retina,
terjadi
pertumbuhan
abnormal
pembuluh
darah
baru
Dalam beberapa hari atau minggu bintik-bintik ini sering diikuti dengan
kebocoran darah yang jauh lebih besar, sehingga visus menurun. Dalam kasus
ekstrim, visus dapat menurun hingga 1/~ (light perception). Mungkin diperlukan
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk membersihkan seluruh darah
dari bagian dalam mata. Jenis perdarahan besar cenderung terjadi lebih dari
sekali, sering selama tidur1.
Selain perdarahan pertumbuhan pembuluh darah baru ini juga dapat
menyebabkan penarikan pada struktur retina dan menimbulkan ablasi retina
serta edema makula, yang mana pada akhirnya dapat menimbulkan kebutaan.
Komplikasi terburuk dari retinopati diabetikum ini adalah glaukoma neovaskular,
dimana pembuluh darah baru tumbuh dari pupil menuju sudut bilik mata depan,
sehingga menimbulkan sumbatan pada jalur keluar aqueous humor. Bila tidak
ditangani glaukoma neovaskular ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat,
kebutaan, dan penyusutan bola mata 1.
Edema makula
Edema makula dapat terjadi di mana pembuluh darah didaerah makula
membengkak, hal ini dapat terjadi pada semua tahap NPDR. Gejala edema
makula yaitu pandangan kabur, gelap atau diplopia. 10 persen pasien diabetes
akan mengalami kehilangan penglihatan terkait dengan edema makula. Optical
Coherence Tomography dapat menunjukkan daerah penebalan retina (akumulasi
cairan) edema makula1.
Diagnosis Banding
Age-related macular degeneration
Age-related macular degeneration merupakan penyebab utama kebutaan
ireversibel
saat
ini.
Penyakit
ini
merupakan
suatu
penyakit
progresif
pada epitel pigmen makula mirip dengan yang ditemukan pada pasien yang
lebih tua dengan degenerasi makula terkait usia. Sebuah lesi karakteristik miopia
patologis adalah terangkatnya retina di makula dalam bentuk melingkar, yang
disebut bercak Fuchs. Kebanyakan pasien berada dalam dekade kelima ketika
perubahan makula degeneratif menyebabkan hilangnya visus secara perlahan-
Tatalaksana
Penanganan masalah sistemik
Menjaga kadar gula darah, dan etkanan darah, dapat memperlambat
progresi dari penyakit ini. Dalam kebanyakan kasus, terapi lain akan diperlukan,
terutama
bila
komplikasi
neovaskularisasi1.
Pengobatan anti-vasogenik
lain
muncul,
seperti
edema
makula,
atau
VEGF
yang
merupakan
mediator
neovaskularisasi,
dengan
hambatan VEGF maka pertumbuhan dan kebocoran dari pembuluh darah baru
dapat dihambat2.
Sejumlah studi klinis dilakukan untuk menunjukan tingkat keamanan dan
efektivitas terapi pada diabetic retinopati, terutama edema makula. Terapi terdiri
dari Pengobatan terdiri dari pemberian injeksi secara teratur pada tahun
pertama. Setelah keadaan retina stabil, injeksi dapat di berikan dalam rentang
waktu yang lebih lama. Seringkali, terapi dengan laser akan digunakan untuk
menambah dan memperpanjang efek suntikan antivasogenic terhadap edema
makula. Untuk proliferative diabetic retinopathy yang disertai perdarahan
vitreous, ablasio retina atau glaukoma neovascular, perawatan laser tidak dapat
digantikan oleh pengobatan anti-vasogenik 2.
Persiapan untuk injeksi termasuk anestesi dan tetes mata antibiotik,
penempatan spekulum untuk menahan kelopak terbuka selama injeksi, dan
injeksi sejumlah kecil obat pada sklera. Ini biasanya sedikit tidak nyaman, dan
injeksi
Bedah Laser
Bila diabetic retinopathy disertai edema makula dan neovaskularisasi,
operasi laser biasa dilakukan sebagai terapi. Laser telah digunakan untuk
mengobati diabetic retinopathy selama lebih dari 30 tahun. Pengobatan biasa
dilakukan dalam ruangan. Selama prosedur, sinar laser hijau, kuning, merah,
atau inframerah dikirim ke retina melalui pupil yang berdilatasi. Biasanya, lensa
kontak ditempatkan pada mata, di mana cahaya ditransmisikan. Tetes anestesi
topikal diberikan untuk kenyamanan. Anestesi lokal dapat diberikan jika
penembakan laser cukup banyak, atau jika pasien sangat sensitif. Operasi laser
umumnya digunakan untuk mengobati edema makula dan proliferative diabetic
retinopathy3.
darah
baru
yang
abnormal
pada
proliverative
diabetic
efektif.
Sebagian
pasien
mungkin
mengalami
perdarahan
vitreous,
sehingga laser tidak dapat tembus ke bagian belakang mata. Dalam kebanyakan
kasus, perdarahan vitreous akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak ada
perbaikan setelah enam minggu, vitrectomy mungkin diperlukan. Vitrectomy
mungkin juga diperlukan jika ablasi retina traksi terjadi. Dalam hal ini, operasi
dilakukan untuk menstabilkan visus dan mengurangi risiko visus semakin buruk 5.
Vitrectomy adalah operasi retina yang umum dilakukan. Selama operasi,
vitreous
gel
yang
dikeluarkan
menggunakan
instrumen
khusus.
Operasi
dilakukan di rumah sakit, tetapi dilakukan secara rawat jalan. Jika jaringan parut
telah terbentuk pada retina, instrumen khusus digunakan untuk menghilangkan
jaringan parut. Laser biasanya diterapkan ke retina perifer selama operasi 3.
Selama operasi, pasien berada dalam keadaan anestesi parsial. sehingga
mata mati rasa. Operasi berlangsung sekitar setengah jam sampai tiga jam,
tergantung pada penyulit selama operasi. Sebuah gelembung gas biasanya
dimasukan di dalam mata sebagai penyangga dalam sampai retina pulih. Setelah
beberapa minggu, retina akan pulih dan gelembung gas diserap 3.
Prognosis
Dengan
mengendalikan
kadara
gula
darah
dan
tekanan
darah,
ketika visus masih baik, karena bila sudah terjadi penurunan visus, terapi hanya
bersifat mempertahankan, bukan memperbaiki visus 5.
Referensi:
endothelial
growth
factor
aptamer,
for
diabetic
edema. Ophthalmology.2005;112(10):17471757.
3. Hamilton AMP, Ulbig MW, Polkinghome P.Management
of
macular
diabetic