PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hama adalah hewan atau organisme yang aktivitasnya dapat
menurunkan nilai ekonomis dan merusak kualitas juga kuantitas produk
pertanian. Hama berdasarkan tempat penyerangannya dibagi menjadi 2
jenis yaitu hama lapang dan hama gudang/hama pasca panen. Hama
gudang merupakan hama yang merusak produk pertanian saat berada di
gudang atau pada masa penyimpanan.
Penyakit benih merupakan penyakit penting pada berbagai
komoditas pertanian. Penyakit benih ini dapat menyebabkan kerusakan
dalam bentuk perubahan warna, bentuk, nekrose, penurunan daya
kecambah, dan mengurangi nilai biji (benih). Kehilangan hasil yang
disebabkan penyakit benih mencapai lebih dari 5 %, dan infeksinya dapat
mencapai 50%. Penyebab utama kerusakan pada benih adalah jamur,
bakteri, dan virus (patogen). Benih dapat diserang patogen sebelum biji
(benih) berkecambah (pre emergence damping off), sedang apabila
menyerang setelah muncul kecambah disebut post emergence damping off.
Bentuk kerusakan karena serangan patogen sangat bervariasi, tergantung
macam patogen, benih dan faktor lingkungan.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui hubungan antara jenis pakan terhadap tingkat
preferensi hamaCallosobruchus chinensispada benih kacang hijau
dalam simpanan.
b. Untuk mengetahui metode pengujian patogen benih dan macammacam patogen yang terdapat dalam benih.
1.3 Manfaat
Mampu mengetahui hubungan antara jenis pakan terhadap tingkat
preferensi hama Callosobruchus chinensis pada benih kacang hijau dalam
simpanan dan memahami metode pengujian patogen benih dan macammacam patogen yang terdapat dalam benih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kacang
hijau
(Callosobruchus
Spesies
Callosobruchus
Daur Hidup
Pada kumbang jantan mempunyai ukuran tubuh 2,4 mm - 3 mm
Gejala serangan
Gejala serangan kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis)
tampak lubang pada biji-biji kacang hijau yang mengakibatkan lamakelaman biji tersebut menjadi retak. Intensitas serangan akibat hama
dalam produk simpanan termasuk dalam kategori sedang, walaupun
Cara Pengendalian
Sampai saat ini pengendalian hama pasca panen pada biji kacang
Damping-Off
Damping-Off adalah suatu penyakit yang menyerang benih,
Antraknosa
Penyakit patek atau antraknosa
BAB III
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Teknologi Produksi Benih Aspek Hama Penyakit Tanaman materi
Penyakit Benih dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 April 2015 di
Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang.
2.2 Alat dan Bahan
Hama Gudang
Alat :
a.
b.
c.
d.
Bahan :
a. Callosobruchus chinensis :sebagai bahan praktikum
b. kacang hijau varietas vima : sebagai bahan praktikum
Penyakit Benih
Alat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bahan :
a.
b.
c.
d.
Sediakan 3 gelas plastik berisi masing-masing dengan 100 gram kacang hijau.
Masukkan 10 Callosobruchus chinensiske dalam masing-masing gelas
plastik.
Berilah label untuk masing-masing jenis kacang hijau.
Tutup gelas plastik dengan kain kasa dan ikat dengan karet gelang.
Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai dengan 4 kali
pengamatan.
Setiap pengamatan amati bobot dan jumlah imago Callosobruchus chinensis
pada masing-masing gelas plastik yang berisi benih kacang hijau.
Dokumentasi pengamatan
Penyakit Benih
siapkan alat dan bahan
Sterilkan meja kerja dengan alkohol.
Setiap
pengamatan
amati
bobot
dan
jumlah
imago
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil (Berupa tabel dan grafik)
Varietas
Kacang hijau
Awal
106,55 gr
Minggu I
94,91 gr
Minggu
92,06 gr
(Konsumsi)
Kacang hijau
106, 65 gr
100, gr
100,47 gr
100,47 gr
105, 46 g
(Murai)
Kacang hijau
105, 75 gr
98,93 gr
88,24 gr
88, 24 gr
96, 96 gr
(Fima)
Hasil Pengamatan Berdasarkan Kualitas Kacang Hijau
Varietas
Kacang hijau
Awal
10 imago
Minggu I
1
Jumlah Hama
Minggu II
0
( Konsumsi)
Kacang hijau
10 imago
>10
(Murai)
Kacang hijau
10 imago
>10
(Fima)
Minggu III
0
Minggu
>10
FOTO
Hari kelima
vima pada minggue pertama yang hidup hanya 1 dan pada minggu kedua
sampek keempat mati semua. Keadaan biji seperti bentuk biji, kekerasan
kulit, warna dan adanya kandungan zat kimia tertentu berpengaruh pula
pada preferensi serangga. Menurut (Yusuf,2009), kualitas makanan suatu
bahan mempunyai arti yang sangat dalam kaitannya dengan percepatan
perkembangbiakan serangga yang pada akhirnya berpengaruh pada
tingkatan serangan yang dilakukannya (kualitas dan kuantitas serangan).
Pada penyakit benih yang dilakukan pada benih jagung pada hari
pertama dan kedua benih belum nampak adanya penyakit, pada hari ketiga
sampai ketujuh benih jagung tumbuh dengan baik dan tidak nampak
adanya tanda-tanda penyakit. Ini berarti benih jagung pada hari pertama
sampai ketujuh benih dapat tumbuh dengan baik. Dan jagung varietas
yang digunakan adalah varietas unggulan yang baik sehingga benih tidak
terkontaminasi oleh cendawan dari luar, dan juga penyimpanan benih
sangat bersih dari cendawan, patogen, dll. Menurut Baharudin dkk (2013),
infeksi cendawan dapat terjadi pada saat proses pemanenan, transportasi,
penyimpanan, dan pendistribusian benih. Sama seperti yang tampak pada
kedua sampel yang digunakan bahwa terdapat serabut hifa jamur berwarna
hitam dan berwarna putih dan menyebar hampir menutupi permukaan
benih. Selain itu tingkat penularan patogen penyebab penyakit pada
tanaman cukup beragam, bergantung pada variabilitas genetik, variabilitas
fenotipik, dan interaksi antara genetik dengan lingkungannya.
4.2 Pembahasan Soal
Tidak terjadi penambahan populasi C.Chinensis pada kacang hijau
varietas konsumsi, varietas murai dan juga varietas vima. Hal ini dapat
terjadi karena suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dengan kondisi yang
diinginkan oleh hama,sehingga populasinya turun. Kemunduran atau
peningkatan populasi suatu hama khususnya hama gudang dipengaruhi
oleh beberpa faktor seperti : faktor makanan (kualitas, kadar air), faktor
iklim (temperatur, kelembaban, cahaya, aerasi), keadaan musuh alami
( predator, parasit, patogen ), faktor kegiatan manusia. Faktorfaktor tersebut diatas dapat mempengaruhi kehidupan hama tanaman dan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hama gudang merupakan hama yang merusak produk pertanian saat
berada di gudang atau pada masa penyimpanan. Penyakit benih merupakan
kontaminasi akibat mikroorganisme yang menyerang kecambah atau tanaman
yang tumbuh dari benih. Berdasarkan data pengamatan hasil praktikum
diketahui hama dari varietas kacang hijau yaitu varietas konsumsi, varietas
murai, varietas vima tidak ada yang hidup sama sekali mulai dari minggu
pertama sampai keempat. Pada penyakit benih jagung tidak ada penyakit dan
benih tumbuh dengan baik.
5.2 Saran (Asisten dan Praktikum)
Asisten :
Asisten sudah sangat baik, namun penjelasan ditingkatkan.
Praktikum :
Praktikum teknologi benih sangat baik karena materi yang disajikan sangat
bagus. Dan untuk alat-alatnya upaya dilengkapi.
DAFTAR PUSTKA
Baharudin, A. Purwantara, S. Ilyas dan M.R. Suhartanto. 2013. Patogenisitas
Beberapa Isolat Cendawan Terbawa Benih Kakao Hibrida. Jurnal Littri
Borror, D. J., C. A. Triplehorn & N. F. Johnson. 1996. Pengenalan Pelajaran
Serangga.Ed. 6. Penerjemah: S. Partosoedjono. Yogyakarta : UGM press.
Khalsoven. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru - Van
Hoeve.
Jakarta. 701 halaman.
Imms, A.D., 1976. General Textbook of Entomology. Methuen And Co LTD,
London.
M. Yasin. 2009. Kemampuan Akses Makan Serangga Hama Kumbang Bubuk
Dan
Faktor Fisikokimia Yang Mempengaruhinya Prosiding Seminar Nasional
Serealia 2009. Balai Penelitian Tanaman Serealia. ISBN :978-979-894027-9.
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 135040201111232
Kelas
: Kamis 15.20-16.45
Asisten
: Amul
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014