PELAKSANAN PRAKTIKUM
semester akhir, adapun pelaksanaanya terdiri dari berbagai macam tahapan dan
atau intervensi komunitas. Tahapan pelaksanaan Praktikum III di mulai dari tahap
inisiasi sosial hingga terminasi dan rujukan. Dalam bab ini dipaparkan urutan
komunitas atau masyarakat dengan cara bergabung dalam organisasi lokal. Tujuan
lain dari inisiasi sosial adalah melatih mental setiap peserta praktikum supaya
dapat menjadi pribadi yang lebih tangguh dan dapat diterima di dalam komunitas
unsur ataupun elemen yang ada di Desa, diantaranya dengan aparat pemerintahan
Desa Nagrak, Ketua Dusun, Ketua RW / RT, Kepala BPD, tokoh masyarakat,
tokoh agama, Karang Taruna, posyandu, Ketua MUI, Kader PKK, Kader DSM,
68
69
serta masyarakat Desa Nagrak. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 13-21
Februari 2020.
dokumentasi, dan home visit. Berikut kegiatan yang telah dilakukan praktikan
hari jumat tanggal 7 Februari 2020 bertempat di kantor Desa Nagrak, Kecamatan
Pacet, Kabupaten Bandung. Praktikan disambut baik oleh seluruh staff dan aparat
Sekretaris Desa, Kepala urusan (Kaur) Umum, Kepala Pusat Kesejahteraan Sosial
(Puskesos), serta staff/aparat pemerintahan lain yang ada di Desa Nagrak. Tujuan
praktikum yang akan dilaksanakan selama 2,5 bulan kedepan sesuai dengan
langsung kantor Desa Nagrak, praktikan langsung disambut oleh Kaur Umum dan
Kepala Desa Nagrak serta seluruh aparat desa menyambut baik maksud dan
diarahkan oleh kepala desa untuk mengetahui batas – batas wilayah desa Nagrak.
Praktikan ditemani oleh kaur umum desa untuk menjelajahi batas – batas Desa
praktikan selama 2,5 bulan kedepan selain memperkenalkan diri dan menjelajahi
batas desa.
Dalam tahap ini praktikan menggunakan teknik small talk agar terjalin relasi
dan kepercayaan dari pihak desa untuk mendapatkan dukungan serta izin dari desa
teknik wawancara dan studi dokumentasi untuk memperoleh data - data yang
berkaitan dengan masalah sosial secara umum yang ada di Desa Nagrak,
Bandung dilaksanakan di aula Desa Nagrak pada hari rabu tanggal 12 Februari
perangkat desa dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Nagrak. Kegiatan ini juga
Desa Nagrak kepada aparatur desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat yang
menjalin relasi yang baik kepada aparat Desa Nagrak, perangkat desa dan tokoh
Nagrak. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 65 peserta yang terdiri dari Kepala
Desa Nagrak, Sekretaris Desa Nagrak, Ketua BPD Desa Nagrak, Ketua Puskesos
Desa Nagrak, Kepala Dusun, Ketua RT/RW, Karang Taruna Desa Nagrak, Kader
pencarian sumber mata air untuk penduduk Desa Nagrak, mengikuti kegiatan
mengikuti kegiatan rapat bersama LPM, BPD, Babinsa dan Aparat Desa terkait
praktikan juga berkumpul dengan aparat Desa Nagrak, dan Kader Posyandu dan
73
masyarakat secara umum dalam setiap kegiatan masyarakat. Pada tahap ini
praktikan dapat menjalin relasi dan memperoleh dukungan dari berbagai lapisan
kebutuhan, dan potensi serta menggali isu-isu masalah sosial lainnya yang ada di
Desa Nagrak.
malam jumat di Kantor Desa Nagrak. Desa Nagrak juga memiliki kegiatan
mingguan Jumsih (Jum’at Bersih) RW 16 dan Kerja bakti hari minggu yang
upacara SD keliling yang ada di Desa. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan
rasa kecintaan anak – anak terhadap Desa Nagrak dan Tanah Air. Melalui
kegiatan tersebut, praktikan berhasil menjalin relasi yang baik dengan beberapa
3. Pemetaan Sosial
1) Transectwalk
lapangan Bapak Atep Ondi yang juga bertugas selaku aparat Desa Nagrak yaitu
Kepala urusan umum Desa Nagrak. Tujuannya adalah untuk mengetahui batas-
batas setiap dusun di Desa Nagrak yang terdiri dari empat dusun dan
atau fasilitas apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan
dusun, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat dan perangkat Desa Nagrak
pertemuan yang dilakukan dengan kepala dusun, ketua RW, serta ketua RT
75
Nagrak memiliki kegiatan di pagi hari sampai sore hari dan memiliki waktu
luang selepas pukul 17.00 sore ataupun selepas sholat isya dikarenakan
mayoritas pekerjaan dari masyarakat Desa Nagrak adalah petani dan pekerja
ada pula yang bekerja sebagai karyawan swasta atau buruh pabrik. Hal ini
2. Terjalinnya relasi yang baik antara praktikan dengan aparat desa, tokoh
organisasi sosial lokal, melibatkan komunitas dan organisasi yang potensial untuk
masalahnya.
mereka secara bersama menyadari akan adanya masalah kebutuhan dan kekuatan
meliputi kepala desa, kepala dusun, ketua puskesos, LPM, BPD, tokoh agama,
Ketua RT, Ketua RW, kelompok tani dan beberapa anggota organisasi sosial yang
ada di Desa Nagrak seperti Karang Taruna, PKK, Desa Siaga, Bumdes, Polindes,
Kegiatan ini ditujukan agar terbangun relasi yang baik antara praktikan
dengan tokoh masyarakat ataupun organisasi sosial lokal di Desa Nagrak. Tokoh
sumber saat proses pelaksanaan praktik pekerjaan sosial makro, mulai dari tahap
oleh praktikan selama 2,5 bulan kepada masyarakat. Hal tersebut bertujuan
Kebutuhan, potensi atau kekuatan yang dimiliki pada komunitas yang menjadi
data awal untuk tahapan selanjutnya. Proses dan hasil dari tahapan asesmen awal
sumber dan kekuatan masyarakat Desa Nagrak yang dapat digunakan sebagai
dilakukan pada tanggal 26-27 Februari 2020 dengan tujuan mencari interest
group dan target grup serta identifikasi permasalahan yang ada di Desa Nagrak.
Discussion (FGD) bersama perangkat desa, ketua dusun, ketua RW, ketua RT,
ibu PKK, Kader posyandu, ketua BPD, ketua LPM, ketua MUI, Karang
Taruna, kader DSM, serta tokoh masyarakat lainnya. Kegiatan tersebut bertempat
Proses rembug dusun dimulai dari praktikan mengarahkan warga untuk lebih
Sosial Nomor 8 tahun 2012 tentang PMKS dan PSKS selain itu tujuan
yang ada di Desa Nagrak yang dirasakan oleh masyarakat perlu untuk dicarikan solusi
1) Pembukaan
Desa Nagrak
telah disediakan
7) Penutup
sumber yang ada di Desa Nagrak. Sebagai langkah awal dalam menganalisis
beberapa permasalahan PMKS dan juga PSKS yang ada di Desa Nagrak. Pada
masyarakat yang hadir pada saat acara rembug warga pada tanggal 26-27
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut:
Desa Nagrak berdasarkan suara terbanyak yaitu Fakir Miskin, Penyandang Disabilitas,
Remaja menjadi isu masalah yang menjadi salah prioritas dengan jumlah jiwa masih
Poltekesos Bandung untuk menangani satu permasalahan yang ada di lokasi praktikum,
sehingga jumlah permasalahan merupakan salah satu faktor penentu pemilihan masalah.
Dalam hal ini praktikan menangani permasalahan fakir miskin. Selain itu, terdapat
beberapa hal yang dihasilkan dari proses asesmen yang dilakukan oleh praktikan tidak
hanya seputar permasalahan namun diperoleh informasi terkait dengan PSKS adapun
desa, kader PKK, Ketua RW, Ketua RT dalam rangka verifikasi data.
wilayah Desa Nagrak yang dapat dimanfaatkan sebagai sistem sumber untuk
wilayah Desa Nagrak yang aktif maupun pasif yang langsung maupun tidak
Desa Nagrak.Berikut ini matriks persebaran PSKS yang terdapat di Wilayah Desa
Nagrak :
Matriks 4.2 Data PSKS Desa Nagrak Kecamatan Pacet Tahun 2020
No Jenis PSKS Bentuk Kegiatan
1. Karang Taruna Organisasi Pasif, berjalan hanya saat ada
kemasyarakatan kegiatan dari desa
kepemudaan
2. Wanita Pemimpin Kader posyandu Menggerakan anggota keluarga
Kesejahteraan dan kader dan masyarakat untuk rutin
Sosial (WPKS) Pemberdayaan mengikuti posyandu bagi yang
Kesejahteraan memiliki bayi/balita
Keluarga (PKK)
3. Wahana Pemberdayaan Pasif, kegiatan hanya posyandu,
Kesejahteraan Kesejahteraan posbindu dan arisan yang
Sosial Berbasis Keluarga (PKK) terdapat di beberapa PKK unit,
Masyarakat BumDes
(WKSBM)
84
Sosial (PSKS) di Desa Nagrak yang seharusnya menjadi sistem sumber untuk membantu
Karang Taruna yang memiliki banyak kegiatan yang dapat menggerakkan masyarakat
agar lebih produktif, Namun pada realitanya organisasi tersebut vakum kegiatan
dikarenakan beberapa penyebab internal dan eksternal. Kurang aktifnya kegiatan Karang
taruna membuat masyarakat yang memiliki berbagai kreativitas tidak memiliki wadah
untuk menyalurkan kreativitas. Jika potensi yang dimiliki masyarakat digali, dapat
memberikan kemajuan bagi desa dan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.
6 Permasalahan Sosial / PMKS serta 1 PSKS yaitu fakir miskin, perempuan rawan
sampah, pernikahan dini dan Karang Taruna yang tidak aktif berdasarkan prioritas
masalah dan pilihan interest group yang ada di Desa Nagrak. Adapun alasan
di Desa Nagrak.
masalah utama atau akar masalah, yang dirasa paling urgensi diantara yang
serta potensi yang ada untuk bisa menangani masalah di Desa Nagrak
dimiliki.
Discution (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2020. Dari kegiatan
keluarga miskin yang ada di Desa Nagrak Kecamatan Pacet yaitu sebagai
berikut:
pemerintah. Oleh karena itu perlu ada satu wadah yang bisa merespon
masalah fakir miskin sehingga fakir miskin yang ada di Desa Nagrak dapat
mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan
baik.
Fakir miskin yang ada di Desa Nagrak sangat banyak dengan wilayah
keluarga fakir miskin yang ada, berikut ini merupakan table pesebaran fakir
miskin di Desa Nagrak dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
terdapat di Desa Nagrak terdiri dari 733KK yang tersebar di 4 dusun yang
masing-masing dusun terdiri 4-5 RW. Jumlah keluarga miskin terbanyak dari
1) Pengangguran
88
musiman karena lahan pertanian hanya bisa di tanami ketika musim hujan
3) Putus sekolah
dirasa baik untuk memberdayakan keluarga fakir miskin yang ada di Desa
Nagrak.
1. Tahapan persiapan
2. Tahapan pelaksanaan
miskin.
91
Anggota :
1. Ibu Lina
2. Ibu Wati
3. Bp. Heri
4. Bp. Atep
5. Bp. Ayep
6. Ibu Dewi
dasar, terlilit hutang, kurang sosialisasi tentang BumDes, dilihat dari hasil
“Warung Hidup”.
1. Nama Program
2. Tujuan Program
lahan.
pemanfaatan lahan.
93
3. Sasaran
4. Sumber Dana
Sumber dana atau modal awal dari kegiatan ini berasal dari
5. Jadwal Kegiatan
6. Kelayakan Program
Berdasarkan data SWOT diatas, dapat dilihat bahwa dari sisi internal fakir
miskin lebih banyak faktor kekuatan yang muncul dibandingkan dengan faktor
kelemahan, hal ini karena masyarakat fakir miskin di Desa Nagrak masih banyak
yang tergolong usia produktif yakni masih kuat dalam segi fisik dan kesehatan
95
yang baik, dan minat mereka untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini terlihat
sangat antusias karena mereka langsung menyiapkan sendiri tempat dan peralatan
7. Indikator Keberhasilan