Anda di halaman 1dari 2

Kewajiban dan Hak Dokter Serta Pasien

Semua hak melahirkan kewajiban, demikian pula sebaliknya. Hak memberi


kenikmatan dan keleluasaan kepada individu di dalam melaksanakannya. Sedangkan
kewajiban adalah pembatasan dan beban. Hak di dalam pengertian umum yaitu tuntutan
seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan,
moralitas dan legalitas. Hak dan kewajiban sendiri merupakan kewenangan yang diberikan
kepada seseorang oleh hukum. Letak perbedaan yang mendasar antara hak dan kewajiban
serta hukum adalah hak dan kewajiban bersifat individual atau melekat pada individu.
Hubungan dokter-pasien merupakan hubungan antar sesama manusia. Oleh karena itu
mungkin saja terjadi perselisihan antara dokter-pasien. Sehingga perlu dibina hubungan
dokter dan pasien. Pada prinsipnya hubungan dokter dan pasien dapat dibina bila masingmasing antar dokter dan pasien menjalankan hak dan kewajiban antara mereka sendiri.
Adapun kewajiban dokter antara lain: (Indriyati, 2008)
1. Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah kedokteran.
2. Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi.
3.

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan keuntungan pribadi.

4. Setiap dokter wajib melindungi hak insani.


5.

Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus mengutamakan kepentingan


masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh, serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

6. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan menggunakan segala ilmu dan keterampilannya
untuk kepentingan penderita.
7.

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
penderita, bahkan setelah penderita meninggal dunia.

8. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas kemanusiaan, kecuali
bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Sedangkan hak dokter antara lain: (Indriyati, 2008)
1. Melakukan praktik dokter setelah memperoleh surat izin dokter dan surat izin praktik.
2. Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasiennya tentang penyakitnya.
3. Bekerja sesuai standar profesi.
4.

Menolak melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan etika, hukum, agama, dan
hati nuraninya.

5.

Mengakhiri hubungan dengan pasiennya, jika menurut penilaiannya kerja sama dengan
pasiennya tidak ada gunanya lagi kecuali dalam keadaan gawat darurat.

6. Hak atas privasi dokter.


7. Mengeluarkan surat-surat keterangan dokter.
8. Menerima imbalan jasa.
Selain dokter, pasien pun memiliki kewajiban dan hak sendiri. Kewajibannya antara lain:
(Indriyati, 2008)
1. Memeriksakan diri sedini mungkin kepada dokter.
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya.
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.
4. Menandatangani surat-surat Persetujuan Tindakan Medis atau Informed Consent (IC), surat
jaminan dirawat di rumah sakit.
5. Yakin pada dokternya dan yakin akan sembuh.
6. Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pengobatan serta honorarium dokter.
Adapun hak pasien antara lain: (Indriyati, 2008)
1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk meninggal secara wajar.
2. Memperoleh pelayanan kedokteran dan keperawatan secara manusiawi sesuai dengan standar
profesi baik kedokteran maupun keperawatan.
3. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan.
4. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran dan keperawatan yang akan diikutinya.
5. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kesehatan dan kedokteran.
6. Dirujuk kepada dokter spesialis bila diperlukan.
7. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi.
8. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit.
9. Berhubungan dengan keluarga, penasihat rohani, dan lain-lain.
10. Memperoleh perincian biaya.

Anda mungkin juga menyukai