Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Ranula secara definisi diartikan sebagai sebuah kantung yang berisi mukus yang
berhubungan dengan glandula sublingual yang berada di dasar mulut. Nama ranula
sendiri berasal dari bahasa Latin Rana yang berarti Katak. Ranula digambarkan
sebagai kantung transparan yang menyerupai perut katak yang menggelembung.1
Ranula biasanya dikarakterisasikan sebagai kantung/kista yang berukuran lebih
dari 2 cm, tegang, berfluktuasi, berbentuk kubah, berwarna seperti mukosa namun
terkadang muncul dengan rona kebiruan. Biasanya ranula muncul secara unilateral.
Variasi klinis ranula lainnya adalah Plunging Ranula. Ranula jenis ini terbentuk
jika kista yang berisi cairan mucus mencapai ke otot milohyoid hingga ke glandula
submandibular, ukuran ranula dapat membesar, dan apabila tidak segera diatasi akan
memberikan dampak yang buruk, karena pembengkakannya dapat mengganggu fungsi
bicara, mengunyah, menelan, dan bernafas.1,2
Prevalensi dari ranula sekitar 0,2 kasus dari 1000 orang dan merupakan 6% dari
keseluruhan kasus kista oral. Hanya 1-10% yang benar-benar kasus kista retensi cairan
mukus. Ranula biasanya terjadi pada anak-anak hingga dewasa muda. Usia terbanyak
kasus ranula adalah pada usia dekade kedua kehidupan.3
Masih banyak teori yang mendasari terjadinya ranula ini sendiri. Salah satu teori
menyatakan bahwa ranula terbentuk akibat ekstravasasi cairan mukus yang teori
lainnya menyebutkan bahwa ranula diakibatkan retensi cairan mukus dengan ruptur
atau rusaknya glandula sublingual. Namun konsensus mengenai ranula akhir-akhir ini
menyatakan bahwa ranula merupakan hasil dari ekstravasasi mukus karena biasanya
ranula berkembang tanpa disertai adanya pertumbuhan epitel.3
Penegakan diagnosis ranula dapat dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Namun biasanya sudah bisa ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik saja. Gambaran klinis ranula merupakan massa lunak yang
berfluktusi dan berwarna translusen kebiruan. Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan
berubah warna menjadi pucat. Ranula tidak diikuti rasa sakit. Keluhan yang paling
sering diungkapkan pasien adalah mulutnya terasa penuh dan lidah terangkat ke atas.
Ranula plunging akan menimbulkan pembengkakan pada leher dan biasanya
1

berdiameter 4-10 cm dan melibatkan ruang submandibula. Secara histopatologi,


kebanyakan ranula tidak mempunyai lapisan epitel dan dinding dari ranula terdiri dari
jaringan ikat fibrous yang menyerupai jaringan granulasi. Penemuan histopatologi
menunjukkan ruang dalam kista dan dindingnya didominasi oleh histiosit, dan juga
dijumpai mucin.3
Untuk dapat membedakan ranula dengan penyakit-penyakit tersebut maka
dibutuhkan riwayat timbulnya massa atau pembengkakan yang jelas, gambaran klinis
yang jelas yang menggambarkan ciri khas ranula yang tidak dimiliki oleh penyakit
mulut lain. Penegakan diagnosis ranula biasanya hanya dilakukan dengan anamnesis
dan pemeriksaan fisik, jarang dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
laboraturium dan pemeriksaan radiografi.2,3
Penatalaksaan ranula yang dilakukan meliputi penanggulangan faktor penyebab
dan pembedahan massa. Penanggulangan faktor penyebab dimaksudkan untuk
menghindarkan terjadinya pembesaran benjolan dan rekurensi. Pembedahan massa
dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dan dissecting. Pemilihan teknik
pembedahan tergantung kepada ukuran dari massa.2

Anda mungkin juga menyukai