kimia Unsur Fosfor

1.)

Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,

beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
2.) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
D. Pembuatan/Teknik Ekstraksi
Pembuatan Fosfor
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C

Reaksi Pada Fosfor


1.) Asam Fosfat :

P4 + 6CaSiO3 + 10CO

Asam fosfat merupakan cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air. asam
fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian tambahkan
air. berikut reaksinya:

Selain dengan cara ini asam fosfat dapat diperoleh dari batu fosfat yang direaksikan
dengan asam sulfat pekat.

Selain itu, Asam fosfat dengan batu gamping akan membentuk dikalsium fosfat yang
merupakan bahan dasar pasta gigi dan makanan ternak.
Reaksi sederhananya sebagai berikut:
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda.
Reaksi sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.
1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent
2.

Sodium triotho phosphate -----> pelembut air

3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.


2.)

Fosforil Halida
Adalah X3PO, dimana X mungkin F, Cl atau Br. Salah satu yang terpenting adalah Cl3PO,
dapat diperoleh dengan reaksi :

2PCl3 + O2

P4O10 + 6PCl5

2Cl3PO

10Cl3PO

3.) Trimetilfosfit
Mudah menjalankan isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam metilfosfonat :
P(OCH3)3

CH3PO(OCH3)2

Daur Fosfor

Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk
metabolisme sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi
dan tulang vertebrata. Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam
dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam
bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai
hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang
mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut
dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan
fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan.

Daur fosfor tidak akan seribet daur nitrogen yang diposting sebelumnya. Fosfor sangat
penting bagi kehidupan. Sebagai fosfat, merupakan komponen DNA, RNA, ATP, dan juga

fosfolipid yang membentuk semua membran sel. Melihat hubungan antara fosfor dan
kehidupan, fosfor adalah unsur yang secara historis pertama kali diisolasi dari urin manusia,
dan tulang abu merupakan sumber fosfat penting pada awalnya. Kadar fosfat yang rendah
batas penting untuk pertumbuhan di beberapa sistem perairan.

Daur / siklus fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan fosfor dari
lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan dalam proses biologis. Berbeda dengan daur
hidrologi, daur karbon, dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer.
Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen :
H2PO4- dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat dalam bebatuan. Pengikisan dan pelapukan
batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai laut sehingga membentuk
sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi.
Ion fosfat dapat memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut
melalui absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora
mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya.
Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan
jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian
diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.

Siklus fosfor lebih sederhana dibandingkan dengan siklus karbon atau siklus nitrogen. Siklus
fosfor tidak meliputi pergerakan melalui atmosfer, karena tidak ada gas yang mengandung
fosfor secara signifikan. Selain itu, fosfor hanya ditemukan dalam satu bentuk fosfat (P043-)
anorganik (pada air dan tanah) dan yang diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis
organik. Pelapukan bebatuan secara perlahan-lahan menambah fosfat ke dalam tanah.

Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam molekul biologis, fosfor dipindahkan ke


konsumen dalam bentuk organic. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati

diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang
terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena
itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian
akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Dengan demikian,
sebagian besar fosfat bersiklus ulang secara lokal di antara tanah, tumbuhan, dan konsumen
atas dasar skala waktu ekologis.
Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin
ada organic fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan
Asam Ribonukleat(ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor
anorganik dan akan mengubahnya menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi
organic fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
Hewan tingkat rendah mendapatkan fosfor sebagai fosfor anorganik atau fosfor organic.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan
mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan. Burung laut mempunyai peran penting dalam proses ini, ia akan
mengembalikan fosfor dalam bentuk fosfat. Perubahan dari anorganik fosfat tidak larut
(insoluble) ke fosfat terlarut (soluble) merupakan aktivitas mikroorganisme yang mampu
mengubah fosfor tidak larut ke fosfat terlarut dapat di ketahui dengan metoda agar dengan
menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4).
E. Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor
a.

Kegunaan
1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo
nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor
untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor
yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan
yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
4. asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi bahan penting
pertanian dan produksi tani lainnya.
5. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air,
dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
6. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan
tulang.
7. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan
cahaya putih.
8. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk energi dan pertumbuhan
b.

Kerugian
1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki
sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis
kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya From Beirut to
Jerusalem (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit,
paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan
menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan
mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.
Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan oksigen
membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun yang paling

berbahaya yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan
pada ledakannya.
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar
800C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika
mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5
dalam bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun
bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu
jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak
sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan menyebabkan
kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang
lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah
lagi jika terkena dalam jumlah banyak.
F. Senyawa-Senyawa Paling Umum dengan Unsur Fosfor
Fosfor yang dapat dikonsumsi oleh tanaman adalah dalam bentuk fosfat, seperti
diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
Trinatrium fosfat (Na3PO4), Seyawa fosfor anorganik yang biasa terdapat di perairan
Sumber alami fosfor diperairan adalah pelapukan batuan mineral, misalnya fluorapatite
[Ca5-(PO4)3F], hydroxylapatite [Ca5-(PO4)3OH], strengire [Fe(PO4)2H2O], whitlockite [Ca5(PO4)2], dan berlinite (AIPO4)
Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat
merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses
metabolisme sel suatu organisme.
Fluor-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaF

Karbonato-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaCO3

Hidroksi-apatit

3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2

Oksi-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaO

Trikalsium-fosfat

Ca3(PO4)2

Dikalsium-fosfat

CaHPO4

Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

1.

Fosfor merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Fosfor adalah unsur kimia yang
memiliki lambang P dengan nomor atom 15.Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak,

2.

termasuk golongan nitrogen


Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan
dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa

3.

organik yang berupa partikulat.


Sifat fisikanya adalah Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang
memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Dan
sifat kimianya yaitu fosfor ada yang bersifat reaktif/tidak reaktif, mudah terbakar, dan

beracun.
4. -Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C
P4 + 6CaSiO3 + 10CO
5.

Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah merusak jaringan

6.

tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh pada suhu yang tinggi.
Senyawaan umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat
dihidrogen (Ca(H2PO4)2).

Bahan Galian Industri : Fosfat

Fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau suatu radikal yang terdiri dari satu atom fosforus
dan empat oksigen. Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen
dengan kandungan fosfor ekonomis.

Asosiasi : Pada umumnya endapan fosfat ditemukan di daerah yang banyak mengandung batu
kapur.
-

Genesa :
Fosfat Primer : Terbentuk selama proses pembekuan magma, Berasosiasi dengan batuan
beku alkali kompleks, Mineral-mineral pembentuknya adalah apatit [Ca10(PO4)6F2)] .
contoh catalo-brazil
Fosfat Sekunder : Terendapkan di laut dalam, Terjadi pada lingkungan yang alkali dan
suasana tenang. Contoh kec bogorejo-blora jateng
Fosfat Guano: Hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar, Kotoran
bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air tanah, Tempat pembentukan
: permukaan, bawah permukaan, dan gua. Contoh : Chinca Guano Island-peru.

Unsur P dalam phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat
pembungaan, pemasakan biji dan buah. Para ahli kimia menemukan fakta bahwa fosfat
sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Perubahan pola industri
pertanian yang mengarah pada pola Organik membuat pupuk berbahan fosfat kini mulai
dicari.
Eksplorasi :

1.

Pembuatan sumur uji (2-5 meter)

2.

Pengambilan sample

3.
4.

Analisa lab/lapangan
Pengeboran

Penambangan : tambang terbuka


Mengambil endapan fosfat : backhoe loader
Penggalian dan pemuatan
Pemuatan menuju lokasi pengolahan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengolahan :
Penghancuran : crusher
Penghalusan : hammer mill
Pencucian : washer mill
Flotasi
Pengeringan : pan granulator
Pengepakan

Kegunaan :
Pada umumnya fosfat digunakan dalam industri pembuatan pupuk.
Untuk pembuatan superfosfat (pupuk)
Untuk pembuatan asam fosfat sebagai bahan pembuat minuman bersoda

Anda mungkin juga menyukai