Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

KISTA OVARIUM

PENYUSUN:
Arie Reza
030.08.038

PEMBIMBING :
dr. Ronald Latuasan, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
PERIODE 4 NOVEMBER 2013- 11 JANUARI 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

BAB I
PENDAHULUAN

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur
(ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang
terbentuk dari lapisan terluar ovarium. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang
terdapat pada ovarium.Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti
oleh karena adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki
sifat yang jinak (80-84%).
Sekarang ini semakin sering ditemukan kista ovarium pada seorang wanita dikarenkan
pemeriksaan fisik dan semakin majunya teknologi.Sebagian besar kista tidak menimbulakan
gejala yang nyata, namun sebagian lagi menimbulkan masalah seperti rasa sakit dan
perdarahan.Bahkan kista ovarium yang maligna tidak menimbulkan gejala pada sadium awal,
sehingga sering ditemukan dalam stadium lanjut. Komplikasi yang paling sering dan paling
serius pada kista ovarium yang terjadi dalam kehamilan adalah peristiwa torsio atau terpuntir.
Penatalaksanaan kista ovarium sebagian besar memerlukan pembedahan untuk mengangkat
kista tersebut.Penangannya melibatkan keputusan yang sukar dan dapat mempengaruhi status
hormone dan fertilitas seorang wanita.

BAB II
Kista Ovarium
Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, dengan penggantung
mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang
lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira
1,5 cm.

Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh darah


dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya
pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung
yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan
tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii
proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yangada di
ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligaGmentum berasal dari gubernakulum

Definisi
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahanbahan lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium.

Tumor ovarium adalah kista ada yang bersifat neoplastik dan nonneoplastik (Sarwono P,
2008 ).
Etiologi
Faktor resiko untuk pembentukan kista ovarium adalah sebagai:

Pengobatan infertilitas pasien yang sedang diobati untuk infertilitas dengan induksi
ovulasi dengan gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene citrate atau
letrozole, dapat membentuk kista ovary sebagai bagian dari ovarian hyperstimulation
syndrome.

Tamoxifen - Tamoxifen dapat mengakibatkan kista ovary benigna fungsional yang


biasanya timbul setelah penghentian terapi.

Kehamilan pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua
saat kadar hCG tertinggi.

Hypothyroidism karena kemiripan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone


(TSH) dan hCG, hipotirodisme dapat menstimulasi pertumbuhan kista ovarii.

Gonadotropin maternal efek transplasental dari gonadotropin maternal dapat


menybabkan pembentukan dari kista ovarii neonatal dan fetal.

Merokok resiko kista ovarii fungsional meningkat dengan merokok; resiko dari
merokok mungkin meningkat lebih jauh dengan penurunan indeks massa tubuh (IMT)

Ligasi tuba kista fungsional telah dihubungkan dengan sterilisasi ligasi tuba

Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de
Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan
melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat
matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi
fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara
progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian
secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak.
4

Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista
tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional
multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap
gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan
choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCG
menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas,
induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang
clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai
dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam
ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua
jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel
permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain
dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel
dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang
berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

Klasifikasi
Klasifikasi tumor ovarii, sampai sekarang belum ada yang benar-benar memuaskan, baik
pembagian secara klinis maupun patologis anatomis.Novak mengusulkan suatu klasifikasi
yang diakuinya tidak sempurna. Klasifikasi tersebut adalah:
I.

Tumor ovarii yang Benigna


A. Kistik
1. Non-neoplastik
Folikel
Lutein
Stein-Luventhal
Endometrial
Peradangan tubo ovarial
Inclusion germinal
2. Neoplastik
Cystadenoma mucinosum
Cystadenoma serosum
Dermoid
B. Solid
Friboma
Lymphangioma
5

II.

Mesothelioma
Osteochondroma
Brenner

Tumor ovarii yang maligna


A. Kistik
1. Cystadenocarcinoma mucinosum
2. Cystadenocarcinoma serosum
3. Epidermoid carcinoma dari kista dermoid
B. Solid
1. Carcinoma
2. Endrometrioid carcinoma (adeno-acanthoma)
3. Mesonephroma

Tumor Ovarii yang Benigna


Tumor kistik ovarium
Tumor kistik merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama yang bersifat nonneoplastik, seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum.Tetapi di samping itu
ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma.Oleh karena itu tumor kistik dari
ovarium yang jinak dibagi dalam golongannon-neoplastik (fungsionil) dan golongan
neoplastik.
1. Kista ovarium non-neoplastik (fungsionil)
a. Kista follikel
Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresiafolliculi.
Setiap bulan sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematianovum, disusul
dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknyasebagai kista-kista
kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairanyang banyak, sehingga
terbentuklah kista yang besar, yang dapat ditemukan pada pemeriksaan klinis.
Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk.Sering terjadi pada pubertas,
climacterium, dan sesudah salpingektomi.
Gejala-gejala
Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkankadang-kadang
tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kurve suhu basal bersifat monofasis.
Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa
penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai.Seperti pada semua tumor ovarii
dapat menyebabkan torsi. Kadang-kadangwalaupun jarang, dapat terjadi rupture
spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga
gambaran klinisnya dapat menyerupaisuatu kehamilan ektopik yang terganggu.
Yang paling sering terjadi ialahcairan kista tersebut mengalami resorpsi secara
spontan setelah satu atau duasiklus.
Diagnosa
6

Diagnosa hanya dapat ditentukan dengan palpasi dari tumor tersebut.Tetapi kita
tidak akan dapat menentukan dengan sekali pemeriksaan, apakah kista ini
neoplastik atau non neoplastik, kecuali bila ukurannya sangat besar.
Terapi
Biasanya tak memerlukan terapi karena mengalami resorpsi spontan.Bila harus
diadakan operasi oleh karena adanya salah satu gangguan klinisatau oleh karena
indikasi lain, sebaiknya tindakannya disesuaikan dengankeadaan. Bila kista kecil
dapat dilakukan punksi atau eksisi saja. Bila besar sebaiknya di enucleasi dengan
meninggalkan jaringan ovarium yang normal.
b. Kista Lutein
Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar kehamilan.Kista
lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteumhaematoma.
Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masavaskularisasi. Bila
perdarahan ini sangat banyak jumlahnya, terjadilah corpusluteum haematoma,
yang berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan.Secara perlahan-lahan
terjadi resorpsi dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tinggallah cairan yang
jernih, atau sedikit bercampur darah. Pada saatyang sama dibentuklah jaringan
fibroblast pada bagian dalam lapisan luteinsehingga pada kista corpus lutein
yang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut.
Gejala-gejala
Pada beberapa kasus sering menyerupai kehamilan ektopik. Haidkadangkadang terlambat, diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus-menerus,
disertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Pada pemeriksaan klinisditemukan
benjolan yang sakit. Ada yang menganggap kista ini sebagaikorpus luteum
persistens, dimana oleh sesuatu sebab tidak terjadi regresi.Suatu jenis yang
jarang dari kista lutein ialah yang ditemukan pada molahydatidosa atau chorio
epithelioma. Dalam beberapa kasus dari jenis ini,dindingnya dibentuk oleh sel
granulose yang mengalami luteinisasi, tetapi pada umumnya kista dibentuk oleh
sel theca lutein dan jaringan ikat.
Diagnosis
Oleh karena jarang memberikan gejala-gejala, maka diagnose sukar ditentukan.
Bila tumor ini cukup besar sehingga dapat teraba dari luar, maka sukar
dibedakan dengan tumor ovarium lainnya.Pada keadaan di mana tumor ini
memberi gejala-gejala yang menyerupai kehamilan ektopik, dibedakan dengan
pemeriksaan test kehamilan atau kuldoskopi.
Terapi
Pada umumnya bersifat konsevatif saja karena biasanya kista tersebut akan
mengecil dengan sendirinya. Kalau kista itu besar sekali, harus dilakukan
ekstirpasi.
c. Stein-Leventhal Ovary
Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaanrata,
berwarna keabu-abuan dan berdinding tebal. Pada pemeriksaanmikroskopis
7

akan tampak tunica yang tebal dan fibrotik. Dibawahnya tampak follikel dalam
bermacam-macam stadium, tetapi tidak ditemukan corpusluteum. Secara klinis
memberikan gejala yang disebut Stein-LeventhalSyndrom, yaitu yang terdiri
dari hirsutisme, sterilitas, obesitas danoligomenorrhoe. Kecenderungan virilisasi
mungkin disebabkan hyperplasidari tunica interna yang menghasilkan zat
androgenic. Kelainan ini merupakan penyakit herediter yang autosomal
dominant.
Terapi
1) Operatif
Wedge resection (1/3 - 2/3 jaringan ovarium dibuang). Wedge resection
dapat menyebabkan ovulasi, ada 2 teori, yaitu:
a. Dengan reseksi sebagian dari kapsul yang tebal dibuang, sehingga
faktor penghalang ovulasi dihilangkan. Teori ini banyak yang
menentang, karena setelah reseksi kedua sisinya akan disatukan
kembali, sehingga timbul kapsel yang baru.
b. Pengangkatan sebagian dari jaringan ovarium, mungkin
menyebabkan berkurangnya pengaruh estrogen, ini diikuti dengan
penambahan rangsangan gonadotropin, sehngga terjadi ovulasi.
2) Non-operatif
a. Clomiphene citrate (clomide) 50 mg tiap hari selama 5-10 hari.
b. Gonadotrophin 4500 i.u. (1500 i.u. selama 3 hari)
d. Germinal Inclusion cyst
Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium.Biasanya terjadi
pada wanita tua. Tidak pernah memberi gejala-gejala yang berarti.

e. Kista endometrial
2. Kista ovarium yang neoplastik atau ploriferatif
a. Kistoma ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai,seringkali
bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista
jernih, serus, dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel
kubik. Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi(putaran tangkai)
dengan gejala-gejala mendadak. Diduga bahwa kista inisuatu jenis
kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan
tekanan cairan dalam kista. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan
reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yangdikeluarkan harus segera diperiksa
secara histologik untuk mengetahui apakahada keganasan.
b. Cystadenoma mucinosum

Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Menurut Meyer, iamungkin
berasal dari suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya satuelemen
mengalahkan elemen-elemen lain. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor
berasal dari lapisan germinativum, sedang penulis lain menduga tumor ini
mempunyai asal yang sama dengan tumor Brenner.
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengankistadenoma
ovarii serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium,
sedang kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok
neoplasma ovarium.
Makroskopis
Tumor ini mempunyai bentuk bulat, ovoid atau bentuk tidak teratur dengan
permukaan yang rata dan berwarna putih atau putih kebiru-biruan.Di beberapa
tempat dindingnya sangat tipis sehingga transparan.Umumnya tidak
mengadakan perlekatan dengan sekitarnya.Bila didapatkan perlekatan maka
ini disebabkan oleh peradangan dan bukan oleh keganasan.Hubungan dengan
ligamentum latum dapat berupa tangkai yang kecil yang kecil atau besar
disertai vaskularisasi yang bertambah.Isi kista umumnya merupakan cairan
yang jernih, kadang-kadang sangat kental, berisi mucin.Bila disertai unsur
darah dapat berwarna kecoklat-coklatan.
Kista ini bersifat multiloculer, tetapi kadang-kadang ditemukan pula kista
yang sangat besar dengan hanya satu ruangan, yang berasal dari beberapa
ruangan yang menjadi satu.Kalau kista ini pecah spontan ataupun pada waktu
operasi dapat mengakibatkan pseudomyxoma peritonei.
Mikroskopis
Tampak satu lapisan sel epitel tinggi yang bersekresi, warnanya pucat dengan
nuclei terletak di daerah basal.Pada kista-kista yang besar, sel-sel epitel
tampak lebih rata.Kadang-kadang tampak gambaran papilomateus, tapi jarang
seperti pada cystadenoma serosum.Lapisan epitel ini bersifat adenomateus,
menyebabkan invaginasi sehingga timbul kista baru.
Histogenesis
a) Kista ini sebagian besar dianggap berasal dari teratoma dengan sifatsifat entodermik yang menonjol.
b) Ada pula yang mengatakan berasal dari tumor Brenner.
c) Metaplasia dari epitel germinal.
Penanganan
Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi tumor sudah
cukup besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium yang
normal, biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingoooforektomi).
Pada
waktu
mengangkat
kista
sedapat-dapatnya
diusahakanmengangkatnya in toto tanpa mengadakan pungsi dahulu, untuk
mencegahtimbulnya pseudomiksoma peritonei karena tercecernya isi kista.
Jika berhubung dengan besarnya kista perlu dilakukan pungsi untuk
mengecilkan tumor, lubang pungsi harus ditutup dengan rapi sebelum
mengeluarkan tumor dari rongga perut. Setelah kista diangkat, harus dilakukan
pemeriksaanhistologik di tempat-tempat yang mencurigakan terhadap
9

kemungkinankeganasan. Waktu operasi, ovarium yang lain perlu diperiksa


pula.
c. Cystadenoma serosum
Jenis ini lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan mucinosum, tetapi
ukurannya jarang sampai besar sekali.
Makroskopis
Dinding luarnya dapat menyerupai kista mucinosum, tetapi pada beberapa
kasus terlihat pertumbuhan yang papillomatus yang menyerupai gambaran
bloemkool (cauliflower).Gambaran papillomatus ini merupakan sifat khas bagi
jenis serosum.Isinya merupakan cairan encer, kadang-kadang berwarna merah
atau kecoklat-coklatan berisi protein, darah.Dinding dalam kista sangat licin,
sehingga pada kista yang kecil sukar dibedakan dengan kista follikel biasa.
Mikroskopis
Umumnya sel-selnya terdiri dari jenis silindris yang pendek, disertai bulu
getar, sehingga menyerupai epitel tuba.Stromanya bersifat fibrous, kadangkadang disertai degenerasi hydropik sehingga menyerupai gambaran gelei
Wharton. Gambaran yang khas disebut psammoma bodies, yang merupakan
butir kapur.
Bila epitel hanya terdiri dari 1 lapis saja, dapat dianggap bahwa dari sudut
histologist, kista ini bersifat jinak.Tetapi bila epitel sudah berlapis-lapis,
apalagi disertai hyperplasia, maka sukar ditentukan apakah suatu kista yang
jinak atau cystadenocarcinoma papillaferum.
Histogenesis
Tumor ini jelas berasal dari epitel permukaan ovarium.Secara mikroskopis
dapat dibuktikan segala bentuk perkembangannya, mulai dari invaginasi yang
sederhana dari epitel germinal sampai ke invaginasi disertai sedikit
pembentukan papil-papil, akhirnya berjenis cystadenoma papilliferum.
Kadang-kadang satu papilloma dapat mencapai ukuran yang besar sekali,
sehingga mengisi seluruh pelvis.Yang lebih sering ialah dimana epitel
germinal dengan invaginasi membentuk ruangan kista yang luas, disertai
pembentukan papil-papil ke arah dalam.Dengan mekanisme secara ini dapat
dimengerti mengapa papil-papil ditemukan di bagian luar dan dalam dari kista.
Terapi
Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum.Hanya,
berhubung dengan lebih besarnya kemungkinan keganasan, perludilakukan
pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadangkadang perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) padasaat
operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasi.
d. Kista dermoid
Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana
struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel
kulit,rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning
menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm
dan mesoderm.
10

Makroskopis
Dinding tebal berwarna keputih-putihan.Bila dibuka tampak rambut, cairan
kental dan licin dan kadang-kadang ditemukan juga gigi, tulang rawan atau
butir-butir tulang pada dindingnya.
Mikroskopis
Dindingnya dilapisi epitel gepeng berlapis seperti pada kulit.Tampak pula
folikel rambut kelenjar keringat, kadang-kadang tulang rawan.Elemen
endodermal kadang-kadang juga ditemukan. Yang sering ditemukan dekat
dinding, ialah daerah yang menyerupai tapisan, dimana terdapat banyak sel-sel
raksasa, type sel benda asing sebagai reaksi dari penebusan dinding kista oleh
lipoid. Kadang-kadang mengandung jaringan thyroid disebut struma ovarii.
Degenarasi maligna
1 3 % dari kista dermoid dapat berubah menjadi ganas, yaitu menjadi
carcinoma epidermoid. Kadang-kadang dapat pula menjadi sarcoma tetapi
lebih jarang.
Histogenesis
Mengenai terjadinya kista ini ada 2 teori :
a) Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada
akhir stadium blastomer.
b) Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi
dalam ovarium.
Terapi pada kista dermoid terdiri atas pengangkatan, biasanya dengan seluruh
ovarium.
Pembagian kista ovarium berdasarkan lokalisasi
1. Kista bebas (penduculata)
Gerakan bebas
Batas jelas
2. Kista intraligamentair
Letaknya diantara 2 lig. Latum
Gerakan terbatas
Tampak pembuluh-pembuluh darah yang bersilangan satu sama lain
3. Kista pseudo intraligamentair
Letaknya di luar lig. Latum
Gerakan terbatas, karena perlekatan (infeksi, metastase)
Gamb. Pembuluh darah biasa
Manifestasi klinis
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang
lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian gejala dan tanda adalah
akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor tersebut. Pada stadium
awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih
11

mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau
penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat
bersenggama.
Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan
cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di dalam
rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan
nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga
terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan
penderita sangat merasa sesak napas.
J
Gejala-gejala kista neoplastik:
Tidak ada yang bersifat khas.Terhadap siklus haid tidak ada pengaruh yang jelas.Kadangkadang terjadi hypomenorrhoe bila kedua ovarium membesar.Hal ini disebabkan kerusakan
kedua jaringan ovarium.Bila tumor agak besar terasa perasaan berat dan sakit.Sering kali
adanya tumor ini diketahui oleh penderita sendiri, yang merasa adanya benjolan di perut
bawah.Pada jenis serosum, kadang-kadang baru diketahui setelah adanya asites, yang
dihasilkan oleh papil.
Tumor ovarium dengan kehamilan
Pengaruhnya pada kehamilan dan persalinan adalah:
Abortus
Dapat terjadi torsi dari tumor
Dapat menimbulkan kelainan letak
Dapat menghalangi jalan lahir
Bila pada kehamilan muda ditemukan kista jinak yang kecil, biasanya pengangkatannya
diundur, oleh karena yang ditakuti ialah bahwa corpus luteumnya terletak pada kista yang
diangkat sehingga menyebabkan keguguran.Sebaiknya operasi diundur sampai setelah
trimester ke-1, setelah produksi progesterone diambil alih oleh placenta.Sebelum dan sesudah
operasi, ibu diberi progresteron (25mg i.m./hari) untuk memperkecil kemungkinan abortus.
Bila ada keluhan akut, operasi tidak boleh ditunda.Kista ovarium yang ditemukan pada waktu
kehamilan tua perlu diangkat atau tidak, tergantung pada besarnya, posisinya, cepat/tidaknya
berkembang, dan pada tuanya kehamilan.Bila ukurannya sedang dan letaknya diatas,
sebaiknya operasi ditunda sampai setelah partus.Bila ada dugaan kegansan harus segera
dioperasi.
Kalau tumor menghalangi jalan lahir, dilakukan SC dan pengangkatan tumor sekaligus.
Diagnosis

12

Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau
dirongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi,
permukaan,konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor
tersebut.Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika
tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu
konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih
penuh,sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.Di
negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa menjadi besar,
sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk
menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi dengan
pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu
diketahui
apakah
tumor itu
bersifat
neoplastik
atau nonneoplastik.
Tumor
nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke
arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat
digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan
diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.
Pemeriksaan penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelumdilakukan
operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang
ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis.Beberapa cara yang
dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah :
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari
ovariumatau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal
dariuterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan
dapat puladibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada
kistadermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
4. Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa
tindakantersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista
tertusuk
Diagnosis Banding
1) Kehamilan
Dapat dibedakan dari reaksi biologis, rontgen dan auskultasi
2) Asites
Untuk membedakan, dapat ditanyakan pada penderita, apakah pernah menderita
sirosis hepatis atau carcinoma peritonei yang sekunder. Yang lebih penting lagi ialah
pemeriksaan perkusi
13

3)

4)

5)
6)

Pada tumor ovarium akan ditemukan daerah pekak di depan dan tympani di samping.
Pada asites ada shifting dullness. Dengan palpasi, penderita yang tidak begitu gemuk
dapat diraba batas-batas tumor
Peritonitis TBC
Keadaan ini dapat menyerupai kista ovarium.Hal ini disebabkan karena asites yang
dibentuk sering menyerupai kapsel, yang pada palpasi dan perkusi menyerupai
kista.Pada anamnesa terdapat TBC paru, disertai demam subfebril.Juga tumor
massanya sering lebih tinggi dari daerah panggul.
Myoma uteri
Perbedaannya ialah pada tumor ovarium dapat dirasakan bahwa tumor tersebut dapat
dipisahkan dari uterus.
Caranya: dengan tangan kiri di atas perut, kita mendorong tumor tersebut ke atas.
Tangan kanan meraba portio. Bila tumor ini berasal dari ovarium, pada waktu tumor
didorong, portio akan tetap, tidak ikut bergerak. Pada myoma uteri, portio akan ikut
bergerak. Kadang-kadang timbul kesukaran bila tumor ovarii melekat dengan uterus.
Bila tunor ini besar, pada myoma dapat teraba konsistensi yang keras dan berbenjolbenjol, sedang pada tumor ovarium lebih lembek, permukaan rata dan letaknya agak
ke samping dan lebih mudah digerakan.
Perut gemuk
Dapat dibedakan dengan perkusi dan pemeriksaan dalam
Diverkulitis
Dapat dibedakan dengan barium inloop

Penatalaksanaan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak,
jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderitadan
yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebutadalah
kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan
secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3
bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut,
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik
dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor
dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika
tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanyadisertai
dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasiyang
lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi padawanita
muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang
rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi
yang tidak seberapa radikal.
Komplikasi
14

a) Torsi
Komplikasi ini yang paling sering terjadi, terutama pada tumor dengan ukuran sedang.Faktorfaktor yang dapat menyebabkan torsi bermacam-macam.Salah satunya ialah faktor dari tumor
sendiri, gerakan yang tiba-tiba dan gerakan dari peristaltic dari usus.Putaran biasanya searah
jarum jam.Dapat berputar sedikit saja atau terjadi beberapa putaran.
Gangguan peredaran darah yang disebabkan oleh torsi ini terutama mengenai susunan vena
saja, disebabkan penyumbatan, sehingga kista berwarna biru, bahkan kadang-kadang jadi
hitam.Dalam keadaan ekstrim arteri juga terjepit. Oleh karena torsi yang berlebihan, kista
tersebut dapat pula terlepas sama sekali. Peristiwa torsi kadang-kadang disertai nyeri yang
hebat dan terus menerus.Tetapi kadang-kadang pula rasa nyeri itu hanya sebentar.Torsi dapat
pula kembali lagi ke dalam kedudukan semula. Dalam hali ini penderita akan menderita sakit
sebentar untuk kemudian hilang lagi.
Bila torsi terjadi pada ovarium kanan, gejalanya dapat menyerupai appendicitis akut,
misalnya, sakit tiba-tiba di perut kanan bawah, mual dan muntah, terdapat defans muscular,
nada cepat dan suhu badan naik, walaupun tidak pernah lebih dari 380C. pada pemeriksaan
darah akan ditemukan leukositosis. Tidak jarang penderita dioperasi dengan diagnose
preoperative suatu appendicitis akut.
Bila dibiarkan terus, dapat terjadi infeksi sekunder dari peritoneum, disertai perlekatan
dengan sekitarnya, suppurasi atau peritonitis.
b) Rupture dari kista
Hali ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh karena trauma.Pada
keduanya disertai gejala sakit, mual, dan muntah.Tumor yang tadinya jelas batas-batasnya
sukar ditentukan. Kalau ada pembuluh darah yang pecah, dapat disertai gejala-gejala shock
seperti nadi cepat/kecil, temp. subnormal, sesak nafas, dan keringat dingin. Perasaan sakit
akan hilang dalam beberapa jam, meskipun rasa nyeri dan kelegangan dari perut bawah masih
akan dirasakan beberapa hari. Tidak dapat disangsikan bahwa dalam beberapa kasus, gejalagejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Rupture dari kista yang kecil, kadang-kadang tidak memberikan gejala-gejala dengan segera.
Tetapi pecahnya ini dapat memberikan bahaya penyebaran isi kista mucin dalam ruang
abdomen berisi cairan gelatinous. Walaupun cairan ini dikeluarkan, segera akan dibentuk
cairan baru oleh sel-sel epitel yang tumbuh di peritoneum, sehingga akhirnya dapat
menyebabkan kematian (pseudomyxoma peritonei).
c) Suppurasi dari kista
Peradangan dari kista dapat terjadi setelah torsi atau dapat pula berdiri sendiri, yaitu secara
hemtogen atau limfogen.Kista dermoid lebih sering terkena radang.Mungkin karena isinya
yang merangsang, atau mungkin pula berat tumornya yang dapat menggangu peredaran
darah.
Gejala-gejalanya seperti pada peradangan biasa yaitu sakit, nyeri tekan, perut tegang, demam
dan leukositosis.Kalau dibiarkan bisa terjadi peritonitis.Kadang-kadang peradangan ini dapat
sembuh sendiri.
d) Perubahan keganasan
15

Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan.Pada jenis mucinosum kemungkinan
terjadinya keganasan lebih kecil bila dibandingkan dengan jenis serosum.Yang pertama
kemungkinan itu berkisar antara 5-10%.Pada cystadenoma serosum, perbedaan histologist
yang benigna dan maligna sukar ditentukan. Tetapi jenis ini lebih sering ,menjadi ganas yaitu
25%.
Degenerasi pada kista dermoid lebih jarang lagi yaitu 3%.Biasanya bila terjadi keganasan,
berupa ca epidermoid, kadang-kadang berupa sarcoma.
Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa
ovarium atau di ovarium kontralateral.
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam
stadium akhir. Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9%
untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.
Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan karsinoma sel
skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.
Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis
yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan dengan prognosis yang
lebih baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma.
Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah mempunyai sifat yang
lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan
angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%.

16

17

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Sastrawinata, Sulaiman. 2010. Ginekologi edisi 2. Bandung. Elstar Offset.


Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.
http://emedicine.medscape.com/article/255865
http://referensiartikelkedokteran.blogspot.com/2011/05/kista-ovarii.htm

18

Anda mungkin juga menyukai