Amerika
Serikat
mengembangkan
dan
sistem
Standardization (ISO).
diadopsi
kode,
pula
seperti
oleh
lembaga-lembaga
International
Organization
yang
for
Di sekitar, banyak sekali sampah atau limbah yang bisa dioptimalkan. Dari
hal yang paling kecil seperti kertas bekas, keleng susu, bekas oli mobil, kotoran
sapi/kerbau hingga sampah rumah tangga. Limbah bisa disulap menjadi sebuah
bisnis baik yang berskala kecil maupun besar, dari UKM hingga manufaktur.
Kertas bekas, misalnya. Barang ini bisa diolah menjadi bahan baku kertas
bermutu setelah melewati proses manufaktur yang melibatkan modal besar.
Kaleng susu, kaleng oli, bisa disulap menjadi produk antena wireless LAN.
Limbah oli bisa menjadi bisnis yang besar, karena bahan dipakai sebagai bahan
baku sebuah produsen oli nasional. Atau, sampah rumah tanggayang bisa dibuat
pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman. Tas kresek melalui proses
sederhana bisa diolah menjadi biji plastik untuk bahan baku di pabrik-pabrik
kimia. Diluar yang kami sebutkan, tentu masih banyak lagi. Kotoran hewan,
serat singkong atau limbah tebu, ternyata dapat diolah menjadi produk styrofoam
menggantikan bahan kimia seperti polistiren. Ampas tebu, kini dipakai sebagai
bahan baku kampas rem kendaraan.
Sebagai pembaca, Anda tentu sudah banyak mengetahui tentang kisah
sukses para pengusaha yang menekuni bisnis limbah. Banyak di antaranya kini
telah menjadi juntawan atau milyarder. Para pelaku bisnisnya juga menikmati
pekerjaan dan penghasilan dari buah kreatifitasnya tersebut.
Bisnis limbah, termasuk bisnis yang tidak jelek. Hanya ditangan orangorang kreatiflah barang tidak berguna tersebut akan berubah menjadi produk
bermutu dan bernilai jual tinggi.