Metodologi Penelitian
Algoritma program R untuk program regresi linier sederhana adalah:
1. Menghitung persamaan atau model regresi, nilai
^y
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada bab ini akan dianalisis dan dibahas faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap IPK mahasiswa dari output regresi program R. Data yang
diambil adalah data mahasiswa mata kuliah Komputasi Statistik Kelas A. Inputan
dalam program adalah y dan x, di mana y adalah respon dan x adalah prediktor.
4.1. Pengaruh Rata-rata Jam Belajar Mahasiswa Terhadap IPK Mahasiswa
Faktor pertama yang akan dianalisis adalah rata-rata jam belajar mahasiswa
sehari-hari terhadap IPK. Output regresi dari program R adalah sebagai berikut:
^y = 3.126945+0.02971218 X.
Jadi pada pengaruh rata-rata jam belajar mahasiswa terhadap IPK mahasiswa adalah
apabila rata-rata jam belajar mahasiswa bertambah satu jam, maka IPK mahasiswa
cenderung naik sebesar 0.02971218 dan jika rata-rata jam belajar mahasiswa 0 jam,
maka intersep garis regresi dengan IPK mahasiswa (y) berada di titik 3.126945.
Dilihat dari nilai koefisien determinasinya (R-sq) maka rata-rata jam belajar
mahasiswa mampu menjelaskan variabilitas IPK mahasiswa dalam model sebesar
0.719615%, sedangkan 99.280385% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model. Dari analisis output di atas, model regresi belum mampu
menjelaskan variabilitas IPK mahasiswa ,karena nilai koefisien determinasinya kurang
dari 70%.
Dari tabel ANOVA di atas dapat diketahui derajat bebas dari regresi adalah 1,
error sebesar 53 dan total sebesar 54. Kemudian untuk nilai sum of square untuk
regresi adalah 0.03485509, error sebesar 4.808719 dan total sebesar 4.843575.
Selanjutnya untuk mean square regresi adalah 0.03485509 dan error adalah
0.09073056. Nilai F hitung diketahui sebesar 0.3841604dan P-value sebesar
0.5380407.
4.1.1. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis pada
H0 :
0=0
0 :
H1 :
0 0
=0,05
P-Value
t-hitung
=0
= 29.80115
ttabel(52;0,025)
= 2,01
Karena t-hitung
disimpulkan bahwa garis regresi tidak berpotongan atau melewati titik (0,0).
1 :
1=0
H1 :
1 0
=0,05
P-Value
t-hitung
= 0.5380407
= 0.6198068
ttabel(52;0,025)
= 2,01
Karena t-hitung
0 dan
0= 1=0
H1 :
0, 1 0
1 :
=0,05
P-Value
F-hitung
= 0.5380407
= 0.3841604
Karena F-hitung
= 4,035
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau independen antara rata-rata jam
belajar mahasiswa dengan IPK mahasiswa.
Scatter plot untuk pengaruh rata-rata jam belajar mahasiswa dengan IPK
mahasiswa adalah sebagai berikut
4.2.
Pengaruh
Mahasiswa
Mahasiswa
Uang
Saku
Terhadap IPK
Faktor kedua yang dianalisis adalah pengaruh uang saku mahasiswa terhadap
IPK mahasiswa. Output regresi dari program R adalah sebagai berikut:
Hasil regresi program R pada pengaruh uang saku mahasiswa terhadap IPK
mahasiswa, didapatkan model regresi
pengaruh uang saku mahasiswa terhadap IPK mahasiswa adalah apabila uang saku
mahasiswa bertambah satu rupiah, maka IPK mahasiswa cenderung naik sebesar
2.012098e-07 dan jika uang saku mahasiswa 0 rupiah, maka intersep garis regresi
dengan IPK mahasiswa (y) berada di titik 3.065525.
Dilihat dari nilai koefisien determinasinya (R-sq) maka uang saku mahasiswa
mampu menjelaskan variabilitas IPK mahasiswa dalam model sebesar 2.787259%,
sedangkan 97.212741% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
ke dalam model. Dari analisis output di atas, model regresi belum mampu menjelaskan
variabilitas IPK mahasiswa ,karena nilai koefisien determinasinya kurang dari 70%.
Kemudian untuk korelasi antara uang saku mahasiswa dengan IPK mahasiswa
sebesar 0.9530568, hal itu menunjukkan bahwa hubungan antara uang saku
mahasiswa dengan IPK mahasiswa semakin erat, sebab nilai korelasinya mendekati
nilai 1.
Dari tabel ANOVA di atas dapat diketahui derajat bebas dari regresi adalah 1,
error sebesar 53 dan total sebesar 54. Kemudian untuk nilai sum of square untuk
regresi adalah 0.135003, error sebesar 4.708572 dan total sebesar 4.843575.
Selanjutnya untuk mean square regresi adalah 0.135003 dan error adalah 0.08884097.
Nilai F hitung diketahui sebesar 1.519603 dan P-value sebesar 0.2231198.
4.2.1. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis pada
H0 :
0=0
H1 :
0 0
0 :
=0,05
P-Value
t-hitung
=0
= 28,82355
ttabel(52;0,025)
= 2,01
Karena t-hitung
disimpulkan bahwa garis regresi tidak berpotongan atau melewati titik (0,0).
Uji Hipotesis pada
H0 :
1=0
H1 :
1 0
1 :
=0,05
P-Value
t-hitung
= 0.2231198
= 1,232722
ttabel(52;0,025)
Karena t-hitung
= 2,01
0= 1=0
H1 :
0, 1 0
=0,05
0 dan
1 :
P-Value
F-hitung
= 0.2231198
= 1,519603
Karena F-hitung
= 4,035
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau independen antara uang saku
mahasiswa dengan IPK mahasiswa.
Scatter plot pengaruh uang saku mahasiswa terhadap IPK mahasiswa adalah
sebagai berikut:
0=0
H1 :
0 0
0 :
=0,05
P-Value
t-hitung
= 1.079137e-13
= 9.928925
ttabel(52;0,025)
= 2,01
Karena t-hitung
disimpulkan bahwa garis regresi tidak berpotongan atau melewati titik (0,0).
1 :
1=0
H1 :
1 0
=0,05
P-Value
t-hitung
= 2.220446e-16
= 11.87463
ttabel(52;0,025)
= 2,01
t-tabel dan P-value
Karena t-hitung
0 dan
0= 1=0
H1 :
0, 1 0
1 :
=0,05
P-Value
F-hitung
= 2.220446e-16
= 141.0068
Karena F-hitung
= 4,035
disimpulkan bahwa ada hubungan antara uang saku mahasiswa dengan IPK
mahasiswa.
Scatter plot pengaruh IP Semester 1 mahasiswa terhadap IPK mahasiswa
adalah sebagai berikut:
5.
Kesimpulan
Dari analisis 3 faktor yang memengaruhi IPK mahasiswa mata kuliah Komputasi
Statistik Kelas A, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Faktor pertama adalah pengaruh rata-rata jam belajar mahasiswa terhadap
IPK mahasiswa. Dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan hasil
bahwa rata-rata jam belajar mahasiswa tidak berpengaruh signifikan terhadap
IPK mahasiswa. Kemudian dilakukan juga pengujian serentak menggunakan
uji F, didapatkan hasil bahwa rata-rata jam belajar mahasiswa tidak
mempunyai hubungan atau independen dengan IPK mahasiswa.
2. Faktor kedua adalah pengaruh uang saku mahasiswa terhadap IPK
mahasiswa. Dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan hasil
bahwa uang saku mahasiswa tidak berpengaruh signifikan terhadap IPK
mahasiswa. Kemudian dilakukan juga pengujian serentak menggunakan uji F,
didapatkan hasil bahwa uang saku mahasiswa tidak mempunyai hubungan
atau independen dengan IPK mahasiswa.
3. Faktor pertama adalah pengaruh IP Semester 1 mahasiswa terhadap IPK
mahasiswa. Dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan hasil
bahwa IP Semester 1 mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap IPK
mahasiswa. Kemudian dilakukan juga pengujian serentak menggunakan uji F,
didapatkan hasil bahwa IP Semester 1 mahasiswa mempunyai hubungan
dengan IPK mahasiswa.