Anda di halaman 1dari 13

PENCEGAHAN MALARIA DAN DEMAM

DARAH DENGUE (DBD)

Disusun Oleh:
Kelompok VII
Mia Zulvina
Almien Ashar Safari
M Fakhrizal Anshari
Gusti Zuwairah
Siti Asiah
Syarifah K
Noor Hikmah
Nur Zuraina Abdis
Zulfikar Aditya P

I1A112013
I1A112039
I1A112100
I1A112092
I1A112019
I1A112099
I1A112026
I1A112074
I1A112207

Universitas Lambung Mangkurat


Fakultas Kedokteran
Program Studi Kesehatan Masyarakat
JL. A. Yani Km. 36 Banjarbaru
Telp : (0511) 4772747
Fax : (0511) 4772747

Penyakit DBD dan malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh


nyamuk. Penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
berkembang biak di tempat-tempat penampungan air bersih seperti
bakmandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas, dan lain-lain. Sedangkan,
malaria disebabkan oleh nyamuk betina Anopeles yang mengandung
parasit di dalam kelenjer liurnya parasit yaitu plasmodium yang menyerang
eritrosit dan ditandai dengan adanya bentuk aseksual di dalam darah.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit malaria
merupakan masalah kesehatan masyarakat. Penyakit demam berdarah dan
penyakit malaria merupakan salah satu dari beberapa penyakit menular
dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia. Di
Indonesia, setiap
malaria ini

tahunnya

penyakit

demam

berdarah dan penyakit

masih menunjukkan angka kesakitan dan kematian yang

meningkat terus. Hal ini tampak dari kenyataan yang ada bahwa seluruh
wilayah di Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD dan
malaria, sebab baik virus penyebab maupun fasilitas umum di seluruh
Indonesia.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2012 menunjukkan
bahwa prevalensi nasional DBD berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
dan keluhan responden adalah 0,62%. Sedangkan, prevalensi nasional
Malaria 2012 (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan
responden) adalah 2,85%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai prevalensi
Malaria diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Bangka

Belitung, Nusa

Tenggar a

Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan


Papua.
Tanda dan gejala penyakit DBD yaitu penderita mengalami demam
tinggi, mengalami pendarahan atau bintikbinti pada kulit, ada keluhan
padasaluran pernafasan, ada keluhan pada saluran pencernaan. Sedangkan,
tanda dan gejala malaria adalah malaria mengalami sakit kepala, gejala
malaria

selanjutnya

adalah

adanya

siklus

berkeringat yang terjadi berulang kali dan

menggigil,

demam

dan

terjadi warna kuning pada

permukaan kulit yang disebabkan karena rusaknya sel hati dan sel darah
merah atau trombosit. Karena dampak demam berdarah dengue yang parah
bahkan lebih buruk bisa menyebabkan kematian maka perlu dilakukan usaha
pencegahan.
Pencegahan dan pemberantasan DBD yang paling efektif adalah
dengan memberantas vektor/jentik yang dikenal dengan pemberantasan
sarang nyamuk DBD (PSN DBD) dengan kegiatannya yaitu 3M (menutup,
mengubur, menguras) yang berkelanjutan , sehingga penularan penyakit
DBD akan sulit terjadi. Usaha pencegahan malaria yang dapat dilakukan
adalah menghindari gigitan nyamuk dengan memakai pakaian pelindung pada
lengan dan kaki, atau menggunakan penolak nyamuk.

Banjarbaru, 6 Mei 2015

Tim Penyusun

Apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti. DBD ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari
tanpa penyebab yang jela s, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati
disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik-bintik
perdarahan

(petechiae),

Kadang-kadang

mimisan,

lebam
feses

(ecchymosis)

atau ruam (purpura).

berdarah, muntah darah, kesadaran

menurun atau renjatan atau syok (1).


Bagaimana Cara Penularan DBD?

Cara penularan penyakit DBD adalah sebagai berikut 1)DBD ditularkan


oleh nyamuk Aedes Aegypti betina. Ada berbagai macam jenis nyamuk,
tetapi

yang

dapat

menularkan

DBD

adalah

nyamuk

Aedes

Aegypti;2)Nyamuk Aedes Aegypti mendapatkan virus dengue sewaktu


menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD, tidak sakit DBD tetapi

dalam darahnya terdapat virus dengue; 3) Virus dengue yang terhisap


akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk
kelenjar liurnya; 4)Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah
orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk; 5) Bila
orang yang tertular itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak)
maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding
pembuluh darah kecil (kapiler). Akibatnya terjadi pendarahan dan
kekurangan cairan yang ada dalam pembuluh darah orang itu; 6) Bila orang
yang tertular mempunyai zat anti kekebalan yang cukup maka virus
tersebut dibuat tidak berdaya, sehingga orang tersebut tidak sakit; 7)
Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam
waktu lebih kurang satu minggu.
Tanda-tanda Penyakit DBD
1. Mendadak demam tinggi
selama 2-7 hari

2. Sering terasa nyeri di ulu hati

3. Muncul bintik-bintik merah pada kulit

4. Jika sudah parah penderita gelisah,


tangan dan kaki dingin

5. Kadang terjadi pendarahan pada


hidung (mimisan)

6. Bila berat, dapat terjadi muntah


atau buang air besar darah.

Bagaimana Pencegahan DBD


Lakukan 3M PLUS setiap minggu untuk pencegahan.
Menguras bak mandi, drum atau
kolam

paling

tidak

seminggu

sekali.

Menutup

rapat-rapat

penampungan

air,

tempat
seperti

tempayan dan drum, sehingga


nyamuk tidak masuk
dan berkembang

Mengubur

barang-barang

bekas yang dapat menampung


air hujan.

Memakai kelambu pada saat


tidur, untuk mencegah gigitan
nyamuk

Apa itu Malaria?


Malaria
penyakit

infeksi

adalah
yang

disebabkan oleh Plasmodium


yang hidup dan berkembang
biak dalam sel darah merah
manusia.

Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles


spp.betina. Malaria diambil dari dua kata bahasa Italia, yaitu mal(buruk)
dan area (udara) atau udara buruk, karena dahulu banyak terdap at di
daerah rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga
mempunyai beberapa nama lain, seperti demam roma, demam rawa, demam
tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme.
Cara Penularan Penyakit Malaria

Penyakit malaria ditularkan melalui dua cara yaitu secara alamiah dan
non alamiah. Penularan secara alamiah adalah melalui gigitan nyamuk
anopheles betina yang mengandung parasit malaria. Saat menggigit
nyamuk mengeluarkan sporozoit yang masuk ke peredaran darah tubuh
manusia sampai sel-sel hati manusia. Setelah satu sampai dua minggu
digigit , parasit kembali masuk ke dalam darah dan mulai menyerang sel
darah merah dan memakan haemoglobin yang membawa oksigen dalam
darah.

Pecahnya

menyebabkan

sel darah merah yang terinfeksi plasmodium ini

timbulnya

gejala

demam

disertai

enggigil

dan

menyebabkan anemia.
Nyamuk Anopheles betina yang menggigit orang sehat, maka parasit
itu dipindahkan ke tubuh orang sehat dan jadi sakit. Seorang yang sakit
dapat menulari 25 orang sehat sekitarnya dalam waktu musim penularan (3
bulan di mana jumlah nyamuk meningkat).
Penularan secara non-alamiah terjadi jika bukan melalui gigitan
nyamuk anopheles melainkan dengan cara malaria bawaan (kongenital). Hal
ini merupakan mal aria pada bayi baru lahir yang
malaria

penularannya terjadi

ibunya

menderita

karena adanya kelainan pada sawar

plasenta (selaput yang melindungi plasenta) sehingga tidak ada penghalang

infeksi dari ibu kepada janinnya. Gejala pada

bayi baru lahir

berupa

demam, iritabilitas (mudah terangsang sehingga sering menangis dan


rewel), pembesaran hati dan limpa, anemia, tidak mau makan atau minum,
serta kuning padaselaput lendir. Keadaan ini dibedakan dengan infeksi
kongenital lainnya. Pembuktian pasti dilakukan dengan deteksi parasit
malaria pada darah bayi. Selain itu penularan non alamiah dapat dengan
cara transfusion malaria, yaitu infeksi malaria yang di tularkan melalui
transfusi darah dari donor yang terinfeksi malaria pemakaian jarum
suntik

secara

bersama-sama

pada

pecandu

narkoba

atau

melalui

transplantasi organ.

Gejala Penyakit Malaria

Gejala malaria secara umum adalah demam, pening, lemas, pucat


(karena kurang darah), nyeri otot, chest pain, menggigil, suhu bisa
o
mencapai 40 C terutama pada infeksi Plasmodium falcifarum dan gejalagejalanya terjadi secara bertahap yaitu:

1. Tahap demam menggigil atau stadium dingin (cold stage) Penderita


akan merasakan dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat dan
lemah, bibir dan jari jemari keb iru-biruan pucat (cyanotic), kulit
kering,

pucat,

kadang

muntah.

Pada

anak-anak

demam

bisa

menyebabkan kejang. Demam ini berkisar antara 15 menit sampai 1


jam.
2. Tahap puncak demam (hot stage)
Berlangsung 2-6 jam, wajah memerah, kulit kering, nyeri kepala,
denyut nadi, keras, haus yang amat sangat terus -menerus, mual
hingga muntah. Pada tahap ini merupakan saat pecahnya eritrosit yang
terinfeksi

(schizon)

matang

beramai-ramai memasuki

menjadi

aliran

merozoit

darah

untuk

-merozoit

yang

menyerbu sel -sel

darah merah.
3. Stadium berkeringat
Pada stadium ini penderitanya berkeringat banyak sekali. Hal ini bisa
berlangsung 2 sampai 4 jam. Meskipun demikian, pada dasarnya gejala
tersebut tidak dapat dijadikan rujukan mutlak, karena

dalam

kenyataannya gejala sangat bervariasi antar manusia dan antar


Plasmodium. Gejala malaria dalam kaitannya dengan pemberantasan
malaria adalah demam, menggigil, berkeringat, dapat disertai gejala
lain seperti sakit kepala, mual, muntah. Gejala malaria dengan
komplikasi adalah seperti gejala malaria ringan, disertai dengan salah
satu gejala seperti, kejang, panas tinggi diikuti gangguan kesadaran
(lebih dari 30 menit), mata kuning dan tubuh kuning, perdarahan di
hidung,

gusi atau

saluran

pencernaan,

jumlah

kencing

kurang

(oliguri), warna air kencing (urine) seperti air teh, kelemahan umum
dan nafas sesak.
Pencegahan Penyakit Malaria

Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan terhadap penularan


malaria yaitu:
1. Mencegah gigitan nyamuk malaria
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah endemis, dianjurkan
untuk memakai baju dengan lengan dan celana panjang saat keluar
rumah pada malam hari, memasang k awat kasa di jendela
dan ventilasi rumah serta menggunakan kelambu saat tidur, dan
menggunakan minyak anti nyamuk (mosquito repellent) saat tidur
atau keluar rumah di malam hari. Resiko penularan malaria pada
rumah yang tidak dipasang kawat kasa adalah 5,2 kali dibandingkan
dengan rumah yang dipasang kawat kasa, tetapi penggunaan/obat
anti nyamuk tidak

berpengaruh terhadap kejadian

Sedangkan masyarakat dengan kebiasaan

malaria.

tidak menggunakan

repellent malam hari kemungkinan resiko 3,2 kali dibandingkan


masyarakat dengan kebiasaan menggunakan repellentmalam hari.
2. Pengendalian jentik dan nyamuk malaria dewasa

Untuk mengendalikan jentik dan nyamuk malaria dewasa dapat


dilakukan dengan beberapa upaya, yaitu:
a. Penyemprotan rumah; untuk daerah
penyemprotan rumah-rumah

endemis

malaria,

sebaiknya dilakukan

dua kali

dalam setahun dengan interval waktu 6 (enam) bulan.


b. Larvaciding; merupakan kegiatan pemberantasan larva nyamuk
melalui penyemprotan rawa-rawa yang potensial sebagai tempat
perindukan nyamuk malaria.
c. Biological control; merupakan kegiatan penebaran ikan kepala
timah (Panchax-panchax) dan ikan guppy/wader cetul (Lebistus
reticulatus) pada genangan -genangan air yang mengalir dan
daerah persawahan. Ikan -ikan tersebut berfungsi sebagai
pemangsa jentik-jentik nyamuk malaria.
d. Mengurangi tempat perindukan nyamuk malaria
Tempat perindukan nyamuk malaria tergantung spesies nyamuk,
yaitu kawasan pantai, rawa-rawa, empang, sawah, tambak ikan
atau hidup di air bersih pegunungan. Masyarakat di daerah
endemis

harus

menjaga

kebersihan

lingkungan,

seperti

membersihkan tambak ikan yang kurang terpelihara, menutup


parit-parit bekas galian yang berisi air payau di sepanjang
pantai, mengupayakan aliran air irigasi persawahan berjalan
lancar, dan lain-lain.
e. Pemberian obat anti malaria
Obat anti malaria adalah

untuk

mencegah

(profilaksis)

terjadinya infeksi dan timbulnya gejala-gejala penyakit malaria.

Anda mungkin juga menyukai