Separasi/akreta
Plasenta Inkarserata
Plasenta akreta
parsial
Konsistensi uterus
Kenyal
Keras
Cukup
Tinggi fundus
Sepusat
Sepusat
Bentuk uterus
Discoid
agak globuler
Discoid
Perdarahan
Sedang-banyak
Sedang
Sedikit/tidak ada
Tali pusat
Terjulur sebagian
Terjulur
Tidak terjulur
Ostium uteri
Terbuka
konstriksi
Terbuka
Separasi plasenta
Lepas sebagian
Sudah lepas
Melekat seluruhnya
Syok
Sering
jarang
Jarang
sekali,
kecuali
PENDAHULUAN
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
4T
Thrombin - Koagulopati
FAKTOR RESIKO
ANTEPARTUM
Solutio plasenta
Placenta previa
Hipertensi gestasional dengan proteinuria
Overdistensi uterus
Riwayat kelainan hemostasis ibu
INTRAPARTUM
Kelahiran traumatik
Persalinan lama
Persalinan yang cepat
Induksi persalinan
Chorioamnionitis
Distosia bahu
Versi internal podalic dan ekstraksi bokong bayi ke dua
pada persalinan kembar
Kelainan hemostasis maternal didapat
POSTPARTUM
Atonia uteri
Laserasi obstetrik/episiotomi
Sisa plasenta
Ruptur uteri
Inversi uteri
Kelainan hemostasis maternal didapat
Faktor lainnya
Preeklampsia
Riwayat perdarahan postpartum
sebelumnya
Etnis Asia
Nulipara atau multipara
Obesitas maternal
obstetrik/episiotomi
ATONIA UTERI
Etiologi/Predisposisi
1. Atonia Uteri
RETENSIO PLASENTA
Definisi :
Suatu keadaan dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir.
Sebab-sebab :
Plasenta belum lepas dari dinding uterus
Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan
Plasenta belum lepas sama sekali tidak terjadi perdarahan.
Jika lepas sebagian terjadi perdarahan indikasi untuk mengeluarkan
plasenta
Klasifikasi
Plasenta adesiva: perlekatan yang erat antara plasenta pada tempat
implantasinya.
Plasenta akreta: tertanamnya jonjot korion plasenta pada dinding uterus
sampai permukaan lapisan miometrium
Plasenta inkreta: tertanamnya jojot korion sampai lapisan serosa
Plasenta inkarserata: terperangkapnya plasenta yg sudah lepas dalam
cavum uteri akibat jepitan lingkaran konstriksi pd OUI
RETENSIO PLASENTA
laserasi serviks,
vagina atau
perineum
perpanjangan
laserasi saat SC
ruptura uteri
inversio uteri
- persalinan
presipitatus
- persalinan
pervaginam
operatif
- malposisi
- deep engagement
- operasi uterus
sebelumnya
- paritas tinggi
- fundal plasenta
INVERSI UTERI
PATOFISIOLOGI
Hamil :
volume plasma>30-50%,hemodilusi
Partuskontraksi miometrium+retraksi
miometriumdarah stopjahitan fisiologis
Atonia
kontraksi+retraksi (-)
GAMBARAN KLINIS
Anamnesis
Episode perdarahan postpartum sebelumnya
Riwayat seksio sesaria, paritas, dan riwayat fetus ganda/polihidramnion.
Tentukan jika pasien atau keluarganya memiliki riwayat gangguan
koagulasi atau perdarahan masif dengan prosedur operasi atau menstruasi
Informasi pengobatan, dengan pengobatan hipertensi/penyakit jantung
koagulopati dan pasien memerlukan transfusi
Tentukan jika plasenta sudah dilahirkan
Pemeriksaan Fisik
Pencarian penyebab perdarahan
Hati-hati tjd perubahan hemodinamik tanpa perdarahan massif
Palpasi bimanual uterus terasa lunak, atonia, atau pembesaran uterus,
Palpasi juga dapat merasakan adanya hematom dalam perineum atau
pelvis
Inspeksi servik dan vagina robekan jaringan
Periksa adanya jaringan plasenta yang hilang
syok
Derajat
Syok
Kehilangan
Darah
Tekanan
Darah
(Sistolik)
Terkompensasi
500-1000 mL
(10-15%)
Normal
Ringan
1000-1500 mL
(15-25%)
Menurun ringan
(80-100 mm Hg)
Sedang
1500-2000 mL
(25-35%)
Menurun sedang
(70-80 mm Hg)
Berat
2000-3000 mL
(35-50%)
Menurun drastis
(50-70 mm Hg)
Diagnosis masalah
PPH primer
Uterus lembek dan kontraksi (-)
Syok
Atonia uterus
PPH Primer
Plasenta lengkap
Uterus kontraksi
PPH primer
Uterus kontraksi
Inversi uterus
PPH sekunder
Syok
Abdomen lembek
Nadi ibu cepat
Ruptur uterus
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium :
Darah Lengkap
PT dan aPTT
Kadar fibrinogen
Pemeriksaan
Radiologi :
USG
Angiografi
Pemeriksaan
Lain :
Tes D-dimer
UTEROTONIKA
Jenis dan cara
Dosis dan cara pemberian
awal
Oksitosin
IV: infus 20 unit dalam 1L
NaCL 60 tts/mnt
Methyl-ergometrine
IM atau IV: 0.2 mg perlahan
Misoprostol
Oral: 600 mcg (3 tablet)
Per rektal: 400 mcg (2 tablet)
IM: 10 unit
Dosis lanjutan
Kontraindikasi / hati-hati
ABC
MANAGEMEN ppH
Fundus
Kontraksi (-)
Kontraksi (+)
Kompresi
Bimanual/
Dickinson
Eksplorasi
Tr. Genitalis
Kosongkan
VU
10 unit oksitosin IM
Oksitosin 20 unit/L dalam NaCl atau RL diguyur
10 unit oksitosin langsung ke uterus bl tdk ada akses IV
Koagulopati ?
Normal
Operasi :
Ligasi arteri
Histerektomi
Abnormal
FFP/kriopresipitat/trombosit
P
E
R
D
A
R
A
H
A
N
B
E
R
H
E
N
T
I
KOMPRESI
BIMANUAL
Derajat III, IV
Respon
Jelas
Kristaloid/koloid
respon
Moderat
Dextran 40: 3-5 ml/kg
(Kristaloid 5-10 ml/kg)
Moderat
sedikit
infus cepat
transfusi
stop pdarahan
CVP
Monitor O2
PERASAT DICKINSON
KESIMPULAN
1. PPH~Kehilangan darah sebanyak lebih dari 500 ml setelah
kelahiran spontan atau kehilangan darah sebanyak lebih
dari 1000 ml setelah kelahiran perabdominam
2. Dalam praktek : setiap perdarahan pervaginam setelah
melahirkan yang menyebabkan gangguan hemodinamik
sehingga membahayakan nyawa ibu
3. Penyebab kehilangan darah serius yg paling sering
dijumpai di bagian obstetrik, perdarahan post pertum (4060%)
4. Merupakan faktor penyebab langsung kematian ibu 15
minit perdarahan tidak teratasi
5. Etiologi atonia uteri (paling sering) & retensio plasenta
6. Perhatikan lebih serius mengenai penanganan perdarahan
post partum secara tepat agar dapat mencegah kematian
maternal
7. Perlu observasi rutin pd wanita baru melahirkan untuk
mengenali tanda PPH, 24jam pasca salin