Anda di halaman 1dari 11

SINUSITIS MAKSILARIS

A. PENGERTIAN
Sinusitis adalah inflamasi membran mukosa pada satu sinus paranasal atau
lebih terjadi dalam bentuk akut dan kronik, sinusitis biasanya dicetuskan oleh
kongesti akibat infeksi virus saluran nafas atas atau alergi nasal yang
menyebabkan obstruksi sinus ostia dan retensi secret . nyeri dari kantung mata
sebelah kanan sampai ke gigi mengindikasikan sinusitis maksilaris (nettina ,
Sandra m.2002 )
Sinusitis maksilaris adalah peradangan /inflamasi padanmukosa sinus
maksilaris .sinusitis akut bilaterdapat tanda tanda radang akut dan sinusitis
kronik bila terjadi perubahan mukosa sinus yang menyebabkan peralihan fungsi.
( nusjiriwan .Rifki. mangunkusumo endang.2009)
B. PENYEBAB
Penyebab yang lazim terjadi adalah :

Batuk rejan

Radang pada gigi

Infeksi virus saluran pernapasan atas

Menyelam

Fraktur tulang maksila dan tulang frontal

Factor presdiposisi penyebabnya adalah :

Rhinitis kronis

Rhinistis alergi

Polusi

Udara kering

Riwayat infeksi gigi

Infeksi faring

(nusrijiwa .rifki .magunkusumo endang .2000)


C. PATOFISIOLOGIS

Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan


kelancaran klirens dari mukosiliar didalam komplek osteo meatal (KOM).
Disamping itu mukus juga mengandung substansi antimikrobial dan zat-zat yang
berfungsi sebagai pertahanan terhadap kuman yang masuk bersama udara
pernafasan.Bila terinfeksi organ yang membentuk KOM mengalami oedem,
sehingga mukosa yang berhadapan akan saling bertemu. Hal ini menyebabkan silia
tidak dapat bergerak dan juga menyebabkan tersumbatnya ostium. Hal ini
menimbulkan tekanan negatif didalam rongga sinus yang menyebabkan terjadinya
transudasi

atau

penghambatan

drainase

sinus.

(http://dokter-

dai.blogspot.com/2009/04/etiologi-patofisiologi-dan-tatalaksana.html diakses pada


tanggal 23 febuari 2012 )
D. TANDA DAN GEJALA
Sinusitis akut ditandai dengan :

Rasa tertusuk /nyeri pada sinus yang sakit

Dapat terjadi demam

Mukosa hidung tampak merah dan edema

Sinusitis kronik ditandai dengan :

Rasa penuh /tertekan pada wajah

Sakit kepala (lebih terasa pada pagi hari) , letih


(nettrina . Sada .2002 )

Gejala klasik yang terjadi :

Lender yang kental dan bewarna hijau dan kadang berbau 7 14 hari

Sakit pada wajah

Hidung buntu

Sakit pada pipi

Nyeri pada telinga

Penurunan kualitas penciuman

E. KOMPLIKASI

Selulitis orbital atau infeksi peradangan sekitar mata

Meningitis (radang selaput otak )

Abses otak

Thrombosis karvenosa atau perluasan infeksi sepertiga tengah wajah

Osteomelisis kranial
(Nettina , Sandra M. 2002 )

F. PENATALAKSANAAN
1. INTERVENSI FARMAKOLOGIS

Obat tetes dekogestan topical /sistemik untuk penyusutan mukosa


dalam meningkatkan drainase sinus. Terapi topical tidak boleh
diberikan lebih dari 3 hari

Pemberian terapi antibiotika golongan penicillin selama 10 14 hari .


terapi diperpanjang sampai 6 minggu atau lebih pada sinusitis kronik

Pemeberian analgetika untuk menghilangkan nyeri

Pada sinusitis kronik, kortikosteroid nasal dapat digunakan .

2. INTERVENSI BEDAH

Pembedahan sinus endokospik , pengangkatan jaringan yang sakit dari


sinus yang sakit dari sinus secara endokospik

: digunakan untuk

mengobati sinusitis dari maksilaris , etmoid , dan sinus frontal.

Anstrotomi nasal (jendela nasal antral ): penempatan lubang secara


pembedahan dibawah turbinate inferior guna memberikan aerasi pada
antrum dan memeungkinkan drainase bahan purulent pada sinusitis
kronik.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN/KEBIDANAN

Waspadai kemungkinan penyebaran infeksi ke bagian orbital dan


kelopak mata

Pantau respon terapi dan adanya reaksi merugikan dari terapi


antibiotika

Setelah dilakukan pembedahan ,pantau adanya demam akibat infeksi


local

4. PERAWATAN PENUNJANG

Setelah dilakukan pembedahan tetap tinggikan kepala dimalam hari


untuk mengurangi pembengkakan dan anjurkan untuk minum dan
penggunanan humidifier pada saat nasal packing masih terpasang dan
pasien melakukan pernafasan mulut

Anjurkan penggunaan kompres dingin diatas area insisi

Anjurkan oral hygine dan penggantian balutan luar

Anjurkan untuk melakukan pengisapan hidung dengan tisu bukan


menghembuskannya

5. PENDIDIKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA

Anjurkan penggunaan analgesic dan kompres hangat diatassinus untuk


mengurangi nyeri akut

Anjurkan pasien untuk segera mencari pertolongan medis bial terjadi


infeksi sinus akut untuk menecegah infeksi kronik sinus

Anjurkan pasien untuk tidak menyelam karena air telah terkontaminasi


masuk kedalam sinus

6. PENCEGAHAN

Segera obati alergi dan pilek apabila terjadi

Hindari polusi udara

Kurangi perjalan jalur udara untuk penderita

Hindari olahraga renang terlalu sering

Hindari suhu ekstrim dan perbanyak minum air putih

(Nettrina , Sandra M .2002)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT


DI PKM ALALAK TENGAH
Pengkajian
Hari dan Tanggal

: kamis ,16 febuari 2012

Jam

: 09.00 Wita

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. .Biodata Pasien
Nama anak

: An.M

Umur

: 5 tahun

Jenis kelamin

: laki laki

Pendidikan

: TK

Alamat

: jl.AMD blok A no 19 RT 41 Banjarmasin

b. Biodata Orang Tua


Nama Ibu

: Ny.N

Umur

: 39 Tahun

Agama

: Islam

Suku /bangsa

: banjar/ Indonesia

Pendidikan terakhir

: Sarjana pendidikan

Pekerjaan

:Pns (Guru)

Alamat

: jl.AMD blok A no 19 RT 41 Banjarmasin

Nama Ayah

: Tn.M

Umur

: 42 tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Banjar/Indonesia

Pendidikan terakhir

: Sarjana pendidikan

Pekerjaan

: Pns (Guru)

Alamat

: jl.AMD blok A no 19 RT 41 Banjarmasin

2. Keluhan utama :
Anak mengatakan panas sejak kemarin dan flu serta batuk sejak 3
hari yang lalu dan merasa sesak di hidung sehingga sulit bernafas.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan anaknya pernah menderita sinusitis maksilaris dan
dirawat dirumah sakit kurang lebih setahun yang lalu .
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga dari pihak inu maupun ayah tidak pernah
menderita penyakit menular seperti TBC ataupun penyakit lain seperti
DM , Hipertensi , Jantung ataupun Asma
4. Riwayat persalinan

Umur kehamilan

: Aterm

Tempat partus

: dirumah sakit

Jenis partus

: spontan

Penolong

: dokter

Berat badan

: 3.300 gr

5. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi anaknya sudah lengkap :

Umur 0 hari

Umur 1 bulan : BCG , Polio 1

Umur 2 bulan : DPT/ HB 1 , Polio 2

Umur 3 bulan : DPT/HB 2 , Polio 3

Umur 4 bulan : DPT/ HB 3 , Polio 4

Umur 9 bulan : Campak

6. Data Biologis
a) Pola nutrisi

: HB 0

Kebiasaan makan

: 3x sehari

Selera makan

: baik

Masalah

: Tidak ada

b) Pola eliminasi

BAB
Frekuensi

: 1x Sehari

Warna

: Kuning

Konsistensi

: Lembek

BAK
Frekuensi

: teratur 4-5x sehari

Warna

: kuning jernih

Bau

: Amoniak/Pesing

Masalah

: Tidak Ada

c) Pola Personal Hygine


Frekuensi Mandi

: 2x sehari

Frekuensi gosok gigi

: 2x Sehari

d) Pola aktivitas
Selama sakit anak tidak bermain lagi dengan teman temannya dan
hanya tidur dirumah.
e) Pola Tidur
Siang hari

: 1 jam

Malam hari

: 9 Jam

7. Riwayat Sosial Budaya

Pandangan Keluarga terhadap kesehatan


Keluarga sangat peduli arti kesehatan dan selalu membawa anggota
keluarga kefasilitas kesehatan apabila ada yang sakit

Keadaan lingkungan
Lingkungan bersih dan nyaman

8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

3 bulan

:bisa tiarap

6 bulan

:bisa duduk

9 bulan

:bisa merangkak

12 bulan

:bisa berdiri dan berjalan beberapa langkah

24 bulan

:bisa berlari lari dan belajar makan dan

minum sendiri

36 bulan

: bisa suka bicara dengan baik dan bermain

48 bulan

:suka bercerita

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum

Keadaaan Umum

: baik

Kesadaran

: composmetis

Suhu

:37.5 C

Respirasi

: 31x/menit

Berat Badan

: 17 kg

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inpeksi
Muka

:Tidak tampak odem tapi tampak eksperesi sulit

bernapas
Mata

:skelera tidak icterus dan konjungtiva tidak pucat


namun tampak cekung

Hidung

:Tampak merah seperti ada radang

Mulut

:Mukosa mulut dan bibir tampak kering

Dada

:Tidak adanya retraksi dinding dada

b. Palpasi
Hidung

:Tidak teraba adanya benjolan

Pipi

:tidak terdapat benjolan tetapi saat diraba anak


mengatakan sakit

c. Auskultasi
Dada

: Tidak terdapat adanya stridor dan whezzing

C. Assesment
Anak sakit umur 5 tahun dengan sinusitis maksilaris
D. Penatalaksanaan

Planning
1. Beritahukan kepada keluarga hasil pemeriksaan
2. Beritahukan kepada keluarga penyebab dari penyakit yang diderita
anak
3. Anjurkan kepada ibu atau keluarga untuk melakukan hal kesehatan
anaknya
4. Anjurkan kepada ibu atau keluarga untuk membiasakan perilaku
hidup bersih dan sehat
5. Anjurkan ibu untuk menghindarkan anaknya dari penyebab
sinusitis
6. Berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
7. Anjurkan kepada ibu untuk membawa kerumah sakit untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Implementasi
1. Memberitahukan kepada ibu hsil pemeriksaan yaitu :
Suhu

: 37.5C

Respirasi

: 31x/menit

BB

: 17 Kg

2. Memberitahukan kepada ibu bahwa anaknya menderita sinusitis


maksilaris dengan tanda dan gejala :
Rasa tertusuk / nyeri pada hidung yang sakit
Hidung tampak merah dan bengkak
Sakit pada pipi
Penurunan fungsi penciuman
Hidung manpet
3. Menganjurkan kompres hangat diatas hidung yang sakit untuk
mengurangi nyeri

4. Menganjurkan ibu untuk melarang anaknya untuk tidak berenang


karena dapat menyebakan air yang terkontaminasi masuk kedalam
hidung
5. Menganjurkan kepada ibu untuk menghindari anaknya dari debu ,
polusi dan penyebab bersin lainnya
6. Menganjurkan ibu untuk segera mencari pertolongan tenaga
kesehatan terdekat jika terjadi infeksi dalam upaya pencegahan
infeksi kronik
7. Menganjurkan kepada ibu untuk membiasakan PHBS dari hal hal
yang kecil sperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan ,
mengenalkan anaknya bagaiman memilih jajanan yang sehat
8. Menganjurkan minum obat secara teratur :
1. PB III

: 3x1 sehari

2. Paracetamol

: 2x1 sehari

3. Amoxillin

: 3x1 sehari

9. Menganjurkan kepada ibu agar membawa anaknya kerumah sakit


untuk penanganan lebih lanjut

Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang status kesehatan anaknya
2. Ibu mngerti tanda dan gejala penyakit anaknya
3. Ibu bersedai untuk melakukan hal hal yang penting untuk
kesehatan anaknya
4. Ibu bersedia mencari pertolongan tenaga kesehatan apabila terjadi
kegawatdaruratan
5. Ibu bersedia membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Ibu bersedia untuk meberikan obat secara teratur pada anaknya
7. Ibu bersedia membawa anaknya ke rumah sakit untuk pemeriksaan
lebih lanjut
8. Ibu bersedia mencari pertolongan tenaga kesehatan apabila terjadi
kegawatdaruratan

DAFTAR PUSTAKA
1.

Nettina,sandara

.2002.Pedoman

praktik

keperawatan. Jakarta : EGC.


2.

Nusjirwan,Rifki
Endang.2000.Buku

Mangunkusumo
ajar

ilmu

kesehatan

telinga hidung tenggorok. Jakarta : FKUI.


3.

http://dokter-dai.blogspot.com/2009/04/etiologipatofisiologi-dan-tatalaksana.html diakses pada


tanggal 23 febuari 2012

Anda mungkin juga menyukai