PENGANTAR AKUNTANSI 2
TATAP MUKA 7
OLEH
DAVID P. ARDA
Pada prinsipnya utang akan dicantumkan sebesar nilai tunai dari utang-utang tersebut. .
tetapi pada umumnya utang jangka pendek akan dicantumkan sebesar nilai nominalnya.
Penyimpangan ini dilakukan dengan dasar anggapan bahwa selisih antara nilai nominal
dengan nilai tunainya adalah relative kecil.
Batasan yang biasa digunakan untuk pengelompokkan utang- utang tersebut adalah
jangka waktu pembayaran atau pelunasan dari aktiva tersebut. APabila utang-utang itu
akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan, atau dalam waktu satu
tahun, maka aktiva tersebut akan digolongkan atau dikelompokkan sebagai utang
jangka pendek. Karena siklus perusahaan tersebut berbesa-beda, maka batasan seperti
itu kurang dapat memenuhi kaidah yang ideal, maka batasan yang lebih baik adalah:
DAVID P. ARDA
PENGANTAR AKUTANSI 2
Dengan batasan seperti ini, maka kesulitan yang timbul dari perbedaan jangka waktu
silkus usaha dapat diatasi. Berikut ini akan dibahas pengelompokkan utang jangka
pendek ke dalam:
1) utang jangka pendek yang jumlahnya dapat diketahui
2) utang jangka pendek yang jumlahnya belum dapat dotetapkan
3) utang-utang bersyarat
utang dividen
Ilustrasi:
PT Menang menerbitkan sebuah utang wesel (notes payable) untuk PT Maju dengan
syarat 90 hari, 12 %, nominal Rp. 1.000 , yang diterbtikan pada 1 Desember 2007 atas
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
DAVID P. ARDA
PENGANTAR AKUTANSI 2
penggantian utang dagang senilai yang sama yang telah jatuh tempo. Maka jurnal yang
dibutuhkan mencatat transaksi tersebut:
1.000
1.000
Pada 31 Desember 2007 (pada kahir peroode akuntansi), sebuah ayat jurnal
penyesuaian (AJP) harus disiapkan untuk mencatat pendapatan bunga akrual (yang
masih harus diterima) dari tanggal 1 Desember 2007 31 Desember 2007 sejumlah 30
hari . Maka perhitungan bunga adalah:
Rp. 1.000 x 12 % x 30/360 = Rp. 10
(D)
Beban Bunga
10
(K)
10
Desember 2007.
Ada metode yang menerapkan bahwa ayat jurnal pembalik (reversing entries) ,
bila jumlah yang jatuh tempo pada tahun 2008 maka bagian bunga yang akan dibayar
akan berkurang karena timbulnya utang bunga pada 31 Desember 2007 (perhatikan
AJP di atas). Tetapi untuk menghindari kemungkinan lupa/hilangya data pengakuan
utang bunga ini, atau untuk menghindari ketidaktetapatan analisa pembayaran bunga
pada tahun 2008, maka perlu dipertimbangkan membuat ayat jurnal pembalik setelah
seluruh perkiraan ditutup. (Dibuat pada awal periode akuntansi tahun buku berikutnya).
Jurnlanya adalah dengan mendebet akun Utang bunga dan mengkredit Beban Bunga
sejumlah bunga yang telah diakui sebagai beban pada periode 2007.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
DAVID P. ARDA
PENGANTAR AKUTANSI 2
1 Januari 2008
Reversing entry
(D) Utang Bunga (bunga YMH Dibayar)
10
10
Pada saat wesel tersebut jatuh tempo dan pembayaran dilaksanakan , begitu pula
beban bunga didebet dengan ilustrasi sebagai berikut :
1 Maret 2008
1.000
30
1.030
Bisa pula terjadi, wesel (notes) diterbitkan pada saat meminjam dana / uang ke
bank. Meskipun terdapat sejumlah jenis dan variasi dalam tingkat bunga dan periode
pembayarannya, tetapi yang paling lazim adalah peminjam menerbitkan wesel berbunga
(interest bearing notes) untuk sejumlah pinjaman yang diperoleh dari bank.
Ilustrasi:
Diasumsikan pada Bulan
19 Sept 2001
(D) Kas
4.000.000
4.000.000
Pada saat wesel jatuh tempo, yaitu 90 hari kemudian, maka peminjama melunasi pokok
wesel 4.000.000 dan ditambah bunga Rp. 150.000. Maka perkiraan yang akan
berpengaruh dalam jurnal tersebut adalah:
18 Desember 2001
4.000.000
150.000
4.150.000
DAVID P. ARDA
PENGANTAR AKUTANSI 2