Anda di halaman 1dari 3

HASIL DISKUSI

1. Benih yang digunakan merupakan benih hasil persilangan sendiri


Benih hasil persilangan sendiri apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang
kurang baik, karena benih tersebut tidak dirawat dan dipilih untuk perbanyakan tetapi
hanya untuk konsumsi. Apabila mengambil benih dari hasil persilangan sendiri, bisa saja
benih tersebut tidak berkualitas karena belum mendapat sertifikat dari instansi tertentu
(belum diuji cobakan).
Agar penanaman berhasil dan menghasilkan produk berkualitas akan lebih baik
apabila menggunakan benih yang telah bersertifikat agar jelas mutunya, bukan benih
yang didapat dari hasil persilangan sendiri. Benih yang akan digunakan akan tersedia di
balai penelitian tanaman. Walaupun harus mengeluarkan biaya lagi, namun hasil tidak
akan mengecewakan.
2. Tanah yang digunakan merupakan tanah dengan kadar liat tinggi (50%)
Tanah dengan kadar liat tinggi (>50%) akan menyebabkan penghambatan
pertumbuhan tanaman. Akar akan sulit untuk menembus tanah dan pada akhirnya akar
tidak dapat tumbuh lagi. Akar merupakan organ yang sangat penting pada tanaman
karena akar dapat menyerap unsur hara agar tanaman tetap hidup.
Untuk mengurangi kadar liat pada tanah, dapat dengan penambahan tanah
berpasir. Tanah berpasir ditambahkan kemudian dicampurkan dengan tanah liat tersebut.
Tanah liat memang mengandung unsur hara yang tinggi dan baik untuk tanaman, tetapi
hanya dalam kadar tertentu saja yaitu maksimal 30% pada tanah keseluruhan.
3. Tanaman ditempatkan di kamar mandi
Apabila tanaman ditempatkan di kamar mandi, maka tanaman akan kekurangan
cahaya matahari dan oksigen. Tanaman yang kekurangan cahaya matahari dapat terus
tumbuh namun tanaman menjadi kurang sehat. Daun akan menguning dan batangnya
rapuh. Selain itu, apabila kekurangan oksigen tanaman tidak akan dapat berespirasi
dengan baik.
Tanaman baiknya disimpan pada tempat yang terkena sinar matahari agar
pertumbuhannya optimal. Tanaman juga harus ditempatkan di ruang terbuka. Cahaya

matahari juga akan membantu pada proses fotosintesis untuk menghasilkan cadangan
makanan.
4. Diberi air 10 ml dua minggu sekali
Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Apabila hanya diberi
10 ml dan penyiraman hanya 2 minggu sekali, tanaman akan kekurangan air kemudian dapat
mati. Daun dan batang akan mengering.
Tanaman haruslah disiram sesuai dengan kebutuhannya. Penyiraman dapat dilakukan
pada pagi dan sore hari. Apabila tanahnya sudah kering, siramlah tanaman dengan air
secukupnya. Namun apabila tanahnya masih basah/lembab tanaman tidak perlu disiram.
Karena apabila terlalu banyak air, tanaman juga dapat mati.

5. Pot yang digunakan berukuran 10x15 cm diisi dengan tanaman tomat


Pot yang berukuran kecil tidak akan cukup untuk menampung tanaman tomat
yang akan tumbuh menjadi besar. Tanaman tidak akan memiliki ruang yang cukup luas
untuk tumbuh. Pertumbuhan tanaman menjadi tidak efektif.
Pot yang digunakan harus sesuai dengan ukuran tanaman yang ditanam. Tidak
terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar. Tanaman akan tumbuh dengan baik pada tempat
yang mendukung. Jika penanaman dilakukan pada polybag, maka apabila tanaman sudah
tumbuh semakin besar, tanaman dapat dipindahkan kepada polybag yang lebih besar lagi
dengan prosedur yang tepat.

6. Tidak dipupuk sama sekali

Tanaman membutuhkan nutrisi dan unsur hara agar dapat tumbuh dengan baik.
Apabila tanaman tidak dipupuk sama sekali maka tanaman tidak akan mendapatkan unsur
hara yang dibutuhkannya. Pada akhirnya, produksi tanaman tersebut tidak akan maksimal.
Pemberian pupuk pada tanaman sangat dibutuhkan. Pemupukan dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk yang tepat yaitu sesuai dengan kebutuhan tanaman dan dengan
dosis yang tepat. Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan efek negatif bagi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai