Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting diantara
rempah-rempah lainnya (King of Spices). Genus Piper ditemukan oleh Linnaeus dan memiliki
banyak spesies. Sekitar 600 2.000 spesies di antaranya tersebar di daerah tropis. Dari jumlah
tersebut, terdapat beberapa spesies yang telah di budidayakan, antara lain P. nigrum (lada), P.
betle (sirih), dan P. retrofractum (cabai jawa) (Rukmana, 2003).
Lada sudah lama ditanam di Indonesia . Tanaman ini berasal dari Ghats-Malabar India
tanaman ini biasanya tumbuh liar di pegunungan Assam dan Burma Utara dan di negara asalnya
terdapat tidak kurang dari 600 jenis varietas. Pada abad ke-16 tanaman ini telah diketahui
menyebar ke Thailand, Malaysia dan Jawa.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan mempunyai peranan
penting dalam perdagangan lada dunia.Terdapat tidak kurang dari 40 varietas di Indonesia.
Adapun varietas lada yang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain: Jambi, Lampung,
Bulok Belantung, Muntok atau Bangka. Pasokan lada Indonesia dalam perdagangan dunia
dipenuhi dari Provinsi Bangka Belitung yaitu Lada Putih dengan sebutan Muntok White Pepper
dan Provinsi Lampung Lada hitam sebagai Lampung Black Pepper yang sudah dikenal sejak
sebelum Perang Dunia ke-II.
Tahun 2000 Indonesia masih menempati posisi nomor 1 dunia, namun sejak Vietnam
mengembangkan lada secara intensif, posisi Indonesia di pasar dunia menjadi turun. Penurunan
ini juga disebabkan melemahnya daya saing akibat rendahnya produktivitas dan mutu lada
nasional. Saat ini, posisi Indonesia berada pada urutan ketiga dunia negara eksportir lada (putih
dan hitam) setelah Vietnam dan Brazil.
Buah lada berbentuk bulat, berbiji keras dan berkulit buah yang lunak. Kulit buah yang masih
muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning. Dan apabila buah sudah masak
berwarna merah, berlendir dengan rasa manis. Dari perlakuan terhadap buah lada dapat diperoleh
lada hitam atau lada putih. Lada hitam di peroleh dari buah lada yang belum masak, dikeringkan
bersama kulitnya hingga kulitnya berkeriput dan berwarna hitam. Lada putih berasal dari buah
yang masak dan kulitnya sudah dihilangkan dan dikeringkan sehingga warnanya putih
(Anwar,dkk, 1994).

Menurut Rajeev (2005), lada hitam (P. nigrum) merupakan tanaman tropis yang
membutuhkan curah hujan dan kelembaban yang cukup. Lada hitam tumbuh baik pada daerah
antara 20LU-20LS, dan pada ketinggian sampai 1500 m diatas permukaan laut. Suhu yang
dikehendaki antara 10C-40C. Lada hitam dapat tumbuh subur pada tanah yang memiliki pH
4,5-6,5.
Menurut Heinrich (2003), tanaman lada hitam merupakan tanaman semak belukar, herba,
berbatang kecil menjalar dan bunganya majemuk berbentuk bulir dan menggantung. Tanaman ini
mempunyai karakter kimia mengandung asam amida atau disebut juga piperin yang pada
umumnya dimiliki oleh beberapa spesies dalam famili Piperaceae, dan mengandung minyak
atsiri. Menurut Williamson (2002), lada hitam memiliki susunan kimia yang terdiri dari minyak
atsiri (Essential oil) , piperin , amida fenolat serta vitamin dan mineral .
Lada hitam kering mengandung 1,2 2,6% minyak atsiri yang terdiri dari sabinine (1525%), caryophyllene, -pinene, -pinene, -ocimene, -guaiene, farnesol, -cadinol, guaiacol, 1phellandrene, 1,8 cineole, pcymene, carvone, citronellol, -thujene, -terpinene, bisabolene,
dllimonene, dihydrocarveol, camphene dan piperonal.
Piperin (1piperilpiperidin ) C17H19O3N merupakan alkaloid dengan inti piperidin. Piperin
berbentuk kristal berwarna kuning dengan titik leleh 1270C -1290C, merupakan basa yang tidak
optis aktif, dapat larut dalam alkohol, benzena, eter, dan sedikit larut dalam air (Anwar,dkk.
1994). Piperin terdapat dalam beberapa spesies piper dan dapat dipisahkan baik dari lada hitam
maupun lada putih . Piperin juga dapat ditemukan pada cabe jawa. Kandungan piperin biasanya
berkisar antara 5-92% (Anwar,dkk. 1994). Piperin (1-piperoylpiperidine) digunakan untuk
keperluan farmakologi, diantaranya seperti analgesik, antipiretik, anti-inflamasi serta
memperlancar proses pencernaan (Meghwal dan Goswami, 2012). Reaksi hidrolisis amida dapat
dilakukan baik dalam suasana asam maupun suasana basa. Di mana kedua kondisi ini, asam dan
basa berfungsi sebagai pereaksi dan bukan sebagai katalis. Dalam suasana asam, terjadi
penyelangan air terhadap amida sedangkan dalam suasana basa terjadi penyerangan ion hidroksil
terhadap atom karbon karbonil amida.
Amida fenolat adalah senyawa yang terdiri dari cincin fenolik dan gugus karbonil (C=O)
yang berikatan dengan atom Nitrogen (N). Menurut Meghwal dan Goswami (2012), amida
fenolat yang terkandung dalam buah lada hitam memiliki fungsi sebagai antioksidan. Hal ini
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Nakatani et al. (1986) menunjukkan bahwa semua

amida fenolat yang terkandung dalam buah lada hitam memiliki aktivitas antioksidan yang
signifikan. Selain itu lada hitam kering mempunyai kandungan ascorbic acid, carotenes,
thiamine, riboflavin, nicotinic acid, potassium, sodium, calsium,magnesium, besi, phosporus,
tembaga dan seng.
Lada sudah lama digunakan juga sebagai bahan untuk pembuatan obat tradisional, terutama
lada hitam. Selain sebagai penguat aroma masakan, beberapa manfaat lada hitam antara lain :
1. Membantu mencegah kanker

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan Cancer Center ,
lada hitam ditemukan dapat mencegah perkembangan sel kanker payudara . Hal ini
dikatakan karena kandungan piperin yang ditemukan pada lada hitam memainkan peran
penting dalam mencegah kanker. Lebih lanjut dikatakan jika lada hitam dikombinasikan
dengan kunyit, maka sifat antikankernya yang semakin tinggi .
Terlepas dari piperine, lada hitam juga mengandung antioksidan dari Vitamin C ,
Vitamin A , flavonoid , karoten dan lainnya yang membantu tubuh menghilangkan
radikal bebas berbahaya dan akan melindungi tubuh dari kanker. Penelitian lain
mengungkapkan kemanjuran lada hitam yang menghambat perkembangan sela kanker
kulit dan kanker usus besar. Menambahkan bubuk merica pada makanan akan lebih baik
untuk menuai khasiatnya, daripada menuangkan saat memasak makanan.

2. Membantu efektifias pencernaan

Piperin dari lada hitam akan membuat pencernaan menjadi lebih baik. Hal ini akan
memberikan sinyal yang merangsang perut untuk memproduksi asam hydrochloric lebih
banyak. Asam ini sangat penting untuk mencerna protein dan makanan lain didalam
perut, yang jika kurang tercerna dapat menyebabkan perut kembung, gangguan
pencernaan, diare, sembelit dan asam. Kelebihan asam klorida akan disekresikan,
membantu untuk mencegah beberapa kondisi pencernaan tersebut.
Untuk membantu pencernaan, tambahkan satu sendok makan ( tergantung jumlah porsi)
bubuk lada hitam saat memasak. Selain akan memnambah lezat rasa hidangan, hal ini
juga akan menjaga perut Anda tetap sehat .

3. Membantu menurunkan berat badan

Lada hitam membantu asimilasi ( ekstraksi semua nutrisi ) makanan yang tepat. Selain
itu , lapisan luarnya yang berisi fitonutrien kuat akan merangsang pemecahan sel-sel
lemak. Hal ini juga merangsang tubuh untuk berkeringat, serta buang air kecil, dimana
ini merupakan cara yang bagus untuk menyingkirkan kelebihan air dan toksin dalam
tubuh. Semua kegiatan ini secara kolektif dapat membantu menurunkan berat badan .
Untuk menurunkan berat badan dengan efektif, taburi makanan Anda dengan bubuk lada
hitam diatasnya. Namun jangan makan terlalu banyak , karena juga dapat menyebabkan
efek samping yang tak diinginkan.

4. Meredakan gas

Lada juga dikenal akan sifat karminatif nya ( zat yang dapat mencegah pembentukan gas
). Lada hitam dapat meringankan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perut
kembung dan nyeri kolik. Tambahkan merica pada makanan Anda, akan membantu
meringankan perut kembung .
5. Mencerahkan kulit

selain dapat membantu keringat dan mengeluarkan semua racun dari kulit Anda , lada
hitam juga bertindak sebagai exfoliant yang baik. Lada hitam yang dilembutkan dan
ditambahkan ke scrub wajah dapat membantu mengelupaskan kulit mati, merangsang
sirkulasi dan membantu memberikan lebih banyak oksigen dan nutrisi ke kulit . Sifat
Antibakteri dan anti inflamasi juga membantu menjaga kulit terhindar dari infeksi kulit
seperti bisul dan jerawat .

6. Mengatasi ketombe

Karena antibakteri dan anti inflamasi yang besar pada lada hitam, ia juga berkhasiat
untuk menyingkirkan ketombe. Campurkan satu sendok teh lada hitam yang
dilembutkan ke dalam secangkir dadih. Aduk rata dan oleskan pada kulit kepala.
Kemudian biarkan dulu sekitar setengah jam. Bilas rambut Anda dengan baik, dan

Jangan gunakan sampo pada tahap ini, namun hari berikutnya Cuci rambut Anda dengan
sampo. Pastikan Anda tidak menggunakan terlalu banyak merica, karena dapat
menyebabkan kulit kepala panas .

7. Mengatasi hidung tersumbat dan meredakan batuk

Karena sifat antibakterinya, lada hitam adalah obat alami yang sangat efektif untuk
menyembuhkan pilek dan batuk. Rasa hangat dan pedas lada hitam juga membantu
melonggarkan dahak dan merlonggarkan hidung tersumbat . Coba taburkan lada hitam
pada sup panas. Ini akan segera melonggarkan dahak dan membantu Anda bernapas
lebih mudah.

8. Membantu orang dengan anoreksia

Lada hitam banyak dikenal dapat meningkatkan kerja pencernaan dan merangsang selera
makan. Karena khasiat ini, maka lada hitam juga baik sebagai obat alami untuk penderita
anoreksia (tidak berselera makan), dengan jalan membantu meningkatkan nafsu makan.
Menambahkan sedikit merica pada makanan penderita, akan menjauhkan gejala
anoreksia .

9. Membantu tubuh menggunakan nutrisi lebih efisien

Lada hitam diketahui memiliki sifat yang membantu meningkatkan bioavailabilitas . Ini
berarti lada hitam juga membantu pengiriman yang tepat dan penyerapan nutrisi
makanan lebih baik. Manfaat ini juga dapat membantu obat agar bekerja lebih efisien .
10. Anti-depresan alami

The Journal of Food and Chemical Toxicology melaporkan bahwa piperin dalam lada
hitam dapat meningkatkan fungsi kognitif otak, serta membantu mengalahkan depresi.
Ditemukan juga bahwa lada hitam yang dimakan secara teratur akan membantu fungsi
otak dengan lebih baik. Menambahkan lada hitam pada makanan sehari-hari, atau
dimakan sebagai bumbu pada salad atau dalam bentuk apapun dapat membantu
membuat lebih pintar dan tak mudah depresi

INGGRIS

Preliminary
1.1 Background
Pepper (Piper nigrum L.) is one of the most important spices among other spices (King of
Spices). Genus Piper discovered by Linnaeus and has many species. Approximately 600-2000
species of which are spread in the tropics. Of these, there are some species that have been
cultivated, among others, P. nigrum (pepper), P. betle (betel), and P. retrofractum (chili Java)
(Rukmana, 2003).
Pepper has long been grown in Indonesia. This plant comes from the Ghats-Malabar Indian
plant usually grows wild in the mountains of Assam and northern Burma and in their home
countries there are no less than 600 varieties. In the 16th century, this plant has been known to
spread to Thailand, Malaysia and Java.
Indonesia is known as one of the major pepper producing countries and has an important
role in the pepper trade in the world .There are no less than 40 varieties in Indonesia. The pepper
varieties were developed in Indonesia, among others: Jambi, Lampung, Bulok Belantung,
Muntok or Bangka. Indonesian pepper supply in world trade met from Bangka Belitung is as
Muntok White Pepper and Lampung Province as Lampung Black Pepper has been known since
before World War II.
In 2000 Indonesia was ranked number one world, but since Vietnam develop intensive
pepper, Indonesian position in the world market to be down. This decrease was also due to the
weakening of competitiveness due to low productivity and quality of national pepper. Currently,
Indonesia's position in the third world countries exporters of pepper (white and black) after
Vietnam and Brazil.
Fruits are round pepper, seeded hard and soft-skinned fruit. Caucasian young fruit is green,
while the old yellow. And when the fruit is ripe red, slimy with a sweet taste. Of the treatment of
the fruit can be obtained pepper or black pepper and white pepper. Black pepper is obtained from
the fruit unripe pepper, dried with the skin until the skin is wrinkled and black. White pepper is
derived from the ripe fruit and the skin is removed and dried so that the color white (Anwar et al,
1994).
According to Rajeev (2005), black pepper (P. nigrum) is a tropical plant that requires rainfall
and humidity are sufficient. Black pepper grows well in the area between 20LU-20LS, and at
altitudes up to 1500 m above sea level. Desired temperature between 10C-40C. Black pepper
can thrive in soil that has a pH of 4.5-6.5.
According to Heinrich (2003), black pepper plant is a plant shrubs, herbs, small trunked
spread and compound interest and hang-shaped grains. This plant has a chemical character of
acid amide or also called piperine which are generally owned by a few species in the family

Piperaceae, and contains essential oils. According to Williamson (2002), black pepper has a
chemical composition consisting of essential oils (Essential Oil), piperine, phenolic amides as
well as vitamins and minerals.
Dry Black pepper contains 1.2 to 2.6% essential oil consisting of sabinine (15-25%),
caryophyllene, -pinene, -pinene, -ocimene, -guaiene, farnesol, -cadinol, guaiacol , 1phellandrene, 1,8 cineole, pcymene, carvone, citronellol, -thujene, -terpinene, bisabolene,
dllimonene, dihydrocarveol, camphene and piperonal.
Piperine (1-piperilpiperidin) C17H19O3N an alkaloid with piperidine nucleus. Piperine
shaped yellow crystals with a melting point of 1270C -1290C, a base that is not optically active,
soluble in alcohol, benzene, ether, and slightly soluble in water (Anwar et al. 1994). Piperine
present in some species of piper and can be separated either from black pepper and white pepper.
Piperine also can be found in Java chili. The content of piperine typically ranges between 5-92%
(Anwar et al. 1994). Piperine (1-piperoylpiperidine) used for pharmacological purposes, such as
analgesics, antipyretics, anti-inflammatory as well as facilitate the digestive process (Meghwal
and Goswami, 2012). Amide hydrolysis reaction can be performed either in acidic or alkaline
conditions. Where these two conditions, acids and bases serves as a reactant and not as a catalyst.
In acidic conditions, the case against the amide penyelangan water under alkaline conditions
occur while the hydroxyl ion attack on the amide carbonyl carbon atom.
Phenolic amide is a compound consisting of phenolic ring and carbonyl group (C = O) that
binds to the nitrogen atom (N). According Meghwal and Goswami (2012), phenolic amide
contained in the fruit of black pepper has a function as an antioxidant. This was confirmed by
research conducted by Nakatani et al. (1986) showed that all phenolic amide contained in the
fruit of black pepper has a significant antioxidant activity. In addition it has a content of dry
black pepper ascorbic acid, carotenes, thiamine, riboflavin, nicotinic acid, potassium, sodium,
calcium, magnesium, iron, phosphorus, copper and zinc.
Pepper has long been used also as an ingredient for the manufacture of traditional medicine,
especially black pepper. In addition to cooking smells as an amplifier, some of the benefits of
black pepper, among others:
1. Helps prevent cancer
According to a study conducted by the University of Michigan Cancer Center, black pepper
found to prevent the development of breast cancer cells. This is said because the content of
piperine were found in black pepper plays an important role in preventing cancer. Further, he
said if black pepper combined with saffron, the higher its anticancer properties.
Regardless of piperine, black pepper also contains antioxidants than Vitamin C, Vitamin A,
flavonoids, carotenoids and other helps the body eliminate harmful free radicals and protect
the body from cancer. Other studies revealed the efficacy of black pepper that inhibit the

development of skin cancer sidelines and colon cancer. Add pepper powder on the food
would be better to reap the usefulness, rather than pouring when cooking food.
2. Helps digestion effectivity
Piperine from black pepper will make better digestion. This will give a signal that stimulates
the stomach to produce more hydrochloric acid. This acid is essential for digesting proteins
and other food in the stomach, which if less undigested can cause flatulence, indigestion,
diarrhea, constipation and acid. Excess hydrochloric acid to be secreted, helping to prevent
some of the gastrointestinal conditions.
To aid digestion, add one tablespoon (depending on the number of servings) black pepper
while cooking. In addition will add delicious flavor of the dish, it will also keep you healthy
stomach.
3. Helps you lose weight
Black pepper helps assimilation (extraction of all nutrients) right foods. In addition, the
outer layer containing powerful phytonutrients will stimulate the breakdown of fat cells. It
also stimulates the body to sweat and urination, which is a great way to get rid of excess
water and toxins in the body. All these activities are collectively can help you lose weight.
To lose weight effectively, sprinkle your food with black pepper on top. But do not eat too
much, because it can also cause unwanted side effects.
4. Relieves gas
Pepper is also known for its carminative properties (substances that can prevent the
formation of gas). Black pepper can relieve the discomfort caused by flatulence and colic
pain. Add pepper on your food, will help relieve flatulence.
5. Brighten skin
Besides can help sweat and remove all the toxins from your skin, black pepper also act as a
good exfoliant. Black pepper is softened and added to a facial scrub can help slough off dead
skin, stimulates circulation and helps deliver more oxygen and nutrients to the skin.
Antibacterial and anti-inflammatory properties also help keep the skin protected from skin
infections such as boils and pimples.
6. Overcome Dandruff
Because of antibacterial and anti-inflammatory great in black pepper, it is also believed to
get rid of dandruff. Mix one teaspoon of black pepper softened into a cup of curd. Mix well

and apply on the scalp. Then let the first half an hour. Rinse your hair well, and do not use
shampoo at this stage, but the next day wash your hair with shampoo. Make sure you do not
use too much pepper, because of the scalp can cause heat.
7. Addressing relieve nasal congestion and cough
Due to its antibacterial properties, black pepper is very effective natural remedy for curing
colds and coughs. Warm and spicy flavor of black pepper also helps loosen phlegm and
melonggarkan nasal congestion. Try sprinkle of black pepper in the soup hot. It will soon
loosen phlegm and help you breathe more easily.
8. Helping people with anorexia
Black pepper is known to improve the lot of the work of digestion and stimulate appetite.
Because of these properties, the black pepper is also good as a natural remedy for anorexia
(no appetite), with the help increase appetite. Add a little pepper in the food people, will
keep the symptoms of anorexia.
9. Helps the body use nutrients more efficiently
Black pepper is known to have properties that help improve bioavailability. This means
black pepper also helps delivery and better absorption of nutrients from food. These benefits
can also help the drug in order to work more efficiently.
10. Anti-depressant natural
The Journal of Food and Chemical Toxicology reported that piperine in black pepper can
improve cognitive function of the brain, and help beat depression. It was also found that
black pepper is eaten on a regular basis will help the brain function better. Add black pepper
on daily food, or eaten as a condiment on salads or in any form can help create smarter and
not prone to depression

Anda mungkin juga menyukai