Anda di halaman 1dari 3

PLASTIK

Berkaitan dengan adanya kontaminasi DEHA pada makanan, Badan


Pengawas Obat dan Makanan Eropa telah membatasi ambang batas DEHA yang
masih aman bila terkonsumsi, yaitu 18 bpj (bagian per sejuta). Lebih dari itu
dianggap berbahaya untuk dikonsumsi.
Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita
terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus
makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang
terbuat dari polietilena atau bahan alami.
Tidak memakai botol plastik lebih dari seminggu. Dan dianjurkan untuk membeli
botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang-ulang, jangan memakai botol
plastik.Bahan bungkus plastik yang orisinil adalah Saran, nama komersial untuk
polivinilidena klorida (PVdC). Bahan itu dianggap tidak berbahaya untuk
bersentuhan.
Penggunaan plastik tidak baik bagi kesehatan. Karena penggunaannya yang
tidak aman, maka dibuatlah kode-kode pada tiap plastik tersebut untuk informasi
tentang jenis bahan, cara pembuatan, dan dampak pemanfaatannya bagi pemakai.
Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988
di

Amerika

Serikat

mengembangkan

dan

sistem

Standardization (ISO).

diadopsi

kode,

pula

seperti

oleh

lembaga-lembaga

International

Organization

yang
for

Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:


a.
b.
c.
d.

berada atau terletak di bagian dasar,


berbentuk segi tiga yang terbentuk dari 3 tanda panah
di dalam segitiga akan terdapat angka,
serta nama jenis plastik di bawah segitiga.

Di sekitar, banyak sekali sampah atau limbah yang bisa dioptimalkan. Dari
hal yang paling kecil seperti kertas bekas, keleng susu, bekas oli mobil, kotoran
sapi/kerbau hingga sampah rumah tangga. Limbah bisa disulap menjadi sebuah
bisnis baik yang berskala kecil maupun besar, dari UKM hingga manufaktur.
Kertas bekas, misalnya. Barang ini bisa diolah menjadi bahan baku kertas
bermutu setelah melewati proses manufaktur yang melibatkan modal besar.
Kaleng susu, kaleng oli, bisa disulap menjadi produk antena wireless LAN.
Limbah oli bisa menjadi bisnis yang besar, karena bahan dipakai sebagai bahan
baku sebuah produsen oli nasional. Atau, sampah rumah tanggayang bisa dibuat
pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman. Tas kresek melalui proses
sederhana bisa diolah menjadi biji plastik untuk bahan baku di pabrik-pabrik
kimia. Diluar yang kami sebutkan, tentu masih banyak lagi. Kotoran hewan,

serat singkong atau limbah tebu, ternyata dapat diolah menjadi produk styrofoam
menggantikan bahan kimia seperti polistiren. Ampas tebu, kini dipakai sebagai
bahan baku kampas rem kendaraan.
Sebagai pembaca, Anda tentu sudah banyak mengetahui tentang kisah
sukses para pengusaha yang menekuni bisnis limbah. Banyak di antaranya kini
telah menjadi juntawan atau milyarder. Para pelaku bisnisnya juga menikmati
pekerjaan dan penghasilan dari buah kreatifitasnya tersebut.
Bisnis limbah, termasuk bisnis yang tidak jelek. Hanya ditangan orangorang kreatiflah barang tidak berguna tersebut akan berubah menjadi produk
bermutu dan bernilai jual tinggi.

Anda mungkin juga menyukai