OLEH:
PUTRI MENTARI MULYA
F1B111057
BAB I
PENDAHULUAN
yang terjadi di daerah ini serta struktur geologi primer dan struktur geologi
sekunder yang terdapat di antaranya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian yaitu :
1. Apa faktor yang mempengaruhi terbentuk air terjun di daerah Lasolo
Kecamatan Kendari Barat Sulawesi Tenggara?
2. Bagaimana struktur geologi yang terbentuk di sepanjang daerah air terjun
sungai lasolo Kecamatan Kendari Barat Sulawesi Tenggara?
1.3 Tujuan Penelian
Tujuan penelitian yaitu :
1. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi terbentuknya air terjun di
Lasolo Kecamatan Kendari Barat Sulawesi Tenggara.
2. menganalisis struktur geologi yang terbentuk di sepanjang daerah air terjun
sungai lasolo Kecamatan Kendari Barat Sulawesi Tenggara.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian yaitu agar melihat keadaan geologi yang berada di
sekitar air terjun dan sungai Lasolo Kecamatan Kendari Barat Sulawesi Tenggara.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
satuan
morfologi
yaitu
morfologi
dataran
dan
morfologi
perbukitan
pada daerah penyelidikan ini yaitu sungai stadia tua, hal ini di buktikan karena
adanya arus aliran sungai yang lambat dan penampang sungai yang berbentuk
huruf U, kemudian mempunyai kemiringan yang kecil.
Satuan morfologi perbukitan bergelombang itu umumnya terdapat `pada
bagian tengah yang memanjang dari barat dan timur, menempati sekitar 25%
daerah penyelidikan yang terletak disekitar lereng kaki gunung yang terdiri dari
endapan batuan sedimen dan sebagian terdiri dari endapan batuan metamorf yang
berasal dari batuan sedimen yang mengalami proses metamorfisme. Batuan
sedimen mengalami tekanan dan terjadi perubahan suhu yang meningkat tinggi
sehingga membentuk batuan metamorf. Umumnya merupakan pemukiman
penduduk dan hutan lindung, mempunyai rata rata ketinggian berkisar sampai
1000 meter dibawah permukaan laut.
2.1.2
struktur primer yaitu ripple mark dan struktur sekunder yaitu antiklin, kekar dan
sesar normal.
a. Struktur primer yaitu Ripple mark ini terbentuk di lereng gunung dekat air
terjun dimana struktur ini dipengaruhi oleh pengikisan dari arus air ataupun
angin sehingga material material yang lemah akan ikatannya pada batuan
terbawa sehingga menyebabkan cekungan yang ada pada struktur ini.
Gambar 2.1 ripple mark air terjun di jl. Lasolo kota kendari
Pada gambar ini terlihat jelas bahwa bentuk struktur batuannya itu
bergelombang tetapi pada gambar ini pula terlihat rekahan yang terjadi ini
dikarenakan adanya gaya dari semua arah sehingga menyebabkan rekahan pada
struktur ripple mark ini.
b. Struktur sekunder
Pada daerah penelitian ini terdapat struktur sekunder yaitu antiklin, pada
dasarnya struktur antiklin ini terbentuk pada daerah geologi yang berasal dari
tabrakan lempeng antara
pada stasiun ke tujuh singkapan batuan yaitu lanau, pengukuran strike dip yang di
terukur di daerah ini yaitu N 960 E/ 760.
Pada daerah penelitian ini umunya terdapat kekar, kekar merupakan
struktur rekahan pada batuan di,mana tidak ada atau relative sedikit terjadi
pergeseran. Kekar yang terdapat pada daerah ini umumnya kekar tarikan, hal ini
di buktikan karena adanya dinding pada batuan yang saling memisah jauh akibat
adanya tekanan yang cenderung membelah dengan cara menekannya pada arah
yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi.
3. Sesar turun (Normal fault) adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok
batuan akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi
sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi
seimbang (isostasi). Sesar normal dapat terjadi dari kekar tension, release
maupun kekar gerus.
Kekar adalah retakan atau rekahan yang terbentuk pada batuan akibat
suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Secara umum, kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan atau rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Lipatan adalah suatu deformasi batuan
yang berbentuk gelombang sinusoidal dimana gaya yang bekerja pada batuan
tidak melampaui batas elastisitasnya, sehingga batuan tidak mengalami
pensesaran. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah bawah,
sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
Berdasarkan kemiringan sayap-sayap suatu lipatan, maka lipatan dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1.
Lipatan Simetri adalah lipatan yang kemiringan lapisan batuan pada kedua
10
Bab 3
Metode Dan Tahapan Penelitian
12
3.3.2
dan pengambilan data di lapangan, meliputi studi regional daerah penelitian untuk
mengetahui gambaran umum tentang data geologi pada daerah penelitian. Studi
pendahuluan ini juga termasuk studi literatur yaitu untuk mempelajari
karakteristik dari setiap data secara langsung di lapangan sehingga mempermudah
dalam kegiatan penelitian.
3.4 Tahap Persiapan Perlengkapan Lapangan
Tahap persiapan perlengkapan ini meliputi persiapan kelengkapan alat alat
yang akan digunakan dalam penelitian di lapangan, peminjaman alat lapangan
kepada
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2013, Analisis Air Terjun Serta Struktur Geologi, Kendari, Universitas
Haluoleo.
Noor, Djauhari, 2008, Pengantar Ilmu Geologi, Bogor, Universitas Pakuan.
14
15