BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil
tersebut. Hasil penelitian terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum
terdiri dari : usia, jenis kelamin, diagnosa. Data khusus terdiri dari : kebutuhan
spiritual, dan tingkat kecemasan. Sedangkan pada pembahasan peneliti
menyajikan pembahasan hasil penelitian masing-masing variabel dan hasil uji
statistic yang sudah diperoleh.
4.1.
: Kali Brantas
Batas Timur
: Kelurahan Lengkong
Batas Barat
: Kelurahan Magersari
Batas Selatan
: Kelurahan Kedundung
4.2.
Hasil Penelitian
56
Umur
< 20 Tahun
21 - 35 tahun
> 35 tahun
Jumlah
Sumber : Data Primer, Mei 2014
Frekuensi
0
5
25
30
Prosentase
0
16,7
83,3
100
Pendidikan
Laki- laki
Perempuan
Jumlah
Sumber : Data Primer, Mei 2014
Frekuensi
20
10
30
Prosentase
66,7
33,3
100
57
Kurang Butuh
Butuh
15
50,0
Sangat Butuh
15
30
50,0
100
Jumlah
Sumber : Data Primer, Mei 2014
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh data bahwa Pasien Rawat Inap
Pre Operasi Di Ruang Bedah Sentral RSUD Abdoer Rachem Situbondo
58
membutuhkan spiritualitas yaitu merasa sangat butuh dan butuh masingmasing 50%.
2. Kecemasan Pasien
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap
Pre Operasi Di Ruang Bedah Sentral RSUD Abdoer Rachem
Situbondo
No
1
2
3
4
Kecemasan
Tidak cemas
Ringan
Sedang
Berat
Jumlah
Sumber : Data Primer, Mei 2014
Frekuensi (f)
26
4
0
0
30
Prosentase
86,7
13,3
0
0
100
Tidak Butuh
Kurang Butuh
Butuh
Sangat Butuh
Total
Tidak
Ringan
Total
Sedang
Berat
cemas
F
12
40
10
15
100
14
46,7
3,3
15
100
26
86,7
13,3
30
100
59
menyatakan
sangat
membutuhkan
kebutuhan
spiritual
hampir
4.3.
Pembahasan
60
mempunyai kesadaran diri dan tanggung jawab sosial yang cukup tinggi.
Menurut taylor, lillis & le mone; 1997 dan craven & hirnei; 1996 dalam
hamid; 2009, faktor penting yang dapat mempengaruhi spiritualitas seseorang
adalah diantaranya Pertimbangan tahap perkembangan. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa manusia mempunyai persepsi tentang Tuhan dan bentuk
sembayang yang berbeda menurut usia, seks, agama dan kepribadian manusia.
Berdasarkan usia pasien menunjukan bahwa mayoritas berusia > 35 tahun
sebanyak 25 responden (83,3%). pada periode dewasa akhir ini biasanya individu
telah mencapai kematangan dalam berfikir dan bersikap sehingga dapat mengatur
sendiri jalan pikiran atau koping individu yang efektif. Dalam usia yang telah
matang ini seseorang banyak mengalami peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam
hidupannya dan mengambil hikmah dari kejadian peristiwa tersebut. Seperti yang
diungkapkan oleh taylor, lillis & le mone; 1997 pengalaman hidup baik yang
positif maupun negatif dapat mempengaruhi spiritualitas seseorang. Sebaliknya
juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual kejadian
atau pengalam tersebut.
61
2.
objek
yang
spesifik,
kondisi
dialami
secara
subjektif
dan
dan
kecemasan
yang
mungkin
dialami
pasien
dapat
mempengaruhi respon fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya perubahanperubahan fisik seperti : meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, gerakangerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah,
menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, dan sering berkemih.
Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan individu dalam
memelihara keseimbangan. Pengalaman cemas seseorang tidak sama pada
beberapa situasi dan hubungan interpersonal. Hal yang dapat menimbulkan
kecemasan biasanya bersumber dari ancaman intergritas biologis meliputi
gangguan terhadap kebutuhan dasar makan, minum, kebahagian, seks, dan
ancaman terhadap keselamatan diri seperti tidak menemukan intergitas diri, tidak
62
menemukan status prestise, tidak memperoleh pengakuan dari orang lain dan
ketidaksesuaian pandangan diri dengan lingkungan nyata (sulistiawati; 2005)
Hasil
penelitian
ini menunjukkan
bahwa
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang serta mengendalikan
emosi yang sedang dialami.
4.
Pasien Rawat Inap Pre Operasi Di Ruang Bedah Sentral RSUD Abdoer Rachem
Situbondo yang ditunjukkan oleh hasil tabulasi silang dimana pada tabel tersebut
dapat dinyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan spiritual
63
diri mereka sendiri dan dengan rang lain. Pada saat terjadi stress, penyakit,
penyembuhan, atau kehilangan, seseorang mungkin berbalik kecara-cara lama
dalam merespons atau menyesuaikan dengan situasi.
Kecemasan adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
perasaan geliash (penilaian atau opini) dan aktifitas saraf otonom dalam berespon
terhadap ancaman yang tidak jelas, non spesifik (Stuart and Sunden, 2001).
Kecemasan juga disebut dengan sesuatu penyerta yang normal dari pertumbuhan,
perubahan pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba, dan dari penemuan
identitasnya sendiri dari arti hidup. Menurut stuart; 2007, faktor- faktor yang
dapat menjadi pencetus terjadinya kecemasan 1) Ancaman terhadap integritas
seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya
kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari. 2) Ancaman terhadap sistim
diri seseorang yang dapat membahayakan identitas, harga diri, fungsi sosial dan
integrasi sosial.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kurang dari
setengahnya pasien berdiagnosa hernia sebanyak 6 responden (20%). pasien yang
mengalami hernia harus menjalani tindakan pembedahan, tindakan pembedahan
merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang yang
dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis. Menurut Long
B.C (2001), pasien preoperasi akan mengalami reaksi emosional berupa
kecemasan.
Menurut hamid; 2008, pada saat mengalami kecemasan, individu akan
mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan
64
untuk dapat menerima keadaan sakit yang sedang dialaminya, khususnya jika
penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang
belum pasti seperti pasien yang akan menjalani operasi. Spiritual dan keyakinan
beragama sangat penting dalam kehidupan manusia karena hal tersebut dapat
mempengaruhi gaya hidup, kebiasaan dan perasaan terhadap kesakitan. Ketika
penyakit, kehilangan atau nyeri mempengaruhi seseorang, energi orang tersebut
menipis dan spirit orang tersebut dipengaruhi (potter& perry;2006). Salah satu
persiapan mental yang diperlukan oleh pasien yang akan menjalani operasi adalah
persiapan mental spiritual. Agama memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan pribadi (sholleh;2005). Oleh karena itu sudah pada tempatnya jika
dalam menghadapi setiap masalah yang timbul selalu dikaitkan dengan masalah
religius. Manusia mempunyai keyakinan untuk memperoleh ketenangan hidup
spiritualnya.
65
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kebutuhan spiritual
dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap Pre Operasi Di Ruang Bedah
Sentral RSUD Abdoer Rachem Situbondo yang ditunjukkan oleh hasil tabulasi
silang dimana pada tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
spiritual yang tepat akan menghindarkan seseorang dari kecemasan.
5.2. Saran
1. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan pada peneliti berikutnya untuk dapat melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan tindakan pembedahan seperti faktor tenaga kesehatan sehingga
hasil penelitian dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang ilmu keperawatan kebutuhan dasar manusia. contoh:
tingkat pengetahuan perawat tentang pemenuhan kebutuhan spiritual
pasien pre operasi.
2. Bagi Tempat Penelitian (Ruang Bedah Sentral RSUD Abdoer
Rachem Situbondo)
Kepada institusi diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
disosialisasikan kepada tenaga kesehatan, sehingga dengan tambahan
67
66