Anda di halaman 1dari 2

Manifestasi klinis Infark Miokard

Ekstremitas yang teraba dingin, perspirsi, rasa cemas, dan gelisah akibat
pelepasan katekolamin
Keletihan dan rasa lemah akibat penurunan peerfusi darah ke otot rangka
Sesak napas dan bunyi krekels yang mencerminkan gagal jantung
Bunyi jantung s3 dan s4 yang mencerminkan disfungsi ventrikel kanan dan
kongesti paru
Suhu tubuh yang rendah selama beberapa hari setelah serangan infark
miokard akut akibat respons inflamasi
Nyeri dada penderita infark miokard serupa dengan nyeri angina tetapi lebih
intensif dan berlangsung lama serta tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat
ataupun pemberian nitrogliserin (Irmalita, 1996). Gejalanya adalah rasa sakit
pada dada sentral atau retrosentral yang dapat menyebar ke salah satu atau
kedua tangan, leher dan punggung. Faktor pencetus yang menyebabkan
angina adalah kegiatan fisik, emosi berlebihan dan terkadang sesudah
makan. Hal ini karena kegiatan tersebut mencetuskan peningkatan kebutuhan
oksigen. Namun, sakit dada juga sering timbul ketika pasien sedang
beristirahat (Hanafiah, 1996).
Sumber :Kowalak, et all. 2011.Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC
Pencegahan
Pencegahan terjadinya infark miokar antara lain :
a. Pencegahan primordial
Upaya pencegahan munculnya faktor predisposisi terhadap infark miokard
suatu wilayah dimana belum tampak adanya faktor yang menjadi risiko IM
b. Pencegahan primer
Upaya awal pencegahan infark miokard sebelum orang menderita
dilakukan pendekatan komuniti berupa penyuluhan faktor-faktor resiko
infark miokard terutama pada kelompok resiko tinggi. Pencegahan primer
ditujukan kepada pencegahan terhadap berkembangnya proses
aterosklerosis secara dini. Dengan demikian, sasarannya adalah
kelompok usia muda.
c. Pencegahan sekunder
Upaya mencegah keadaan infark miokard yang sudah pernah terjadi untuk
berulang/menjadi lebih berat. Diperlukan perubahan pola hidup dan
kepatuhan berobat bagi mereka yang sudah menderita IM. Pencegahan

sekunder ini ditujukan untuk mempertahankan nilai prognostik yang lebih


baik dan menurunkan mortalitas. Mencegah stress dan diajari untuk
segera mencari pertolongan medis jika ada tanda IM.
d. Pencegahan tersier
Upaya pencegahan supaya tidak terjadi komplikasi yang lebih berat /
kematian.

Anda mungkin juga menyukai