Kabul dan Multan. Muhallab adalah komandan Islam pertama yang merintis jihad di
India, puluhan tahun sebelum komandan Muhammad bin Qasim Al-ts-Tsaqafi
menaklukkan wilayah India pada masa gubernur Kufah dan Basrah, Hajjaj bin Yusuf AtsTsaqafi.
Pada masa khalifah Abdullah bin Zubair, Muhallab diangkat oleh gubernur Basrah,
Mussh'ab bin Zubair, sebagai komandan pengamanan wilayah. Saat itu pasukan Khawarij
yang berkekuatan ribuan orang melakukan serangan, pembantaian dan perampokan
terhadap kaum muslimin di Irak dan Iran. Kota Basrah telah terkepung, ribuan penduduk
meninggalkan kota dan baying-bayang pembantain telah berada di depan mata. Dengan
keberanian, kesabaran dan kerja keras pasukan yang dipimpinnya, pasukan Khawarij
bisa dipukul mundur.
Peperangan melawan Khawarij berlanjut selama 19 tahun penuh sampai masa
pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dengan kerja keras, keberanian dan
kesabarannya, Muhallab berhasil membebaskan wilayah Basrah, Ahwaz, Karman, Persia,
Romahurmuz, Makran dan Tibristan dari gangguan mereka.
Walau telah bekerja keras selama 19 tahun penuh di medan jihad melawan kaum
Khawarij, tugas jihad masih menunggu Muhallab. Gubernur Irak segera mengembalikan
pasukan Muhallab ke medan jihad di Sijistan dan Khurasan.
Pada tahun 80 H, Muhallab membawa pasukan berkekuatan 8000 prajurit menyeberangi
sungai Balkh dan mengepung kota benteng Kisy selama dua tahun penuh. Selama masa
pengepungan panjang tersebut, anaknya yang bernama Habib bin Muhallab memimpin
pasukan Islam dalam pertempuran dengan pasukan musyrik raja Turki Bukhara.
Anaknya yang lain, Yazid bin Muhallab memimpin pasukan Islam menaklukkan wilayah
Khutal.
Setelah dikepung dua tahun penuh, penduduk Kisy mengajukan perdamaian dan
membayar jizyah kepada kaum muslimin. Pasukan Muhallab pun ditarik kembali ke kota
Marwa. Sampai saat meninggal dunia pada tahun 82 H, telapak kaki Muhallab senantiasa
berdebu di medan jihad. Ia panglima besar yang tak pernah meninggalkan medan jihad
sepanjang hayatnya. Imam Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa Muhallab gugur dalam
pertempuran di Marwa Rudz pada bulan Dzulhijah 82 H.
***
Ribuan peperangan melawan pasukan muysrik Turki di Sijistan, Khurasan dan Asia
Tengah telah diikuti oleh Muhallab bin Abi Shufrah. Beberapa wilayah anak benua India
juga telah ia taklukkan. Harta rampasan perang yang diraih dari pasukan musuh, atau
jizyah dan kharaj yang dibayarkan oleh orang-orang kafir kepada kaum muslimin sudah
tak terhitung lagi banyaknya.
Sebagai prajurit dan komandan perang, Muhallab sudah tentu mendapatkan jatah dari
harta rampasan perang (ghanimah), fa'i, jizyah atau kharaj. Baitul mal negara tentu
menetapkan jatah tetap untuk dirinya sebagai pejabat tinggi militer. Jika semua harta
tersebut dikumpulkan dan dihitung, tentu jumlahnya tidak sedikit. Tegasnya, Muhallab
tentu adalah sosok orang yang berada dan berkecukupan.
Umat Islam akan senantiasa merindukan para pemimpin dan panglima perang seperti
dirinya. Semoga Allah menerima seluruh amalnya, mengampuni dosanya dan
menempatkannya di surga Firdaus yang tertinggi.
Referensi:
Mahmud Syith Khathab, Qadatu Fathis Sindi wa Afghanistan, hlm. 169-208, Beirut: Dar
Ibni Hazm, cet. 1418 H.
(muhib almajdi/arrahmah.com)