Anda di halaman 1dari 6

Proporsi

Proporsi adalah suatu persen (yakni proposri dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam
kelompok data yang mengenai masing-masing kategori (atau subkelompok) dari kelompok itu
Bustan, 2006).
Proporsi merupakan hubungan antar jumlah kejadian dalam kelompok data yang mengnai
masing-masing kategori kelompok itu atau hubungan antara bagian dari kelompok dengan
keseluruhan kelompok yang dinyatakan dalam persen. Oleh karena itu suatu perbandingan nilai
yang memiliki harga tetap, dapat digunnakan sebagai pembanding yang lain (Maryani, Muliani,
2010).
Proporsi umumnya digunakan jika tidak mungkina menghitung angka insidensi, karena
itu proporsi tidak dapat menujukkan oeorkiraan peluang keterpaparan atau infeksi, kecuali jika
banyaknya orang dimana peristiwa dapat terjadi adalah sama pada setiap subkelompok. Tetapi
biasanya hal ini tidak terjadi (Maryani, Muliani, 2010).
Disini pembilang menjadi penyebut, umumnya dinyatakan dalam persen, misalnya:
persentase penderita kanker di sebuah rumah sakit adalah jumlah penderita kanker yang berobat
di RS dibandingkan dengan jumlah penderita (kanker dan non-kanker) yang berobat di RS
(Maryani, Muliani, 2010).
Rumus:
Proporsi =

Penderita kanker

x 100 %

Pro = X

x 100 %

X+Y

Penderita kanker + penderita non-kanker


Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi perbandingan peristiwa atau orang yang
memiliki perbedaan antara suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. Dalam hal ini pernyataan
yang penting dalam epidemiologi adalah jumlah orang sakit di bandingkan dengan jumlah
penderita kanker. Yaitu 5 : 1 (Maryani, Muliani, 2010).
Indeks pengukuran kesehatan gigi
Untuk mengethui prevalensi penyakit, keparahan dan hubungannya terhadap faktor-faktor
lain seperti misalnya usia, kebersihan mulut, nutrisi dst., sudah diperkenalkan berbagaimacam
indeks khusus dalam upaya untuk memberikan ukuran yang objektif atau skor bagi tanda-tanda

khusus yang teridentifikasi sehingga dapat dilakukan perbandingan yang dapat diandalkan
(Manson, 1993).
Beberapa indeks yang sering digunakan adalah, indeks inflamaasi gingiva (indeks
gingiva), indeks periodontal, indeks kebutuhan perawatan periodontal komunitas yang akan
memberikan skor baik atau buruk terhadapa hasil pemeriksaan (Manson, 1993).
Indeks periodontal
A. Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal Komunitas
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang adekuat bagi komunitas tertentu,
seringkali perlu ditentukan kebutuhan perawatan. CPITN (community periodontal
indeks treatmen needed) terbukti merupakan sistem yang paling sering digunakan
untuk tujuan ini dan menggunakan metode berikut:
a) Sistem pemberian skor (menggunakan probe)
0 : tidak ada poket atau pendarahan gingiva pada saat penyondean
1 : perdarahan gingiva pada saat penyondean
2 : kalkulus supra- sub gingiva
3 : Poket sedalam 3,5-5,5 mm
4 : poket > 6 mm
b) Pembagian gigi menjadi enam sekstan
Gigi geligi di bagi menjadi enam segmen atau sekstan yaitu empat gigi posterior
dan dua gigi anterior dimana pada setiap segmen terdapat satu atau beberapa gigi
yang tidak perlu dicabut.
c) Penggunaan 10 gigi pada pemeriksaan epidemiologi (Manson, 1993).
Biasanya dilakukan terhadap 10 gigi tertentu. Bila digunakan untuk perawatan
enam gigi indeks diperiksa pada anak-anak dan remaja sedangkan untuk individu
dewasa semua gigi diperiksa.

d) Rencana perawatan
Rencana perawatan ditentukan dengan berlandasakan pada:
0 : tidak perlu
1 : Perawatan di rumah
2 dan 3 : skeling dan perbaikan perarawatan gigi di rumah
4 : memerlukan perawatan rumit, (skeling operasi dan perawatan di rumah)
(Manson, 1993).
Semua sistem pengukuran termasuk CPITN mempunyai keterbatasn. Semua indeks ini
mempunyai keterbatasan dasar sebagai berikut:
1. Kriteria umumnya subjektif dan terdapat variasi yang cukup besar pada penilainan oleh
pemeriksa dalam derajat inflamasi dan kedalaman poket atqau kerusakan perlekatan
2. Sistem skor pada dasarnya ditentukan secara acak. Jadi sebenarnya gingivitis dan
periodontitis tidak dapat dibandingkan secara numerik
3. Walaupun gingivitis mengukur adanya inflamasi pada saat itu, pengukuran poket
merupakan cerminan dari penyakit di masa lalu. Bila kita menerima ide bahwa kerusakan
poket bersifat episodik, tentunya kedalaman poket tidak dapat memberikan indikasi dari
aktvitas penyakit pada saat pengukuran. Selain upaya mendefiniskan kriteria dan
laboratoris tentang aktivitas, sejauh ini belum ada pemeriksaan yang dapat memberikan
pedoman yang dapat diandalkan tentang aktivitas (Manson, 1993).
Pemeriksaan kebersihan mulut
Indeks status kebersihan mulut yang sering digunakan adalah indeks kebersihan mulut
dan indeks kebersihan plak (Manson, 1993).
a) Indeks kebersihan mulut yang di sederhanakan (OHI-S)
Merupakan indeks gabungan yang menentukan skor debris dan deposit kalkulus baik
untuk semua atai hanya untuk permukaan gigi yang terpilih saja (simplifed). Debris
rongga mulut adalah benda asing yang lunak yang melekat pada gigi. Debris rongga
mulut dan kalkulus dapat memberi skor secara terpisah (Manson, 1993).
Debris indeks

0 : tidak ada debris atau stain

1 : debris lunak yang menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan gigi

2 : debris lunak yang menutupi lebih dari sepertiga permukaan gigi namun
tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi

3 : debris lunak menutupi lebih dari dua pertiga permukaan gigi

Calculus indeks

0 : tidak ada kalkukulus

1 : kalkulus supra gingiva tidak lebih dari satu per tiga permukaan gigi

2 : kalkulus supragingiiva tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi,


atau terdapatnya bercak kalkulus subgingiva di sekiar servikal.

3 : kalkulus supragingiiva lebih dari dua pertiga permukaan gigi, atau


terdapatnya garis kalkulus subgingiva yang berkelanjutan di sekiar
servikal.

Skor debris dan kalkulus harus ditambah dan dibagi dengan jumlah gigi yang di
periksa untuk menetukan skor kebersihan mulut (Manson, 1993).
1. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0 1,2
2. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3 3,0
3. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1 6,0 (Manson, 1993).
Manson. 1992. Buku Ajar Periodonti. Jakarta: Hipokrates
Indeks prevalensi karies

DMF - T
Indeks DMF-T di perkenalkan oleh henry klein dkk tahun 1938. Indeks ini di
dasarkan pada fakta bahwa jaringan keras gigi adalah tidak dapat memperbaiki diri. Baik
gigi yang tetap berlubang dan jika sudah di rawat dengan tambalan atau pencabutan.
Indeks ini bersifat irreversibel. DMF-T menggambarkan jumlah prevalensi dari karies
seseorang. Angka yang di peroleh adalah dengan menjumlahkan gigi-geligi yang karies,

dalam hal ini. D (decay) atau gigi yang berlubang, M (mising) gigi yang hilang karena
karies, F (filling) gigi karies yang sudah di tambal.
Gigi yang di pilih untuk di periksa adalah 28 buah gigi permanen. Yang tidak termasuk
adalah: gigi molar 3, gigi yang belum tumbuh, supernumerary, gigi yang hilang dengan alasan
bukan karena karies dan gigi yang direstorasi bukan karena alasan karies.
Skor DMF-T untuk individu adalah dengan menambah jumlah dari gigi yang karies,
hilang dan di tambal:

DMF-T = D + M + F =.

Skor DMF-T Komunitas adalah sebagai berikut.


Rerata DMF-T =

Total DMF-T
Total individu yang diperiksa

Setelah di ketahui jumlah D-nya (karies). Maka hahrus di hitung mengenai indeks
kebutuhkan perawatan atau Treatment needs index.
Presentase kebutuhan perawatan =

Total gigi D

x 100 %

Total gigi yang di periksa

DMF- S
Pada pengukuran dengan DMF S, seluruh permukaan gigi yang karies di hitung
1, jadi jika permukaan bukal dan mesial dari gigi premolar 1, karies, maka gigi itu
dihitung 2. Gigi molar/ M dan premolar/ P mempunyai 5 permukaan, sedangkan pada
gigi anterior hanya 4 permukaan saja. Jadi bila seseorang mempunyai jumlah gigi 28
(tanpa M3), maka nilai maksimum DMF- S nya 128

def t dan def - s


Pada Gigi Sulung/ Gigi Susu, indeks karies gigi dihitung menggunakan Indeks
def- t atau def-s, dengan jumlah maksimum 20 gigi,dimana "e" merupakan Jumlah Gigi
Susu yang telah/ harus dicabut karena karies. def-s maksimal adalah 88. Prosedur
pengitungannya sama dengan indeks DMF T.

Marya. 2011. A Text Book of Public Health Dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher

Anda mungkin juga menyukai