Anda di halaman 1dari 14

Latar Belakang

Ulkus adalah suatu kondisi, di mana terdapat adanya erosi di lapisan lambung atau
duodenum dan disebabkan oleh gangguan mekanisme pertahanan dan perbaikan mukosa
lambung. Ulkus gastrik adalah ulkus dari lambung dan pada duodenum disebut ulkus
duodenal dan adanya ulkus gastrik dan ulkus duodenal secara bersamaan adalah ulkus
peptikum. Ulkus lambung mempengaruhi mukosa lambung dan sering terjadi pada pria
paruh baya dan lanjut usia, terutama pada penggunaan kronis obat anti inflamasi
(NSAID), alkohol, atau tembakau. Prevalensi ulkus peptikum meningkat seiring
berjalannya usia. Prevalensi seumur hidup adalah 11,22% dengan prevalensi puncak
28,8% dalam 5 dekade kehidupan.
.Obat sintetis yang umum digunakan dalam pengobatan ulkus adalah H2 -receptor
blockers, proton pump inhibitor, penetral asam (Antasida) dan obat-obatan yang
mempengaruhi barrier mukosa. Meskipun banyak obat digunakan untuk pengobatan
ulkus, beberapa dari obat tersebut tidak memenuhi semua kebutuhan dan dilaporkan
memiliki efek samping seperti sedasi, gangguan pencernaan, sakit kepala, bowl upset ,
bingung, efek anti androgenik. Faktor-faktor ini telah mendorong para peneliti untuk
menyelidiki fitur farmakologis senyawa alami dengan lebih efektif, efek samping yang
lebih sedikit dan lebih murah untuk pengobatan penyakit ulkus peptikum.

TUJUAN
Dalam hal ini, penelitian ini bertujuan
dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi
sumber tanaman yang bisa menjadi
antiulserogenik dan sitoprotektif.

METODE DAN BAHAN


Bahan Tanaman
Daun segar Annona squamosa Linn. dikumpulkan dari dalam dan
sekitar Tiruchirappalli, Tamilnadu, selama bulan April. Daun
diidentifikasi oleh Flora Kepresidenan Madras dan dibuktikan dengan
spesimen yang disimpan di Herbarium RAPINAT, Departemen Botani,
perguruan tinggi St. Joseph, Trichy.
Hewan percobaan
Tikus albino Strain wistar seberat 100g-150g diperoleh dari Universitas
Ilmu Hewan dan Veterinari Tamilnadu, Chennai. Tikus-tikus tersebut
diberi makan dengan makanan tikus standar yang diperoleh dari Food
and Feeds Sai Durga , Bangalore, India dan air ad libitum . Hewan
dipelihara dalam kandang standar dalam lingkungan yang terkontrol
(suhu 25 + 2 C dan 12 jam siklus gelap / cahaya). Penelitian ini
dilakukan setelah mendapat izin keperluan dari Komite Etik Hewan
Institusional. Persetujuan CPCSEA no: 790/03 / ac / CPCSEA.

Persiapan Ekstrak Cair:


Daun Annona squamosa Linn. dikeringkan dan dibuat serbuk
kasar. Serbuk tersebut dipanaskan dalam air (200 g / 1000ml
air) dan dekok tersebut berkurang menjadi sepertiga volume.
Dekok yang diperoleh kemudian disaring dan filtratnya
diuapkan sampai kering. Residu yang diperoleh disimpan dan
digunakan untuk eksperimen pra klinis. Persentase hasil
ekstrak cair adalah 28g.

Induksi Ulkus
Ulkus lambung diinduksi pada kelompok hewan 2, 3, 4, & 5 .
Hewan dipuasakan selama 36 jam dengan diberi air minum ad
libitum. Hewan diberi 1 ml HCl 0,6 M HCl / 80% larutan etanol
(HCl / etanol). Satu jam setelah induksi hewan dibedah.
Jaringan perut dan darah dikumpulkan untuk analisis lebih
lanjut .

DESAIN EKPERIMENTAL
Tikus-tikus dibagi menjadi lima
kelompok yang masing-masing terdiri
dari enam tikus.

Kontrol
Normal

Kontrol
penyakit

ALEAS
(250mg /Kg
BB)

ALEAS(500
mg / Kg
BB)

Ranitidine
(2,5 mg /
kg BB
secara

KET:
ALEAS: Aqueous Leaf Extract of Annona squasmosa Linn (ekstrak cair daun Annona squamosa Linn.)
Kelompok I
: diberi normal saline
Kelompok II
: diberi 1ml campuran HCl -etanol pada hari-11( Dosis tunggal).
kelompok III : diberi ALEAS oral selama 10 hari dan campuran 1 ml HCl - etanol pada hari ke-11
(dosis tunggal).
kelompok IV : diberi ALEAS oral selama 10 hari dan campuran 1 ml HCl - etanol pada hari ke-11
(dosis tunggal).
kelompok V
: diberi dengan Ranitidine (oral) selama 10 hari dan 1 ml campuran HCl - etanol pada
hari ke-11 (dosis tunggal).

Pada akhir masa percobaan, hewan-hewan tersebut dikorbankan dengan cara dekapitasi
servikal . Darah dikumpulkan dan digunakan untuk berbagai penilaian biokimia.

Penentuan indeks tukak lambung dalam jaringan

Lambung
Dikeluarkan dan
dibentangkan sepanjang
kurvatura mayor
Dicuci dibawah air kran
yang mengalir
Diletakan di objek glass

Amati dibawah
mikroskop

Tentukan indeks ulkus

Uji Biologis
Penentuan :
Total keasaman lambung

Analisis Statistik.
Semua hasil dinyatakan sebagai
mean S.E.M. Data dianalisis secara
statistik dengan analisis varian satu
arah (ANOVA). Nilai P<0,05 dianggap
signifikan.

HASIL
Tabel 1: Pengaruh ALEAS pada indeks Ulkus total keasaman, pH,
kadar hemoglobin dan jumlah RBC

Tabel 2: Pengaruh ALEAS pada Alkaline fosfatase (ALP),


Antioksidan Non-enzimatik dan enzimatik

Efek Antiulcerogenic dan sitoprotektif ALEAS


Pretreatment dengan ALEAS (kelompok III dan IV)
menyebabkan efek protektif (P <0,05) signifikan terhadap lesi
lambung yang diinduksi HCl / etanol. Hasilnya sebanding
dengan obat standar. Tanaman ini memberikan peningkatan
ketahanan mukosa dan mengatur perbaikan mukosa.
Efek Antasid ALEAS
Pemberian oral senyawa uji Alea dalam 10 hari memicu
penurunan tajam (P <0,05) total asam lambung seiring
dengan peningkatan nilai pH (Group III dan IV). Hal ini mungkin
terkait dengan efek antasid atau efek sitoprotektif Annona
squamosa Linn. pada iritabilitas lambung diinduksi HCl /
etanol .

Pengaruh ALEAS pada kadar RBC dan Hemoglobin


Pretreatment dengan ekstrak tanaman menghambat ulkus yang
diinduksi etanol ,kongesti, perdarahan dan nekrosis pada mukosa
lambung. Oleh karena itu terdapat kenaikan yang signifikan
pada kadar hemoglobin dan jumlah RBC (P <0,05). Hasil yang
diperoleh setara dengan obat referensi ranitidine (kelompok-V).
Pengaruh ALEAS pada Alkaline fosfatase (ALP), Antioksidan Nonenzimatik dan enzimatik
Ekstrak cair Annona squamosa Linn. menunjukkan gastroproteksi
pada Model ulkus yang diinduksi HCl/ etanol . Ekstrak
menurunkan aktivitas ALP secara signifikan (P <0,05) bila
dibandingkan dengan kontrol yang diberikan alkohol tanpa
perlakuan (kelompok-II). Obat referensi ranitidin juga
menunjukkan efek yang sama (Tabel 2). Pengaruh ALEAS
mungkin karena kualitasnya yang lebih baik merekonstruksi
mukosa dan memperbaiki jaringan lambung.

Peroksidasi Lipid dihambat secara signifikan (P <0,05) kepada


kelompok yang sebelumnya diberi perlakuan dengan ekstrak
tumbuhan selama 10 hari (Group III dan IV) sehingga LPO menurun.
Perlakuan dengan ALEAS mengakibatkan peningkatan (P <0,05)
aktivitas jaringan GSH total dibandingkan dengan tikus yang
terulserasi tanpa perlakuan .
Adanya Antioksidan yang dimiliki ekstrak air Annona squamosa Linn.
mencegah lesi yang diinduksi HCL / Etanol. Hal itu dibuktikan
dengan meningkatnya aktivitas SOD [ada kelompok hewan III dan IV.
Pemberian senyawa uji secara signifikan (P <0,05) mencegah
kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh campuran HCL / Etanol
pada mukosa lambung. Oleh karena itu GPx meningkat.
Dari penelitian antioksidan ini mengungkapkan bahwa ekstrak
tanaman menghilangkan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh
toksisitas HCl / etanol. Dengan demikian ALEAS mencegah
pembentukan ulkus dan meningkatkan penyembuhan ulkus.

KESIMPULAN
Data yang diperoleh menunjukkan efek antiulcerogenic
ekstrak cair daun Annona squamosa Linn. dengan nyata
menghambat sekresi asam dan terjadinya lesi pada
lambung. Mekanisme yang memungkinkan dari ALEAS
sebagai antiulkus mungkin karena khasiat nya
menangkap radikal oksigen dengan menghambat
peroksidasi lipid dan dengan mencegah hilangnya mukus
lambung. Mekanisme yang tepat dari aksi Annona
squamosa Linn. dalam melindungi tikus terhadap lesi
lambung yang diinduksi HCl etanol tidak diketahui. Studi
lebih mendalam diperlukan seiring dengan terisolasinya
senyawa dan untuk mengidentifikasi mekanisme kerja
dari senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek
gastroprotektif obat uji .

Anda mungkin juga menyukai