Anda di halaman 1dari 7

Mekanika fluida adalah displin ilmu yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas).

Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida
pada keadaan diam sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak.
Dalam pandangan secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan
tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti bentuk
wadahnya.
Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida membuat beberapa asumsi dasar
berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi ini kemudian diterjemahkan ke dalam
persamaan-persamaan matematis yang harus dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.
Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:
* Hukum kekekalan massa
* Hukum kekekalan momentum
* Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.
Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida bersifat inkompresibel.
Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika diberi tekanan. Cairan terkadang dapat
dimodelkan sebagai fluida inkompresibel sementara semua gas tidak bisa.
Selain itu, terkadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol (fluida tidak viskos).
Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan
alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya
mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya
geser antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida.

AMpWed, 01 Aug 2007 05:22:54 +000022Wednesday 27, 2007 at 22:07 p08 (Materi Kuliah)
TERMODINAMIKA DASAR
TEKNIK MESIN UNSRI
SEMESTER IV- 3 SKS
Dosen Pengajar : Ir. M. Zahri Kadir, MT
<!--[if gte vml 1]&gt; &lt;![endif]--><!--[if !vml]--> Termodinamika = Ilmu Energi = Sifat Zat
materi
<!--[if gte vml 1]&gt; &lt;![endif]--><!--[if !vml]-->

>Kasus Termodinamika :

<!--[endif]--

Energi = Exergi + Anergi


Energi Memiliki hukum pertama termodinamika, yaitu : Energi mempunyai kuantitas (dalam
system tertutup dan diisolasi maka energi system tidak bertambah dan berkurang). Sedangkan
hukum termodinamika kedua adalah kualitas energi.
Definisi Sistem adalah Sesuatu yang akan kita analisa dapat berupa sejumlah massa tertentu.
Bentuk Energi ada dua yaitu :
1. Energi yang tersimpan dalam dalam system
a. Dalam bentuk maksroskopik (energi yang dipengaruhi lingkungan sep. Ek, EP).
b. Dalam bentuk Mikroskopik (Energi molekuler, yang dipengaruhi susunan
struktur dan aktivitas molekuler dari system).
* Internal Energy , yaitu :
1. Sensibel (perubahan temperature)
2. Laten ( Perubahan Phase)
3. Kimia (reaksi kimia)
4. Nuklir (Reaksi inti)
2. Energi yang melintasi (berpindah) melalui system
yaitu energi yang keluar masuk system bisa dalam bentuk Kalor (Q), Kerja (W) dan aliran massa
(m).

Sifat-sifat system

1. Sifat Intensif = tidak tergantung ukuran system.Seperti T, P, volume jenis


2. Sifat Ektensif = bergantung ukuran system. Seperti Volume, Massa
Specific Volum = V/m
Sifat-sifat zat murni :
zat murni adalah zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap
zat murni dapat berupa:
1. unsur tunggal.
2. Senyawa.
3. Campuran Homogen.
4. Dalam bentuk lebih dari satu phase.
Contoh soal :
1. Sebuah tanki kaku V = 0,5 m^3, R-134a dengan P = 1 MPa dan x = 0,4. Lalu
dimasukkan ke tabung sehingga P di dalam tangki naik menjadi 2 MPa. Tentukan :
massa refrigeran dalam tangki, jumlah kalor yang ditransfer, dan tunjukkan pada
diagram P-v!
Solusi :
Dik : Seperti Gbr !

Dalam sistem tertutup m in- m out = Delta m sistem


m1=m2
Dari tabel A-12, pada 2 MPa, didapat :
Tsaturated

= 39,39 C

vf

= 0,0008695 m^3/kg

vg

= 0,0202 m^3/kg

; uf

= 104,42 kJ/kg

; ug

= 247,77 kJ/kg

Dari tabel A-12, pada 2 MPa, didapat :


Tsat

= 67,49 C

vf

= 0,0009878 m^3/kg

uf

= 148,02 kJ/kg

vg

= 0,0093 m^3/kg

ug

= 259,41kJ/kg

v=vf+x.vfg
= 0,0008695+0,4 (0,193305)
= 0,0086017 m^3/kg
m = V/v = 0,5/0,0086017 m^3/kg = 58,128 kg
Ein-Eout = Delta E sistem
Q = ek+Ep+u
Q=u

= m(u2-u1)
= 58,128 (192,576-161,76)
= 1791,2724 kJ
Fasa, Saturated Mixture
G lossary :
1. Proses ; Perubahan keadaan kesetimbangan sistem dari satu keadaan
kesetimbangan ke keadaan kesetimbangan lain.
2. Siklus ; Rangkaian proses dimana keadaan akhir identik dengan keadaan awal

Instalasi air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah berjalan lancar
dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik (berkelok kelok dan bercabang banyak), distribusi air
bersih akan terganggu.
Pemipaan,atau dalam bahasa Inggris disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu fungsinya
untuk menyediakan kebutuhan air bersih. Namun kadang kadang, sistem ini tidak berjalan semestinya
sehingga penyediaan air yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah tangga menjadi terganggu. Oleh
karenanya, sistem instalasi air bersih harus direncanakan sejak awal dan dituangkan dalam bentuk
gambar perencanaan instalasi.
Menurut Robertus Pawang (teknik sipil), saat merencanakan sistem pemipaan,ada tiga hal penting yang
perlu diperhatikan, yaitu sumber air, biaya, dan maintenance (perawatan).
Sumber Air
Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut instalasi pipa sekunder, umumnya
menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Namun ukuran instalasi pipa primer (dari sumber air ke instalasi
dalam rumah) berbeda, bergantung pada sumber airnya.
1. Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka pipa primernya menggunakan
pipa berukuran sama dengan instalasi pipa sekunder,yaitu ukuran 0,5 inci.
2. Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak penampung (tower air), maka
pipa dari meteran PAM ke tower air menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Sedangkan dari tower
air ke instalasi di rumah menggunakan pipa ukuran 1 inci.
3. Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan di rumah.
Instalasi pipa dari pompa ke instalasi di rumah menggunakan pipa yang berukuran sama dengan
besar penampang pipa keluaran (outtake) di pompa.

4. Air tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air, maka pipa dari pompa
ke tower air menggunakan ukuran yang sama dengan pipa keluar (outtake) dari pompa.
Sedangkan dari tower air ke instalasi pipa di rumah menggunakan pipa inci 1 inci.
Sistem Tertutup dan Terbuka
Secara umum,ada dua model instalasi pipa air bersih didalam rumah,yaitu sistem tertutup dan sistem
terbuka. Pemipaan tertutup maksudnya ujung pipa yang terakhir (hilir) menyambung kembali ke ujung
awal pipa (hulu). Sistem seperti ini bisa juga disebut jaringan pemipaan memutar (loop). Sedangkan
sistern terbuka adalah kedua ujung pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung.
Sistem tertutup memungkinkan tekanan di semua outtake (pipa keluaran air) rata. Sebab bila jaringan
pemipaannya terbuka, biasanya outtake di bagian ujung pipa akan bertekanan rendah.
Meski demikian, pemipaan sistem tertutup membutuhkan jumlah pipa lebih besar dibanding pemipaan
sistem terbuka. Konsekuensinya, pemipaan sistem tertutup membutuhkan biaya lebih besar dibanding
sistem terbuka.
Biaya
Sebagai sebuah sistem bangunan, instalasi pemipaan air bersih juga membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh model instalasi (tertutup atau terbuka), letak instalasi
pipa (ditanam dalam tanah atau di atas tanah),jenis, dan ukuran pipa.
Installasi di Atas Tanah
Instalasi pipa sekunder (dalam rumah) air bersih bisa diletakkan di dalam tanah atau di atas tanah.
Masing masing model instalasi mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Instalasi di atas tanah (biasanya dalam plafon rumah) mudah pemasangannya. Deteksi kebocoran pipa
pun lebih cepat diketahui sehingga perbaikannya tidak sesulit instalasi pipa di dalam tanah. Pada
bangunan dua lantai, instalasi air bersih kebanyakan diletakkan di atas plafon.
Jenis dan Ukuran Pipa
Pipa yang dipakai pada instalasi plumbing ada dua macam, yakni yang terbuat dari logam dan PVC.
Bahan PVC merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat menghematkan konsumen. Selain itu,
PVC merupakan material yang tak karat dan lebih mudah perawatan maupun perbaikannya jika terjadi
kerusakan.
Satu satunya kelemahan pipa PVC adalah rawan bocor apabila sistem pengelemannya kurang rapi. Meski
demikian, PVC merupakan bahan yang paling banyak dipakai masvarakat saat ini.
Agar Aliran Air Lancar
Aliran air di rumah yang tidak lancar tentu sangat mengganggu. Untuk mengatasinya, Anda harus
membuat bak penampung air atau tower air.Tower air harus dibuat lebih tinggi dari ketinggian titik
keran pipa yang ada di rumah.

Ketinggian air akan memengaruhi aliran air yang masuk ke saluran pipa. Semakin tinggi tower, semakin
besar laju air yang keluar (hukum fisika Bernoulli). Jlka rumah Anda dua lantai, ketinggian tower air
harus lebih tinggi dari ketinggian titik keran atau titik
Menurut Pawang, untuk mengatasi kurangnya tekanan air, Anda juga bisa menggunakan pompa booster
(pompa dorong). Pompa ini dapat diletakkan di outtake tangki air. Karena alat ini bersifat otomatis,
maka ketika keran air dibuka, pompa akan bekerja untuk mendoronq air yanq melewati pipa itu.
Cara lain yang bisa Anda tempuh adalah membuat jaringan atau instalasi pipa dengan sistem tertutup
dan tidak ada yang terputus. Model instalasi tertutup bisa dilihat pada Ilustrasi 7.
Selain itu,jaringan pemipaan diusahakan tidak banyak bercabang dan belokan karena pada setiap
percabangan dan belokan, tekanan air juga berkurang.
Tekanan air dalam rumah yang menggunakan PAM bisa saja tidak seragam. Menurut Pawang jarak pipa
outtake dengan meteran PAM memengaruhi tekanan air. Semakin jauh jarak pipa outtake dengan pipa
meteran, tekanan air semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai