Anda di halaman 1dari 27

Tugas Teknik Tenaga Air

II.

Perencanaan Bangunan
Debit Banjir Rencana yang diambil Q200th = 401,55

yang didapat dari

metode Nakayasu. Debit pembangkitan diambil debit dengan keandalan 70 %


sebesar Q70% = 2,017

. Lebar sungai = 30 m disekitar lokasi Bendung.

Kemiringan dasar saluran diperkirakan sebesar = 0,025. Elevasi dasar bendung = +438
mdpl.
Perencanaan Hidrolis Bendung
Dari hasil pengukuran topografi dan perhitungan kehilangan dan elevasi muka
air serta beda tinggi akibat kemiringan, elevasi mercu bendung diketahui sebagai
berikut :

Elevasi muka air bak penenang

= + 434 m

ketulangan energi total

3m

Beda tinggi akibat kemiringan

4m

Elevasi Mercu Bendung

= + 441 m

Setelah mengetahui elevasi Mercu Bendung, maka tinggi Bendung PLTA dapat
diketahui dengan pengurangan oleh elevasi dasar sungai :
Elevasi dasar sungai/bendung
Tinggi Bendung

Kelompok 2

= + 438 m
=

3m

23

Tugas Teknik Tenaga Air


A. Pintu Pengambilan (Intake)
Pintu Air

+ 441

z = 0,2

t = 0,1
3 m

a = 1,4 m

h = 1,3 m

d = 0,2 m

T = 1,5

+ 438

Syarat = z = 0,15 0,3

diambil z = 0,2 m

d = 0,15 0,25

diambil d = 0,2 m

= 0,7 0,9

diambil = 0,8 m

t = 0,1 m
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai. ambang direncana
diatas dasar dengan ketentuan sebagai berikut :
T = 0,5 m Jika sungai hanya menyangkut lanau
= 1 m Jika sungai hanya menyangkut pasir dan kerikil
= 1,5 m Jika sungai hanya menyangkut batu-batu bongkah.
ket = Qrencana = 2,017
Qintake = 1,2 x Qrencana
= 1,2 x 2,017
= 2,4204
Lebar pintu pengambilan
Q

=.b.a

2,4204 = 0,8 x b x 1,4


b

dengan lebar 1,2 m diambil pintu pengambilan


Kelompok 2

24

Tugas Teknik Tenaga Air


B. Pintu Penguras
lebar pintu penguras diambil sebesar kurang lebih 60 % dari lebar pintu pengambilan.
bp = 0,6 (1,2)
7
dengan lebar pilar = 0,5 m

C. Lebar Bendung
Be = B 2 ( n . Kp + Ka ) H1
dengan n = Jumlah Pilar
Kp = Koefisien Kontraksi Pilar
Ka = Koefisien Pangkal Bendung
H1 = Tinggi Energi

Kelompok 2

25

Tugas Teknik Tenaga Air


Dipilih Bentuk Mercu Bulat

jari-jari mercu bendung pasangan batu akan berkisar antara 0,3 sampai 0,7 kali H1maks dan untuk
mercu bendung beton dari 0,1 sampai 0,7 kali H.1maks
Persamaan tinggi energi-debit untuk bendung ambang pendek dengan pengontrol segi empat
adalah:

di mana:

Q = debit, m3/dt
Cd = koefisien debit (Cd = C0C1C2)
g = percepatan gravitasi, m/dt2 ( 9,81)
Be = lebar efektif mercu, m
H1 = tinggi energi di atas mercu, m.

Koefisien debit Cd adalah hasil dari:


- C0 yang merupakan fungsi H1/r (lihat Gambar )
- C1 yang merupakan fungsi p/H1 (lihat Gambar )
- C2 yang merupakan fungsi p/H1 dan kemiringan muka hulu bendung (lihat Gambar)

Kelompok 2

26

Tugas Teknik Tenaga Air

Kelompok 2

27

Tugas Teknik Tenaga Air

Direncanakan bendung yang dilengkapi dengan pintu penguras dengan lebar 1 m sebanyak 1
buah pintu yang dipisahkan dengan 1 buah pilar segi empat dengan sudut yang dibulatkan (Kp
= 0.02) dengan lebar 0.5 m. Pangkal bendung berupa tembok segi empat dengan tembok hulu
pada 90 ke arah aliran (Ka = 0.2). Lebar bersih bendung sama dengan lebar rata-rata sungai
pada as bendung dikurangi dengan lebar pilar-pilar. Perhitungan dilakukan dengan cara cobacoba secara tabelaris dengan masukan :
Q

= 401,55 m3/dtk

=1 m

=3m

= 30 (1 x 0,5) = 29,5 m

Q200
m /detik

Be

(m)

(m)

(m)

384,904
391,045
401,315

28,048
28,039
28,013

3
3
3

1
1
1

Kelompok 2

Cd
1,343
1,352
1,352

H1
(m)
3,300
3,320
3,380

H1/r

p/H1

2,750
2,767
2,817

0,909
0,904
0,888

Grafik
Co

C1

C2

(p/g)/H1

1,400
1,410
1,410

0,961
0,960
0,960

0,998
0,999
0,999

0,093
0,092
0,090

(p/g)
0,306
0,306
0,306

28

Tugas Teknik Tenaga Air

H1 = 3,38m

p=3m
r=1m

1m

28,5

0,5 m

Penampang Mercu Bendung


Dari perhitungan diperloeh Be = 28,013 m dan H1 = 3.38 m
Untik menentukan tinggi air diatas mercu dapat dicari dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
Hd = H1 K

Dimana :
K=

dengan

K=

V1 =

= 4,24

= 0,92

Hd = 3,38 0,92
= 2,46 m

Kelompok 2

29

Tugas Teknik Tenaga Air


Muka Air Banjir di Hilir mercu Bendung
Dengan menggunakan persamaan manning
Q=AV

diamana :

R = Jari jari hidrolis = A/P


A = Luas penampang basah
P = Keliling Basah
n = Koefesien manning - diambil 0,04
I = Kemiringan dasar saluran = 0,025

no

Q(m3/detik)

v:h

b (m)

y (m)

hds (m)

hu (m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

50
100
150
200
250
300
350
400
450

1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1

30
30
30
30
30
30
30
30
30

0,5969
0,9055
1,1555
1,3737
1,5709
1,7529
1,9230
2,0835
2,2362

438
438
438
438
438
438
438
438
438

438,5969
438,9055
439,1555
439,3737
439,5709
439,7529
439,923
440,0835
440,2362

untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air sebesar 2,09 m
Kelompok 2

30

Tugas Teknik Tenaga Air

Penentuan Elevasi

Tinggi energi dihulu = elevesai mercu + H1

= 441 + 3,38
= 444,38 m

Muka air dihulu = elevesai mercu + Hd

= 441 + 2,46
= 443,46

Elevasi Dasar Sungai

= +438 m

Elevasi Mercu

= +441 m

Muka Air Dihilir

= 438 + 2,09

= 440,09 m

Tinggi energi dihilir

= 440,09 +

= 440,09 + 0,5
= 440,59 m

= 0,5 (asumsi)

D. Kolam Olak (Tipe Bak Tenggelam Bucket Type)


Untuk menentukan dimensinya dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Debit Satuan : q =

= 14,33

Kedalaman Kritis (hc)

hc =

= 2,76 m

H = Tinggi air dihulu pelimpah Tinggi energi di hilir pelimpah


= 444,38 m 440,59 m
= 3,79 m
Kelompok 2

31

Tugas Teknik Tenaga Air

Menentukan Jari-Jari Bucket


Untuk

= 1,373 ; Maka dari gambar didapat :

= 1,56 ; Sehingga Rmin = 1,56 X hc = 1,56 X 2,76 = 4,3 ; R rencana = 4,5 m

Menentukan batas muka air hilir minimum (Tmin)


Untuk

= 1,373 ; Maka dari gambar didapat :

= 2,01 ; Sehingga Tmin = 2,01X hc = 2,01 X 2,76 = 5,55 m diambil 5,6 m


Kelompok 2

32

Tugas Teknik Tenaga Air

Dimensi Kolam Olak

Kelompok 2

33

Tugas Teknik Tenaga Air


E. Analisa Stabilitas
1. Rembesan dan Tekanan Air Tanah
Pada perancangan ini akan dihitung menggunakan metode angka rembesan Lane. Lantai
muka diadakan karena berfungsi untuk memperpanjang jalur rembesan air. Untuk beda
tinggi muka air akan ditinjau untuk kondisi normal yaitu muka air di hulu sama dengan muka
air pada mercu dan muka air hilir tidak ada karena kondisi ini lebih membahayakan daripada
kondisi banjir.
Pada bendung diketahui terletak pada lapisan tanah pasir kasar dengan angka rembesan
lane (CL) = 6
Keterangan :
CL
Lv
Hv
Hw
LL

= Angka rembesan lane


= panjang rembesan dihitung secara vertikal (m)
= Panjang rembesan dihitung secara horizontal (m)
= beda tinggi antar muka air di hulu dengan di hilir (m)
= Panjang total rembesan

Hw = 441- 437,19
= 3,81 m
LL syarat

= CL x Hw
= 6 x 3,81
= 22,86 m

L yang direncanakan harus lebih besar dari pada LLsyarat agar aman dan panjang creep
memenuhi syarat. Maka diberi tambahan turap di bawah bendung dan/atau blanket depan
dan/atau belakang.
L rencana > LL syarat = 22,86 m
L renc n Lv + ( /3 Hv)

Kelompok 2

34

Tugas Teknik Tenaga Air

Desain Bendung Untuk Rembesan

Kelompok 2

35

Tugas Teknik Tenaga Air


Untuk perhitungan rembesan lane digunakan keadaan normal karena lebih membahayakan
untuk perhitungan stabilitas digunakan saat kondisi debit banjir.
Jalur rembesan dan tekanan air untuk kondisi debit normal:
Titik

Garis

Lv

Panjang Rembesan
Hv
1/3 Hv

1
( 1-2 )
( 2-3 )

0,3

( 4-5 )

2,4

( 6-7 )

0,3

( 8-9 )

2,7

( 10-11 )

0,3

46,8

2,1

3,3

50

46,7

3,3

5,2

38

32,8

4,1

6,5

38

31,5

5,1

8,1

48

39,9

5,2

8,3

48

39,7

6,2

9,8

38

28,2

7,1

11,3

38

26,7

8,1

12,9

48

35,1

8,2

13,0

48

35,0

9,2

14,6

38

23,4

10,1

16,0

38

22,0

14,1

22,4

78

55,6

15,1

24,0

78

54,0

16,1

25,6

68

42,4

18,5

29,4

68

38,6

19,5

31,0

78

47,0

20

31,8

78

46,3

24

38

38

0,1

11
1

12
( 12-A )

2,7

0,9

A
4

B
( B-C )

C
1

D
( D-E )

7,2

2,4

E
1

F
( F-G )

1,5

0,5

G
4

Ket : untuk H

50

10

(G-H )

3,2

0,9

( E-F )

( C-D )

30

0,1

( A-B )

30

( 11-12)

0,8

( 9-10 )

P = H-H

1,2

( 7-8 )

0,1

( 5-6 )

( 3-4 )

Lw/Cw

Lw
0

nH k k n

kN/

CL = Lw/Hw =24/3,81 = 6,3


karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang direncanakan 6,3 maka lantai hulu
sudah mencukupi panjangnya
Kelompok 2

36

Tugas Teknik Tenaga Air


Jalur rembesan dan tekanan air saat kondisi banjir
Titik

Garis

Lv

Panjang Rembesan
Hv
1/3 Hv

1
( 1-2 )
( 2-3 )

0,3

( 4-5 )

2,4

( 6-7 )

0,3

( 8-9 )

2,7

( 10-11 )

0,3

2,1

3,3

74,6

71,3

3,3

5,2

62,6

57,4

4,1

6,5

62,6

56,1

5,1

8,1

72,6

64,5

5,2

8,3

72,6

64,3

6,2

9,8

62,6

52,8

7,1

11,3

62,6

51,3

8,1

12,9

72,6

59,7

8,2

13,0

72,6

59,6

9,2

14,6

62,6

48,0

10,1

16,0

62,6

46,6

14,1

22,4

102,6

80,2

15,1

24,0

102,6

78,6

16,1

25,6

92,6

67,0

18,5

29,4

92,6

63,2

19,5

31,0

102,6

71,6

20

31,8

102,6

70,9

24

38

62,6

24,5

0,1

11
1

12
( 12-A )

2,7

0,9

A
4

B
( B-C )

C
1

D
( D-E )

7,2

2,4

E
1

F
( F-G )

1,5

0,5

G
4

Ket : untuk H

71,8

10

(G-H )

74,6

0,9

( E-F )

2,8

( C-D )

0,1

( A-B )

54,6

( 11-12)

54,6

0,8

( 9-10 )

1,2

( 7-8 )

P = H-H

0,1

( 5-6 )

( 3-4 )

H Lw/Cw

Lw
0

nH k k n

kN/

CL = Lw/Hw =24/3,37 = 7,1


karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang direncanakan 7,1 maka lantai hulu
sudah mencukupi panjangnya
Kelompok 2

37

Tugas Teknik Tenaga Air

Debit Banjir

Kelompok 2

38

Tugas Teknik Tenaga Air


Stabilitas Bendung saat debit Banjir
Gaya vertikal akibat berat sendiri:
Gaya

Tinggi (m)

Alas (m)

Luas m2

G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9

3
4,8
3,8
3,5
0,3
2,7
2,7
1
1

4
3
1
3,5
8,7
2,7
0,45
1
1,5

7,5
14,4
3,8
6,125
2,61
3,645
1,215
0,5
1,5

Tekanan
(kN/m
24
24
24
24
24
24
24
24
24
VG

2)

Gaya (kN)
-180
-345,6
-91,2
-147
-62,64
-87,48
-29,16
-12
-36
-991,08

Momen
Lengan (m) Momen (kNm)
11,7
-2106
11,2
-3870,72
9,2
-839,04
7,53
-1106,91
4,35
-272,484
2,4
-209,952
0,225
-6,561
1,83
-21,96
0,75
-27
MVG
-8460,627

Gaya vertikal akibat tekanan Air


Gaya

Tinggi (m)

W6

3
3
7,2
7,2
1
1
1,5
1,5
0,45
2,9

W7
W8
W9
W11
W12

Tekanan
(kN/m
1,6
78,6
3,8
63,2
8,4
63,2
0,8
70,9
29,0
29,0
V w

2)

Gaya (kN)
2,381
235,886
13,716
455,265
4,206
63,231
0,595
106,275
-13,050
-42,050
826,456

Momen
Lengan (m) Momen (kNm)
11,7
27,861
11,2
2641,926
7,3
100,127
6,1
2777,117
1,83
7,697
2
126,463
1
0,595
0,75
79,706
0,225
-2,936
9,2
-386,860
MVw
5371,695

Gaya Horizontal Akibat tekanan Air


Gaya

Tinggi (m)

W1

3
3
4
4
1
1
1
1
4
4
2,9

W2
W3
W4
W5
W10

Kelompok 2

Tekanan
(kN/m
30
24,6
33,7
46,6
11,6
67,0
8,4
63,2
46,4
24,5
29
H

2)

Gaya (kN)
45,000
73,800
67,300
186,265
-5,794
-67,041
4,206
63,231
-92,700
-98,000
-42,050
134,218

Momen
Lengan (m) Momen (kNm)
5,8
261,000
6,3
464,940
1,33
89,509
2
372,530
0,33
-1,912
0,5
-33,521
0,33
1,388
0,5
31,616
1,33
-123,291
2
-196,000
4,97
-208,989
MH
657,271

39

Tugas Teknik Tenaga Air


Resultan Gaya

Rh H

34

MH 657 7

Rv v -991,08 + 826,456 = -164,624


Mv = -8460,627 + 5371,695 = -3088,932

Tekanan Air pada bak bertambah akibat gaya sentrifugal :


P = dv2/g.r
Dimana : d = tebal pancaran
V = kecepatan pancaran
r = jari-jari bak
g = percepatan gravitasi
kecepatan air tanpa mempehitungkan gesekan adalah :
v=

)=

) = 11,18 m/det

Tebal Pancaran air


d = q/v.Be = 401,55/11,18x(28,013) = 1,28 m
Tekanan Sentrifugal
P=

= 3,63 ton/m2 = 36,3 kN/m

Gaya sentrifugal
Fc = - P x ( ) x R
= - 36,3 x ( ) x 4,5
= -128,29 kN
Jadi tekanan air vertical ditambahkan dengan gaya sentrifugal dengan lengan momen sebesar
3,63m, maka Mfc = -465,69 kNm

Kelompok 2

40

Tugas Teknik Tenaga Air


Jadi gayanya menjadi

RH H

34

8 kN

= 657,271 kNm

Rv v -169,625 128,29 = -297,915 kN

= -3088,932 465,69 = -3554,622 kNm

Titik tangkap resultan gaya pada titik G

h=

v=

= 4,897 m

= 11,93 m

Keamanan terhadap gempa


Pada peta gempa lokasi bendung ada di wilayah 3 = 0,15g
Gaya gempa k = 0,15 x 991,08 kN = 148,662 kN
= 148,662 x 4,897 = 727,998 kNm

o en gu ng Mv + MH +
= -3554,622 + 657,271 + 727,998
= -2169,353 kNm

Kelompok 2

41

Tugas Teknik Tenaga Air

Tekanan tanah dibawah bendung dapat dihitung sebagai berikut :

Panjang telapak pondasi ( L ) = 12,7 m


Eksentrisitas
E = (L/2) (
=(

) < L/6

)(

)<

= -0,93 < 2,1


Tekanan tanah

) < izin = 200 kN/m2

Max =

Max =

) = 13,15 kN/m2 .OK !

) = 33,765 kN/m2.OK !

stabilitas terhadap geser dengan tekanan tanah positif (EP)

Diambil koefisien gesekan untuk batu f=0,75


Asumsi tekanan tanah pasif 30 kN

Sgeser = f x

= 0,75 x

4 > ...OK !

Keamanan S untuk daya dukung adalah :

S=

37 >

5......OK !

Stabilitas terhadap guling

Sguling =

Kelompok 2

56 > ...OK !

42

Tugas Teknik Tenaga Air


F. Saluran Penghantar
Debit Rencana = 2,017

Debit Saluran = 1,1 X Qrencana


= 1,1 X 2,017
= 2,2187
Q(

1,5 - 3

b/h

V (m/dtk)

2,5

0,55 0,6

1 : 1,5

Dari tabel untuk Q = 1,5 3


m = 1 : 1,5
b/h = 2,5
v = 0,55 0,6 diambil V = 0,6 m/dtk

= 2,5 b = 2,5h
S

h
1

1,5h

Luas basah (F) =

2,5h

1,5h

(5,5h + 2,5h)h = 4h2

S=

= 1,8028h

Keliling Basah (k) = b+2s = 2,5h + 2(1,8028h)


= 6,1056 h
Kelompok 2

43

Tugas Teknik Tenaga Air


Q = V.f
2,2187 = 0,7 X 4 h2

diambil h = 0,9 m + Jagaan = 0,9 + 0,4 = 1,3 m

4 h2 = 3,169

b = 2,5h

h2 = 0,793

b = 2,5(1,3) = 3,25 m

h = 0 89

Jari-Jari Hidrolis (R) =

maka dimensi saluran primer

=
= 0,655 h

h = 1,3 m

= 0,655 (1,3)

b = 3,25 m

= 0,8515
Kemiringan dasar saluran (metode manning, saluran beton n = 0,013)
V=

0,6 =

.(

= 0,008
= 0,00007

Kelompok 2

44

Tugas Teknik Tenaga Air


G. Analisa Bak Penenang
Diketahui lebar saluran penghantar (b) = 3,25 m
Maka :
Lebar bak penenang (B) = 3.b = 3 X 3,25 = 9,75 m
Panjang bak penenang (L) = 2.B = 2 x 9,75 = 19,5 m
Data dari dimensi pipa pesat :

Qrencana

= 2,017

Qpipa pesat

= 1,1. Qrencana
= 1,1 X 2,017
= 2,2187

D = 1,072 m
V= =

) = 2,46

S = 0,54 X V X D0,5 = 0,54 X 2,46 X 1,0720,5 = 1,4 m


Sehingga kedalaman di bak penenang
h = 1,4 + 0,85 = 2,25 m
keterangan = 0,85 m = tinggi jagaan
H. Pipa Pesat
Qpipa pesat = 2,2187

Maka diameter pipa pesat = D = 0,72 X 2,21870,5 = 1,072 m


Tebal pipa pesat

=t=

) = 0,05268 inch = 0,0013 m

Tebal pipa pesat yang diambil, t = 8 mm

Kelompok 2

45

Tugas Teknik Tenaga Air


I. Surge Tank
Debit desain = 2,2187

Panjang penstok (L) = 400 m


Tinggi jatuh (H) = 100 m

L < 5.H

400 < 5 X 100

= 2,46 X 400 / (9,81 X 100)

400 < 500

= 1,003 detik

K ren L < 5H

th = V.L/(g.H)

n th 3 et k

k t

k per uk n surge t nk

J. Penempatan Power House


Muka Air Banjir di Hilir Sungai
Dengan menggunakan persamaan manning
Q=AV

diamana :

R = Jari jari hidrolis = A/P


A = Luas penampang basah
P = Keliling Basah
n = Koefesien manning - diambil 0,04
I = Kemiringan dasar saluran = 0,025

Kelompok 2

46

Tugas Teknik Tenaga Air


no

Q(m3/detik)

v:h

b (m)

y (m)

hds (m)

hu (m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

50
100
150
200
250
300
350
400
450

1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1
1;1

30
30
30
30
30
30
30
30
30

0,5969
0,9055
1,1555
1,3737
1,5709
1,7529
1,9230
2,0835
2,2362

330
330
330
330
330
330
330
330
330

330,5969
330,9055
331,1555
331,3737
331,5709
331,7529
331,923
332,0835
332,2362

untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air sebesar 2,09 m
Jadi Penempatan Ketinggian Power House agar tidak mengalami banjir / terendam air dari
sungai maka ditempatkan lebih dari 2,09 m dari dasar sungai, diambil tinggi Power House 4 m
diatas elevasi dasar sungai di hilir = 330 + 4 = + 334 m. Dengan pada ketinggian tersebut maka
Power House aman terhadap air sungai.

Kelompok 2

47

Tugas Teknik Tenaga Air


K. Pemilihan Turbin
Jenis-Jenis Turbin dan Grafik Pemilihan Turbin

Dari grafik jenis turbin untuk beda tinggi sebesar 100 m dan debit rencana =2,017 m3/dtk. Maka
dipilih jenis trubin Francis

Kelompok 2

48

Tugas Teknik Tenaga Air


L. Analisis Daya Pembangkit Listrik
Rumus daya untuk mengetahui kapasitas pembangkitnya sebagai berikut :
Ru us

y : P x x g x Q x H (kW)

Dimana :
P

= daya (kW)

= efisiensi keseluruhan (turbin,generator,trafo)

= berat jenis air (ton/m)

= gravitasi bumi (9,81 m/det)

= debit (m/det)

= tinggi jatuh efektif (meter)

Contoh Perhitungan Daya Pembangkit Listrik.


Berdasarkan data yang ada tinggi jatuh (H) sebesar 100 m ,diperkirakan besar energi
loses sebesar 2 m sehinggia tinggi jatuh Efektif sebesar 100 m - 2 m = 98 m ,efesiensi
keseluruhan dari turbin ,generator dan trafo diperkirakan 90%, debit andalan diambil 70 %
sebesar 2,017 m3/dtk, massa jenis air sebesar 1 ton/m3 dan gravitasi bumi sebesar 9,81 m/det.
Potensi Daya Kapasitas Pembangkit
Dapat dihitung sebagai berikut :
P xxg xQxH
P = 90% x 2,017 x 9,81 x 1 x 98
P = 1745 kW
= 1,745 MW

Kelompok 2

49

Anda mungkin juga menyukai