Oleh :
NELDA YESSI ROMAULI SITANGGANG
A.14105578
RINGKASAN
NELDA YESSI ROMAULI SITANGGANG. Analisis Usahatani Bawang Daun
Organik Dan Anorganik. Studi Kasus : Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Di bawah Bimbingan NETTI TINAPRILLA)
Pada akhir-akhir ini masyarakat dunia mulai sadar akan bahaya yang
ditimbulkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dalam pertanian.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, kini
masyarakat pun mulai beralih kepada gaya hidup sehat dan alami atau back to
nature yang mengutamakan pangan yang sehat dan bergizi tinggi tanpa
kandungan bahan-bahan kimia. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat
diproduksi dengan metode baru yang lebih dikenal dengan pertanian organik.
Pertanian organik memiliki peluang yang sangat baik untuk dikembangkan dimasa
kini dan mendatang, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Meningkatnya
produksi pertanian organik di Indonesia sekitar 10 persen per tahun, memberikan
peluang besar bagi Indonesia untuk semakin mengembangkan produk-produk
pertanian organik, khususnya sayuran organik.
Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya bawang daun adalah belum
meratanya penanaman bawang daun secara organik di Desa Batulayang karena
adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh para petani, yakni dalam hal
produksi, modal dan pasar. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk : 1) menganalisis keragaan usahatani bawang daun organik pada
kelompok tani Kalicimandala di Desa Batulayang. 2) menganalisis
perbandingan tingkat pendapatan dan efisiensi antara petani yang menerapkan
sistem usahatani bawang daun organik dengan petani yang menerapkan sistem
usahatani bawang daun anorganik pada kelompok tani Kalicimandala di Desa
Batulayang.
Penelitian dilakukan di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat selama kurun waktu pada bulan November hingga Februari
2008. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Jumlah
responden yang diambil sebanyak 30 orang petani organik dan 30 orang petani
anorganik. Pengambilan sample dilakukan dengan metode Stratified Random
Sampling.
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
pendapatan usahatani untuk menganalisis tingkat pendapatan petani dari kegiatan
usahatani organik dan anorganik dan analisis perbandingan penerimaan dan biaya
(R/C rasio) untuk mengukur tingkat efisiensi masing-masing usahatani terhadap
setiap penggunaan satu satuan unit yang memberikan kelipatan atau rasio antara
jumlah penerimaan dengan jumlah biaya.
Sebagian besar petani organik dan anorganik berusia antara 30-50 tahun,
yakni sebanyak 19 orang (63,34 %) petani bawang daun organik dan 13 orang
(43,34 %) petani bawang daun anorganik. Tingkat pendidikan formal yang
dimiliki petani organik maupun anorganik rata-rata sama yaitu hanya lulus
Sekolah Dasar, sedangkan rata-rata petani responden memiliki pengalaman
berusahatani bawang daun lebih dari 10 tahun. Status pengelolaan lahan para
petani di desa tersebut adalah sebagai pemilik dengan luasan lahan rata-rata yang
dimiliki baik organik maupun anorganik adalah 0,3 hektar. Kegiatan usahatani
bawang daun organik yang dilakukan petani responden di Desa Batulayang
meliputi : kegiatan persiapan lahan, penanaman, penentuan jarak tanam dan
pembuatan lubang tanam, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, pengairan atau
penyiraman, pemupukan susulan, penyiangan dan pendangiran, perlindungan
tanaman terhadap hama dan penyakit serta panen dan pasca panen. Perbedaan
yang terjadi antara budidaya bawang daun organik dengan budidaya bawang daun
anorganik adalah dalam hal penggunaan pupuk, penggunaan tenaga kerja dan
kegiatan perawatan tanaman.
Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa produksi rata-rata bawang
daun organik per luasan lahan rata-rata (0,3 ha) per musim tanam adalah 2.250 kg,
sehingga penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 27.000.000,00, sedangkan
produksi rata-rata bawang daun organik per hektar per musim tanam adalah
18.000 kg, sehingga penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp
216.000.000,00. Produksi rata-rata bawang daun anorganik per luasan lahan ratarata (0,3 ha) per musim tanam adalah 2.812 kg, sehingga penerimaan yang
diperoleh petani sebesar Rp 16.872.000,00, sedangkan produksi rata-rata bawang
daun anorganik per hektar per musim tanam adalah 22.500 kg, sehingga
penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 135.000.000,00.
Nilai R/C rasio atas biaya total yang diperoleh petani organik dengan
luasan lahan satu hektar dan 0,3 hektar sebesar 5,26 dan 2,23, sedangkan nilai R/C
rasio atas biaya tunai yang diperoleh petani organik dengan luasan lahan satu
hektar dan 0,3 hektar adalah 5,64 dan 2,51. Nilai R/C rasio atas biaya total yang
diperoleh petani anorganik dengan luasan lahan satu hektar dan 0,3 hektar sebesar
3,79 dan 1,56, sedangkan nilai R/C rasio atas biaya tunai yang diperoleh petani
anorganik dengan luasan lahan satu hektar dan 0,3 hektar adalah 3,98 dan 1,73.
Hasil analisis pendapatan dan efisiensi pendapatan yang dinyatakan dalam
nilai R/C rasio menunjukkan bahwa usahatani bawang daun organik lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan usahatani bawang daun anorganik. Hal
ini terlihat dari nilai penerimaan dan nilai R/C rasio yang diperoleh petani organik
lebih tinggi dibanding petani anorganik. Namun jika dilihat dari luasan lahan yang
dimiliki, nilai penerimaan dan nilai R/C rasio yang diperoleh petani organik pada
luasan lahan satu hektar lebih tinggi dibandingkan luasan lahan 0,3 hektar. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa usahatani bawang daun organik dengan
luasan lahan satu hektar lebih efisien untuk diusahakan serta memberikan
keuntungan yang maksimal bagi petani.
Oleh :
NELDA YESSI ROMAULI SITANGGANG
A14105578
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Judul
Nama
NRP
:
:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI DENGAN JUDUL
ANALISIS USAHATANI BAWANG DAUN ORGANIK DAN ANORGANIK
(STUDI KASUS : DESA BATULAYANG, KECAMATAN CISARUA,
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT) BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR
AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI
INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK
MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU
DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG
DINYATAKAN DALAM NASKAH.
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan putri keempat dari empat bersaudara pasangan Bapak
T.T. Sitanggang dan Ibu T. Panjaitan yang lahir pada tanggal 16 September 1984
di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada tahun 1990 penulis menamatkan pendidikan
Taman Kanak-Kanak di TK. Pembina, Pontianak dan pada tahun 1996 penulis
menamatkan pendidikan dasar di SDN 16 Pontianak. Selanjutnya penulis
menamatkan pendidikan menengah pertama di SLTPN 02 Pontianak pada tahun
1999 serta menamatkan pendidikan SMU di SMUN 07 Pontianak pada tahun
2002. Pada tahun yang sama, penulis juga diterima menjadi mahasiswi Institut
Pertanian Bogor (IPB) di Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
dengan Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis angkatan 39, melalui
program USMI. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S1
pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, atas
segala kasih, berkat dan karuniaNya yang teramat besar mampu memberikan
hikmat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini menganalisis keragaan usahatani bawang daun serta
menganalisis bagaimana perbandingan tingkat pendapatan antara petani yang
menerapkan usahatani bawang daun organik dengan petani yang menerapkan
usahatani bawang daun anorganik, sehingga dapat diketahui usahatani mana yang
lebih efisien untuk dilakukan.
Penelitian ini merupakan hasil maksimal yang dapat dikerjakan oleh
penulis, meskipun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi salah satu
bahan referensi atau menambah ilmu pengetahuan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya serta dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.