Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

ETIKA DAN MORAL


DALAM
BERWIRAUSAHA

Oleh :
Muhammad Jahwari (131510501241)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

2015
A. Etika & Moral Bisnis
Salah satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat
perhatian dalam dunia bisnis ini adalah norma dan etika bisnis.
Etika bisnis dapat diartikan sebagai adat sopan santun, adat
kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan bisnis.
Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas
dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan juga
sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik
kepentingan dalam membuat keputusan

dan

memecahkan

persoalan perusahaan. Karena semua keputusan perusahaan


sangat

mempengaruhi

dan

dipengaruhi

oleh

pemilik

kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau


kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap
keputusan

perusahaan

(Stakeholders).

Stakeholders

sendiri

terbagi manjadi dua jenis stakeholders yaitu Internal dan


External,

dimana

Internal

terdiri

atas

Investor,

karyawan,

menejemen perusahan, dll, sedangkan External terdiri atas


pemerintah, pelanggan, pemasok, masyarakat umum, dll.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang
dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22),
ada tiga tingkatan norma etika, yaitu : 1) Hukum, berlaku bagi
masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan; 2) Kebijakan dan prosedur
organisasi, memberi arahan khusus bagi setiap orang dalam
organisasi ketika mengabil keputusan; 3) Moral sikap mental
individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan
yang tidak diatur oleh aturan formal.

Penipuan atau saling menipu bisa terjadi antar pelaku


bisnis dengan pelaku bisnis, pelaku bisnis dengan konsumen,
konsumen dengan pelaku bisnis, konsumen dengan konsumen
dan sebagainya. Penipuan dan pelanggaran etika lainnya banyak
terjadi seperti, permainan cek kosong, atau kadang-kadang
membayar dengan cek/giro bilyet yang rekeningnya sudah
ditutup, utang tidak dibayar, kiriman barang tidak sesuai dengan
contoh, janji tidak ditepati, kiriman barang jumlahnya kurang dari
faktur, barang rusak dan lain-lain.

B. Model Etika Dalam Bisnis


1. Immoral Manajemen;
Merupakan tingkatan terendah dari model manajemen
dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis, yaitu tipe ini pada
umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud
dengan moralitas. Manajemen immoral merupakan kutub yang
berlawanan dengan manajemen etika.
2. Immoral Manajemen;
Merupakan tingkatan tipe yang dianggap kurang peka,
bahwa segala keputusan bisnis yang mereka perbuat sebenarnya
langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak
lain, dan jika terjadi pelanggaran itu dikarenakan ketidak
sengajaan mereka dalam melanggar hukum atau norma etika,
karena kurnagnya pemahaman mereka dalam etika dan aturan
bisnis.
3. Moral Manajemen;
Merupakan tingkat tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika
atu moralitas dalam bisnis/pada level tertinggi dari segala bentuk

perilaku dan aktivitas bisnisnya, dimana hukum merupakan


standar minimum etika dalam berprilaku.
C. Prinsip Etika Dan Perilaku Bisnis
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguhsungguh, terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak
menggelapkan,

tidak

berbohong.

Kejujuran

sangatlah

penting, kejujuran adalah modal penting untuk menuju


sukses.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang
terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan,
tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat dipercaya.
3. Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya,
penuh

komitmen,

patuh,

tidak

menginterpretasikan

persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan


dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman,
karyawan,

dan

negara,

tidak

menggunakan

atau

memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu


konteks profesional.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur,
bersedia mengakui kesalahan, memperlihatkan komitmen
keadilan,

persamaan

perlakuan

individual

dan

toleran

terhadap perbedaan
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik
hati, belas kasihan, tolong menolong, kebersamaan, dan
menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat
orang lain, kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi
semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan
mempermalukan martabat orang lain.

8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati


hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, dan menghormati
proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam
segala

hal,

baik

dalam

pertemuan

pertanggungjawaban profesional.
10. Dapat dipertanggungjawabkan,
menerima

tanggung

jawab

pesonal

yaitu
atas

maupun

memiliki
keputusan

konsekuensinya serta selalu memberi contoh.

dan
dan

Anda mungkin juga menyukai