Etiologi Appendicitis
a. Peranan Lingkungan diet dan higiene
Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah
serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya appendicitis. Konstipasi akan
menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat sumbatan fungsional apendiks dan
meningkatnya pertumbuhan flora normal kolon. Semuanya ini akan mempermudah
timbulnya appendicitis. Diet memainkan peran utama pada pembentukan sifat feses,
yang mana penting pada pembentukan fekalit. Kejadian appendicitis jarang di negara
yang sedang berkembang, dimana diet dengan tinggi serat dan konsistensi feses lebih
lembek. Kolitis, divertikulitis dan karsinoma kolon adalah penyakit yang sering terjadi
di daerah dengan diet rendah serat dan menghasilkan feses dengan konsistensi keras.6
b. Peranan Obstruksi
Obstruksi lumen merupakan faktor penyebab dominan dalam appendicitis akut.
Fekalit merupakan penyebab terjadinya obstruksi lumen apendiks pada 20% anakanak dengan appendicitis, terjadinya fekalit berhubungan dengan diet rendah serat.
efektif untuk mengatasi infeksi, hal ini akan mengakibatkan apendiks cepat
mengalami komplikasi.6
c. Peranan Flora Bakterial
Flora bakteri pada apendiks sama dengan di kolon, dengan ditemukannya beragam
bakteri aerobik dan anaerobik sehingga bakteri yang terlibat dalam appendicitis sama
dengan penyakit kolon lainnya. Penemuan kultur dari cairan peritoneal biasanya
negatif pada tahap appendicitis sederhana. Pada tahap appendicitis supurativa, bakteri
aerobik terutama Escherichia coli banyak ditemukan, ketika gejala memberat banyak
organisme, termasuk Proteus, Klebsiella, Streptococcus dan Pseudomonas dapat
ditemukan. Bakteri aerobik yang paling banyak dijumpai adalah E. coli. Sebagian
besar penderita apendicitis gangrenosa atau appendicitis perforasi banyak ditemukan
bakteri anaerobik terutama Bacteroides fragilis.6