Anda di halaman 1dari 5

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (Removable Partial Denture)

Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama jaringan lunak di bawah plat
dasar dan dukungan tambahan adalah gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai pilar.
Gigi geligi dalam rongga mulut berperan penting dalam berbagai fungsi, antara lain mastikasi, fonasi, dan
estetika. Kehilangan elemen gigi baik sebagian atau seluruhnya dapat mengurangi keseimbangan fungsi
dalam rongga mulut, oleh karena itu kehilangan gigi geligi hendaknya segera dibuatkan gigi tiruan
pengganti. Akibat-akibat yang dapat timbul karena hilangnya gigi dan tanpa penggantian, yaitu (Gunadi,
dkk., 1995) :
a.Migrasi dan rotasi gigi
Hilangnya keseimbangan pada lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran, miring, ataurotasi gigi.
Migrasi dan rotasi gigi ini dapat lebih lanjut menyebabkan kerusakan periodontal ataupun karies.
b.Erupsi gigi berlebih gigi antagonis
Overeruption terjadi dapat atau tanpa disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa
pertumbuhan tulang maka struktur tulang periodontal mengalami kemunduran sehingga gigi menjadi
ekstrusi. Jika over erupsi disertai pertumbuhan tulang periodontal berlebih maka akan menimbulkan
kesulitan saat pembuatan protesa.
c.Penurunan efisiensi kunyah
Kehilangan cukup banyak gigi, apalagi gigi posterior akan menurunkan efisiensi daya kunyah sehingga
proses penghalusan makananpun terganggu.
d.Gangguan pada sendi temporo-mandibula (TMJ)
Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih (over closure), hubungan rahang yang eksentrik
akibat kehilangan gigidapat menyebabkan gangguan pada struktur sendi rahang.
e.Beban berlebih pada jaringan pendukung
Gigi yang tertinggal akan menerima beban mastikasi melampaui dari yang seharusnya sehingga terjadi
pembebanan berlebih dan lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan membrana periodontal.
f.Kelainan bicara
Kehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara, karena gigi depan
khususnya termasuk bagian organ fonetik.
g.Penampilan buruk, estetika kurang
Akibat-akibat tersebut dapat dihindari dengan pembuatan gigi tiruan atau protesa yang bertujuan sebagai
berikut :
1.Mengembalikan fungsi pengunyahan atau mastikasi

2.Mengembalikan fungsi keindahan atau estetik


3.Mengembalikan fungsi bicara atau fonetik
4.Membantu mempertahankan jaringan mulut yang masih tinggal
5.Memperbaiki oklusi dan mencegah migrasi gigi
6.Meningkatkan distribusi beban kunyah (Gunadi dkk., 1995).
Pembuatan gigi tiruan sebagian harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.Harus tahan lama
2.Dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada dan jaringan di sekitarnya
3.Tidak merugikan pasien
4.Mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis
Kesuksesan pembuatan gigi tiruan sebagian sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan
dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.
Indikasi gigi tiruan sebagian lepasan adalah :
1.Hilangnya satu ataulebih sebagian gigi
2.Gigi yang tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai gigi pegangan
3.Keadaan processus alveolaris masih baik
4.Kesehatan umum dan kebersihan mulut pasien baik
5.Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan
Keuntungan dari pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan adalah :
1.Gigi yang diganti tidak terbatas, bila dibandingkan dengan GTC
2.Mudah dibersihkan
3.Mudah direstorasi
Klasifikasi atau penggolongan untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah untuk
memungkinkan dokter gigi berkomunikasi sejelas mungkin mengenai keadaan rongga mulut yang akan
dipasang geligi tiruan dan membantu mempelajari prinsip dasar pembuatan desain gigi tiruan (Gunadi,
dkk., 1995).
Salah satu klasifikasi yang banyak dipakai saat ini adalah Klasifikasi Applegate-Kennedy (1923) yang
merupakan modifikasi klasifikasi Kennedy yaitu mengklasifikasikan berdasarkan letak sadel dan free
end :

1.Kelas I, yaitu daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada
kedua sisi rahang (Bilateral Free Endatau ujung bebas pada dua sisi).
2.Kelas II, yaitu daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, berada hanya
pada satu sisi rahang saja (Unilateral Free End atau ujung bebas pada satu sisi).
3.Kelas III, yaitu keadaan tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangganya tidak lagi mampu
memberi dukungan kepada protesa secara keseluruhan.
4.Kelas IV, yaitu daerah tak bergigi terletak di anterior gigi-geligi yang masih ada dan melewati median
line.
5.Kelas V, yaitu daerah tak bergigi paradental dimana gigi yang tertinggal gigi anterior tidak dapat dipakai
sebagai gigi penahan.
6.Kelas VI daerah tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga dapat dipakai sebagai gigi penahan.
Bila terdapat daerah tak bergigi tambahan oleh Applegate-Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali
kelas IV tidak ada modifikasi (Gunadi dkk., 1995).
Klasifikasi gigi tiruan sebagian berdasarkan letak klamer menurut Miller ditentukan sebagai berikut:
1.Klas I
Menggunakan dua buah klamer dimana klamer-klamer tersebut lurus berhadapan dan tegak lurus median
line.
2.Klas II
Menggunakan dua buah klamer yang letaknya saling berhadapan dan membentuk garis diagonal serta
melewati median line.
3.Klas III
Menggunakan tiga buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu
dihubungkan dengan suatu garis, merupakan suatu segitiga yang terletak di tengah gigi tiruan.
4.Klas IV
Menggunakan empat buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu
dihubungkan dengan suatu garis lurus, merupakan suatu segi empat yang terletak di tengah gigi tiruan.
Soelarko R.M. dan Wachiyati Herman (1980) mengklasifikasikan berdasarkan bahan yang digunakan :
1.Gigi tiruan kerangka logam (frame denture) adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari
kerangka logam tuang dan bagian sadel terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan.
2.Gigi tiruan akrilik (acrylic denture) adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang basisnya terdiri dari akrilik
serta elemen gigi tiruan.

3.Vulcanite denture adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari karet yang dikeraskan sebagai
basis gigi tiruan serta elemen gigi tiruan.
Viktor L.S. (1975) mengklasifikasikan berdasarkan jaringan pendukungnya :
1.Gigi tiruan dukungan mukosa, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa
2.Gigi tiruan dukungan gigi, yaitu gigi tiruan ynag hanya mendapat dukungan dari gigi asli
3.Gigi tiruan dukungan mukosa dan gigi, yaitu gigi tiruan yang memdapat dukungan dari mukosa dan gigi
asli
Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari akrilik serta
elemen gigi tiruan. Bagian-bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah :
1.Retainer , yang terdiri dari :
1.Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan terlepasnya gigi tiruan
secara langsung, berupa lengan retentive
2.Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan gigi tiruan secara
tidak langsung, berupa lengan pengimbang.
2.Sandaran atau rest
yaitu bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal atau incisal gigi pegangan yang
memberikan dukungan vertikal terhadap gigi tiruan
3.Gigi pengganti, yaitu bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang
4.Basis atau landasan, merupakan basis berupa resin akrilik yaitu bagian dari gigi tiruan untuk tempat
perlekatan elemen gigi dan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut.
Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu :
a.Retensi, yaitu kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindah
protesa ke arah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah : lengan retentive, klamer, oklusal rest,
kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.
b.Stabilisasi, yaitu perlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam arah horisontal.
Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ujung lengan retentive.
Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai
retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.
c.Estetika
1.Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi bagaimanapun juga
2.Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi dan inklinasi/ posisi tiap gigi

3.Kontur gingiva harus sesuai dengan keadaan pasien


4. Perlekatan gigi di atas ridge
Referensi
Applegate, 1959, Essential of Removable Partial Denture Prosthesis, 2th ed., W.B. Sounders Co.,
Philadelphia, London
Gunadi, H.A., 1991, Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan , jilid 1, Hipocrates, Jakarta
Soelarko, R.M., dan Wachijati, H., 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung
Swenson, M.G., and Terkla, I.G., Partial Denture, The CV. Mosby Co., St. Louis.

Anda mungkin juga menyukai