Meilysa S.Raya
11.2013.198
Pembimbing : dr. Elly Tania,
Sp.KJ
IDENTITAS
Nama : Nn.V
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 15 Februari 1994
Alamat : Agama : Islam
Bangsa/Suku : Palembang
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan: SMP 1
Pekerjaan : Joki 3 in 1
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis : Tanggal 17 Februari 2015 pada
pukul 014.00 WIB
Keluhan Utama
Di tangkap satpol PP saat sedang menjadi joki 3
in 1 di jalan tosari
Pasien juga menceritakan saat dia berada dirumah para tetangga membencinya
dan menganggapnya gila. Jika tetangga-tetangga berkumpul mereka sedang
membahas diri pasien, dan menggosip tentang kehidupan pasien. Waktu
ditanyakan bagaimana pasien dapat mengetaui kalau tetangga-tetangganya
sedang bisik-bisisk dan membicarakan dirinya sedangkan jarak mereka sekitar
50-100 meter dari dirinya, pasien mengatakan ia mendengarnya sendiri dengan
telinganya karena dia memiliki pendengaran yang sangat tajam.
Menurut Pasien, hubungan dengan Ibu tirinya tidak baik karena ibu tirinya
sering menjahatin dirinya dengan di kurung dan tidak di beri makan. Wbs juga
sering marahin dan di pukul oleh ibu tirinya. Ibu kandung wbs telah meninggal
saat wbs masih kecil kemudian ayahnya menikah lagi. Wbs juga merasa bahwa
dirinya di guna-guna oleh ibu tirinya pada tahun 2012 karena wbs di suruh
balik ke Palembang, tetapi wbs tidak mau.
Sehari-hari wbs lebih senang menyendiri, dan bekerja menjadi joki 3 in 1 dan
sering kali ngamen namun jarang berinteraksi dengan teman-teman yang lain.
Wbs mengatakan ia sulit tidur karna merasa imam selalu mengupingnya dari
tembok.
Riwayat Pendidikan
Wbs mengaku sekolah sampai jenjang SMP kelas 1. Wbs
tidak melanjutkan sekolah karena tidak mau
Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku bekerja menjadi joki 3 in 1 dan
mengamen.
Kehidupan Beragama
Wbs mengatakan beragama islam, namun tidak pernah
sholat
Riwayat Perkawinan
Pasien mengaku belum menikah.
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan
Seorang remaja perempan berusia 21 tahun, penampilan fisik
sesuai dengan usianya, Bentuk tubuh wbs kurus tinggi, perawakan
sedang, berambut panjang. Rambut berwarna hitam, kulit kuning
langsat. Wbs menggunakan banyak gelang pada tangan kiri dan
jam tangan berwarna gold di tangan kanan. Wbs juga mengenakan
gelang kaki berwarna gold pada kakinya. Pada saat wawancara,
wbs memakai kaos lengan pendek berwarna merah serta celana
panjang jeans. Kebersihan dan kerapihan diri wbs cukup baik.
Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologis : Compos Mentis
Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
Selama wawancara
: Wbs keluar dari barak
dan duduk di tempat duduk di bawah pohon. Wbs
merespon dan menjawab pertanyaan dengan baik
Sesudah wawancara
ditempat wawancara.
semua
Pembicaraan
Cara Berbicara : spontan, volume suara besar
dan jelas, artikulasi baik
Gangguan Berbicara : Tidak ada gangguan
bicara
Alam Perasaan
Suasana perasaan (mood) : Eutimia
Afek Ekspresi Afektif
Arus : normal
Stabilitas : stabil
Kedalaman : cukup
Skala Diferensiasi : sempit
Keserasian : tidak serasi
Pengendalian : baik
Ekspresi: wajar
Dramatisasi : tidak ada
Gangguan Persepsi
Halusinasi : terdapat halusinasi auditorik
(mendengar bisikan-bisikan), halusinasi visual
(melihat siluman-siluman di dinding rumahnya)
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi
: Tidak ada
Daya Ingat
- Jangka Panjang : Baik (wbs tahu tanggal dia lahir)
- Jangka pendek : Baik (wbs ingat kapan terakhir makan)
- Segera : Baik (wbs dapat mengulang kembali angkaangka yang di ucapkan oleh pewawancara)
Pikiran Abstraktif : Baik (wbs dapat memberikan
pribahasa dan artinya)
Visuospatial : Baik (wbs dapat menggambar jam 10.00)
Bakat kreatif : Kemampuan menolong diri : Baik (wbs dapat makan,
mandi, memakai baju sendiri
Proses Pikir
Arus Pikir
Produktifitas
: Baik
Kontinuitas Pikiran : Koheren
Hendaya Berbahasa : Tidak ada
Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Waham kejar ( wbs mengatakan dirinya
diguna-guna oleh seorang lelaki, dan dibalik tembok
ada seorang lelaki yang selalu menguping )
Obsesi :Tidak ada
Fobia: Tidak ada
Gagasan Rujukan : Tidak ada
Gagasan Pengaruh : Tidak ada
Ide bunuh diri: Tidak ada
Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan
tidak menunjukkan gejala yang agresif.
Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : Baik ( Mengkonsumsi narkoba itu tidak baik)
Uji Daya Nilai : Baik (pasien mengatakan mencuri itu tidak
baik)
Daya Nilai Reabilitas : Buruk karena ada halusinasi auditorik dan
visual serta waham kejar
Tilikan
Derajat 1, tidak menyadari bahwa dirinya sakit
Realibilitas
Dapat dipercaya.
STATUS FISIK
Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,5oC
Pernafasan : 18 x/m
Kulit : Normothermi
Status Neurologis
Dalam batas normal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Fungsi hati (SGOT, SGPT)
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:
Gangguan jiwa, karena adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku yang
menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan pada kehidupan
sehari-hari (hendaya).
Gangguan jiwa ini termasuk GMNO, karena:
Tidak terdapat gangguan kesadaran neurologik.
Tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan
jiwanya.
Tidak terdapat gangguan orientasi.
Tidak terdapat gangguan memori
Menurut PPDGJ III pasien ini termasuk skizofrenia karena memenuhi kriteria:
Halusinasi auditorik, wbs mendengar suara-suara yang sering mengajak ngobrol
Halusinasi visual, wbs melihat bayangan siluman-siluman berbentuk mata di
tembok
Waham kejar, wbs merasa di guana-guna sama lelaki yang mnyukainya
Termasuk skizofrenia tipe paranoid karena memenuhi kriteria:
Waham kejar yang menonjol
Halusinasi pendengaran dn penglihatan yang menonjol
Aksis II
: Tidak ditemukan adanya
gangguan kepribadian
dan retardasi mental.
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan primary support
group
(keluarga)
Aksis V : Global Assessment Functional 6051
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: F.20.0 Skizofrenia Paranoid
F22.0 Paranoia
Aksis II : Z03.2 Tidak Ada Diagnosis
Aksis III: Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah primary support group
Aksis V : GAF Scale 60-51
PROGNOSIS
Faktor yang memperingan :
Tidak ada riwayat gangguan kejiwaan dalam keluarga
(harus dibuktikan)
Tidak adanya disfungsi
Faktor yang memberatkan :
Onset muda dan presipitasi tidak jelas
Riwayat keluarga yang tidak harmonis,
Tidak ada dukungan keluarga dari pasien
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: Tidak ada
Psikologis
: Terdapat halusinasi auditorik ,
visual, dan
waham kejar
Sosial/Keluarga : Ada
TERAPI
Risperidon 2 x 2mg
Efek terapi : Antipsikotik atipikal yang
digunakan untuk mengatasi gejala psikotik pada
WBS seperti halusinasi. Efek samping
ekstrapiramidal lebih ringan di bandingkan
Halloperidol dan tidak menekan sistem kognitif.
PSIKOTERAPI
Apabila tilikan wbs sudah baik, terapi ini dapat digunakan untuk
memperbaiki distorsi kognitif.
1.Terapi individual :
Memberikan informasi dan edukasi pada wbs mengenai penyakitnya
Memberikan informasi pada wbs mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol secara teratur.
2.Terapi kelompok :
Menyarankan pasienwbs untuk mengikuti setiap kegiatan di panti bersama
dengan rekan lainnya untuk menjalin sosialisasi yang baik.
3.Terhadap Keluarga :
Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang
diberikan pada wbs dan pentingnya wbs untuk dipantau kontrol dan minum
obat secara teratur
Memberikan penjelasan pada keluarga wbs dan orang sekitar wbs untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
Rujukan
Konsul Psikiater
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH