Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN


A. Refleksi Awal
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di
kelas VIII - A SMP Negeri 18 Malang yang dilaksanakan pada tanggal 27
Oktober 2011 dengan materi tolak peluru gaya menyamping, yang diikuti
oleh 38 siswa, diperoleh data pada pelaksanan, proses pembelajarannya
kurang efektif, dimana pada saat proses pembelajaran guru menggunakan
2 buah peluru untuk digunakan oleh 38 siswa, sehingga pembelajaran
tolak peluru gaya menyamping hasilnya kurang maksimal dan siswa
banyak yang tidak aktif dalam proses pembelajaran, hal ini bisa dilihat
berdasarkan hasil evaluasi kepada siswa dengan data sebagai berikut: (1)
23% atau 9 siswa melakukan kesalahan dalam teknik memegang, dimana
cara memegangnya masih belum menempel pada tulang selangka, (2)
50% atau 19 siswa melakukan kesalahan dalam sikap awal, dimana
masih belum berjingkat, (3) 68,42% atau 26 siswa melakukan kesalahan
pada teknik menolak, dimana masih melakukan gerakan melempar, (4)
44,73% atau 17 siswa melakukan kesalahan pada teknik sikap akhir,
dimana masih belum melangkahkan kaki untuk menjaga keseimbangan.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut: sebagaian besar siswa melakukan kesalahan dalam
melakukan teknik tolak peluru gaya menyamping dimana masih
melakukan gerakan melempar.
Dari identifikasi masalah dan analisis yang telah dilakukan melalui
diskusi oleh peneliti dan teman Guru penjaskes dengan kolaborasi, maka
perlu dilakukan peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan teknik
tolak peluru gaya menyamping dengan permainan modifikasi pada siswa
kelas VIII A SMP Negeri 18 Malang.
Tabel 4.1 Data hasil penelitian
No Komponen
1
Refleksi

Temuan
a) 2 siswa tidak disiplin dalam berpakaian
25

26

awal

b) 36 siswa tidak aktif akibat bergantian


melakukan tolak peluru gaya menyamping
c) Dalam tolak peluru terdapat empat teknik yaitu
memegang, sikap awal, saat menolak dan
sikap akhir. Dari keempat teknik tersebut,
tingkat kesalahan yang memiliki persentase
paling tinggi yaitu pada saat menolak dengan
jumlah persentase 68,42%

Siklus 1
2

Perencanaan

a) Peneliti dengan guru secara berkolaborasi


menyepakati permainan modifikasi untuk
meningkatkan keterampilan siswa. , (1)
permainan menolak secara berpasangan, (2)
permainan menolak melewati net voli, (3)
permainan memasukkan bola kedalam target
yang besar, (4) permainan memasukkan bola

No
3

Komponen
Pelaksanaan
Pertemuan
pertama

a)
b)
c)
d)

kedalam target yang kecil


Temuan
5 siswa datang terlambat
2 siswa tidak memakai baju OR
6 siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
Teknik memegang sudah mencapai standart

kompetensi
e) pada saat sikap awal tingkat kesalahan siswa
adalah 44,45%
f) pada saat menolak tingkat kesalahan siswa
adalah 61,18%
g) pada saat sikap akhir tingkat kesalahanya
4

Pertemuan
ke dua

adalah 36,12%
a) 38 siswa datang tepat waktu
b) 38 siswa aktif dalam proses pembelajaran
c) pada saat sikap awal tingkat kesalahan siswa
adalah 28,95%
d) pada saat menolak tingkat kesalahan siswa
adalah 39,47%
e) pada saat sikap akhir tingkat kesalahanya

Refleksi

adalah 30,71%
a) 38 siswa aktif dalam proses pembelajaran

27

siklus 1

b) pada posisi sikap awal beberapa masih belum


melakukan jingkatan
c) saat menolak beberapa siswa masih
melakukan lemparan
d) pada sikap akhir beberapa siswa masih
bingung dan kurang koordinasi antara tangan
dan kaki

Siklus 2
6

Perencanaan

Pertemuan
ke dua

a) peneliti dan guru merencanakan permainan


yang menantang bagi siswa
a) 38 siswa datang tepat waktu
b) 38 siswa aktif dalam proses pembelajaran
c) pada saat sikap awal tingkat kesalahan siswa
adalah 10,82%
d) pada saat menolak tingkat kesalahan siswa
adalah 13,52%
e) pada saat sikap akhir tingkat kesalahanya

Refleksi

adalah 10,82%
Berdasarkan hasil dari siklus 2 maka penelitian

siklus 2

sudah bisa diakhiri karena sudah mencapai


standart kompetensi yaitu lebih dari 75%

Tabel 4.2 hasil pertemuan siklus 1 dan 2


Sikap awal

Kesalahan
Menolak

Sikap akhir

44,45%

61,18%

36,12%

28,95%

39,47%

30,71%

11,12%

36,12%

16,67%

10,82%

13,52%

10,82%

Siklus 1
Persentase
pertemuan
pertama
Persentase
pertemuan kedua
Siklus 2
Persentase
pertemuan
pertama
Persentase
pertemuan kedua

28

B. Siklus 1
1. Perencanaan
Dengan adanya kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada teknik
tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 18
Malang, maka peneliti dan teman guru pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan melakukan kolaborasi melalui diskusi pada tanggal 18
November 2012 di SMP Negeri 18 untuk mencari alternatif pemecahan
masalah, alternative pemecahan masalah peneliti mengunkan permainanpermainan. Karena dengan permainan diharapkan siswa belajar dengan
bermain, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Permainan yang akan dilakukan yaitu (1) permainan menolak
ketembok yang diberi angka, (2) permainan menolak dengan
berpasangan, (3) permainan menolak melewati tali, (4) permainan
memasukkan bola ke ban yang digantung. Selanjutnya guru menanggapi
permainan-permaiann yang ditawarkan oleh peneliti dengan berbagai
pertimbangan. Menurut guru permainan menolak ketembok tidak usah
diberikan, karena keterbatasan tempat. Selanjutnya permainan melewati
tali agar diganti dengan permainan menolak melewati net voli atas
pertimbangan net voli sudah tersedia dan tinggal memakai, kemudian
permainan memasukkan ke dalam ban yang digantung, guru mengganti
ban yang digantung agar diganti dengan selang atas pertimbangan ringan.
Adapun hasil diskusi peneliti dengan teman guru dalam pembelajaran
tolak peluru gaya menyamping adalah dengan menggunakan permainan
modifikasi, (1) permainan menolak secara berpasangan, (2) permainan
menolak melewati net voli, (3) permainan memasukkan bola kedalam
target yang besar, (4) permainan memasukkan bola kedalam target yang .
Selanjutnya mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan 2 kali pertemuan
mulai tanggal 7 November 2012 sampai dengan 14 November 2012 di
SMP Negeri 18 Malang.
1) Pertemuan pertama

29

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 7


November 2012 jam 1-2 mulai jam 07.00-08.20 dengan kegiatan sebagai
berikut: (1) siswa melakukan permainan lempar tangkap bola tenis dengan
menerapkan teknik memegang, sikap awal, saat menolak dan sikap akhir,
(2) siswa melakukan permainan menolak melewati net voli dengan
menerapkan teknik memegang, sikap awal, saat menolak dan sikap akhir
yang benar.
Rekaman perilaku siklus 1 pertemuan pertama
a. Aktifitas guru
Guru mengawali pembelajaran dengan membariskan siswa,
berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan stretching. Selanjutnya guru
menjelaskan materi tolak peluru mulai dari teknik memegang, sikap awal,
saat menolak dan sikap akhir. Kegiatan diakhiri dengan pendinginan
secara berpasangan dan dilanjutkan dengan evaluasi. Kemudian ditutup
dengan berbaris dan berdoa.
b. Aktifitas siswa
Siswa mengawali kegiatan dengan berbaris, berdoa dan stretching.
Pada awal kegiatan pembelajaran 19% atau 4 siswa tidak disiplin datang
di lapangan dan 9 siswa tidak disiplin dalam berpakaian. Kemudian siswa
memperhatikan materi yang dijelaskan oleh sebelum melakukan kegiatan
inti dan pada saat kegiatan berlangsung 16% atau 6 siswa tidak
memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Selanjutnya siswa
melakukan kegiatan inti. Dalam melakukan kegiatan inti 6 siswa kurang
aktif melakukanya. Kegiatan di akhiri dengan pendinginan dan dilanjutkan
evaluasi.
Tabel 4.3 Hasil evaluasi pertemuan pertama siklus 1

Persentase

Gerakan Yang Salah


Sikap awal
Saat menolak
44,45%
61,12%

Sikap akhir
36,12%

sikap atau
gerakan salah
Berdasarkan hasil evaluasi pada pertemuan pertama siklus I,
diperoleh hasil analisis sebagai berikut: (1) 44,45% atau 16 siswa
melakukan kesalahan pada sikap awal, belum berjingkat. Gerakan sikap

30

awal yang benar yaitu peluru ditempelkan pada tulang selangka


sedangkan peluru bagian atas sedikit menempel pada tulang rahang
bawah, kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri bersamaan berjingkatnya
kaki kanan saat mendarat dengan kaki kanan lebih dahulu, (2) 61,12%
atau 22 siswa melakukan kesalahan pada saat menolak, dimana masih
melakukan gerakan melempar yang seharuskan ditolakkan atau didorong
kedepan atas dengan sudut 45 derajat., (3) 36,12% atau 13 siswa
melakukan kesalahan pada sikap akhir, dimana kaki setelah melakukan
tolakan kaki kanan tidak dilangkahkan kedepan dan kaki kiri tidak
diayunkan lemas ke belakang untuk menjaga keseimbangan. Pada
pertemuan pertama ini 6 siswa tidak aktif dalam melakukan permainan.
Dilihat berdasarkan jumlah persentase, tingkat kesalahan paling
banyak terjadi pada saat melakukan teknik menolak yaitu 61,12%,
kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menolak yaitu
gerakannya masih belum ditolakkan (didorong) melainkan masih
dilemparkan, akan tetapi sudah mulai ada peningkatan dibandingkan saat
observasi awal sebelum guru memberikan tindakan.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal14
November 2012 jam 1-2 mulai jam 07.00-08.20 dengan kegiatan sebagai
berikut: (1) siswa melakukan permainan menolak melewati net voli dengan
menerapkan teknik memegang, sikap awal, saat menolak dan sikap akhir,
(2) siswa melakukan permainan memasukkan bola ke dalam pipa air
berbentuk bulat yang digantung dengan menerapkan teknik memegang,
sikap awal, saal menolak dan sikap akhir yang benar.
Rekaman kegiatan siklus 1 pertemuan kedua
a. Aktifitas guru
Guru mengawali pembelajaran dengan membariskan siswa,
berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan stretching. Selanjutnya guru
menjelaskan materi yang akan diberikan kepada siswa. Guru menyuruh
siswa untuk mempraktekan materi yang telah dijelaskan oleh guru.
Kegiatan diakhiri dengan pendinginan secara berpasangan dan
dilanjutkan dengan evaluasi. Kemudian ditutup dengan berbaris dan
berdoa.
b. Aktifitas siswa

31

Siswa mengawali kegiatan dengan berbaris, berdoa dan


stretching. Pada awal kegiatan pembelajaran 5,7% atau 2 siswa tidak
disiplin datang di lapangan dan 4 siswa tidak disiplin dalam berpakaian.
Kemudian siswa memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru
sebelum melakukan kegiatan inti dan pada saat kegiatan berlangsung
11% atau 4 siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
Selanjutnya 4 siswa tidak aktif dalam melakukan kegiatan inti. Kegiatan di
akhiri dengan pendinginan dan dilanjutkan evaluasi
Tabel 4.4 hasil evaluasi pertemuan ke dua siklus 1
Gerakan Yang Salah
Sikap awal Saat menolak

Sikap akhir

Persentase
sikap atau

28,95%

39,47%

30,71%

gerakan salah
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada pertemuan ke dua
siklus I, diperoleh hasil analisis sebagai berikut: (1) 28,95% atau 11 siswa
melakukan kesalahan pada sikap awal, dimana masih belum berjingkat,
(2) 39,47% atau 16 siswa melakukan kesalahan pada saat menolak,
dimana masih melakukan gerakan melempar, (3) 30,71% atau 12 siswa
melakukan kesalahan pada sikap akhir, dimana kaki setelah melakukan
tolakan kaki kanan tidak dilangkahkan kedepan dan kaki kiri tidak
diayunkan lemas ke belakang untuk menjaga keseimbangan. Pada
pertemuan ke dua ini semua siswa lebih aktif dan disiplin dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lancar dan hasilnya lebih
maksimal.
Dilihat berdasarkan jumlah persentase, tingkat kesalahan paling
banyak terjadi pada saat melakukan teknik menolak yaitu 40,36%,
kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menolak yaitu
gerakannya masih belum ditolakkan (didorong) melainkan masih
dilemparkan, akan tetapi sudah mulai ada peningkatan dibandingkan
sebelum diberi tindakan.
3. Pengamatan Siklus 1

32

Dari hasil observasi dan evaluasi selama siklus 1 selama 2 kali


pertemuan dalam proses pembelajaran tolak peluru gaya menyamping
hasilnya adalah sebagai berikut.

1) Hasil observasi dan evaluasi pertemuan pertama


Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan pertama
diperoleh hasil sebagai berikut:
a) 6 siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
b) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 44,45%.
c) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat menolak sebanyak 61,12%.
d) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 36,12%.
2) Hasil observasi dan evaluasi pertemuan kedua
Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan kedua
diperoleh hasil sebagai berikut:
a) 38 siswa datang tepat waktu di lapangan
b) 38 siswa disiplin dalam berpakaian
c) 38 siswa aktif dalam proses pembelajaran
d) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 28,95%.
e) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat saat menolak sebanyak 39,47%.
f) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 30,71%.
3) Rangkuman siklus 1
Dari segi teknik kesalahan yang dilakukan siswa pada siklus 1 yaitu
dari sikap awal persentase kesalahan yang dilakukan siswa yaitu 35,89%,
pada saat menolak persentase kesalahan yang dilakukan siswa yaitu
50,57%, pada sikap akhir persentase yang dilakukan siswa yaitu 34,66%.
Dari segi keaktifan siswa dan kedisiplinan siswa dalam proses
pembelajaran mengalami peningkatan keaktifan dan kedisiplinan.
Sehingga proses pembelajaran menjadi lancar dan hasilnya menjadi
meningkat.
4. Refleksi Tindakan Siklus 1

33

Setelah melaksanakan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus


I, peneliti dan guru melakukan refleksi, adapun hasil refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I:
a) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 35,89%.
b) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat saat menolak sebanyak 50,57%.
c) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 34,66%.
d) Siswa semakin aktif dan disiplin dalam proses pembelajaran
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi siklus I, diperoleh hasil
analisis sebagai berikut: (1) 16 siswa masih melakukan lemparan saat
menolak peluru,(2) 11 siswa pada saat sikap awal belum melakukan
gerakan berjingkat, (3) 12 siswa pada saat sikap akhir masih bingung dan
kurang koordinasi antara kaki dan tangan
Berdasarkan kolaborasi guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan melalui diskusi pada tanggal 16 November 2012 di SMP Negeri
18 Malang, dari hasil analisis evaluasi dan refleksi maka untuk
meningkatkan keterampilan tolak peluru gaya menyamping dilakukan
rencana peningkatan dengan menggunakan permainan modifikasi
dilanjutkan pada siklus II.
C. Siklus 2
1. Perencanaan
Pada siklus II, dilakukan peningkatan pembelajaran atas dasar
hasil analisis evaluasi dan refleksi pada siklus I. Peneliti dan teman guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan melakukan kolaborasi
melalui diskusi pada tanggal 19 Novemberl 2012 di SMP Negeri 18
Malang untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Alternatif
pemecahan masalah yang akan peneliti berikan kepada siswa yaitu untuk
memberikan permainan-permaian yang paling disukai oleh siswa pada
siklus II, namun teman guru pendidikan jasmani memberi saran agar
permainan yang diberikan kepada siswa bervariasi, hal ini berguna untuk
mengantisipasi kejenuhan yang dirasakan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran. Adapun hasil diskusi peneliti dengan teman guru dalam
pembelajaran tolak peluru gaya menyamping adalah dengan

34

menggunakan permainan modifikasi, (1) permainan menolak secara


berpasangan, (2) permainan menolak melewati net voli, (3) permainan
memasukkan bola kedalam target yang besar, (4) permainan
memasukkan bola kedalam target yang kecil. Selanjutnya mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan 2 kali pertemuan
mulai tanggal 21 November 2012 dan 28 November 2012 di SMP Negeri
18 Malang.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 21
November 2012 jam 1-2 mulai jam 07.00-08.20 dengan kegiatan sebagai
berikut: (1) siswa melakukan permainan lempar tangkap bola tenis dengan
menerapkan teknik memegang, sikap awal, saat menolak dan sikap akhir,
(2) siswa melakukan permainan memasukkan bola ke dalam pipa air
berbentuk bulat yang digantung dengan menerapkan teknik memegang,
sikap awal, saal menolak dan sikap akhir yang benar
Rekaman perilaku siklus 2 pertemuan pertama
a. Aktifitas guru
Guru mengawali pembelajaran dengan membariskan siswa,
berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan stretching. Selanjutnya guru
menjelaskan materi yang akan diberikan kepada siswa. Pada saat
aktivitas pembelajaran berlangsung, guru sudah menegur siswa yang
menyimpang, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lancar. Setelah
siswa mengerti guru menyuruh siswa untuk mempraktekan materi yang
telah dijelaskan oleh guru. Kegiatan diakhiri dengan pendinginan secara
berpasangan dan dilanjutkan dengan evaluasi. Kemudian ditutup dengan
berbaris dan berdoa.
b. Aktifitas siswa
Siswa mengawali kegiatan dengan berbaris, berdoa dan stretching.
Pada awal kegiatan pembelajaran siswa datang tepat waktu di lapangan.
Saat melakukan stretching 4 % siswa bercanda. Kemudian siswa
memperhatikan materi yang dijelaskan oleh sebelum melakukan kegiatan
inti. Saat melakukan permainan siswa sangat tertantang untuk melakukan
permainan, sehingga pembelajaran semakin menarik dan membuat

35

senang para siswa. Pembelajaran ditutup dengan pendinginan dan


dilanjutkan dengan evaluasi dari guru.
Tabel 4.5 Hasil pertemuan petama siklus 2

Persentase

Gerakan Yang Salah


Saat
Sikap awal
menolak
11,12%
36,12%

Sikap akhir
16,67%

sikap atau
gerakan salah
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama siklus II,
diperoleh hasil analisis sebagai berikut: (1) 11,12% atau 4 siswa
melakukan kesalahan pada sikap awal, dimana masih belum berjingkat,
(2) 36,12% atau 13 siswa melakukan kesalahan pada saat menolak,
dimana masih melakukan gerakan melempar, (3) 16,67% atau 16 siswa
melakukan kesalahan pada sikap akhir, dimana kaki setelah melakukan
tolakan kaki kanan tidak dilangkahkan kedepan dan kaki kiri tidak
diayunkan lemas ke belakang untuk menjaga keseimbangan. Pada
pertemuan pertama ini 36 siswa aktif dan disiplin dalam proses
pembelajaran.
Dilihat berdasarkan jumlah persentase, tingkat kesalahan paling
banyak terjadi pada saat melakukan teknik menolak yaitu 36,12%,
kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menolak yaitu
gerakannya masih belum ditolakkan (didorong) melainkan masih
dilemparkan.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28
November 2012 jam 1-2 mulai jam 07.00-08.20 dengan kegiatan sebagai
berikut: (1) siswa melakukan permainan memasukkan bola ke dalam pipa
air berbentuk bulat dengan menerapkan teknik memegang, sikap awal,
saat menolak dan sikap akhir, (2) siswa melakukan permainan
memasukkan bola ke dalam pipa air berbentuk bulat agak kecil yang
digantung dengan menerapkan teknik memegang, sikap awal, saat
menolak dan sikap akhir yang benar:
Rekaman perilaku siklus 2 pertemuan kedua
a. Aktifitas guru

36

Guru mengawali pembelajaran dengan membariskan siswa, berdoa,


presensi dan dilanjutkan dengan stretching. Selanjutnya guru menjelaskan
materi yang akan diberikan kepada siswa. Pada saat aktivitas
pembelajaran berlangsung, guru sudah menegur siswa yang
menyimpang, aktifitas pembelajaran menjadi lancar. Setelah siswa
mengerti guru menyuruh siswa untuk mempraktekan materi yang telah
dijelaskan oleh guru. Kegiatan diakhiri dengan pendinginan secara
berpasangan dan dilanjutkan dengan evaluasi. Kemudian ditutup dengan
berbaris dan berdoa.
b. Aktifitas siswa
Siswa mengawali kegiatan dengan berbaris, berdoa dan stretching.
Pada awal kegiatan pembelajaran siswa datang tepat waktu di lapangan.
Kemudian siswa memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru
sebelum melakukan kegiatan inti dan pada saat kegiatan berlangsung
siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Selanjutnya siswa
melakukan kegiatan inti. Saat melakukan permainan siswa sangat
tertantang untuk melakukan permainan, sehingga pembelajaran makin
menarik dan membuat senang para siswa. Pembelajaran ditutup dengan
pendinginan dan dilanjutkan dengan evaluasi dari guru.
Tabel 4.6 hasil pertemuan kedua siklus 2

Persentase

Gerakan Yang Salah


Sikap awal
Saat menolak
10,82%
13,52%

Sikap akhir
10,82%

sikap atau
gerakan salah
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke dua siklus II,
diperoleh hasil analisis sebagai berikut: (1) 10,82% atau 4 siswa dari 37
siswa melakukan kesalahan pada sikap awal, dimana masih belum
berjingkat, (2) 13,52% atau 5 siswa dari 37 siswa melakukan kesalahan
pada saat menolak, dimana masih melakukan gerakan melempar, (3)
10,82% atau 4 siswa dari 37 siswa melakukan kesalahan pada sikap
akhir, dimana kaki setelah melakukan tolakan kaki kanan tidak

37

dilangkahkan kedepan dan kaki kiri tidak diayunkan lemas ke belakang


untuk menjaga keseimbangan. Pada pertemuan ketiga ini 37 siswa aktif
dalam melakukan permainan.
Dilihat berdasarkan jumlah persentase, tingkat kesalahan paling
banyak terjadi pada saat melakukan teknik menolak yaitu 13,52%,
kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat menolak yaitu
gerakannya masih belum ditolakkan (didorong) melainkan masih
dilemparkan.
Pengamatan siklus 2
Dari hasil observasi selama siklus 1 selama 3 kali pertemuan dalam
proses pembelajaran tolak peluru gaya menyamping hasilnya adalah
sebagai berikut.
1) Hasil observasi dan evaluasi pertemuan pertama
Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 pertemuan pertama
diperoleh hasil sebagai berikut:
a) 36 siswa datang tepat waktu di lapangan
b) 36 siswa aktif dalam proses pembelajaran
c) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 11,12%.
d) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat menolak sebanyak 36,12%.
e) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 16,67%.
2) Hasil observasi dan evaluasi pertemuan kedua
Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 pertemuan 2 diperoleh
hasil sebagai berikut:
a) 38 siswa datang tepat waktu di lapangan
b) 38 siswa aktif dalam proses pembelajaran
c) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 10,18%.
d) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat saat menolak sebanyak 13,52%.
e) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 10,82%.
3) Rangkuman siklus 2
Dari segi teknik kesalahan yang dilakukan siswa pada siklus 2
yaitu dari sikap awal persentase kesalahan yang dilakukan siswa yaitu
9,06%, pada saat menolak persentase kesalahan yang dilakukan siswa

38

yaitu 24,39%, pada sikap akhir persentase yang dilakukan siswa yaitu
11,14%.
Dari segi keaktifan siswa dan kedisiplinan siswa dalam proses
pembelajaran mengalami peningkatan keaktifan dan kedisiplinan.
3. Refleksi Tindakan Siklus 2
Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus II, peneliti dan
guru melakukan refleksi melalui diskusi pada tanggal 30 November di
SMP Negeri 18 Malang, adapun hasil refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II:
a) Siswa aktif dan disiplin dalam proses pembelajaran
b) Dari teknik sikap awal tingkat kesalahan yang dilakukan siswa saat
sikap awal sebanyak 9,06%.
c) Dari teknik menolak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat saat menolak sebanyak 24,39%.
d) Dari teknik sikap akhir tingkat kesalahan yang dilakukan oleh siswa
saat sikap akhir sebanyak 11,14%.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada pertemuan 2 siklus
II, diperoleh hasil analisis sebagai berikut: (1) 5 siswa masih melakukan
lemparan saat menolak peluru dan sudut tolakan masih belum 45 derajat,
(2) 4 siswa pada saat sikap awal masih belum melakukan gerakan
berjingkat, (3) 4 siswa pada saat sikap akhir masih bingung dan kurang
koordinasi antara kaki dan tangan
Dari pelaksanaan pembelajaran tolak peluru gaya menyamping
pada siklus II sudah ada peningkatan keterampilan siswa dalam
melakukan tolak peluru, semua siswa telihat senang dan aktif mengikuti
pembelajaran.
D. Temuan Penelitian
Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas maka temuan
penelitian yang muncul adalah:
1. Permainan modifikasi sesuai untuk pembelajaran teknik dasar.
2. Pembelajaran tolak peluru dengan permainan modifikasi akan
memberi kemudahan siswa menguasai teknik dasar tolak peluru.
3. Jenis-jenis permainannya yitu: (1) permainan menolak secara
berpasangan, (2) permainan menolak melewati net voli, (3) permainan

39

memasukkan bola kedalam target yang besar, (4) permainan


memasukkan bola kedalam target yang kecil.
4. Siswa semakin aktif dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran tolak
peluru gaya menyamping dengan menggunakan permainan
modifikasi.

Anda mungkin juga menyukai