Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

PENYULUHAN KESEHATAN

Cabang Ilmu

: Keperawatan Jiwa (CMHN)

Topik

: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Hari/ tanggal

: Selasa, 02 Juni 2015

Waktu

: 10.00 Wita

Tempat

:Rumah Tn M.

Sasaran

: Klien dan Keluarga

Pemateri

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengetahui
halusinasi serta cara mengontrol halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mengenal masalah klien
b. Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat
c. Keluarga mampu merawat klien dengan masalah halusinasi
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
B. Strategi Penyuluhan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyulahan ini dengan metode
penyampaian penyuluhan berupa :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. Media
Media yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan adalah leaflet, power
point/projecto atau Poster dan materi SAP
D. Materi
Terlampir

E. Rencana Penyuluhan

No
Waktu
1
2 menit

15 menit

Kegiatan penyuluhan
Pembukaan :

Kegiatan Peserta

Memberi salam

Menjawab salam

Menjelaskan tujuan pembelajaran.

Mendengarkan

Menyebutkan materi/poko bahasan

dan

yang akan disampaikan.


Pelaksanaan :

memperhatikan
Menyimak dam

Menjelasakan materi penyuluhan

memperhatikan

secara berurutan dan teratur.


Materi :
1.

Pengertian ganguan persepsi


sensori : halusinasi pendengaran.

2.

Tanda dan gejala ganguan persepsi


sensori : halusinasi pendengaran,

3.

Penyebab ganguan persepsi sensori


: halusinasi pendengaran.

F.
4.

Akibat ganguan persepsi sensori :


halusinasi pendengaran

5.

10 menit

Cara merawat ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran


Evaluasi :

Bertanya da

Mememinta keluarga klien untuk

menjawab

menjelaskan atau menyebutkan

pertanyaan

kembali tentang materi yang telah


dijelaskan antara lain sebagai berikut:
1. Pengertian

ganguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran.
2. Tanda

dan gejala ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran,


3. Penyebab

ganguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran.
4. Akibat

ganguan persepsi sensori :

halusinasi pendengaran.
5. Cara

3 menit

merawat ganguan persepsi

sensori : halusinasi pendengaran


Penutupan :
Mengucapkan terima kasih dan
berpamitan.

Menjawan salam

Evaluasi
a. Proses :

Peserta mengikuti ceramah dan bertanya

Peserta mengobservasi/mengikuti dengan saksama, demonstrasi

Peserta melakukan re-demonstrasi.

b. Akhir :
Peserta

dapat megikuti penyuluhan dari awal hingga akhir

sebanyak 100 %
Peserta dapat mendemonstrasikan hal-hal yang berhubungan
dengan cara mengontrol halusinasi.

PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN


GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN
A.

Latar Belakang
Perubahan

persepsi

adalah

ketidakmampuan

manusia

dalam

membedakan antara rangsangan yang timbul dari sumber internal (pikiran,


perasaan) dan stimulus eksternal (Dermawan dan Rusdi, 2013).
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Klien memberi pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata, misalnya
klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati, 2010)
Halusinasi pendengaran adalah klien mendengar suara-suara yang

tidak berhubungan dengan stimulasi nyata yang orang lain tidak


mendengarnya (Dermawan dan Rusdi, 2013)
B.

Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta

penyuluhan

diharapkan

dapat

memahami

dan

mengetahui halusinasi serta cara mengontrol halusinasi


2. Tujuan khusus
a. Keluarga mengenal masalah klien
b. Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat
c. Keluarga mampu merawat klien dengan masalah halusinasi
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
C.

Sasaran
Klien dan Keluarga yg berada di RW 04 RT 01Lingkungan Borong
Raukang Kelurahan Samata

D.

Strategi Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Metode
Media
Materi
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Setting Tempat

: Demonstrasi, Ceramah dan Tanya jawab.


: Power Point atau Poster
: Halusinasi Pendegaran
:
:
:
:

Keterangan:
Moderator

Peserta

Pemateri

Fasilitator

Observer

E.

Susunan Acara

F.

Waktu

Acara

09.00 09.05 Wita


09.05 09.20 Wita
09.20 09.30 Wita
09.30 09.35

Pembukaan
Penyajian Materi
Diskusi / Tanya Jawab dan Evaluasi
Penutup (Terminasi)

Pengorganisasian
a. Moderator

Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan

Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing

Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan


dengan audien

Menyampaikan kontrak waktu

Merangkum semua audien sesuai kontrak

Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi

Menganalisis penyajian

b. Pemateri

Bertangung jawab memberikan penyuluhan

Memahami topik penyuluhan

Meexplore pengetahuan audien tentang Halusinasi

Menjelaskan

dan

mendemonstrasikan

cara

mengatasi

halusinasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audien

Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

c. Fasilitator

Menjalankan

absensi

audien

dan

mengawasi

langsung

pengisian di awal acara.

Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada


moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh
observer.

Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik

dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.

Membagikan leaflet di akhir acara

d. Observer

Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target

Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan

Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke


SAP

e. Pembimbing

Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran


penyuluhan.

Mengevaluasi laporan dari observer.

MATERI PENYULUHAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
1.

Pengertian
Halusinasi pendengaran adalah persepsi yang salah dari indra
pendengaran, tanpa sumber rangsangan eksternal, seolah-olah mendengar suara
manusia, hewan, suara mesin yang tidak ada hubungannya dengan stimulus
yang nyata.

2.

Jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
Klien mendengar suara atau bunyi yang tidak ada hubungan dengan stimulus
nyata dan orang lain tidak mendengarnya.
b. Halusinasi penglihatan
Klien melihat gambaran yang jelas atau samar-samar tanpa stimulus yang
nyata dan orang lain tidak melihat gambar seperti apa yang dikatakan klien.
c. Halusinasi penciuman
Klien mencium sesuatu yang bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa
stimulus yang nyata dan orang lain tidak menciumnya.
d. Halusinasi pengecapan
Klien merasa merasakan sesuatu yang tidak nyata biasanya merasakan rasa

makanan yang tidak enak.


e. Halusinasi perabaan
Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus yang nyata.
3. Etiologi
a. Faktor Biologis
Keturuan, cacat kengenital, penyalahgunaan obat-obatan, kerusakan fungsi
otak ketidak seimbangan neurotransmitter.
b. Faktor Psikologis
Trauma

dimasa

anak-anak,

kehilangan

kasih

sayang,

kekecewaan,

pengalaman yang menyakitkan, stress berat,dll.


c. Faktor Sosial Budaya
Pola asuh, kesenjangan anatra mimpi dan kenyataan, ekonomi, dan tidak
mamapu membina hubungan yang memuaskan
d. Faktor Fisik
Kelelahan yang berlebihan, tidak bisa tidur dalam waktu yang sangat lama
e. Faktor Emosional
Cemas berlebiham yamg tidak mampu diatasi
4. Akibat
a. Seseorang yang berhalusinasi dapat melaukan kekerasan (mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan).
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan Intoleransi aktivitas sehingga perawatan diri menjadi
berkurang.
5. Tanda dan gejala halusinasi
a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
c. Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.
d. Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi.
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan), dan
takut.
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
b. Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu dan merasa
sesuatu tanpa stimulus yang nyata.
6.

Cara Perawatan Pasien dengan Halusinasi di Rumah


a. FASILITASI dan AWASI penggunaan Obat Klien
b. Libatkan klien dalam berbagai kegiatan bersama anggota keluarga
c. Jangan biarkan klien sering menyendiri, ajak kumpul bersama

d. Bantu klien melakukan kegiatan seperti biasanya;


e. Jika klien senyum dan bicara sendiri, langsung sapa katakana sedang
bicara sama siapa dan ajak bincang-bincang.
f. Jangan mengkritik langsung, hindari berdebat, berikan pujian jika
berperilaku baik;
g. Bantu pasien melakukan hubungan dan kegiatan dengan masyarakat
secara bertahap.
h. Dan Paling Penting Jangan Memandang Penderita Tidak Dapat
Disembuh Kan lagi karena terbukti dengan pengobatan medis dan
perawatan serta dukungan dari keluarga dan masyarakat mereka mampu
produktif dan member manfaat bagi orang lain.
5. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
a. Mengantarkan pasien/keluarga ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Menganjurkan/ motivasi paasien/ keluarga untuk berobat
c. Jangan malu untuk membimbing pasien/keluarga untuk berobat ke Rumah
Sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
6. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan
a. Modifikasikan lingkungan agar penderita terhindar dari hal-hal yang dapat
melukai dan menciderai klien
b. Segera Konsultasikan Ke fasilitas Kesehatan terdekat jika ada anggota
keluarga yang mengalami perubahan perilaku

DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Kerangka dan
Konsep Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
Anonim _. 2013. Penyuluhan Jiwa. http://adekabang.wordpress.com.
Last Update 29 Mei 2015
Anonim_.

2013.

Sap

Penyuluhan

Halusinasi.

http://nursestation.wordpress.com. Last Update 29 Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai