Disusun oleh:
1. Annyssa Setiawati
2. Sunoto
3. Sanra Kurniawati
4. Andra Novrizal
PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah suatu aktifitas yang dilakukan
oleh seseorang yang secara mendalam untuk
mengetahui tentang siapa manusia itu dan
arti segala sesuatu yang ada ini.
Filsafah berasal dari kata Philo dan Sophia
yang dalam bahasa Yunani berarti Philo atau
Philein = cinta dan Sophia = pengetahuan,
kebijaksanaan (hikmah, wisdom) jadi artinya
cinta kebijaksanaan atau pengetahuan dan
orang
yang
cinta
akan
pengetahuan
kebijaksanaan disebut philosophos.
Metodis
karena
menggunakan
penalaran tertentu. Sistematis karena
pengetahuan yang di dapat merupakan
suatu keseluruhan terpadu. Koheren
karena setiap bagian merupakan
rangkaian yang saling berkaitan.
TUJUAN BERFILSAFAH
1. Karena kita mau menjadi manusia yang
seutuhnya, yakni manusia yang memiliki
kematangan intelektual serta keseimbangan
kepribadian.
2. Filsafat
mendorong
kita
untuk
mengklarifikasi berbagai isu, membuat
pilihan-pilihan yang tepat dan menentukan
keputusan-keputusan
yang
dapat
dipertanggung jawabkan dan mencegah kita
untuk
membenarkan
apa
yang
sesungguhnya salah dan menjauhkan kita
dari kepalsuan.
Artinya:
(Apakah kamu hai orang musyrik yang
lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan
mengharap rahmat Tuhannya?
Katakanlah: Adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui? Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.
WAHYU
Wahyu adalah pedoman atau petunjuk yang
diturunkan Allah melalui perantara Rasul
untuk kepentingan umat manusia. Agar
manusia dalam mempergunakan akalnya
selalu berpegang pada pedoman-pedoman
(syariat-syariat) yang telah diatur dalam AlQuran.
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyuruh
manusia untuk mempergunakan akalnya
dengan baik, tentang pengetahuan, tentang
memikirkan alam disamping mengingat dan
menyebut-nyebut Penciptanya yang antara
lain tercantum dalam:
Artinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang
Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. Dia mengajar
manusia apa yang tidak diketahuinya.
Artinya:
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara
mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
sangat dekat (rahmat-Nya) lagi
memeprkenankan (doa hamba-Nya).
Banyak
ayat
Al-Quran
yang
menyuruh
manusia
menggunakan
pikirannya dengan menjadikan alam
semesta sebagai objek pikirannya,
yang mendorong tumbuhnya ilmu
pengetahuan yang amat berguna bagi
kemakmuran hidup manusia, juga
merangsang munculnya pemikiranpemikiran filosofis dalam Islam.
Seperti yang tercantum dalam ayatayat Al-Quran yang antara lain:
Artinya:
Dia-lah yang menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui.
Artinya:
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu.
Kami memberikan kamu minum dari pada apa
yang berada dalam perutnya (berupa) susu
yang bersih antara tahi dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya.
Artinya:
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian
yang berdampingan, dan kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman dan pohon
korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang
sama. Kami melebihkan sebahagian
tanam-tanaman itu atas sebahagian yang
lain tentang rasanya. Seseungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tandatanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berfikir.
bahwa
perbedaan
Agama Islam dan
nilai kebenarannya
TOKOH-TOKOH FILSAFAT
1. AL-KINDI
Nama lengkap: Abu Yusuf, Yakub Ibnu
Ishak Al-Sabah, Ibnu Imran, Ibnu AlAshaath, Ibnu Kays Al-Kindi. Keturunan
suku Kays, Gelar Abu Yusuf (bapak dari
anak yang bernama Yusuf). Lahir tahun
185 H (801 M) di Kufah, nama orang tua
Ishaq Ashshabbah dengan jabatan
Gubernur
di
Kufah,
pada
masa
pemerintah Al-Mahdi dan Harun AlRasyid dari Bani Abbas.
2. AL-FARABI
Abunasr Muhammad Al-farabi (870 950 M).
Beliau adalah seorang muslim keturunan Parsi,
yang didirikan di kota Farab (Turkestan), anak
Muhammad Ibn Auzalgh seorang panglima
perang Parsi dan kemudian berdiam di
Damsyik. Al Farabi belajar di Baghdad dan
Harran, kemudian ia pergi ke Suria dan Mesir.
Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kota
Farab, dimana ia dilahirkan pada tahun 275 H
(870 M). Ayahnya adalah seorang Iran da
menikah dengan wanita Turkestan. Kemudian ia
menjadi perwira tentara Turkestan. Karena itu,
Al-Farabi dikatakan berasal dari perwira tentara
Turkestan dan kadang-kadang juga dikatakan
dari keturunan Iran.
3. AR-RAZI
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria
ar-Raziatau dikenali sebagai Rhazesdi
dunia barat merupakan salah seorang
pakar sainsIranyang hidup antara
tahun864 - 930. Ia lahir di Rayy,pada
tahun 251 Hdan wafat pada tahun
313 H.
4. IBNU SINA
Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali
Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Ia lahir pada
tahun 980 M di Asfshana, suatu tempat
dekat Bukhara. Orang tuanya adalah
pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti
Saman.
KESIMPULAN
Filsafat
sebagai
ilmu
yang
mengungkapkan tentang wujud-wujud
melalui munculnya sebab-sebab yang
jauh, yakni pengetahuan yang yakin
yang sampai kepada munculnya suatu
sebab. Ilmu terhadap wujud-wujud itu
adalah keseluruhan , bukan terperinci,
karena pengetahuan secara terperinci
menjadi lapangan ilmu-ilmu khusus.
Oleh karena sifatnya keseluruhan,
maka filsafat hanya membicarakan
Dengan
demikian
filsafat
mencangkup seluruh benda dan semua
yang
hidup
yakni
pengetahuan
terhadap sebab-sebab yang jauh yang
tidak perlu lagi dicari sesudahnya.
Filsafat berusaha untuk menafsirkan
hidup itu sendiri yang menjadi sebab
pokok bagi partikel-partikel itu beserta
fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat Islam
tidak jauh berbeda dari objek filsafat
ini. Hanya dalam proses pencairan itu
Filsafat Islam telah diwarnai oleh nilainilai yang Islami. Kebebasan pola