KAMPUNG DERET
BAB I
PENDAHULUAN
dari pemerintah kepada para PNS Kota Jakarta, yang berstatus sebagai hak pakai saja.
Seiring berjalannya waktu tanah tersebut tidak hanya dipakai oleh para PNS saja
melainkan oleh orang lain yang menyewa ataupun mengontrak disana dengan jangka
waktu yang lama. Banyaknya penduduk yang bermukim di wilayah Bedeng Paseka
menyebabkan wilayah tersebut menjadi wilayah berstatus padat penduduk.
Pada tahun 2013 pemerintah DKI Jakarta memberi kesempatan untuk
membangun kampung yang awalnya kumuh menjadi lebih tertata. Kampung Deret
Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan telah diresmikan
pada tanggal 3 April 2014. Beberapa waktu setelah Kampung Deret diresmikan,
warga mulai aktif berperan dalam menata kampungnya sendiri.
Setelah melakukan Prasurvei terhadap kampung deret, ternyata masih banyak
kendala yang melanda penghuni kampung deret seperti, akses jalan masih sempit
yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil. Selain itu persediaan air bersih juga
menjadi kendala. Kondisi air PDAM yang masuk ke kampung deret ternyata tidak
layak konsumsi karena air yang dialirkan ke rumah warga dalam kondisi keruh, tidak
bisa digunakan untuk mandi, menyebabkan gatal-gatal dan tidak bisa diminum.
Maksud dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi, mengetahui potensi dan
masalah sebelum dan sesudah dibangunnya kampung deret dengan harapan hasil
penelitian ini bisa dijadikan bahan penelitian untuk penelitian di masa yang akan
datang.
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
SebelahTimur
Sebelah Barat
Survei Awal
Survei awal dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum
melaksanakan live in, agar mendapatkan susunan rencana studi yang tepat,
serta mewawancarai pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi awal.
Survei awal dilaksanakan pada 1 lokasi, yaitu di Kampung Deret Kelurahan
Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Survey
Survey merupakan kegiatan yang di lakukan untuk mendapatkan data
primer dan atau data sekunder. Survey dapat langsung dilakukan pada lokasi
penelitian atau pun pada instansi pemerintah seperti Kelurahan dan
Kecamatan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a) Live In
Live in merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk melakukan
pendekatan sosial terhadap masyarakat sekitar lokasi penelitian atau
menetap pada lokasi penelitian, hal ini dilakukan agar tim peneliti
mengetahui kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat.
b) Observasi (Pengamatan)
Observasi (pengamatan) merupakan cara mengamati lokasi penelitian
secara langsung untuk mengetahui kegiatan sosial yang berada di dalam
lingkungan masyarakat, diantaranya: ekonomi, sosial dan agama, serta
fasilitas sosial di wilayah studi.
c) Dokumentasi
Dokumentasi
adalah
kegiatan
khusus
berupa
pengumpulan,
d) Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab langsung kepada instansi
terkait maupun masyarakat setempat. Bentuk wawancara yang digunakan
adalah wawancara berstruktur, artinya untuk keperluan wawancara
terlebih dahulu disusun daftar pertanyaan dengan maksud agar pertanyaan
yang diajukan terarah dan wawancara berlangsung dengan lancar.
Wawancara ditujukan kepada beberapa pihak yang berwenang untuk
memberikan data atau keterangan yang diberikan. Adapun yang menjadi
sasaran informan yang akan diwawancarai seperti masyarakat setempat,
warga yang dituakan, serta lembaga lainnya.
1.4.2
KEBUTUHAN DATA
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang di dapat langsung dari sumbernya, tidak
melalui perantara dan data tersebut bukan merupakan data hasil olahan. Jenis data
primer dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Table 1.1 Jenis data dan Sumber Data Kampung Deret Kelurahan Petogogan Kecamatan
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
No
1
2
Teknik
Wawancara
Sumber
Warga, sesepuh dan Pak RW
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Observasi
2. Data sekunder
Pengumpulan data sekunder yang dilakukan oleh tim peneliti dalam studi ini
diperoleh dari data yang sudah ada dan tersedia di instansi yang berwenang, seperti
STUDIO INTEGRAL KOMUNITAS
10
data kependudukan, data kegiatan-kegiatan sosial, dan data-data lain yang diperlukan.
Jenis data sekunder dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Table 1.2 Jenis data dan Sumber Data Kampung Deret Kelurahan Petogogan Kecamatan
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
No
1
Sumber
Kelurahan
Kelurahan
Kelurahan
11
Input
LATAR BELAKANG
Kampung Deret
merupakan salah satu
cara pemerintah untuk
menata, membenahi,
memperbaiki kampungkampung di daerah
Jakarta, baik dari kondisi
fisik maupun kondisi
sosial.
TEMA
Permukiman
Kampung
Deret
LOKASI
PENELITIAN
Kampung Deret RT.
08, 010, 011 da 012
RW. 05, kelurahan
Petogogan,
kecamatan
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan.
TINJAUAN TEORI
Peraturan
Gubernur
DKI
Jakarta Nomor 64 tahun 2013
tentang bantuan perbaikan
rumah di permukimn kumuh
melalui penataan kampung.
GAMBARAN UMUM
a. Sejarah
b. Penduduk
c. Permukiman
d. Ekonomi
e. Sosial Budaya
f. Kelembagaan
g. Sarana
Prasarana
Analisis Potensi
dan Masalah
12
Output
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
a. Prasurvey
b. Survey
Live in
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Mental Map
Kesimpulan
Penanganan
wawancara, observasi, dan literatur yang berhubungan dengan lokasi studi kami.
BAB V PENANGANAN DAN PENGEMBANGAN
Pada bab V ini akan menjelaskan mengenai usulan penanganan yang akan
tim peneliti buat untuk mengatasi masalah-masalah dan potensi yang sudah ada
ditangani agar lebih efektif.
BAB VI KESIMPULAN
Pada bab yang terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil studi
yang dilakukan di wilayah kampung deret.
13