Anda di halaman 1dari 5

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN
LOKASI
ANGGARAN
A.

PENIMBUNAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLTEKES


(OTSUS ACEH)
: KAB. ACEH BESAR MUSALLA
: 2015

PENDAHULUAN
1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan,
peralatan , peraturan dan tata cara kerja serta lain lain yang dianggap perlu.
2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan
kondisi lapangan pekerjaan.
4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar bestek
dengan lapangan, maka kontraktor di wajibkan melapor dan mengkonsultasi
dengan pengawas atau Direksi.
5. Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang
merupakan lampiran.
Pekerjaan yang akan Dilaksanakan
Pekerjaan Bangunan (Construction)

PEMBANGUNAN MUSALLA MIN LHOKSEUMAWE


B.

LINGKUP PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.
5.

C.

Pekerjaan Persiapan
Pengukuran dan Pemasangan Patok
Pekerjaan Urugan Tanah
Pekerjaan Lain lain
Penutup.

JENIS DAN MUTU BAHAN


Jenis dan mutu bahan yang akan di gunakan di utamakan produksi dalam negeri
sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menpan :
No. 472 / Kbp / XII / 80
No. 813 / MENPAN / 1980
No. 064 / MENPAN / 1980

PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1

1.2

Peninjauan Lapangan
1.1.1

Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor bersama Direksi dan Konsultan


meninjau kelapangan untuk dapat lebih memahami pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai gambar rencana

1.1.2

Apabila dalam peninjauan awal terdapat perbedaan antara gambar dan kondisi
di lapangan maka kontraktor secepat mungkin membuat gambar As build
Drawing perubahan untuk dapat di setujui oleh para Direksi.

Pekerjaan Pembersihan Lapangan


1.2.1

1.2.2

Lapangan Pekerjaan
1.2.1.1

Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-tumbuhan, akar, alangalang dan lain-lain harus dibersihkan/disingkirkan dari lapangan dan
apabila perlu dengan menggalinya.

1.2.1.2

Semua lapisan atas dari tanah dan tumbuh-tumbuhan di lapangan


disingkirkan, kemudian permukaan tanahnya disesuaikan dengan
tinggi duga yang dikehendaki.

1.2.1.3

Bila Kontraktor membutuhkan bangunan sementara, maka Kontraktor


diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan
persetujuan pengawas.

1.2.1.4

Bila Kontraktor membutuhkan pagar keliling proyek, maka Kontraktor


diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan
persetujuan pengawas.

Pengukur dan Opname


1.2.2.1

Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi : Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatankegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.
b. Pekerjaan pengukuran antara lain :
- Penentuan lokasi pekerjaan, dan lain-lain
- Penentuan duga

1.2.2.2

Syarat-syarat :
a. Pengukuran harus dilakukan tenaga yang betul-betul ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan hasil pengukuran segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan dimintai persetujuan direksi.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh kepala desa atau
perangkat desa lainnya.

1.2.2.3

Bahan-bahan dan peralatan : Theodolite, Water pass, serta peralatan


dan patok-patok yang kuat yang diperlukan untuk pengukuran.
Semua peralatan ini harus dimiliki Pemborong dan harus selalu ada
apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

1.2.2.4

1.2.4

Tata Kerja :
a. Segera setelah diterima Surat Perintah Kerja dari Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan, Kontraktor diharuskan untuk
melaksanakan pengukuran dan opname pada setiap pekerjaan
yang akan dikerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan
b. Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Direksi
sebelum pekerja pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap
kesalahan/ keraguan hasil pengukuran harus diulang kembali.
c. Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi
dapat menunjuk/menguasakan wakilnya secara tertulis dan
mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan
pengukuran dan opname dianggap benar dan setelah dibuat
berita acara serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
disetujui oleh Pihak Proyek.
d. Perletakan bangunan baru supaya dicocokkan dengan ukuranukuran pada rencana, akan tetapi apabila ada. Selisih/perbedaan
maka perletakannya dapat diubah dan disesuaikan dengan
kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan petunjuk-petunjuk
serta persetujuan Bouwheer/Direksi.

Gudang/Pondok Kerja dan Fasilitas Penunjang


1.2.4.1

Gudang Penyimpanan Bahan


Gudang ini bertujuan untuk menyimpan semen dan bahan-bahan lain
yang perlu perlindungan cuaca. Untuk itu perlu dibuat panggung
yang kuat lebih kurang 0,30 meter, tinggi dari muka tanah agar semen
dan bahan bangunan lainnya tidak tersinggung dengan tanah.

1.2.4.2

Kontraktor harus membangun sebuah bangunan sementara untuk


Kantor pengawas dan Kantor Pelaksana serta gudang-gudang bahan,
yang akan dipergunakan selama pembangunan, dengan persetujuan
pengawas.

1.2.4.3

Barak/Tempat Kerja
Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin
Direksi), Kontraktor harus menyediakan barak dengan fasilitas
lengkap disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan pekerjaan besi,
pekerjaan kayu, dan sebagainya.

1.2.4.4

Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga


keselamatan Proyek dari gangguan pencurian, pengerusakan dan
lain- lain.

13.4.5

Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu


malam hari. Penerangan tersebut harus terdapat pada setiap bagian
bangunan permanen dan bangunan sementara.

PASAL 2
PENGUKURAN DAN PEMASANGAN PATOK
2.1

Situasi
Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
2.1.1 Pengukuran
2.1.2 Pemasangan Patok

2.2

Pekerjaan Pengukuran
2.2.1 Sebelum pekerjaan di mulai Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan kapan
pekerjaan akan di mulai.
2.2.2 Penentuan titik duga nol diambil berdasarkan gambar kerja setiap masingmasing lokasi pekerjaan atau sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai
kontraktor harus memberitahukan kepada direksi atau konsultan pengawas.

2.3

Pemasangan Patok
2.3.1 Setelah diperoleh penentuan titik duga nol dari hasil pengukuran, kemudian
dituangkan pada patok acuan titik nol.

PASAL 3
PEKERJAAN URUGAN TANAH
3.1

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan urugan adalah :
a. Urugan tanah

3.2

Bahan dan Peralatan


Bahan yang digunakan
: Tanah urugan
Peralatan yang digunakan : a. Dump Truck
b. Cangkul
d. Vibro Roller

3.3

Peraturan dan Syarat-Syarat


3.3.1 Tanah urugan harus bersih dari kotoran, sampah atau bongkahan kayu.
3.3.2 Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis maksimal 30
cm supaya padat.

3.4

Tata Cara Kerja Pelaksanaan


3.4.1
3.4.2

Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibro Roller.
Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah
tersebut harus diratakan dan dipadatkan.

PASAL 4
PEKERJAAN LAIN-LAIN
4.1
4.2
4.3

Pekerjaan lain lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti
harus segera ditanyakan langsung pada pengawas.
Pekerjaan lain lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan sehingga
akan memperoleh pekerjaan yang sempurna.
Pekerjaan lain lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat
gambar As build drawing serta diajukan addendum (perubahan).
PASAL 5
PENUTUP

5.1

5.2

Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum
dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan
yang sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain
itu laporan harian serta semua Berita acara yang diperlukan.
Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan
harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari
Direksi.

Lhokseumawe,

Februari 2013

Kabid Program dan Perencanaan


Dinas Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe

TUTI INDRIANI, ST, MM


NIP : 19680614 199703 2BBBBBANDA 002

Anda mungkin juga menyukai