PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan praktikum III terdiri dari enam (6) tahapan
dilaksanakan praktikan selama satu setengah bulan yaitu dilaksanakan dari tanggal
Inisiasi sosial adalah kegiatan yang dilakukan agar praktikan dapat diterima
tahap awal pada proses kegiatan praktikum III praktik pekerjaan sosial makro.
sosial, sasaran inisisasi sosial, waktu pelaksanaan inisiasi sosial, teknik yang
digunakan, peran praktikan sebagai pekerja sosial dalam inisisasi sosial, dan
antara praktikan dengan aparat pemerintah desa dan masyarakat Desa Babakan
sebagai rekan kerja praktikan nantinya dalam menggali potensi dan sumber serta
isu komunitas yang ada di Desa Babakan. Diharapkan melalui kegiatan inisiasi
sehingga nantinya kegiatan Praktikum III ini dapat mendapatkan dukungan dari
yang paling utama yang harus dilakukan bila memasuki lingkungan masyarakat
khususnya yang baru pada suatu wilayah, agar dalam proses selanjutnya selalu
mendapatkan bantuan, dukungan dan bantuan dari masyarakat dan stake holder
setempat.
Kepala Desa beserta, sekertaris Desa, para Kepala Urusan dan semua jajaran
aparat Desa, kader-kader PKK, Karang Taruna, Ketua RT, Ketua RW, Kepala
dimulai pada Tanggal 12 Februari 2020 sampai dengan tanggal 19 Febuari 2020.
sebagai berikut:
Majalengka.
Penerimaan dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2020 pukul 10.00
Kertajati.
inovasi program.
Kepala Desa dan Sekretaris Desa untuk menjelaskan maksud dan tujuan
4. Transectwalk
semua Dusun yang ada di Desa Babakan, yaitu Dusun Blok Desa, Dusun
5. Home Visit
lebih 12 hari. Home Visit yang dilakukan berupa Home Visit ke rumah
kepala desa beserta perangkat desa, Home Visit ke rumah ketua RW dan RT
dan Home Visit ke rumah ketua PKK, serta kepala dusun. Adapun kegiatan
desa, sekretaris desa, kaur pemerintahan, dan kaur kesra Desa Babakan.
Hal ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi yang lebih erat diantara
kegiatan praktikum ini. Selain itu juga untuk menggali isu masalah
masyarakat lainnya yaitu ketua PKK Desa Cilopang. Home Visit ini
warga untuk santai sore. Hal ini dilakukan agar praktikan lebih dekat
pesta pernikahan, tahlilan, ngaliwet dan ulang tahun. Undangan ini juga
antara lain :
di Desa Babakan.
pukul 07.00 WIB. Kegiatan ini aktif dilaksanakan oleh warga di masing-
dilakukan oleh aparat Desa, Kadus, dan karang Teruna. Praktikan turut
serta dalam kegiatan ini untuk menjalin relasi yang baik dengan aparat
mengikuti kegiatan penggalangan dana ini dengan tujuan agar lebih dekat
posko praktikan.
masyarakat Desa Babakan pada tahapan ini, makaa dapat dilihat hasil dari
dilakukan praktikum III di Desa Babakan baik pada aparatur desa maupun
tersebut.
diberikan dari pihak aparatur desa Babakan, maupun dari masyarakat setempat
Babakan.
Sosial (PPKS) dan permasalahan lain. Hal ini akan diorganisasikan kedalam
organisasi sosial lokal, melibatkan komunitas dan organisasi yang potensial untuk
masalahnya.
dengan beberapa pihak pada saat tahapan inisiasi sosial dan pengorganisasian
mereka secara bersama menyadari akan adanya masalah kebutuhan dan kekuatan untuk di
intervensi dan mengorganisasikan diri untuk menghadapi perubahan yang akan dilakukan.
Tani, LPM dan warga yang ada dilingkungan masyarakat Desa Babakan.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengenal organisasi PKK dari peran dan
rutin yang dilaksanakan adalah posyandu penimbangan berat badan balita dan
pribadi, perkebunan ini menyerap tenaga kerja dari dusun Sukamana. Rencanya
hasil dari perkebunan jambu akristal akan dimanfaatkan oleh pihak Dusun untuk
dibuat suatu produk dan dijual ke BUMDES. Selain itu juga praktikan melakukan
sudah mengeksport hasilnya ke luar negeri. Pengusaha rajut ini menyerao banyak
anggota yan terdiri dari petani baik pemilik maupun pekerja. Gapoktan diberi
nama Tani PERKASA. Kelompok tani di Desa Babakan terdapat empat (13)
yaitu Kelompok Tani Bolok Sugitamu 1&2, Kelompok Tani Blok Siramaning,
Kelompok Tani Blok Ragasuta, Kelompok Tani Blok Payem, Kelompok Tani
Blok Tinggar 1&2, Kelompok Tani Blok Tambak Burung 1&2, Kelompok Tani
Sigra, Kelompok Tani Blok Kopo. Semua kelompok tani di Desa Babakan
bergerak pada pertanian padi, bantuan yang sering didapatkan oleh kelompok tani
berupa bibit padi, rontogan pembuat pupuk organik, pompa air, traktor, dan power
yang bergerak dalam bidang pendidikan, YICM saat ini mempunyai Taman
dirumah Ketua Karang Taruna, pada saat mengunjungi karang tarune praktikan
melakukan small talk dan FGD mengenai berbagai isu permsalahan yang
ketua LPM. Dalam kunjungan tersebut praktikan melakukan diskusi dengan ketua
kedalam kelompok isu permasalahan yang dapat dilihat di poin hasil. Pada tahap
ini didapatkan dua jenis isu permasalahan yang telah diorganisir praktikan secara
sementara.
Pengorganisasian yang dilakukan oleh praktikan selama lebih dari satu minggu
cara memecahkan permasalahan yang ada serta menjadikan Desa Babakan menjadi
lebih baik.
2. Terwujudnya relasi yang baik antara praktikan dengan masyarakat untuk memperoleh
kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar serta mendapatkan
3. Praktikan mengetahui isu-isu permasalahan sosial yang ada di Desa Babakan melalui
4. Praktikan mengetahui berbaai profil organsasi lokal yang ada di Desa babakan.
dimiliki suatu wilayah. Asesmen dalam hal ini terdiri dari dua bagian yaitu
asemen awal dan asesmen lanjutan. Pada sub bab berikutnya akan dipaparkan
Kebutuhan, potensi atau kekuatan yang dimiliki pada komunitas yang menjadi
data awal untuk tahapan selanjutnya. Proses asesmen yang dilakukan oleh
serta menemukan sistem sumber dan kekuatan masyarakat Desa Babakan yang
kebutuhan. Pada sub bab sekanjutnya akan dipaparkan mengenai proses dan hasil
Discussion (FGD) bersama perangkat desa, ketua dusun, ketua RW, ketua RT, ibu
PKK, Kader posyandu, ketua BPD, ketua LPM, ketua MUI, Karang Taruna, serta
pada permasalahan kesejahteraan sosial dengan panduan Peraturan Menteri Sosial Nomor
8 tahun 2012 tentang PMKS dan PSKS selain itu tujuan dilaksanakannya rembug desa
sendiri adalah merumuskan berbagai permasalahan yang ada di Desa Babakan yang
dirasakan oleh masyarakat perlu untuk dicarikan solusi pemecahannya. Adapun tahapan
1. Pembukaan
4. Pengenalan PMKS dan PSKS. Praktikan memaparkan mengenai PMKS dan PSKS
sesuai dengan permensos No.8 tahun 2012, serta beberapa program penanganan
(proses MPA). Setelah menjelaskan tentang PMKS dan PSKS dilanjutkan dengan
mengidentifikasikan jenis PMKS dan masalah sosial lainnya yang dirasa oleh
masyarakat perlu segera ditangani yanng ditulis melalui meta card. Setelah itu
masyarakat menyerahkan hasil diskusi untuk di tempel pada kertas plano yang telah
disediakan
6. Diskusi untuk menyepakati isu maslah yang akan di intervensi. Praktikan selanjutnya
yan akan diintervensi oleh praktikan. Setelah sesi diskusi ini selesai kemudian
7. Penutup
Acara kemudian ditutup dengan doa dan foto bersama dengan para tamu undangan.
Setelah mendapatkan hasil PMKS, PSKS dan masalah sosial lainnya dari hasil
rembug Desa selanjutnya praktikan melakukan verifikasi dan validasi data. Teknik yang
digunakan dengan melakukan home visit ke RT, RW, kaur kesra, pendamping PKH, e-
waroeng BPNT dan kepada masyarakat yang menjadi fokus masalah praktikan.
memberikan beberaoa hasil berupa informsai mengenai PMKS dan PSKS serta
didapatkannya interest group dalam menangani PMKS yang ada. Masalah sosial
berdasarkan hasil MPA dan verivikasi, menghasilkan beberapa permasalahan PMKS dan
juga PSKS yang ada di Desa Babakan. Pada saat penentuan prioritas masalah ini, telah
disepakati bersama dengan masyarakat yang hadir pada saat acara rembug warga pada
tanggal 29 Februari 2020 bertempat di Balai Desa Babakan, terdapat sebanyak 5 jenis
kenakalan remaja, pengangguran, anak putus sekolah, pernikahan dini, dan kurang
aktifnya pos ronda menjadi isu masalah yang menjadi salah prioritas dengan jumlah
permasalahan merupakan salah satu faktor penentu pemilihan masalah. Dalam hal ini
praktikan menangani permasalahan fakir miskin. Selain itu, terdapat beberapa hal yang
dihasilkan dari proses asesmen yang dilakukan oleh praktikan tidak hanya seputar
permasalahan namun diperoleh informasi terkait dengan PSKS adapun informasi yang
Desa Babakan :
Tabel 4.2 Data PSKS Desa Babakan Kecamatan Kertajati Tahun 2020
No Jenis PSKS Bentuk Kegiatan
1. Karang Taruna Organisasi Kepengurusan baru, berjalan hanya
kemasyarakatan saat ada kegiatan dari desa
kepemudaan
2. Wanita Pemimpin Kader posyandu Menggerakan anggota keluarga dan
Kesejahteraan dan kader masyarakat untuk rutin mengikuti
Sosial (WPKS) Pemberdayaan posyandu bagi yang memiliki
Kesejahteraan bayi/balita
Keluarga (PKK)
3. Wahana Pemberdayaan Kepengurusan baru, kegiatan
Kesejahteraan Kesejahteraan posyandu.
Sosial Berbasis Keluarga (PKK)
Masyarakat
(WKSBM)
4. Dunia Usaha Pabrik Batu Bata, Memberikan kontribusi kepada
Pabrik Rajut, masyarakat desa sebagai donatur
Perkebunan Tebu, baik berupa dana maupun fasilitas
Perkebunan publik, dan menyerap tenaga kerja.
Jambu Kristal,
Penggilingan Padi
5. LKS Lembaga Berkontribusi dalam perencanaan
Kesejahteraan program desa, pelaksanan program
Sosial lokal desa, pelaksana program
seperti LPM, kesejahteraan sosial, penghubung
BPD, Kelompok masyarakat untuk mengakses
Tan, bantuai pemerintah.
GAPOKTAN,
YICM
6. Pekerja Sosial 1 Orang, yaitu Aktif dalam penanganan
Masyarakat Kaur Kesra Desa kesejahteraan sosial di Babakan
Babakan
7 Taruna Siaga TAGANA di Aktif dalam penanganan Bencana
Bencana Tingkat Desa dan di Babakan, dan menjadi relawan
Kecamatan penanganan Bencana di Indonesia.
8 Tenaga 1 orang Kegiatannya pendataan terhadap
Kesejahteraan berkedudukan di PMKS di Kecamatan Kertajati
Sosial Kecamatan Kecamatan
9 Keluarga Pionir Keluarga di Desa Pemberian Nasehat kepada
Babakan masyarakat yang membutuhkan,
memberikan donasi kepada
masyarakat
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui beberapa Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) di Desa Babkan yang seyogyanya menjadi sistem sumber untuk membantu
Karang Taruna yang memiliki banyak kegiatan yang dapat menggerakkan masyarakat
agar lebih produktif. Pada Kenyataanya PSKS tersebut masih kurang optimal dalam
pelaksanaan kegiatannya.
Setelah mengetahui PMKS, dan permsalahan sosial lainnya Desa Babakan dan
juga Kondisi PSKS Desa Babakan, maka praktikan memilih dan menentukan target
group atau fokus permasalahan 3 Permasalahan Sosial / PMKS yaitu fakir miskin,
perempuan rawan sosial ekonomi, lansia terlantar, 2 Permasalahan Sosial lainnya yaitu
permasalahan sampah dan kenakalan remaja, serta 2 PSKS yaitu PKK, dan Karang
Taruna. Adapun alasan paraktikan memilih target group adalah sebagai berikut:
1. Karena ketujuh fokus permasalahan tersebut merupakan masalah terbanyak yang ada
di Desa Babakan.
2. Karena ketujuh fokus permasalahan tersebut diambil berdasarkan empat aspek yaitu
masalah utama atau akar masalah, yang dirasa paling urgensi diantara yang lainnya,
kepentingan umum ataupun bersama dan berdasarkan sumber serta potensi yang ada
untuk bisa menangani masalah di Desa Babakan berdasarkan hasil rembug warga.
3. Dari ketujuh fokus permasalahan yang teridentifikasi, praktikan dalam hal ini
dimiliki.
mengunjumhi target group di Desa Babakan diperoleh hasil yaitu persebaran fakir miskin
di Desa Babakan tersebar di seluruh Dusun yaitu Dusun Blok Desa, Dusun Sukamaju,
Dusun Sukamelang, dan Dusun Sukamanah. Jumlah persebaran fakir miskin paling
banyak terdapat di Dusun Sukamelang, hal ini dikarenakan Dusun sukamlenag memiliki
mendapatkan bantuan dari pemerintah, yaitu berupa bantuan PKH dan BPNT, program
BPNT paling banyak terdapat di Dusun Sukamelang, bagitu pula dengan program PKH
peserta PKH paling banyak berada di Dusun Sukamelang. Adanya kondisi tidak
tercovernya semua fakir miskin yang ada di Desa Babakan oleh bantuan pemerintah
menunjukan adanya bebrapa fakir miskin yang perlu untuk dibantu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Berikut ini adalah tabel persebaran fakir miskin Desa Babakan dan
akses keluarga miskin terhadap bantuan pemerintah berupa program Bantuan Pangan Non
dusun terpadat dengan jumlah fakir miskin paling banyak, fakir miskin di Dusun
Sukamelang bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh harian lepas, bahkan
ada juga yang pengangguran. Seluruh interest group yang didapatkan pada saat
comminity meeting berasal dari dusun sukamelang, hal ini menunjukan adanya
pasrtisipasi warga dusun Sukamelang dalam menyelesaikan permasalahan fakir
miskin yang ada. dusun Sukamelang pula yag memilki luas wilayah paling leuas
Dunia usaha, yaitu pabrik batu bata, perkebunan jambu kristal, dan pembuatan
baju rajut.
Sasaran dalam asesmen lanjutan ini yaitu para fakir miskin di Dusun Sukamelang,
Intersert Group berjumlah 3 orang yang ditemukan pada saat community meeting
dan tokoh masyarakat. Teknik yang digunakan dalam asesmen lanjutan yaitu
wawancara, observasi, focus group discussion (FGD), home visit, dan studi
dokumentasi.
Proses asesmen lanjutan salah satunya adalah dengan melaksanakan
diskusi atau focus group discussion (FGD) bersama dengan perwakilan target
Sukamelang, Potensi yang ada di Dusun Sukamelang yang bisa untuk mengatsi
berkaitan dengan fokus masalah yang diambil oleh praktikan yaitu fokus
fakir miskin. Data yang diperoleh berupa gambaran fakir miskin di Desa Babakan,
faktor penyebab, akibat, kebutuhan dan potensi dalam penanganan fakir miskin di
Fakir miskin di Desa Babakan berjumlah 409 KK, dengan populasi terbanyak di
Dusun Sekamelang yaitu sejumlah 170 KK. Fakir miskin di Desa Babakan memiliki mata
pencaharian sebagai buruh tani, buruh bangunan/ buruh harian lepas, pedagang dan juga
pengangguran. Sebagian besar fakir miskin disini hanya bekerja sebagai buruh tani
atau petani garap. Pekerjaan sebagai petani masih sangat tidak mencukup, untuk
Pernikahan ini dilakukan untuk mengurangi beban keluarga yang hidup dalam
sekolah dan sudah memiliki pacar, maka mereka pun segera dinikahkan untuk
mengurangi tanggungan keluarga. Selain itu beberapa fakir miskin baik yang
yang terlibat hutang oleh rentenir/bank emok. Saat mereka memiliki uang hasil
Fakir miskin yang ada di Desa Babakan disebabkan oleh beberapa fakir penyebab
yang saling terkait satu sama lain, beberapa faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:
adanya banyak dunia usaha di Desa Babakan belum bisa menyerap pengangguran
yang ada di Desa Babkan. Bekerja sebagai petanipun masih dianggap sebagai
pengangguran semi terbuka, hal ini dikarenakan mereka hanya saat menanam dan
tanamannya, sehingga pada siang hari hingga malam harinya mereka tidak bekerja.
Penghasilan dari hasil bekerja sebagai buruh tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan hidup, biaya hidup semakin mahal sedangkan penghasilan sedikit itupun
3. Terlilit hutang
pendamping kaur Kesra Desa Babakan banyak sekali warga Desa Babakan
mendapat bantuan sosial seperti PKH maka ketika uang tersebut cair akan
garapan digarap dengan menggunakan mesin maka tenaga buruh yang dibutuhkan
mengatasi permasalahan fakir miskin, namun fakir miskin di Desa Babakan tidak
pendidikan anak hingga SMA, namun karena ketidaktahuan maka kartu tersebut
tidak digunakan dan mereka memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja, begitupula
dengan program KIS, dan program PKBM yang diadakan oleh Yayasan Insan
Cerdas mandiri.
Tingkat pendidikan yang rendah pada fakir miskin di Desa Babakan ini rata-
Adapun akibat dari permasalahan yang timbul tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
keluarga. Disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang sedikit maka fakir miskin
hidup harus selalu dipenuhi, maka mereka akan mencari jalan lain dengan
5. Munculnya anak putus sekolah dan pernikahan dini menjadi akibat tidak
Adapula program PKBM dari Yayasan Insan Cerdas mandiri, tetapi tidak
6. Fakir miskin memiliki penghasilan yang rendah dan minim karena tingkat
kerja yang menopang mereka untuk memiliki pekerjaan yang layak sehingga
4.3.2.2.4. Kebutuhan
Para fakir miskin yang didominasi oleh buruh tani perlu diberikan lapangan
penghasilan, dengan adanya usaha ekonomi ini para istri fakir miskin dapat
ketrampilan ini perlu diadakan sehingga para fakir miskin dapat bekerja
miskin akan akses pendidikan. Adanya program PKBM ini dapat membantu
anak-anak putus sekolah bahkan orang tua pun bisa mengikutinya hingga
pekerjaan.
Berikut ini adalah potensi dan sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
1. Wilayah luas, wilayah Desa Babakan memilki wilayah yang cukup luas
dengan sebagian besar lahan digunakan untuk pertanian, dengan adanya luas
wilayah ini semakin banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan.
banyak lahan milik perusahaan yang digarap oleh warga sekitar, namun selam
beberapa tahun ini lahan tersebut tidak digarap lagi, lahan ini bisa
3. BUMDES, Badan Usaha milik desa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa babakan khususnya fakir miskin. Bumdes ini memiliki program untuk
membuat produk khas Desa Babkan, BUMDES juga telah bermitra dengan
dinas UMKM untuk mengadakan pelatihan dan memasarkan produk. Selain
bibit dan pupuk untuk usaha bersama dengan BUMDES dengan sistem bagi
penyediaan bibit dan pakan untuk peternakan ayam, bebek dll. Kendalanya
adalah program tersebut sampai saat ini belum bisa dilaksanakan dikarenakan
4. Kelompok tani dan GAPOKTAN, pada saat ini kelompok tani dan
didapatkan berupa alat pertanian seperti traktor, power threser, bahan pupuk
terhadap PMKS termasuk fakir miskin, selain itu anggota Karang Taruna
6. Dunia usaha, dunia usaha dapat dijadikan seabagai sistem sumber dalam
seluruh warga Desa Babakan yang ingin melanjutkan sekolah baik tingakt
dilakukan untuk memilih berbagai alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang
ada dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Perumusan rencana ini
memuat tentang gambaran proses dan hasil dari nama program, tujuan umum dan
beberapa pihak dan dirasa data yang terkumpul cukup, sehingga dilaksanakan
perumusan rencana intervensi yang dimuali pada Tanggal 14 Mret 2020 dengan
group dan tokoh masyarakat adalah merview kembali hasil asesmen praktikan
dengan beberapa pihak melalui community meeting dan FGD di rumah salah
rencana program yaitu pemanfaatan lahan mati dan juga menetapkan interest
pada saat akhir sesi dari FGD yang dilakukan bersama dengan interest group
dan Tokoh Masyarkat pada tanggal 14 Maret 2020. TKM terdiri dari 3 orang
BUMDES dan pemilik dunia usaha untuk hadir dalam rembug warga
ini terdapat peserta baru yaitu dari bendahara BUMDES, Ketua Kelompok
baik itu dari segi perizinan lahan, bibit apa yang akan ditanam, sumber
ini adalah struktur TKM yag sebelumnya telah terbentuk dari interest
group.
untuk membuat janji hati. Dalam hal ini tidak hanya TKM yang mebuliskan
janji hati melainkan perwakilan BUMDES, Kelompok Tani dan Dunia usaha
sebagai rencana intervensi yang akan dilakukan. Pada sub bab berikut ini akan
memaparkan secara detai hasil yang didapatkan dari proses perumusan rencana
interset group dan tokoh masyarakat sepakat bahwa mayoritas fakir miskin adalah
sebagai ladang pertanian untuk para buruh tani miskin. Rencana program ini akan
disasarkan pada buruh tani miskin Dusun Sukamelang. Lahan kosong di Dusun
digarap. Lahan tersebut ada tiga lokasi di Dusun Sukamelang yang masing-masing
Pembentukan TKM yang dilakukan pada saat akhir sesi dari FGD yang
Usaha
Hasil dari koordinasi dengan BUMDES adalah BUMDES memiliki
dilaksanakan BUMDES bisa saja menyediakan bibit dan pupuk dengan sistem
bagi hasil, BUMDES juga sudah bekerjasama dengan Dinas UMKM, dan
Kelompok UMKM Majalengka, tujuan dari kerjasama ini adalah agar bisa
mendapatkan pelatihan dari Dinas maupun dari BLK, dan kerjasama dengan
bantuan berupa bibit pupuk organik secara rutin. Kelompok Tani Tinggar 2 juga
memilki alat pertanian berupa traktor, power theser, pompa air, dan pompa
semprot. Koordinasi dengan usaha rajut dusun Sukamelang adalah pemilik usaha
mendukung adanya rencana pengolahan lahan. Selain itu koordinasi dengan ketiga
pihak tesebut adalah bersedianya mereka datang ke acara rembug warga bersama
dengan TKM untuk melakukan perencanaan program secara lebih detail. Pada
saat rembug warga pemilik usaha rajut, Bapak Memen selaku bendahara
BUMDES, Ketua Kelompok Tani Tinggar 2 Bapak Dapar datang dalam rembug
Babakan Dusun sukamelang. Secara garis besar hasil dari perumusan rencana
2. Bibit
3. Sumber air
4. Pupuk
program pemanfaatan lahan tidak terpakai untuk ladang pertanian kajang hijau di
Dusun Sukamelang. Rencana program ini berisi nama program, tujuan, sasaran,
dan bahan yang dibutuhkan, dan rencana evaluasi. Hal-hal mengenai rencana
pelaksanaan program akan dipaparkan secara rinci pada poin berikut ini:
1. Nama Program
pemanfaatan lahan tidak terpakai untuk ladang pertanian kacang hijau adalah
Kacang Hijau”
2. Tujuan Program
Babakan
Program pelatihan dan pemanfaatan lahan ini diperuntukan bagi Buruh Tani
4. Lokasi Pelaksanaan
5. Rincian Kegiatan
Tabel 4.2 Data PSKS Desa Babakan Kecamatan Kertajati Tahun 2020
No Rincian Kegiatan Waktu Pelaksana
1 Pelatihan pembuatan proposal untuk 1-3 hari TKM, praktikan dan
pengajuan penggunaan lahan dan Karang Taruna
pencarian dana
2 Pengajuan proposal permohonan 3 hari TKM, Pihak Desa
penggunaan lahan kepada pihak Desa didampingi oleh
Babakan dan dan PT. Metland Praktikan
3 Koordinasi dengan RW Dusun 3 hari TKM dan Praktikan
Sukamelang untuk perekrutan buruh
tani miskin yang akan mengolah
lahan
4 Pencarian anggaran untuk pembelian 7 hari TKM Praktikan
bibit dan pembelian pupuk
5 Pelatihan pengolahan lahan, 1 hari Kelompok Tani,
penanaman, perawatan, pemanenan, TKM, Praktikan
perlakuan pasca panen
6 Sosialisasi Program BUMDES 1 hari BUMDES, TKM,
Praktikan
7 Pengukuran lahan yang akan 2 hari Aparat Desa, TKM,
digunakan target sasaran, dan
Praktikan
8 Pembersihan lahan yang akan 5 hari Target Sasaran,
digunakan didampingi TKM,
Praktikan
9 Pengolahan Lahan 7 Hari Target sasaran
didampingi TKM dan
Praktikan
10 Penanaman 7 Hari Target sasaran
didampingi TKM dan
Praktikan
11 Pengelolaan dan perawatan tanaman 90 hari Target sasaran,
dengan didampingi
oleh TKM dan
Praktikan
12 Pemanenan 3 hari Target sasaran,
dengan didampingi
oleh TKM dan
Praktikan
13 Penjemuran dan pembukaan kulit 7 hari Target sasaran,
dengan didampingi
oleh TKM dan
Praktikan
14 Distribusi/penjualan 3 hari Target sasaran,
dengan didampingi
oleh TKM dan
Praktikan
6. Anggaran Dana
Anggaran kegiatan berisi dana yang diperlukan dalam program pelatihan dan
pengolahan lahan tidak terpakai menjadi ladang pertanian kacang Hijau dusun
Sukamelang Desa Babakan. Berikut ini adalah tabel dana yang diperlukan:
Tabel 4.2 Data PSKS Desa Babakan Kecamatan Kertajati Tahun 2020
No Kegiatan Item Harga Jumlah Total
(RP) (RP)
1 Pelatihan pembuatan proposal Snack 2000 10 20.000
untuk pengajuan penggunaan
lahan dan pencarian dana
2 Pembuatan proposal pengajuan Print 15.000 3 45.000
lahan dan proposal pencarian
dana
3 Pelatihan informal oleh Snack 3000 16 48.000
kelompok tani mengenai
pengolahan lahan
4 Sosialisasi Program BUMDES Snack 3000 16 48.000
5 Pengukuran lahan yang akan Snack 3000 20 60.000
digunakan
6 Pembelian Bibit Bibit 25.000 15 375.000
kacang /kg Kg
hijau
sampeong
7Pengelolaan dan perawatan Pupuk Za 200.000
tanaman
Jumlah Total (RP) 796.000
Dana total yang diperlukan adalah 796.000 suber dana untuk memperoleh
dana ini adalah dengan mengajukan kepada dunia usaha (sirkelir) dan juga
Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam hal ini menyangkut alat dan
penanaman, perawatan hingga, pemanenan. Berikut ini adalah tabel alat dan
sumber perolehannya.
Tabel 4.2 Data PSKS Desa Babakan Kecamatan Kertajati Tahun 2020
No Alat dan Bahan Jumlah Sumber perolehan
1 Laptop 1 Milik pribadi karang
taruna
2 Sabit 10 Milik pribadi target group
3 Cangkul 5 Milik pribadi target group
4 Sapu lidi 10 Milik pribadi target group
5 Traktor 1 Meminja kelompok tani
6 Ember 20 Milik pribadi target group
7 Terpal 3 Meminjam kelompok tani
8 Bibit kacang hijau sampeong Kg 15 Pembelian
9 Pupuk Za Kg Pembelian
program. Tujuan dari analisis kelayakan program ini adalah untuk melihat
Kekuatan/Strengths : Kelemahan/Weakness :
1. Memanfaatkan lahan tidak 1. Penanaman bergantian dengan
terpakai secara gratis penanaman padi
2. Pelatihan budidaya mampu 2. Memerlukan lahan yang luas
dilakukan oleh kelompok tani
setempat yang pernah
mendapatkan pelatihan dan
sempat menanam
3. Modal tidak terlalu besar
4. Ketersediaan alsintan gratis
5. Penenanam dan perawatan
mudah serta waktu menunggu
panen singkat 2-3 bulan
6. Hasil penen melimpah 1ha
menghasilkan 1,08 ton
7. Dapat tumbuh meski musim
kemarau dan tahan hama
Peluang/Opportunity : Ancaman/ Threat :
1. Harga Kacang Hijau dipasaran Dikarenakan produksi kacang hiaju
tinggi dan stabil di Indonesia remdah dan belum
2. Banyak perusahaan maupun mampu untuk mencukupu
usaha rumahan yang mengolah kebutuhan pacsar domestik maka
kacang hijau, seperti es, ancaman yang akan timbul adalah
minuman sari kacang hijau, adanya import kacang hijau dari
bakpao, bakpia, isian berbagai negara lain
macam kue basah, rempeyek,
kecambah, bubur dll
3. Produksi kacang hijau di
Indonesia masih rendah
Hasil yang dicapai dalam pembentukan struktur TKM ini adalah TKM yang
masing yaitu:
terkait.
proposal, serta pencatatan hasil rapat atau kegiatan yang telah dilakukan.
c. Bendahara TKM, bertugas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan
Evaluasi akan dilakukan dalam dua hal yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Evaluasi proses dilakukan dengan melihat apakah ada hambatan atapun
pemecahan masalah.
Hasil Janji Hati yang dilakukan oleh TKM, Ketua Kelompok Tani Tinggar 2,
Bendahara BUMDES, dan Dunia Usaha Pada akhir proses ToP adalah sebagai
berikut:
uang
diperlukan
planning) lengkap dengan skenarionya yaitu apa kegiatannya, siapa yang terlibat
pertemuan maupun kegiatan untuk target group. TKM juga berperan dalam
program. Keterlibatan Pihak Desa dalam hal ini adalah perizinan penggunaan
lahan dan sebagai penghubung TKM dengan pihak Perusahaan Metland untuk
memperoleh izin penggunaan lahan. Pihak desa juga terlibat pada saat
Kelompok tani juga berperan penting dalam pelaksanaan program yaitu sebagai
Kelompok Tani juga berperan dalam memberikan pinjaman alat pertanian mesin
maupun non mesin berupa traktor dan terpal untuk kelancaran budidaya kacang
hijau. Keterlibatan dunia usaha Desa Babakan dalam pelaksanaan program ini
juga penting karena dengan adanya dunia usaha dapat memberikan bantuan
anggaran BUMDES pada tahun selanjutnya, tentunya hal ini bisa memberikan
semangat bagi para TKM maupun target group, serta para buruh tani miskin di
Desa Babakan untuk melakukan program yang sama pada periode selanjutnya.
pengolahan hasil bumi di Desa Babakan untuk dibuat produk dan dipasarkan di
Kios BUMDES juga dapat memberikan semangat pada target group agar
sebagian hasil panennya dapat diolah sendiri dengan mendapatkan pelatihan dari
BLK maupun dari dinas UMKM untuk selanjutnya dipasarkan di BUMDES, atau
pelatihan dan pemanfaatan lahan tidak terpakai manjadi ladang petanian kacang
hijau di Dusun Sukamelang Desa Babakan yang memuat tentang kegiatan apa
yang dilakukan, sumber daya manusia yang berpartisipasi dan perannya, jadwal
dan pemanfaatan lahan tidak terpakai manjadi ladang petanian kacang hijau di
Dusun Sukamelang Desa Babakan dilaksanaka pada awal Bulan Mei, waktu ini
dipilih agar lahan selesai dipanen padi, dan semua pihak yang terlibat telah selesai
masa panennya. Berikut ini akan dimuat dalam tabel mengenai skenario
Tabel 4.2 Data PSKS Desa Babakan Kecamatan Kertajati Tahun 2020
NO Nama Kegiatan Partisipan dan Waktu Langkah-langkah
Peranya
1 Pelatihan 1. TKM 7-9 1. Sekretaris TKM
pembuatan sebagai Mei mendatangi Sekretaris
proposal untuk pelaksana 2020 Karang Taruna
pengajuan 2. Karang 2. Sekretaris TKM dan
penggunaan lahan Taruna Sekretaris Karang
dan pencarian dana sebagai Taruna bersama-sama
pemberi membuat Proposal
pelatihan pengajuan lahan dan
proposal pencarian dana
2 Pengajuan proposal 1. TKM 10-12 1. Koordinaror TKM
permohonan sebagai Mei dengan membawa
penggunaan lahan pelaksana 2020 proposal mendatangi
kepada pihak Desa 2. Pihak Desa sekretaris Desa untuk
Babakan dan dan sebagai mengungkapkan
PT. Metland sasaran dan maksud dari program
penghubung 2. Sekretaris Desa
ke pihak menghubungkan TKM
perusahaan dengan perusahaan
Metland
3 Koordinasi dengan 1. TKM 13-15 1. Koordinator TKM
RW Dusun sebagai Mei mendatangi rumah RW
Sukamelang untuk pelaksana 2020 untuk menjelaskan
perekrutan buruh 2. Ketua RW adanya program
tani miskin yang sebagai pelatihan dan
akan mengolah sasaran pemanfaatan lahan
lahan untuk ladamg pertanian
kacang hijau
2. Koordinator TKM
meminta ketua RW
untuk
merekomendasikan
warganya yang bekerja
sebagai buruh tani
miskin yang mau untuk
mengelola lahan
pertanian kacang hijau
dengan lahan, bibit, dan
pupuk sudah disediakan.
RW 04, 05
merekomendasikan
masing masing 3 orang,
dan RW 06 4 orang.
3. Ketua RW melakukan
pemilihan terhadap
warganya
4. Ketua RW
merekomendasikan
nama-nama warganya
kepada TKM
4 Pencarian anggaran 1. TKM sebagai 16-22 1. Bendahara TKM
untuk pembelian pelaksana Mei dengan Membawa
bibit dan kegiatan 2020 Proposal mendatangi
pembelian pupuk 2. Dunia Usaha dunia Usaha yang ada di
sebagai Desa Babakan yaitu
sasaran yang dunia usaha batu bata,
akan usaha rajut, usaha
memberikan perkebunana tebu, dan
sumbangan usaha perkebunan
dana jambu kristal untuk
menjelaskan adanya
program
2. Bendahara TKM
mendatangi terlebih
dahulu usaha rajut yang
pada saat ToP ikut
hadir.
3. Bendahara TKM
meminta dukungan
kepada dunia usaha
berupa pemberian uang
untuk modal awal
4. Dunia usaha
memberikan uang
dukungan
5. TKM melakukan iuran
bersama untuk menutup
jika ada kekurangan
dana
5 Pelatihan 1. Kelompok 23 Mei 1. TKM mengadakan
pengolahan lahan, Tani sebagai 2020 pertemuan dengan
penanaman, pemberi target group hasil
perawatan, pelatihan rekomendasi ketua RW
pemanenan, 2. TKM untuk menjelaskan
perlakuan pasca sebagai program
panen fasilitator 2. Koordinator TKM
3. Target koordinasi dengan
Group Ketua Kelompok Tani
sebagai Tinggar 2 untuk
target pelaksanaan pelatihan
pelatihan 3. Target group
dikumpulkan kembali
untuk mengikuti
pelatihan dari kelompok
Tani mengenai
budidaya tanaman
kacang hijau
6 Sosialisasi 1. BUMDES 24 Mei 1. Koordinator TKM
Program BUMDES sebagai 2020 Koordinasi dengan
pemateri BUMDES untuk waktu
2. TKM pelaksanaan sosialisasi
sebagai 2. TKM memfasilitasi
fasilitator pertemuan target group
3. Target dengan BUMDES untuk
Group sosialisasi program
sebagai BUMDES
target
sosialisasi
7 Pengukuran lahan 1. Aparat Desa 25-26 1. Koordinator TKM
yang akan sebagai Mei meminta bantuan pihak
digunakan pelaksana 2020 Desa untuk melakukan
kegiatan pengukuran lahan
2. Kelompok 2. Pihak Desa, Kepala
Tani sebagai dusun, TKM, Kelompok
pelaksana Tani dan target group
kegiatan melkukan pengukuran
3. TKM lahan
fasilitator
4. Target
group
sebagai
sasaran
8 Pembersihan lahan 1. Target 27-31 1. Target group
yang akan Sasaran Mei menyiapkan alat yang
digunakan sebagai 2020 diperlukan berupa sabit
pelaksana hari dan cangkul
kegiatan 2. Target group mulai
2. TKM membersihkan lahan
sebagai 3. TKM mendampingi
pendamping proses pemberihan
lahan
9 Pengolahan Lahan 1. Target 1-7 Juni 1. TKM meminjam traktor
group 2020 kepada kelompok tani
sebagai Tinggar 2
pelaksana 2. Target group mulai
kegiatan membajak sawah
2. TKM 3. TKM dan ketua
sebagai kelompok tani ikut
pendamping mendampingi
10 Penanaman 1. Target 8-14 1. Target Group
group Juni didampingi oleh
sebagai 2020 Kelompok Tani
pelaksana melakukan penanaman
kegiatan bibit kacang hijau di
2. TKM lahan yang telah
sebagai disiapkan
pendamping 2. TKM ikut mendampingi
3. Kelompok proses penanaman
tani sebagai
pendamping
11 Pengelolaan dan 1. Target 15 Juni- Target group melakukan
perawatan tanaman group 15 Agst perawatan tanaman dengan
sebagai 2020 memberi pupuk
pelaksana
kegiatan
2. TKM
sebagai
pendamping
12 Pemanenan 1. Target 16-18 1. Target group
group Agst menyiapkan alat yang
sebagai 2020 diperlukan untuk
pelaksana memanen berupa ember
kegiatan dan gunting
2. TKM 2. Target group
sebagai malakukan pemanenan
pendamping
13 Penjemuran dan 1. Target 19-25 1. Terget group
pembukaan kulit group Agst mengambil terpal di
sebagai 2020 kelompok Tani Tinggar
pelaksana 2
kegiatan 2. Targer group
2. TKM melakukan penjemuran
sebagai biji kacang hijau
pendamping
14 Distribusi TKM sebagai 26-28 TKM menghubungkan
/penjualan pelaksana Agst target gropup dengan
kegiatan 2020 Tengkulak kacang hijau
4.6. Evaluasi
Dalam hal ini evaluasi dilihat dari ketercapaian tujuan intervensi melalui
dan juga dengan melakukan analisis terhadap SWOT yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam sub bab berikut ini akan dipaparkan mengenai evaluasi
Ketercapaian tujuan intervensi dilihat dari keadaan yang akan terjadi pada
target kegiatan sebelum dan sesudah pelaksanaan Intervensi. Dalam tabel berikut
ini dijabarkan mengenai keadaan sebelum dan sesudah intervensi yang akan
dilaksanakan.
terpakai untuk ladang pertanian kacang hijau layak untuk dilaksanakan jika dilihat
dari identifikasi kekuatan dan peluang yang lebih banyak dari pada kelemahan dan
potensi lahan dengan baik dan efisien dan selalu mencari ilmu tentang
menggunakan benih kacang hijau yang berkualitas sehingga hasil panenya banyak
dan harga jual tinggi. Strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan peluang
4.7. Terminasi
Terminasi merupakan proses pengakhiran praktik pekerjaan sosial makro
dengan pihak Tim Kerja Masyarakat (TKM) dan desa. Pengakhiran dengan TKM
tahapan terminasi dengan pihak aparatur Desa Babakan bertempat di Kantor Desa
dan Pemanfaatan lahan tidak terpakai menjadi lahan pertanian kacanh hijau pada