Prikes Kata Permisi
Prikes Kata Permisi
PERMISI
REFERENSI
Herdiansyah, Heri. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Taufik, & Juliane. (2010). Komunikasi Terapeutik dan konseling dalam paktik
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
PENDAHULUAN
Keterampilan
untuk
melakukan
komunikasi
merupakan
suatu
LANJUTAN
Negara kita dari jaman dahulu hingga saat ini, dikenal sebagai bangsa yang
sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun & tata karma antar sesama manusia
baik itu kita kenal maupun tidak kita kenal asal usulnya. Pada dasarnya sudah
diajarkan hal tersebut dari kecil untuk selalu menjunjung tinggi hal hal tersebut
yang ditanamkan oleh orang tua kita & lingkungan sekitar kita.
Ucapan permisi ini biasa kita ucapkan ketika sedang berjalan kaki & melewati
orang yang ada disekitar kita atau ketika hendak melakukan sesuatu. Tapi saat ini,
hal tersebut mulai pudar atau bahkan punah secara perlahan tetapi pasti karena
sudah banyak kita lihat dan denger saat ini, sudah banyak sekali manusia yang
ketika berjalan kaki atau hendak melakukan tindakan (dalam keperawatan) tidak
pernah atau enggan mengucapkan kata Permisi.
LANJUTAN
Menurut Hybels dan Weafer II (dalam Liliweri, 2003) komunikasi
merupakan setiap proses penukaran informasi, gagasan dan perasaan.
Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun
tertulis dengan kata-kata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh,
gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu di sekeliling kita
sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya.
Komunikasi secara luas adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang
baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh pihak lain, sedangkan
komunikasi secara sempit dapat diartikan sebagai pesan yang dikirim oleh
seseorang kepada satu atau lebih penerima, dengan maksud secara sadar
untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima
untuk
menerima
dan
saling
memberikan
dukungan,
termasuk
LANJUTAN
Komunikasi
merupakan
proses
interaksi
antara
pemberi
dan