Birokrasi Perizinan Sebagai Permasalahan Perusahaan Swasta dan Solusinya
Birokrasi Perizinan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh wirausahawan baru di Indonesia. Dengan rumitnya birokrasi perizinan di Indonesia juga menyebabkan banyak investor asing yang mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha dan investor karena mengharuskan mereka untuk berurusan lebih lama dengan aparat. Selain itu birokrasi yang panjang juga membuka peluang bagi oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek waktu birokrasi perizinan tersebut. Proses birokrasi perizinan yang panjang mengharuskan investor merogoh kocek hingga menguras modal awal. Bagi calon investor dari kalangan pengusaha kecil dan menengah yang modal awalnya minim tentu ini memberatkan. Usaha belum terealisasi mereka terpaksa harus meminjam uang kembali atau mengurungkan niatnya. Belum lagi bicara proses mendapat perizinan investasi. Meski seluruh persyaratan telah dipenuhi, izin seringkali baru dikeluarkan beberapa bulan kemudian. padahal, legalisasi usaha sangat diharapkan karena bisa membantu calon investor mengakses modal dari bank atau lembaga keuangan lain guna mengembangkan bidang usahanya. Salah satu solusi yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk permasalahan birokrasi perizinan ini adalah dengan menyediakan fasilitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP adalah pola pelayanan yang diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu. Namun tak bisa dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan PTSP ini juga masih sering ditemui kecurangan ataupun pungli, namun saya berkeyakinan bahwa jika fasilitas ini dimanfaatkan dan diawasi dengan tepat oleh pemerintah PTSP akan menjadi solusi yang sangat berguna bai pengusaha maupun investor.