DENGAN......................................................
I. Identitas Klien
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
No. Registrasi :
Diagnosa Medis :
Tanggal MRS :
Jam MRS :
Tanggal Pengkajian :
Jam Pengkajian :
Mekanisme Trauma
M:
I :
V:
T:
SAMPLE
Sign and Symptom
Allergy
Medication
Breathing
Circulation
Disability
Exposure
Head to Toe
Keadaan Umum
- Telinga
- Hidung
- Mulut
- Leher
Dada
Ekstremitas
Ro. Toraks
V. Therapi
I. Analisa Data
N Tanda Etiologi Problem
o
1 Subyektif Spasme jalan nafas, Ketidakefektifan
Pasien mengeluh batuk tetapi
hipersekresi mukus oleh sel bersihan jalan nafas
tidak produktif, nafas terasa
sesak sekali berbunyi ngik-
ngik, merasakan adanya
sekret di tenggorokan tetapi
tidak bisa dibatukkan
Obyektif
Wheezing terdengar keras
tanpa stetoskop di akhir
ekspirasi kedua sisi paru
Sekret kental dan berbuih
pasien kesulitan untuk
membatukkan
TTV
2 Subyektif Hiperventilasi Ketidakefektifan pola
IV. Implementasi
Dx Tgl/
Implementasi Respon Pasien Ttd
Kep Jam
1 22/12/ Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, RR: 30x/menit, Wheezing ++, ronchi halus, dispnue,
2011 irama, kedalaman dan pengunaan otot aksesoris bernafas cuping hidung, menggunakan otot
03.35
dan tanda-tanmda vital lainnya supraklavikular dan interkosta, Tensi 130/90 mmHg, C.
1 03.36 Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukus/ Sekret kental pasien sulit mengeluarkan
batuk efektif, catat karakter jumlah sputum
1 03.37 Kaji ketidaknyamanan dan lakukan latihan Pasien kesulitan melakukan nafas dalam
pernafasan dalam
2 03.40 Kaji bunyi paru, frekuensi, kedalaman, usaha RR: 25x/menit, wheezing berkurang, sekret mulai bisa
2 03.44 Perhatikan pergerakan dinding dada, amati Dispnue berkurang, pernafasan cuping hidung
kesimetrisan, penggunaan otot bantu pernafasan, berkurang
serta retraksi otot supraklavikular dan interkosta
2 03.46 Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area Wheezing berkurang, ronchi halus masih terdengar
penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi
nafas tambahan.
2 03.48 Catat pengembangan dada dan posisi trakea Pergerakan dinding dada simetris posisi trachea normal
tidak ada deviasi.
P Pertahankan intervensi
Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan pengunaan
otot aksesoris dan tanda-tanda vital lainnya
Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukus/ batuk efektif, catat karakter jumlah
sputum
Perhatikan pergerakan dinding dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot bantu
I
pernafasan, serta retraksi otot supraklavikular dan interkosta
Observasi terhadap sianosis terutama membrane mukosa mulut, hidung, ujung telinga
dan ujung daerah ekstremitas
Pantau status mental (tidur, apatis, tidak perhatian, gelisah, bingung dan somnolen)
Pertahankan aliran oksigen dengan menggunakan masker non rebreathing.
Masalah sebagian teratasi
E
Anjuran
Jaga kepatenan jalan nafas
Observasi kemampuan batuk efektif dan nafas dalam
Observasi fungsi pernafasan
Observasi pemasangan Masker Non Rebreathing 12 L/min
Observasi serangan ststus asmatikus
Malang, .
ttd