MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pertanian
Oleh :
Arisenia Nanda P
(150510130091)
(150510130114)
Muhammad Sofyan S
(150510130130)
(150510130090)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Perubahan Sosial terkait
Perubahan Fisik Infrastruktur Wilayah Jatinangor. Makalah ini merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Pertanian, semester genap.
Kendala yang kami alami dalam penulisan ini adalah penyusunan kata yang tepat agar
makalah ini mencapai target yang telah disesuaikan. Sebagai penulis sudah sebaik mungkin
untuk dapat menyusun makalah. Namun, kami yakin makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan dan kata yang kurang tepat dalam
penulisan makalah ini.
Selama penyusunan makalah ini, banyak sekali pihak yang telah membantu kami.
Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,
diantaranya :
1. Rekan-rekan kelas Agroteknologi C
2. Bapak Agus Sobarna sebagai narasumber
3. Serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi namun tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Kami selaku penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .i
KATA PENGANTAR.ii
DAFTAR ISI ...iii
BAB I PENDAHULUAN .
1.1
1.2
1.3
BAB II Pembahasan
2.1
2.2
2.3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial.
2. Untuk mengetahui pengertian perubaan infrastruktur/fasilitas.
3. Untuk mengetahui perubahan infrastruktur (fasilitas-fasilitas) wilayah Jatinangor.
1.3 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
MacIver mengatakan perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan
terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
maupun kebutuhan ekonomi. Dapat kita pahami bahwa perubahan infrastruktur adalah
perubahan dari sistem fisik yang mana penyedia transportasi,pengairan,drainase, bangunan
gedung dan fasilitas publik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik
kebutuhan sosila maupun kebutuhan ekonomi dalam kurun waktu tertentu.
2.3 Data Hasil Wawancara
Dalam hal ini, kelompok kami mendapatkan topik menegenai perubahan
infrastruktur/fasilitas yang berada di wilayah Jatinangor. Untuk mendapatkan informasi
mengenai perubahan-perubahan infrastruktur di Jatinangor kami menggunakan sistem
wawancara. Kami mendatangi Kantor Kecamatan Jatinangor dan menemui narasumber yang
merupakan Kepala Sub Bagian Progam. Berikut hasil data wawancara kami
Identitas Narasumber
Nama
: Agus Sobarna
Alamat : Bukit Permata Cimahi Blok F 3 No.7, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat
Jabatan : Kepala Sub Bagian Program Kecamatan Jatinangor
,irigasi sangat diperhatikan.Hal ini dikarenakan negara kita berkonsep swasembada pangan
dan irigasi pun sangat terpelihara. Bahkan ada yang menangani sendiri mengenai masalah
irigasi ini yaitu dinas pengairan. Sekarang memang terdapat dinas perairan,tetapi dinas
tersebut merupakan bagian dari dinas pekerjaan umum. Pada masa lampau, Jatinangor
merupakan kawasan agraris atau pertanian. Terdapat perkebunan,persawahan serta palawija.
Jatinangor sempat terkenal sebagai penghasil tembakau. Khususnya didaerah jati mukti, yang
merupakan daerah yang terkenal dengan petani tembakaunya bahkan sampai skala nasional.
Pertanian tembakau juga sudah meluas ke daerah sekitarnya seperti di tanjung sari dan
sukasari. Bahkan sudah ada pasar tembakau di tanjung sari. Sayangnya, di Jatinangor sendiri
yang merupakan pioneer petani tembakau, mengalami penurunan dari segi produksi dan
pekerja/petaninya. Hanya beberapa orang yang bertahan dengan bertani tembakau. Hal
tersebut pun sifatnya bukan bertani di jatinangor itu sendiri. Mereka yang merupakan orang
jatinangor memilih bertani di temapat lain. Hal in dikarenakan kerangnya lahan untuk para
petani
bertani.
Para
petani
tersebut
bertani
ditempat
lain
seperti
di
daerah
tanjungsari,sumedang bahkan ada yang dicianjur. Istilah atau sebutan bagi orang jatinagor
yang bertani ditempat laintersebut adalah ngadon. Petani jatinagor umumnya menyewa
tempat lain dikarenakan mahalnya biaya sewa di jatinangor itu sendiri. Seperti yang kita tahu
sejak dibangun berbagai fasilitas seperti perguruan tinggi, swalayan, tempat kuliner otomatis
harga sewa lahan akan meningkat atau lebih tinggi dan hal tersebut dipandang tidak ekonomis
bagi para petani tersebut. Para pembangun fasilitas seperti pemerintah, pengusaha atau
investor membangun berbagai fasilitas dikarenakan banyaknya pendatang terutama
mahasiswa. Setelah Universitas Padjadjaran berdiri, mahasiswa memerlukan tempat tinggal
dan fasilitas-fasilitas penunjang. Pada akhirnya, para pengusaha dan investor membangun
fasilitas-fasilitas seperti kost/ penyewaan tempat tinggal, apartment, tempat kuliner swalayan
dan sebagainya sebagai saham mereka. Pengusaha dan investor tersebut mayoritas adalah
pendatang. Pemerintah tidak bisa melarang karena itu hak mereka selama tidak bertentangan
dengan aturan. Selain pendatang, ada juga beberapa penduduk asli Jatinangor yang sukses
sebagai pengusaha contohnya adalah Hj. Dadang yang bergerak di bidang pemerahan susu
dan peternakannya juga berada di daerah lain beliau menampung susu dari petani untuk dijual
kembali ke industry pengolahan susu.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perubahan infrastruktur adalah perubahan dari sistem fisik yang mana penyedia
transportasi,pengairan,drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi
dalam kurun waktu tertentu. Jatinangor telah banyak mengalami perubahan-perubahan dari
segi infrastruktur khususnya bidang pertanian. Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor
terutama datang dari para pengusaha dan investor
3.2 Saran
Perubahan-perubahan infrastruktur di Jatinangor seharusnya tetap memperhatikan
bidang pertanian juga. Jatinagor seharusnya bisa menjadi daerah modern dengan tetap
sebagai penghasil produk tani yang baik seperti tembakau dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikaribajuwanita.files.wordpress.com/2012/05/perubahan-sosial.pdf
http://suprojos.files.wordpress.com/2011/03/perubahan-sosial-ok.ppt
Sumber Wawancara : Bapak Agus Sobarna, Kepala Sub Bagian Program, Kantor Kecamatan
Jatinangor