DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Paket Pekerjaan :
SUMBER DANA
APBN TAHUN ANGGARAN 2017
DAFTAR ISI
8
8
8
8
8
9
11
11
13
13
13
13
13
15
15
15
17
17
17
17
18
18
19
19
19
20
21
21
21
22
ii
22
22
24
24
24
36
38
38
F. PENETAPAN PEMENANG....................................................................
33. PENETAPAN PEMENANG ..............................................................................
34. PENGUMUMAN PEMENANG .......................................................................
35. SANGGAHAN .....................................................................................................
39
39
41
41
42
42
44
45
45
46
46
48
48
51
51
51
51
51
52
52
58
58
58
58
58
58
iii
M. SANGGAHAN .....................................................................................................
58
59
59
59
62
96
96
96
99
102
102
112
112
112
117
117
62
64
67
70
71
73
74
86
87
89
94
94
117
iv
118
118
119
119
119
119
119
120
120
120
120
121
121
121
122
122
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
126
127
127
127
128
128
128
130
PEMELIHARAAN ..................................................................................................
130
130
130
131
131
132
132
134
134
135
135
140
140
150
150
137
140
141
142
142
143
143
143
144
145
146
146
147
147
147
148
148
148
vi
151
151
151
152
152
153
157
157
158
158
158
159
159
159
159
160
161
161
161
162
162
162
162
162
162
163
163
163
163
163
163
164
164
164
164
164
164
vii
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X.
Y.
164
164
165
165
165
165
166
167
169
169
259
260
273
273
275
277
289
viii
BAB I
UMUM
A. Dokumen Kualifikasi ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan
data kualifikasi berdasarkan :
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan-perubahannya,
yang terakhir Nomor 04 Tahun 2015 perubahan keempat;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi beserta perubahan-perubahannya, yang terakhir Nomor
31/PRT/M/2015 perubahan ketiga
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi dan
Subklasifikasi Usaha jasa Konstruksi.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
(Apabila analisis harga satuan pekerjaan tidak terdapat dalam peraturan
ini agar melampirkan hasil penelitian atau hasil perhitungan teknis yang
dapat dipertanggungjawabkan).
- Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
63/SE/M/2015 tentang Keabsahan Sertifikat Badan Usaha (SBU), Serifikat
Keahlian (SKA) dan Sertifikat Keterampilan (SKTK) yang berlaku dalam
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2016.
- Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
66/SE/M/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.
- Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
- Ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik.
B. Dalam hal pemilihan metode evaluasi apabila ada pertentangan ketentuan
yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP) maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data
Pemilihan (LDP).
Kontrak
HargaSatuan
HEA
LDP
LDK
APIP
Penyedia
: adalah
badan
usaha
yang
melaksanakanPekerjaan Konstruksi;
Subpenyedia
Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi (KSO)
Surat Jaminan
Hari
Daftar
kuantitas dan
harga
menyediakan/
Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)
Pekerjaan
Utama
Mata
Pembayaran
Utama
Harga Satuan
Pekerjaan
(HSP)
Harga Satuan
Dasar (HSD)
Metode
pelaksanaan
pekerjaan
dari hargasatuan
satuan tertentu,
per hari)
m3, per kg, per
Personil inti
Masa
Pelaksanaan
(jangka waktu
pelaksanaan)
K/L/D/I
: adalah
Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
PA
KPA
ULP
Pokja ULP
: adalah
Pejabat
Pembuat
Komitmen
yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;
SPPBJ
TKDN
RK3K
LPSE
Aplikasi SPSE
Form Isian
Elektronik
Form Isian
Elektronik
Data
Kualifikasi
E - Lelang
: Proses
pelelangan
umum/terbatas/sederhana/
pemilihan langsung dengan tahapan sesuai Perpres
54/2010 beserta perubahannya dan aturan
turunannya. Semua istilah pelelangan pada
dokumen ini merujuk pada pengertian e-lelang.
E.
F.
Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. UMUM
1. Lingkup
Pekerjaan
1.1
1.2
2. Sumber Dana
3. Peserta
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
4. Larangan
Korupsi,
Kolusi, dan
Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
4.1
Wewenang
serta
Penipuan
perundang-undangan.;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil Pemilihan Langsung,
sehingga
mengurangi/
menghambat/
memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) terdapat
kesamaan
dalam
Dokumen
Penawaran, antara lain pada: metode kerja,
bahan, alat, analisa pendekatan teknis,
koefisien, harga satuan dasar upah, bahan dan
alat, harga satuan pekerjaan, dan/ atau
spesifkasi teknis/ barang yang ditawarkan
(merk/tipe/jenis) dan/ atau dukungan teknis;
2) seluruh penawaran dari peserta mendekati
HPS;
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/ kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan;
atau
5) jaminan penawaran diterbitkan dari penjamin
yang sama dengan nomor seri yang berurutan.
4.2
10
5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
4.3
5.1
5.2
5.3
6. Alih
Pengalaman
dan Pendayagunaan
6.1
11
Produksi
Dalam Negeri
6.2
6.3
6.4
12
6.5
7. Satu
Penawaran
Tiap Peserta
7.1
7.2
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Pengambilan
Dokumen
Pengadaan
8.1
8.2
8.3
9. Isi Dokumen
Pengadaan
Pekerjaan
Konstruksi
9.1
9.2
13
9.3
9.4
9.5
14
9.6
10. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
11. Pemberian
Penjelasan
12. Perubahan
Dokumen
Pengadaan
12.1
11.1
15
12.2
12.3
12.4
12.5
12.6
12.7
13. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
16
14.1
15. Bahasa
Penawaran
15.1
14.2
15.2
15.3
16. Dokumen
Penawaran
16.1
16.2
17
17.1
17.2
17.3
18.1
18.2
18
Pembayaran
19.3
20. Bentuk
Dokumen
Penawaran
21. Pakta
Integritas
21.1
21.2
19
22. Pengisian
Data
Kualifikasi
22.1
20
22.3
22.4
22.5
22.6
22.7
22.8
23. Jaminan
Penawaran
D. DOKUMEN PENAWARAN
24. Pemasukan
dan Cara
Penyampaian Dokumen
24.1
24.2
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
dengan
menggunakan metode 1 (satu) sampul.
Peserta menyampaikan dokumen penawaran dengan
cara mengunggah melalui aplikasi sistem pengadaan
21
Penawaran
24.3
24.4
26.1
26.2
26.3
26.4
22
23
27. Klarifikasi
Dan
Konfirmasi
Penawaran
29. Evaluasi
Penawaran
29.1
29.2
29.3
24
29.4
29.5
29.6
29.7
1Volume
yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing dilakukan
pembetulan.
2Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan desimal.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
25
29.8
29.9
29.10
29.11
29.12
29.13
29.14
26
d.
e.
f.
g.
27
Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama Pokja dan/atau nama paket tidak dapat dinyatakan
gugur.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
28
29
d.
e.
f.
g.
substansi;
peserta yang memenuhi persyaratan administrasi
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang
tidak
memenuhi
persyaratan
administrasi,
Kelompok
Kerja
ULP
melakukan
evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada);
apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
dan
apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan
administrasi,
maka
pelelangan
dinyatakan gagal.
30
(protection construction);
lalu
lintas
(traffic
management) pekerjaan skala besar;
atau
(5) Jalan pengalihan/ jembatan sementara.
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melampaui batas waktu
(yaitu sampai dengan serah terima
pertama/Provisional Hand Over (PHO)
sebagaimana tercantum dalam LDP.
Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas,
komposisi dan jumlah yang disediakan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
menggunakan
data
peralatan
yang
tercantum pada isian kualifikasi.
personil inti [dipilih Tenaga ahli /tenaga
terampil]: tingkat pendidikan, jabatan
dalam
pekerjaan
yang
diusulkan,
pengalaman kerja, keahlian/ keterampilan,
yang
ditempatkan
secara
penuh,menggunakan data personil inti
yang tercantum pada isian kualifikasi;
bagian
pekerjaan
yang
akan
disubkontrakkan sebagai berikut:
(1) sebagian
pekerjaan
utama
disubkontrakkan kepada penyedia jasa
spesialis;
(4) Pengaturan
b)
c)
d)
e)
31
3)
d.
e.
f.
g.
(2) penawaran
di
atas
Rp..25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah) sampai dengan Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama kepada sub penyedia jasa
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil; dan/atau
(3) penawaran
di
atas
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah) mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama kepada sub penyedia jasa
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi
kecil
dan
dalam
penawarannya sudah menominasikan
sub penyedia jasa dari lokasi pekerjaan
setempat, kecuali tidak tersedia sub
penyedia jasa yang dimaksud.
f) RK3K memenuhi persyaratan yaitu adanya
sasaran dan program K3 yang secara
umum
menggambarkan
penguasaan
dalam mengendalikan risiko bahaya K3.
Pokja ULP (apabila diperlukan) dapat meminta
uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/ alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal
yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi
peserta
tidak
diperkenankan
mengubah
substansi
penawaran.
Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP dapat
melakukan evaluasi penawaran terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada);
apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
32
33
34
1
HEA
HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP
= Koefisien
Preferensi
(Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali
Preferensi
tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (HargaPenawaran/
terkoreksi yangmemenuhipersyaratan
lelang dan telah dievaluasi).
4)
dalam
hal
terdapat
(dua)
atau
lebih
35
5)
30.1
30.2
30.3
30.4
30.5
30.6
36
28.8
28.9
apabila:
1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama
Operasi
(KSO)
formulir
kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, kecuali peserta perorangan;
3) perusahaan
yang
bersangkutan
dan
manajemennya
tidak
dalam
pengawasan
pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan
usahanya atau peserta perorangan tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
5) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan
sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
7) memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang
sesuai untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta
koperasi kecil serta kemampuan pada sub bidang
pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil;
8) dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO:
(a) peserta
wajib
mempunyai
perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase Kemitraan/KSO dan perusahaan
yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut; dan
(b) untuk
perusahaan
yang
melakukan
Kemitraan/KSO, evaluasi persyaratan pada
huruf (1) sampai dengan huruf (7) dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang
jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi data isian kualifikasi.
Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
37
30.6
31. Pembuktian
Kualifikasi
31.1
31.2
31.3
31.4
31.5
31.6
31.7
32. Klarifikasi
dan
negosiasi
teknis dan
harga
32.1
32.2
32.3
38
b.
c.
d.
e.
f.
g.
32.4
33.1
33.2
39
33.3
40
33.4
33.5
paket lain.
Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan mengakibatkan surat penawaran dan
Jaminan Penawaran habis masa berlakunya, dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang
masa berlaku surat penawaran dan Jaminan Penawaran
sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak.
Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) yang tidak bersedia memperpanjang
surat penawaran dan Jaminan Penawaran dapat
mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.
34. Pengumuman
Pemenang
35. Sanggahan
35.1
35.2
35.3
41
35.4
35.5
35.6
G. PENUNJUKAN PEMENANG
36. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
36.1
36.2
36.3
36.4
42
36.5
36.6
36.7
36.8
43
37.1
37.2
37.3
37.4
37.5
37.6
44
H. PELELANGAN GAGAL
38. Pelelangan
Gagal
38.1
38.2
PA/KPAsebagaimana
tercantum
dalam
LDP
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP
sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan
tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
45
38.3
38.4
38.5
I.
36.6
36.7
39. Jaminan
Pelaksanaan
39.1
46
39.2
47
39.3
39.4
39.5
J.
PENANDATANGANAN KONTRAK
40. Penandatanganan
Kontrak
40.1
40.2
40.3
40.4
48
40.5
40.6
40.7
40.8
40.9
49
50
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
A. Penerapan IKP
dan LDP
B. Lingkup
Pekerjaan
2.
a. Pokja ULP :
Kelompok
Kerja
Pengadaan
Barang/Jasa
Konstruksi
SNVT
Pelaksanaan
Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera I
a. Alamat Pokja ULP :
Jln. Ir. Mohd. Thaher No. 14 F Lueng Bata-Banda
Aceh
Website : LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat : www.pu.go.id
3.
4.
C. Sumber Dana
D. Pendayagunaan Produksi
Dalam Negeri
51
Pendidikan
minimal
Profesi /
keahlian
Pengalaman
kerja
minimal
Jlh
personil
(orang)
Sertifikat
Site
manager
S.1 Sipil
atau S.1
Pengairan
Manajer
Lapangan
5 tahun
SKA1)
Pelaksana
lapangan
S.1 Sipil
atau S.1
Pengairan
Pelaksana
5 tahun
Plumber
D III atau
STM
sederajat
Tukang Pipa
3 tahun
SKT2)
Juru Las
D III atau
STM
sederajat
Tukang Las
3 tahun
SKT3)
Petugas K3
Konstruksi
S.1 Sipil
atau S.1
Pengairan
Petugas
RK3K
3 tahun
Pengambaran
3 tahun
B & Q / Mutu
3 tahun
Pengadaan
3 tahun
Keuangan
3 tahun
Tenaga
logistic
STM Sipil
atau STM
Bangunan
S.1 Sipil
atau S.1
Pengairan
atau DIII
Sipil atau
DIII
Pengairan
SMU atau
Sederajat
Tenaga
Administrasi
S.1
Ekonomi
Juru gambar
(draftman)
Quantity
dan Quality
control
52
2.
3 - 6 Ton
Jumlah
Minimal
(Unit)
1
1,5 ton
Water
Pump
Concrete
Mixer
5 liter/detik
0,35 m3
Mesin Las
5 KW
Jenis
Peralatan
Ligh Truck
Pick Up
3.
minimal
Kapasitas
Minimal
yang
diperlukan
untuk
Keterangan
Bukti-bukti surat
kepemilikan/dukungan
sewa peralatan harus
dapat ditunjukkan
pada saat diperlukan
Dst.
Ketentuan bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan merupakan pekerjaan utama,
kecuali pekerjaan spesialis.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
53
Dst.
5.
sebagai
No
Dst.
6.
Identifikasi bahaya6
No
Jenis/Tipe
Pekerjaan
Pemasangan
patok
untuk jaringan dan
pemasangan
bowplank
Galian Tanah Biasa
(MP)
- Terkena gergaji/parang
saat
memotong
kayu/papan
5Ditetapkan
6Ditetapkan
oleh PPK.
oleh PPK.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
54
Timbunan
Tanah
Hasil
Galian/Urug
Kembali (MP)
Timbunan
didatangkan
10
Pembesian
Polos)
Tanah
(MP)
(Besi
55
11
Bekisting
12
13
14
Pekerjaan kayu
15
Pemasangan
seng
16
Pemasangan jendela
teralis besi
17
Pengecatan Tembok,
Kayu dan Besi
atap
56
7.
G. Mata Uang
Penawaran
dan Cara
pembayaran
18
Pemasangan pintu
Plat besi
19
Pemasangan besi
tiang dan pagar BRC
20
Pemasangan pintu
pagar sorong
21
22
Pemasangan Pipa GI
dan aksesoris pipa GI
23
Pengelasan Pipa GI
dan aksesoris pipa GI
24
Percobaan pengaliran
air pada jaringan
terpasang (running
test)
dilakukan
dengan
cara
Angsuran
57
H. Masa
Berlakunya
Penawaran
I. Jaminan
Penawaran
Tidak diperlukan
J. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
K. Batas Akhir
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
L. Pembukaan
Dokumen
Penawaran
M. Sanggahan,
Pengaduan
1.
58
BAB IV
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
A. Lingkup
Kualifikasi
4. a.
59
dengan
Pendidikan
minimal
Profesi /
keahlian
Pengalaman
kerja
minimal
Jlh
personil
(orang)
Sertifikat
Site
manager
Manajer
Lapangan
5 tahun
SKA1)
Pelaksana
lapangan
Pelaksana
5 tahun
Plumber
D III atau
STM
sederajat
Tukang Pipa
3 tahun
SKT2)
Juru Las
D III atau
STM
sederajat
Tukang Las
3 tahun
SKT3)
Petugas K3
Konstruksi
Petugas
RK3K
3 tahun
Juru gambar
(draftman)
STM Sipil
atau STM
Bangunan
Pengambaran
3 tahun
Quantity
dan Quality
control
B & Q / Mutu
3 tahun
SMU atau
Sederajat
Pengadaan
3 tahun
S.1 Ekonomi
Keuangan
3 tahun
Tenaga
logistic
Tenaga
Administrasi
60
Jumlah
Minimal
(Unit)
1
1
Jenis
Peralatan
Kapasitas
Minimal
Ligh Truck
Pick Up
3 - 6 Ton
1,5 ton
Water
Pump
Concrete
Mixer
5
liter/detik
0,35 m3
Mesin Las
5 KW
Keterangan
Bukti-bukti surat
kepemilikan/dukungan
sewa peralatan harus
dapat ditunjukkan
pada saat diperlukan
61
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A.
Nomor
:
Lampiran :
Kepada Yth :
Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera I
di
Banda Aceh
Perihal
62
..........................
Jabatan
63
B.
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
64
CONTOH-2
SURAT KUASA
Nomor : ..................
2.
Nama
Alamat Perusahaan
Jabatan
3. (dst.)
Masing-masing
dalam
: ..........................
: ..........................
:...........................[DirekturUtama/Pimpinan
hal
65
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
Pemberi Kuasa 1
....................................
(nama dan jabatan)
...................................
(nama)
Pemberi Kuasa 2
....................................
(nama dan jabatan)
Dst
66
C.
67
5.
6.
7.
8.
9.
[Peserta 1]
[Peserta 2]
(....)
(....)
[Peserta 3]
(....) [dst]
68
CONTOH
..................................
(nama dan jabatan)
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada yang
mewakili kemitraan
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
69
D.
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metoda pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang layak,
4.
5.
6.
7.
70
BENTUK
FORMULIR
REKAPITULASI
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
E.
Uraian Pekerjaan
(1)
PERHITUNGAN
TINGKAT
TKDN
KDN
KLN
Total
(2)
(3)
(4)
Barang/
Jasa
(5)
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(6A)
(6B)
(6C)
(6D)
(7A)
(8A)
(9A)
(7B)
(8B)
(9B)
(7C)
(8C)
(9C)
(7D)
(8D)
(9D)
Gabungan
(6)
Barang9
I.
Material
langsung (Bahan
Baku)
II. Peralatan
(Barang Jadi)
A. Sub Total Barang
Jasa10
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
VI. Jasa Umum
B. Sub Total Jasa
C. Total Biasa (A+B)
(9E)
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung (Bahan
Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat
Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari dalam
negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan
Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan Perekayasaan, Alat
Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar negeri.
9diambil
10
71
3. Formulasi perhitungan :
Biaya Gabungan (9C) Biaya Gabungan
% TKDN Gabungan
LN (9B)
=
Barang & Jasa (9E)
Biaya Gabungan (9C)
X
100%
72
F.
CONTOH
DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR11
NO
NAMA
SPESIFIKASI SATUAN
BARANG/URAIAN
JUMLAH
HARGA
NEGARA
ASAL
TOTAL HARGA
11
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
73
G.
BENTUK RENCANA
KONSTRUKSI (RK3K)
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN
KERJA
CONTOH
.................
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan
Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
................................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen
untuk menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundangundangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Dan Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
74
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
Nama Perusahaan
Kegiatan
: ..................
: ..................
halaman : .. / ..
(Contoh Pengisian)
NO
URAIAN PEKERJAAN
(1)
1
(2)
Pekerjaan galian pada basement bangunan gedung
dengan kondisi tanah labil
IDENTIFIK
ASI
BAHAYA
(3)
Tertimbun
SASARAN K3
PROYEK
(4)
Nihil kecelakaan
fatal
PENGENDALIAN RISIKO K3
(5)
1.1 Penggunaan turap
(6)
1. Bahan (Turap, peralatan kerja,
dll)
2. SDM (diisi dengan jumlah SDM
yang diperlukan dan kualifikasi
sesuai dengan yang dibutuhkan)
1. Instruktur
2. Materi/modul
75
..........................
Jabatan
76
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
77
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
P3K
Kebakaran
kedaruratan
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre
Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format
pada Tabel 1.
78
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN
PENANGGUNG JAWAB
Nama Perusahaan
Kegiatan
Lokasi
Tanggal dibuat
NO
URAIAN PEKERJAAN
(1)
1
(2)
Pekerjaan galian pada
basement bangunan
gedung dengan
kondisi tanah labil
: ..................
: ..................
: ..................
: ..................
IDENTIFIKASI
BAHAYA
(3)
Tertimbun
halaman : .. / ..
PENILAIAN RISIKO
KEKERAPAN
KEPARAHAN
(4)
3
(5)
3
TINGKAT
RISIKO
(6)
9
(Tinggi)
SKALA
PRIORITAS
PENGENDALIAN
RISIKO K3
PENANGGUNG
JAWAB
(Nama Petugas)
(7)
1
(8)
(9)
Pengawas
lapangan/ quality
engineer
1.5. Melakukan
pelatihan kepada
pekerja
1.6 Pengunaan APD
yang sesuai
Dst
79
80
Kolom (9)
81
Nama Perusahaan
Kegiatan
Lokasi
Tanggal dibuat
NO
(1)
1
URAIAN
PEKERJAAN
PENGENDALIAN
RISIKO
(2)
Pekerjaan galian
pada basement
bangunan
gedung dengan
kondisi tanah
labil
(3)
1.1. Penggunaan
turap
(4)
Seluruh
pekerjaan
galian
dipastikan
memenuhi
prinsip
keselamatan
(5)
Penggunaan
turap
memenuhi
spesifikasi
(ditetapkan
quality
enginering)
1.2.
Menggunakan
metode
pemancangan
Tersedianya
metode
Sesuai dengan
metode yang
telah
ditetapkan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan galian
Tersedianya
instruksi kerja
Sesuai dengan
instruksi kerja
URAIAN
TOLOK UKUR
PROGRAM
SUMBER
DAYA
JANGKA
WAKTU
(6)
- Bahan
(Turap,
peralatan
kerja, dll
yang terkait)
- SDM sesuai
dengan
kebutuhan
Dokumen
(manual
instruction/p
etunjuk kerja
(7)
Sebelum
bekerja harus
sudah
lengkap
Sesuai jadwal
pelaksanaan
Dokumen
petunjuk
kerja
Sesuai jadwal
pelaksanaan
INDIKATOR
PENCAPAIAN
(8)
MONITORING
PENANGGUNG
JAWAB
(9)
Checklist
(10)
Pengawas
/petugas terkait
Tertib
melaksanakan
sesuai metode
Checklist
Quality
Enginering
Tertib
melaksanakan
petunjuk kerja
Checklist
Quality
Enginering
Turap
terpasang
sesuai gambar
dan spesifikasi
82
SASARAN KHUSUS
NO
(1)
URAIAN
PEKERJAAN
PENGENDALIAN
RISIKO
(2)
(3)
1.4.
Menggunakan
rambu
peringatan dan
barikade
1.5. Melakukan
pelatihan
kepada pekerja
1.6 Pengunaan
APD yang sesuai
PROGRAM
SUMBER
DAYA
JANGKA
WAKTU
(5)
Rambu dan
barikade
standar (Dicari
contor dari
jasa marga,
NFPA)
Lulus tes dan
paham
mengenai
sistem
keselamatan
galian
(6)
- Rambu dan
barikade
- SDM sesuai
dengan
kebutuhan
(7)
Sebelum
bekerja harus
sudah
lengkap
(8)
100% sesuai
standar
(9)
Checklist
(10)
Petugas K3
Instruktur,
program,
materi/modu
l, tes
pemahaman,
dan peserta.
Sebelum
bekerja harus
sudah
terlatih
Evaluasi hasil
penyuluhan/pe
latihan
- SNI helm,
masker &
sepatu (Dicari)
- Jumlah
pekerja
Masker,
sepatu
keselamatan,
pelindung
kepala
Sebelum
bekerja harus
sudah
lengkap
100% sesuai
standar
Disediakan
petugas yang
melakukan
pengawasan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung
Inspektor
K3/petugas
pengawas
pelaksanaan
pekerjaan
URAIAN
TOLOK UKUR
(4)
Seluruh lokasi
galian
diberikan
rambu dan
barikade
standar
Seluruh
pekerja terkait
telah
mengikuti
pelatihan dan
penyuluhan
Seluruh
pekerja
menggunakan
APD standar
INDIKATOR
PENCAPAIAN
MONITORING
PENANGGUNG
JAWAB
83
84
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan
pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
[Penanggung Jawab Lapangan/Team Leader]
( )
Penyedia Jasa
85
H.
Jenis pekerjaan
: ....................
Satuan/Unit
: ....................
Nomor Pembayaran: ....................
No
.
(1)
I
Uraian
Satuan
Kuantitas/
Koefisien
Harga Satuan
Dasar
(Rp)
(5)
(2)
(3)
(4)
Upah/Tenaga
Kerja
Sub jumlah I
II
Bahan/Material
Sub jumlah II
III
Peralatan
Sub jumlah III
Sub jumlah (I+II+III)
IV Lain-lain
- Biaya umum
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
- Keuntungan
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub Jumlah IV
Jumlah Harga = I+II+III+IV
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
Harga
(Rp)
(6)
.........
.........
.........
.........
.........
.........
Catatan:
- Uraian, satuan dan kuantitas/koefisien ditentukan masing-masing calon
penyedia jasa;
- Untuk pekerjaan yang menggunakan alat berat (ALB) harus disesuaikan
dengan perhitungan produktifitas alat dan perhitungan harga alat per jam
(dilampirkan);
- Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila harga penawaran
di bawah 80% dari HPS;
- Biaya umum diiisi maksimum sebesar 5%;
- Biaya keuntungan diisi maksimum sebesar 10%;
- Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
86
I.
87
Jabatan
Bertindak untuk
dan atas nama
Jabatan
Bertindak untuk
dan atas nama
1. Nama
2. Nama
cantumkan nama]
cantumkan nama]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
88
J.
Jabatan
Bertindak untuk
dan atas nama
Alamat
: ...............
No. Telepon
: ...............
No. Fax
: ...............
: ...............
kontrak
akta
pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor dan
tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika kemitraan/KSO maka
dicantumkan tambahan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I, yang sedang cuti
diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai
K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I] ;
3. sayatidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan
para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses
pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
89
A. Data Administrasi
1.
Nama
(PT/CV/Firma/
:
atau lainnya.)
2. Status
Cabang
Pusat
No. Telepon
No. Fax
No. Telepon
No. Fax
B. Izin Usaha
1. Surat Izin UsahaJasa Konstruksi
2. Masa berlaku izin usaha
: a. Nomor.
b. Tanggal
:
: a. Nomor
b. Tanggal
:
3. Instansi pemberi
90
: No.. tanggal .
2. Masa berlaku
3. Instansi pemberi
: ..........................................................
:
:
:
No.
Nama
No. KTP
91
No.
Nama
No. KTP
G. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Firma)
No.
Nama
No. KTP
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir (SPT Tahunan)
Persentase
No. Tanggal
No
Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
pekerjaan
Pengalama
n Kerja
(tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifikat
/
Ijazah
8
92
I.
No.
Data Peralatan
Kapasitas
atau
Jenis
Peralat
an
Jumlah
output
pada saat
ini
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuata
n
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemili
kan
(Millik/S
ewa
Beli/Sew
a)
9
No.
Nama
Paket
Pekerjaan
Klasifika
si/Sub
klasifika
si
Pekerja
an
Lokasi
Pemberi Tugas
/ Pejabat
Pembuat
Komitmen
Tanggal Selesai
Menurut
Kontrak
Nam
a
Alamat
dan
Telepo
n
Nomor
dan
Tangga
l
Nilai
(Rp)
Kontrak
BA
Serah
Terima
(PHO)
10
93
No.
Nama Paket
Pekerjaan
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Lokasi
Kontrak/Subkont
rak
Tanggal Selesai
Menurut
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Kontrak
BA
Serah
Terima
(PHO)
N
o.
Nama Paket
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Nama
Alamat
/Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Rencana
tanggal
kontrak
berakhir
94
M. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor
Tanggal
Nama Bank
Nilai
:
:
:
: Rp . (....
dalam huruf..)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/ataupelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
PT/CV/Firma/atau lainnya
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
95
BAB - VI
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
96
Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (dapat diisi sebagai milik
sendiri/sewa beli/sewa yang tidak sedang digunakan dalam pelaksanaan)dari
masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan sesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai ketentuan
Dokumen Pengadaan. Pokja apabila diperlukan dapat membuktikan
keberadaan alat dan bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada
waktu Pembuktian Kualifikasi.
J.
97
98
BAB - VII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
A.
99
NPs =
NPs
=
Nilai pekerjaan sekarang
Npo
= Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila
ada) saat serah terima pertama
Io
= Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah
terima pertama
Is
= Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi
(apabila belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier
berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen
terbesar dari pekerjaan;
12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:
a. SKP
= KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP
= Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk badan usaha kecil KP = 5
untuk badan usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
(dipilih nilai yang terbesar)
N
= Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu5 (lima) tahun
terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari
semua perusahaan yang bermitra/KSO;
13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7, angka 9,
dan angka 12 dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO, sedangkan dukungan
keuangan (angka 10) hanya atas nama kemitraan/KSO;
100
c.
d.
e.
f.
B.
C.
D.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk dapat
melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.
E.
F.
101
BAB VIII
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
CONTOH 1 PENYEDIA TUNGGAL
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi
harga satuan, yang selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan ditandatangani di
........................ pada hari ...................... tanggal . bulan ...................... tahun
...................... [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat
Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., [Jika kontrak tahun jamak, ditambahkan:
dan Surat Menteri Keuangan Nomor:.., tanggal:.., perihal:..]antara:
Nama
NIP
Jabatan
Berkedudukan di
: ......................[nama PPK]
: ......................[NIP PPK]
: PPK................[sesuai SK Pengangkatan]
: ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama 12Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ....... c.q. Satuan
Kerja ...... berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor:..Tanggal Tentang .. [SK Pengangkatan PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan:
Nama
Jabatan
Berkedudukan di
Akta Notaris
Nomor
Tanggal
Notaris
12
102
yang bertindak untuk dan atas nama .. [nama Badan Usaha] selanjutnya
disebut Penyedia
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi beserta perubahan-perubahannya yang terakhir dengan Peraturan
Pemerintah No. 79 Tahun 2015;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahan-perubahannya yang terakhir dengan Peraturan
Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 31/PRT/M/2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:
(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pengadaan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut
Pekerjaan Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak
ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
103
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket dengan syarat-syarat
atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:
1. ................
2. ................
3. Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................(.........ditulis dalam
huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: . rekening nomor: .............
atas nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. surat perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
104
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b.
105
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
106
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi
harga satuan, yang selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan ditandatangani di
...................... pada hari ...................... tanggal . bulan ...................... tahun
......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat
Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal .,[jika kontrak tahun jamak ditambahkan:
dan Surat Menteri Keuangan Nomor: ....., tanggal:....., perihal: .....] antara:
Nama
NIP
Jabatan
Berkedudukan di
yang bertindak untuk dan atas13 Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ....... c.q. Satuan Kerja .......
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor: ............... Tanggal ................... Tentang .................................. [SK pengangkatan
PPK] selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan
sebagai berikut :
1. ......................[nama Penyedia 1];
2. ......................[nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan
tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini
dan telah menunjuk ......................[nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai
wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan
di ...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
13
107
kemitraan/KSO
Penyedia.
No.
......................
tanggal
......................
selanjutnya
disebut
108
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini untuk membuat perjanjian
pelaksanaan paket pekerjaan ..... [ditulis nama paket pekerjaan] dengan syaratsyarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari :
1. ................
2. ................
Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................(.........ditulisdalam
huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor: .............
atas nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
109
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b.
110
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan
berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap
yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
Untuk dan atas nama ......................
Penyedia/Kemitraan (KSO)
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
111
BAB IX
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
112
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
113
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
1.19
1.20
114
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
115
1.28
1.29
1.30
1.31
1.32
1.33
116
2. Penerapan
4. Larangan Korupsi,
Kolusi dan
Nepotisme (KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
4.1
4.2
4.3
117
4.4
4.5
5. Asal Material/
Bahan
5.1
5.2
6. Korespondensi
6.1
6.2
118
8. Pembukuan
9. Perpajakan
10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1
10.2
10.3
11. Pengabaian
119
14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan
14.1
14.2
15.1
15.2
Selama
berlangsungnya
pelaksanaan
pekerjaan, PPK jika dipandang perlu dapat
mengangkat Pengawas Pekerjaan (Direksi
Pekerjaan/Direksi Teknis) yang berasal dari
personil PPK atau konsultan pengawas.
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas
Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
PPK.
Semua gambar yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak, untuk
pekerjaan permanen maupun pekerjaan
sementara harus mendapatkan persetujuan
dari Pengawas Pekerjaan.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini
diperlukan terlebih dahulu ada pekerjaan
sementara yang tidak tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga di dalam kontrak maka
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan
sementara tersebut untuk mendapatkan
pernyataan tidak berkeberatan(no objection)
untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
120
17. Penemuanpenemuan
18.1
18.2
121
18.3
19.1
19.2
19.3
19.4
19.5
20.1
122
20.2
20.3
21.1
21.2
22.1
22.2
22.3
22.4
22.5
123
22.6
23. Program
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3)
23.1
23.2
23.3
23.4
23.5
23.6
Pemutakhiran
program
mutu
harus
mendapatkan persetujuan PPK.
Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program K3 pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.
Program K3 disusun paling sedikit berisi:
a. Kebijakan K3 Proyek;
b. Organisasi K3;
c. Perencanaan K3;
d. Pengendalian dan Program K3;
e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.
Program K3 dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program K3 jika terjadi addendum kontrak dan
peristiwa kompensasi.
Pemutakhiran program K3 harus mendapatkan
persetujuan PPK.
Persetujuan PPK terhadap program K3 tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
24.1
24.2
124
memperhatikan
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja;
f. jadwal
pengadaan
bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
25. Mobilisasi
25.1
25.2
25.3
26. Pengukuran/
Pemeriksaan
Bersama
26.1
26.2
26.3
26.4
125
27.1
27.2
27.3
28.1
28.2
28.3
126
29. Perpanjangan
Waktu
28.4
29.1
29.2
31.1
127
31.2
31.3
32.1
32.2
33.1
33.2
33.3
128
pekerjaan,
penyedia
wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
PPK.
33.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak sejak tanggal
berita acara penyerahan pekerjaan dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
33.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus)
merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia
harus
menyerahkan
Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai kontrak.
33.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.
33.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
33.8 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah
penyedia
melaksanakan
semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan
baik.
PPK
wajib
melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar
atau
mengembalikan
Jaminan
Pemeliharaan.
33.9 Apabila
penyedia
tidak
melaksanakan
kewajiban
pemeliharaan
sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang
retensi
untuk
membiayai
perbaikan/pemeliharaan
atau
mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.
33.10 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
33.11 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan
secara parsial, maka cara pembayaran dan
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
129
35. Pedoman
35.1
Pengoperasian dan
Perawatan/
Pemeliharaan
35.2
B.4 Adendum
36. Perubahan
Kontrak
36.1
36.2
36.3
130
37. Perubahan
Lingkup Pekerjaan
37.1
37.2
37.3
37.4
38. Perubahan
Kuantitas dan
Harga
38.1
38.2
38.3
131
38.4
39. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
39.1
39.2
39.3
39.4
39.5
132
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
40.2
133
41.1
41.2
41.3
41.4
41.5
41.6
134
42.1
42.2
42.3
42.4
135
42.5
h. Pengawas
Pekerjaan
memerintahkan
penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan)
hari kalender;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK;
j. penyedia
terbukti
melakukan
KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
k. pengaduan
tentang
penyimpangan
prosedur,
dugaan
KKN
dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa
pelaksanaan dilakukan karena kesalahan
penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan;
c. Penyedia
membayar
denda
(apabila
pelaksanaan pekerjaannya terlambat); dan
d. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam.
136
42.6
42.7
43. Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
43.1
43.2
137
43.3
138
kesempatan
menyelesaikan
pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender
sejak
masa
berakhirnya
pelaksanaan
pekerjaan
dengan
diberlakukan denda sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai
bagian Kontrak apabila ditetapkan serah
terima pekerjaan secara parsial untuk setiap
hari
keterlambatan.
Kesempatan
menyelesaikan pekerjaan selama 50 (lima
puluh) hari kalender tersebut dapat
melampaui tahun anggaran berjalan.
c. Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat
keterlambatan melampaui tahun anggaran
berjalan, diterbitkan adendum untuk
mencantumkan
sumber
dana
tahun
anggaran berikutnya atas sisa pekerjaan
yang
akan
diselesaikan
dan
memperpanjang masa berlaku jaminan
pelaksanaan.
d. Dalam hal keterlambatan pada 43.2 a atau
43.2 b, setelah dilakukan penanganan
kontrak kritis sesuai 43.3 a, PPK dapat
langsung memutuskan kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
PPK dapat memutuskan Kontrak secara
sepihak,apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak dapat
ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK, Penyedia
Barang/Jasa
tidak
akan
mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun
diberikan
kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan
pekerjaan
untuk
menyelesaikan pekerjaan; dan/atau
3) setelah
diberikan
kesempatan
menyelesaikan
pekerjaan
sampai
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
139
140
d. melaporkan
pelaksanaan
penggunaan
produksi dalam negeri/TKDN secara
periodik kepada PPK;
e. melaksanakan
dan
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
dengan
jadwal
pelaksanaan
pekerjaan
yang
telah
ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan
dan
menyelesaikan
pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan
kepada setiap orang yang berada di tempat
kerja maupun masyarakat dan lingkungan
sekitar
yang
berhubungan
dengan
pemindahan bahan baku, penggunaan
peralatan kerja konstruksi dan proses
produksi.
46. Penggunaan
DokumenDokumen Kontrak
dan Informasi
141
48. Penanggungan
dan Risiko
48.1
48.2
48.3
48.4
142
49.1
49.2
49.3
49.4
50. Pemeliharaan
Lingkungan
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkahlangkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.
143
51. Asuransi
51.1
51.2
52.1
52.2
144
53.1
53.2
53.3
53.4
53.5
53.6
53.7
145
54. Kepemilikan
Dokumen
55.1
55.2
55.3
55.4
55.5
146
56.1
56.2
56.3
147
60. Pembayaran
Denda
61. Jaminan
61.1
148
61.2
61.3
61.4
61.5
149
61.6
61.7
62.3
62.4
62.5
150
62.6
62.7
E. Kewajiban PPK
63. Fasilitas
64. Peristiwa
Kompensasi
64.1
151
64.2
64.3
64.4
64.5
pengujian
ternyata
tidak
ditemukan
kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan;
f. PPK
memerintahkan
penundaan
pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran
tambahan
dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi
dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.
Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia
kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Peristiwa Kompensasi.
Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
jika penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan
peringatan
dini
dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.
65.1
65.2
152
65.3
66. Pembayaran
66.1
153
66.2
Perusahaan
Penjaminan,
konsorsium
perusahaan
asuransi
umum/lembaga
penjaminan/ perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship), bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) dimana
konsorsium
tersebut
telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk paket
pekerjaan
sampai
dengan
Rp.2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah);
i. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank
Umum, konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga
penjaminan/perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional)
dimana
konsorsium
tersebut
telah
ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk paket pekerjaan di atas
Rp.2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah)
j. pengembalian
uang
muka
harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi 100% (seratus perseratus).
Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan :
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
b. Pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau pembayaran
secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam
SSKK;
c. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang.
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
154
66.3
155
66.4
156
d.
e.
f.
g.
67.1
67.2
67.3
68. Perhitungan Akhir
68.1
157
69. Penangguhan
68.2
69.1
69.2
69.3
69.4
G. Pengawasan Mutu
70. Pengawasan dan
Pemeriksaan
158
71. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK
71.1
73. Pengujian
74.1
71.2
74.2
74.3
PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama Masa
Pelaksanaan dan Masa Pemeliharaan.
Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan dalam pemberitahuan.
Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka
PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
159
74.4
75. Kegagalan
Konstruksi dan
Kegagalan
Bangunan
75.1
75.2
75.3
segera
setelah
menerima
permintaan
penggantian biaya/klaim dari PPK secara
tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya
perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh
penggantian
biaya
dengan
memotong
pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh
tempo (jika ada) atau uang retensi atau
pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau
jika tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.
PPK mengenakan Denda Keterlambatan untuk
setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu,
dan mengenakan sanksi daftar hitam kepada
penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan
Cacat Mutu. Besaran denda keterlambatan
akibat cacat mutu ini ditentukan dalam SSKK.
Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada
pelaksanaan
pekerjaan
dan
masa
pemeliharaan, maka PPK dan/atau penyedia
bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi
sesuai dengan kesalahan masing-masing.
Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK
dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masingmasing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari
10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK pada
umur konstruksi agar dicantumkan lama
pertanggungan terhadap kegagalan bangunan
yang ditetapkan apabila rencana umur
konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas
PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
160
75.4
75.5
H. Penyelesaian Perselisihan
76. Penyelesaian
Perselisihan
76.1
76.2
77.1
77.2
161
BAB X
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi
Faksimili
B. Wakil Sah Para
Pihak
:....................
: ....................
: ....................
: ....................
: ....................
Untuk Penyedia
: ....................
C. Jenis Kontrak
D. Tanggal Berlaku
Kontrak
E. Masa
Pelaksanaan
162
F. Masa
Pemeliharaan
G. Perbaikan Cacat
Mutu
H. Umur
Konstruksi
I.
Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan
J.
Pembayaran
Tagihan
K. Pencairan
Jaminan
163
L. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
M. Kepemilikan
Dokumen
Penyedia
diperbolehkan
menggunakan
salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: untuk penelitian/riset setelah mendapat
persetujuan tertulis dari PPK
N. Fasilitas
O. Peristiwa
Kompensasi
P. Sumber
Pembiayaan
Q. Pembayaran
Uang Muka
R. Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja
S. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
164
Dokumen
penunjang
yang
disyaratkan
untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1. Laporan Harian
2. Laporan mingguan
3. Laporan Bulanan
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan
5. Pengukuran Hasil Opname
6. Foto Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
7. Dokumen lainnya yang diperlukan.
T. Pembayaran
Peralatan
dan/atau Bahan
V. Penyesuaian
Harga
(Eskalasi/Deeskalasi)
W. Denda
165
166
167
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
168
BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
A. SPESIFIKASI TEKNIS
BAGIAN I
SPESIFIKASI UMUM
I. PENDAHULUAN
1. Penyedia pekerjaan konstruksi harus melindungi pejabat pembuat komitmen
dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang,
bahan, dan jasa yang digunakan atau yang disediakan penyedia pekerjaan
konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan.
2.
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi, penyedia pekerjaan konstruksi
harus menjelaskan secara tertulis kepada direksi pekerjaan dan konsultan
supervisi (jika ada), sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari
sebelum direksi pekerjaan mentetapkan setuju atau tidak.
3.
4.
Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal
bagi para calon penyedia pekerjaan konstruksi untuk dapat menyusun
penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan pejabat
pembuat komitmen tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran
mereka.
5.
6.
7.
Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (metre,
kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain dapat
digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
169
8.
170
I.
UMUM
1. Uraian Pekerjaan
Paket : Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dan Prasarana
di Kab. Aceh Barat ini meliputi pekerjaan : Pembangunan Rumah Pompa,
Pembangunan Pagar Rumah Pompa, Pekerjaan Bak Pengukuran (V-Notch),
Pekerjaan Jaringan Irigasi, Pekerjaan Pipa Vertikal (Riser Pipa) dan
Pembangunan Boks bagi.
2. Lokasi dan Uraian Singkat Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di Kecamatan Kawai XVI, Kabupaten Aceh
Barat. Uraian singkat dari pekerjaan diberikan pada spesifikasi khusus.
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia pekerjaan
konstruksi dalam kontrak ini adalah :
DAFTAR 1. MATA PEMAYARAN UMUM
1. Persiapan dan pembersihan lokasi
2. Pemasangan patok untuk jaringan
3. Pemasangan Bouwplank
DAFTAR 2. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN UTAMA
I. RUMAH POMPA
1. Galian tanah biasa (MP)
2. Timbunan tanah hasil galian/urug kembali (MP)
3. Timbunan pasir (MP)
4. Timbunan tanah didatangkan (MP)
5. Pasangan batu kosong
6. Pasangan Batu Kali 1 : 4
7. Beton K-175
8. Beton K-100
9. Pembesian (besi polos)
10. Pekerjaan Bekisting
11. Pasangan Batu Bata 1 : 4
12. Plesteran 1 : 3, t = 15 mm
13. Siaran 1 : 2
14. Pekerjaan Kayu (Kosen Jendela Teralis)
15. Pekerjaan Kayu Rangka Atap (kuda-kuda + gording)
16. Pekerjaan Kayu untuk Listplank
17. Pengadaan dan Pemasangan Atap Seng Gelombang BJLS 0.30
18. Pengadaan dan Pemasangan Jendela Teralis BesiPlesteran 1 ; 3 (t=15
mm)
171
19.
20.
21.
22.
Pengecatan Tembok
Pengecatan Kayu
Pengecatan Besi
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Plat Besi Type A (lengkap engsel,
kunci tanam dan grendel)
23. Gorong gorong dia. 0,80 m
II. PEKERJAAN PAGAR RUMAH POMPA
1. Galian Tanah Biasa (MP)
2. Timbunan Tanah Hasil Galian/Urug Kembali (MP)
3. Timbunan Pasir (MP)
4. Pasangan Batu Kosong
5. Pasangan batu kali 1 : 4
6. Pasangan Batu Bata 1 : 4
7. Plesteran 1 : 3, t = 15 mm
8. Beton K-175
9. Beton K-100
10. Pembesian (besi polos)
11. Pekerjaan Bekisting
12. Pengadaan dan Pemasangan Pagar BRC 6 mm (0.9 x 2.40 m)
13. Pengadaan Besi Tiang Pagar BRC 2" (h = 1.20 m)
14. Pengecatan Tembok
15. Pengadaan Kunci Gembok
16. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Pagar Sorong (lengkap rol pintu
sorong)
III. PEKERJAAN BAK PENGUKURAN (V-NOTCH)
1. Galian Tanah Biasa (MP)
2. Timbunan Pasir (MP)
3. Pasangan Batu Kali 1 : 4
4. Pekerjaan Bekisting
5. Beton K-175
6. Plesteran 1 : 3, t = 15 mm
7. Pengecatan Tembok
IV.
1.
2.
3.
4.
172
5. Pekerjaan Bekisting
6. Pasangan Batu Kali 1 : 3
7. Pasangan Batu Kosong
8. Pengadaan Pipa PVC 6"
9. Pemasangan Pipa PVC 6"
10. Pengadaan Pipa GI 4"
11. Pemasangan Pipa GI 4"
12. Pengelasan Pipa GI 4"
13. Pengadaan Pipa GI 6"
14. Pemasangan Pipa GI 6"
15. Pengelasan Pipa GI 6"
16. Pengadaan Loose Flange GI 4"
17. Pengelasan Loose Flange GI 4"
18. Pengadaan Loose Flange GI 6"
19. Pengelasan Loose Flange GI 6"
20. Pengadaan dan Pemasangan Flange Socket Solvent Cement 6"
21. Pengadaan dan Pemasangan Bend All Solvent Cement 6"
22. Pengadaan dan Pemasangan Alfa Valve 6
23. Pengadaan dan Pemasangan Reducer GI 4" ke 6"
24. Pengadaan dan Pemasangan Elbow 45 PVC 6"
25. Pengadaan dan Pemasangan Elbow 45 GI 4"
26. Pengadaan dan Pemasangan Elbow 90 GI 4"
27. Pengadaan dan Pemasangan Tee PVC 6"
28. Pengadaan dan Pemasangan Tee GI 4"
29. Pengadaan dan Pemasangan Gate Valve DCI 4"
30. Pengadaan Kunci Pembuka Alfa Valve
31. Percobaan Pengaliran Air pada Jaringan Terpasang (Running test)
V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
173
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
3.
4. Gambar-gambar
4.1 Gambar yang dipakai pada pelelangan tercantum pada : BAB XII
Spesifikasi Teknis dan Gambar dalam Dokumen Lelang.
4.2 Gambar-gambar yang disiapkan Penyedia Jasa antara lain.
4.2.1 Gambar-gambar Pekerjaan Tetap.
(1). Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa seperti
yang tersebut di bawah ini, harus merupakan gambar yang
telah ditandatangani direksi. Apabila ada perubahan pada
gambar tersebut maka perubahan yang telah dilakukan,
kembali harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari
Direksi.
(2). Gambar-gambar pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai
dasar mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar dibuat
secara lebih detail dan dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari pekerjaan.
174
untuk
pekerjaan
sementara
yang
175
b.
c.
d.
6. Spesifikasi Dasar
Penyedia pekerjaan konstruksi harus menyediakan sekurang-kurangnya satu
salinan : Standar Nasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau
standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disupply atau hasil pekerjaan
yang sedang dalam pelaksanaan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh direksi pekerjaan dan konsultan supervisi (jika ada).
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakup
dalam standar nasional atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan
dan hasil pekerjaan semacam pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan
dan konsultan supervisi (jika ada) akan menetapkan apakah semua atau
sebagian bahan yang dipesan yang akan digunakan untuk pekerjaan tersebut
dapat/cocok untuk digunakan.
7. Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama,
yang letak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail
dari penjelasan tentang titik tetap tersebut dapat diperoleh dengan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada direksi pekerjaan.
8. Pengukuran dan Pematokan
Dari data ketinggian yang tercantum pada uraian di atas, kontrakor harus
memeriksa semua titik tetap lainnya yang akan dipakai dalam pengukuran
pekerjaan dan harus membuat titik tetap tambahan lainnya sehingga jarak
antara 2 titik tetap tidak boleh lebih dari 1 km. Titik tetap di atas dibangun
pada tanah milik proyek atas persetujuan direksi pekerjaan dan konsultan
supervisi (jika ada). Penyedia pekerjaan konstruksi harus memberikan
kepada direksi pekerjaan, dan konsultan supervisi (jika ada) dalam rangkap
dua data dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap
titik tetap yang dipakai atau dibangun oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
176
Ketinggian harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10L,
dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik yang diambil ketinggiannya
(dalam km).
Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai
berikut:
a.
b.
Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau
dibawa kembali ke titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari
10L (mm), dimana L adalah Panjang atau jarak pengukuran (dalam Km);
c.
d.
177
b.
178
1.3. Gudang/Penyimpanan
a.
b.
Untuk menghindari penyimpanan yang terlalu lama atas semen semen yang telah dikirim tersebut, Penyedia Jasa harus mengatur
penggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak tersebut secara
berturut-turut sesuai dengan urutan waktu pengiriman
(cronological order) sampai di lokasi. Setiap pengiriman dari
semen tersebut harus langsung disimpan dan dengan mudah dapat
dibedakan antara zak-zak yang baru dengan yang lama, begitu juga
zak-zak bekas yang sudah kosong segera dikumpulkan dan tandai
sedemikian rupa atas persetujuan Direksi dan konsultan supervisi
(jika ada), sebelum dibuang.
179
c.
d.
b.
180
c.
d.
PASIR BUATAN
PASIR ALAM
PASIR CAMPURAN
b.
c.
d.
181
f.
g.
100
100
15 (max)
Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh
Direksi dan konsultan supervisi (jika ada) untuk menentukan
apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yang telah
ditentukan dan dibutuhkan. Penyedia Jasa harus menyiapkan dan
melaksanakan pengambilan contoh yang diperintahkan oleh
Direksi dan konsultan supervisi (jika ada) tanpa pungutan bayaran
yang meliputi tenaga, material dan operasinya.
182
b.
c.
d.
Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui. Batubatu yang dipakai/digunakan adalah boulder atau batu gunung,
mempunyai berat jenis (spesific-gracity) minimum 2.4.
Compression Strenght (tegangan kompressi) tidak boleh kurang
dari 400 kg/cm2.
b.
c.
d.
Bahan untuk perkerasan jalan inspeksi terdiri dari batu kali, kerikil
dan pasir.
3. TULANGAN
3.1 Bahan-Bahan dan Ukuran Tulangan
a.
Semua tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran
yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), PBI 1971
dan harus disetujui oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
b.
183
Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotorankotoran, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau
mengurangi mutu. Bilamana terdapat penundaan di dalam
pengecoran beton, tulangan harus diperiksa kembali dan
dibersihkan bilamana perlu.
b.
c.
3.3. Pemasangan
a.
b.
c.
184
3.4. S a m b u n g a n
Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari
yang ditunjuk pada gambar, ciri sambungan harus ditentukan oleh
Direksi. Panjang penyambungan di dalam dinding tulangan dan harus
min. 30 x diameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi.
3.5. Pengukuran dan Pembayaran
a.
b.
c.
4. AIR
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus
bebas dari lumpur yang dapat mengganggu, bahan organik, alkali, garam dan
hal-hal lain yang tidak baik. Air yang dapat digunakan di dalam semua beton,
adukan dan grout akan ditest oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada)
untuk menentukan kecocokannya terhadap keperluan-keperluan.
5. BAHAN-BAHAN LAIN
5.1. Bahan Tambahan (Admixture/additif)
a.
185
Spesifikasi
ASTM C260-77
b.
c.
5.2. K a y u
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari
mutu yang baik dan harus diawetkan dengan baik. Kayu harus
bertekstur seragam, berserat lurus bebas dari mata kayu, lobanglobang bor, serangan humus, pembusukan, titik-titik, pembongkokan,
belitan atau retak-retak serta kekurangan-kekurangan dan noda-noda
lainnya. Semua persyaratan lain harus dipenuhi seperti kekuatan
tekan, tarikan, penyimpanan, penyusunan dan kelas harus sesuai
dengan tuntutan Standard Indonesia untuk kayu NI.5 atau seperti yang
ditentukan oleh Direksi.
186
187
Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama rata. Pemakaian
cat yang rata ialah 11,5 m2 sampai 15 m2 perliter untuk cat dasar dan
15 m2 sampai 20 m2 untuk lapisan berikutnya. Cat untuk baja
menggunakan produk ICI, Hempelindo atau yang setara.
j.
NI-3 1970.
NI-4
b. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik
dari kualitas terbaik.
c. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk
dagang, spesifikasi, dan aturan pakai.
d. Cat yang dipakai adalah dari setara Merk DULUX Standar ICI atau
merk lain yang setara dengannya baik dari segi harga dan
kualitas.
e. Penyedia Jasa Pelaksana harus memperlihatkan contoh material
cat minimal dari dua merk yang berbeda untuk disetujui oleh
Konsultan Supervisi.
f. Jenis, Warna dan Type Cat dapat diganti oleh Konsultan
Supervisi dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
g. Penentuan penempatan ruang dan jenis cat ditentukan oleh Konsultan
dengan persetujuan Owner dalam masa pelaksanaan.
h. Jika terjadi perbedaan antara pemakaian warna dan spesifikasi cat
yang ada dalam Spesifikasi Teknis dengan yang ada dalam Gambar
188
Perubahan-perubahan
warna
cat
yang
tidak
disertai
keterangan tertulis adalah kesalahan Penyedia Jasa Pelaksana dan
dengan biaya sendiri Penyedia Jasa Pelaksana harus mengantinya
dengan warna cat seperti yang telah ditentukan, termasuk biaya
yang harus dikeluarkan untuk pengelupasan dan pembersihan apabila
pekerjaan pengecatan telah terlanjur selesai dikerjakan.
j.
189
BAGIAN II
SPESIFIKASI KHUSUS
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Pekerjaan Pembersihan
a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan
maupun lokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh
langsung dengan mudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau
yang dilewati jalur bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi dan
konsultan supervisi (jika ada). Pembersihan meliputi pembersihan
pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu pelaksanaan
pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar tempat kerja
atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.
b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak
ditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang
bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan pada tahap
berikutnya. Setelah pekerjaan tebas dilakukan, bekas hasil pekerjaan
tersebut dipotong-potong dan kemudian ditumpuk pada suatu
lokasi/tempat dengan syarat tidak mengganggu lingkungan atau
dibuang kelokasi lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi.
c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan
dibangun suatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan,
apabila tidak dilaksanakan pekerjaan cabut tunggul akan merusak mutu
dan kualitas bangunan tersebut. Semua hasil pekerjaan cabut tunggul
dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan syarat tidak merusak
lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya atas persetujuan dari Direksi.
d. Penyedia Jasa diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini
sebelum pekerjaan utama dimulai.
e. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milik
umum atau perseorangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, maka
akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, hal tersebut harus
diperbaiki atau diganti atas biaya Penyedia Jasa.
2.
190
d. Apabila tidak disebutkan dalam DKH (Daftar Kuantitas dan Harga) atau
dalam ketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap
larut dalam harga satuan pekerjaan lainnya.
3.
191
4. Quality Control
Penyedia Jasa berkewajiban untuk melakukan quality control terhadap
semua pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.
Quality control pekerjaan timbunan akan meliputi test-test sebagaimana
berikut:
- Water Content
- Specific Gravity
- Atterberg Limit
- Gradasi dan grain size analysis
- Test Hydrometer
- Test Permeabilitas
- Standart Compaction
- Uncofined Compression Test
Untuk Pekerjaan Beton dilakukan Test Sebagai Berikut :
- Test Tekan Beton atau Schmidt Hammer
- Slump Test Beton
II.
PEKERJAAN TANAH
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumendokumen kontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang
diminta oleh direksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat yang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu
item pekerjaan tertentu. Tempat pengambilan dan pembuangan tanah
menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
2. Pembersihan
a. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahanbahan yang mengganggu lainnya selanjutnya bahan tersebut akan
dibuang ketempat yang disetujui oleh direksi dan konsultan supervisi
(jika ada).
b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai
persetujuan direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat
atau pemerintah yang disebabkan pelaksanaan Penyedia Jasa di dalam
pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya Penyedia Jasa.
e. Ukuran dan Pembayaran.
Pembersihan lapangan dalam spesifikasi ini dibuat atas dasar harga
satuan dalam rencana anggaran biaya yang meliputi pecabutan pohonpohon, pembersihan akar-akar pohon dan bangunan yang dibongkar
(dimana tidak termasuk pembersihan gulma, rumput dan semak) dan
192
193
d.
5. Timbunan
a.
Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yang
ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh direksi dan
konsultan supervisi (jika ada) sesuai dengan spesifikasi.
b. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil
galian yang baik dan disetujui oleh direksi dan konsultan supervisi (jika
ada) yang dihamparkan dalam lapisan-lapisan dan dipadatkan
sebagaimana ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atas garisgaris elevasi yang ditunjukkan pada gambar.
c.
Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangan
didatangkan yang harus diusahakan oleh Penyedia Jasa dan dibawa
kelokasi.
6. Galian di Tempat Pengambilan Tanah
Penyedia jasa harus memperoleh tanah yang cocok untuk pemadatan
timbunan. Daerah tempat pengambilan tanah, kedalaman dan kemiringan
harus mendapat persetujuan dari direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Bilamana menurut direksi dan konsultan supervisi (jika ada) bahan-bahan
yang diperlukan tidak cocok, maka Penyedia Jasa tidak boleh menggunakan
tanah tersebut dan mengganti dengan tanah yang lain. Hasil stripping top
soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan
7. Pemadatan
a.
Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada
gambar atau oleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis lurus
(jalur), tersusun padat dan berlereng seperti yang ditunjukkan pada
gambar atau seperti yang ditetapkan oleh direksi.
b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan
horizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah
dipadatkan dan pendistribusian material akan homogen dan bebas dari
bentuk pengelupasan berkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.
c.
Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga
material yamg dipadatkan tercampur dan dijamin pemadatannya dapat
mencapai tingkat terbaik. Bila menggunakan tamping roller kaki
tamping roller harus dijaga tetap bersih dari material yang merugikan
keefektifan kerja dari tamping roller.
194
d.
e.
f.
g.
h.
i.
III.
Material
1. Semen untuk spesi pekerjaan pasangan batu harus disesuaikan
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan seperti yang dinyatakan
dalam Bab IV Pekerjaan Beton.
2. Pasir juga harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
seperti yang tercantum dalam Bab IV Pekerjaan Beton.
195
4.
Pemasangan
Sebelum dipasangkan batu harus cukup basah. Batu untuk pasangan batu
harus dipasangkan dengan tangan agar supaya setiap batu diselimuti
mortar dengan sempurna. Batu harus ditempatkan sedemikian rupa agar
supaya setiap batu dihubungkan dengan mortar pada setiap sambungan.
Batu-batu harus dipecahkan dan dibentuk dengan menggunakan palu besi
dan pecahan-pecahannya harus dipindahkan, dibersihkan, digunakan
untuk mortar. Celah-celah sambungan harus memiliki ruang bebas untuk
memudahkan pengisian mortar dan jika diperlukan dapat diperkuat dengan
menanamkan batu-batu tipis dan tajam ke dalam sambungan-sambungan.
5.
196
IV.
6.
Plesteran
Bagian teratas dari pekerjaan pasangan batu dan bangunan-bangunan
seperti dinding dan lain-lain harus diselesaikan dengan diplester dengan
mortar semen (1 : 3). Sebelum diplester mortar, sambungan-sambungan
dari pasangan batu harus dikupas terlebih dahulu sampai kedalaman 3 cm.
Sambungan dan bagian atas pasangan batu kemudian harus dibersihkan
dari semua material lepas kemudian diplester dengan mortar semen (1 : 3)
hingga ketebalannya mencapai 15 mm.
7.
2.
PEKERJAAN BETON
1.
Umum
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan laboratorium dan
fasilitas test beton untuk test dan pemeriksaan kualitas harus dilakukan
oleh dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa seperti ditetapkan di dalam
spesifikasi dan gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan bilamana harus
dibongkar ataupun diganti juga dengan biaya dari Penyedia Jasa. Penyedia
Jasa tidak berhak menambah pembayaran pada harga satuan pekerjaan
beton pada masalah keterbatasan atau kesulitan pada pengadaan bahan
semen, pasir dan kerikil serta pencampuran beton.
2.
Bahan
Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air serta bahan
tambahan (admixture) bila diperlukan sesuai kebutuhan.
197
2.1.
Semen
a. U m u m
Semen harus disediakan oleh Penyedia Jasa menurut standard.
Spesifikasi untuk Portland Cement (PC) type II ASTM C 150 atau
PC type I ASTM C 150 dari hasil produksi pabrik yang disetujui
oleh Direksi secara tertulis. Bebas dari gumpalan bila dipakai
pada campuran beton.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup
kuat untuk tahan penanganan kasar. Tahun dan bulan semen itu
diproduksi dan berat isi harus tertera dengan jelas pada setiap
kantong. Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan pengujian
bahan lengkap untuk Semen dan Material lainnya sehingga
mewakili kualitas rata-rata bahan tersebut.
Sebagai tambahan pada setiap pengujian yang dibuat pada
semen itu sebelum dikeluarkan dari tempat produksi, Direksi
dan konsultan supervisi (jika ada) akan melakukan pengujian
sesuai dengan standar yang sesuai. Dapat juga membuat setiap
pengujian lanjutan yang di anggap sebaiknya dilakukan atau
perlu untuk menentukan apakah terjadi kerusakan atau tidak
pada semen karena sebab apapun selama dalam pengangkutan
atau dalam penyimpanan, pada setiap datangnya kiriman untuk
pekerjaan itu dan juga selama berlangsungnya penyimpanannya
pada pekerjaan sebelum dipakai. Semen yang akan digunakan
harus dilakukan pengujian lebih dahulu sehingga diperoleh hasil
yang memuaskan dan diberikan persetujuan untuk
pemakaiannya oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
b. Penyimpanan Semen di Lokasi Pekerjaan.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan
disimpan dalam penyimpanan yang kering, tahan air dan
diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan
penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan
persetujuan Direksi dan konsultan supervisi (jika ada). Cara
penumpukan semen tidak boleh lebih dari 13 (tiga belas)
kantong dan jumlah itu akan dibatasi pada 7 (tujuh) kantong, bila
penyimpanan diperkirakan lebih lama daripada 2 (dua) bulan;
semen ini akan ditumpuk atau disimpan sedemikian sehingga
memudahkan untuk identifikasi, inspeksi dan ujian. Semen yang
disimpan lebih daripada 1 (satu) bulan pada musim hujan, atau
lebih dari 3 (tiga) bulan pada musim kering, tidak boleh
digunakan.
198
2.2.
Agregat Beton
a. U m u m
Semua Agregat beton harus disediakan oleh Penyedia Jasa dari
sumber-sumber yang disetujui oleh Direksi dan konsultan
supervisi (jika ada). Agregat itu harus bebas dari tanah, tanah
liat, kapur, kapur perekat, hama, batu lunak liat berlempengan
atau menjadi busuk, bahan-bahan nabati dan organis dan
kotoran-kotoran lainnya.
b. Kerikil/ Batu Pecah (Agregat Kasar)
Ukuran Ayakan
(Lubang Persegi)
( mm )
Sendiri
diayak
50
40
25
20
10
5
2
100
90 - 100
25 - 55
0 - 10
0-5
100
95 - 100
35 - 70
10 - 30
0-5
-
Prosentase berat
0,5%
Bahan apung
2%
Gumpalan lempung
1%
199
1%
200
Bahan
Bahan yang lewat ayakan No.
200
Benda-benda apung
Gumpalan lempung
Prosentase terhadap
berat
3%
2%
1%
d. Penyimpanan Agregat
Sarana-sarana perlu dibuat di lapangan untuk penyimpanan
tersendiri batuan-batuan halus dan kasar, maupun untuk
setiap ukuran batuan-batuan kasar dengan cara sedemikian
hingga mencegah kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan
menghindari perusakan dan kerusakan-kerusakan yang
berlebihan, penumpukan-penumpukan akan dibuat dengan
sarana-sarana pembuangan yang sesuai untuk menjamin, sejauh
itu dapat dilakukan, bahwa batuan-batuan yang diserahkan
kepada alat-alat takar mempunyai keseragaman dan kelembaban
stabil sedemikian sesuai petunjuk Direksi dan konsultan
supervisi (jika ada).
2.3.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar hendaknya
bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur,
zat-zat organik, alkali, garam atau pencemaran lainnya yang tidak
diinginkan.
201
2.4.
memenuhi
Spesifikasi
ASTM C260-77
3.
Campuran Beton
a.
202
b.
c.
Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil/split, air dan bila
diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai
merata sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Sebelum mulai
penyelidikan campuran beton, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan
mengajukan rencana kepada Direksi dan konsultan supervisi (jika ada)
untuk persetujuan rencana test beton hasil Mix Design, material yang
dipakai, klasifikasi (mutu) beton, macam-macam campuran beton, dan
prosedur test harus diikutkan/dilampirkan hasil penyelidikan
laboratorum pengujian bahan/beton. Laporan mencakup hasil
penyelidikan bahan dan semua bagian campuran yang direncanakan.
Semua spesi beton, pencetakan di lapangan dan perawatan sesuai
umur yang disyaratkan, harus dibawa oleh Penyedia Jasa di
laboratorium untuk diadakan test tekan. Semua test harus disaksikan
Direksi dan konsultan supervisi (jika ada) dan biaya test telah
dimasukkan pada harga satuan yang ada pada Daftar Kuantitas dan
Harga.
d.
e.
f.
Mutu
Ukuran
kerikil Max
(mm)
Penandaan
Lampiran
Kekuatan
tekan
pada 28 hari ratarata min. (kg/cm2)
A
B
C
20
20
40
K 225
K 175
K 125
225 - 205
175 - 155
125 - 105
Slump
(cm)
8 10
8 - 12
10 - 12
203
campuran setiap bucket mixer harus menerus (tidak kurang dari 1,5
menit), setelah semua bahan kecuali semua pemakaian air dan
bahan tambahan ada di dalam mixer. Campuran dengan tangan
(manual) tidak diijinkan. Kenyataan waktu operasi pencampuran harus
ditentukan oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada) setelah
dilakukan uji coba.
4.
Pengecoran
a.
Umum
Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerjanya harus mendapat
persetujuan Direksi dan konsultan supervisi (jika ada). Pengecoran
beton tidak boleh dimulai sebelum semua bekesting, penulangan, dan
pemasangan sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta
disetujui oleh Direksi. Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan
persetujuan Direksi akan diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar
atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali atas ijin Direksi, tidak boleh ada
beton yang dicor pada waktu hujan dan tidak boleh dicor pada aliran
air.
b.
Persiapan Pengecoran
1. Direksi pekerjaan dan konsultan supervisi (jika ada) harus
diberitahu mengenai rencana pengecoran beton sekurangkurangnya 48 (empat puluh delapan) jam sebelum pekerjaan itu
dimulai.
2. Kecuali atas petunjuk Direksi dan konsultan supervisi (jika ada),
semua air harus dikeluarkan dari lokasi beton sebelum
dilakukan pengecoran. Beberapa air yang mengalir permukaan
galian harus dicegah
dengan cara mengalirkan ke daerah
genangan dan dipompa keluar atau dikeluarkan dengan cara lain
yang disetujui.
3. Sebelum mengecor beton diatas tanah, bahan yang meresap air
(poroeus) pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau
dipadatkan dengan memakai mesin atau tangan sampai kedap
dan didapatkan permukaan pondasi yang seragam. Semua daerah
dan permukaan yang berisi air, lumpur, lanau dan bahan organik
harus dibersihkan dengan memindahkan bahan tersebut dan
mengisi kembali rongga/lubang yang timbul dengan material yang
baik sampai didapatkan permukaan yang rata.
4. Selama pengecoran beton berlangsung, harus dilakukan
penggetaran dengan alat penggetar (vibrator) yang dicelupkan ke
dalam acuan dengan diameter yang cocok disesuaikan dengan jarak
antara dua tulangan sehingga alat penggetar bias masuk pada sela-
204
Temperatur Beton
Temperatur beton tidak lebih dari 32oC selama tahapan campuran
sampai penyiraman. Bila beton dicor pada saat cuaca menjadikan
temperatur beton lebih dari 35oC, atas penentuan Direksi dan
konsultan supervisi (jika ada), Penyedia Jasa harus memakai bahan
tambahan untuk mengurangi air guna mencegah akibat yang kurang
baik pada beton yang disebabkan oleh temperatur tinggi. Untuk
kepentingan ini tidak akan berarti Penyedia Jasa menambah ganti
rugi.
d.
Cara Pengecoran
1. Setelah
205
e.
5.
Perawatan
Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui
oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada). Beton tidak boleh
kehilangan kelembaban dalam 14 hari pertama setelah pengecoran
dan permukaannya harus selalu dalam keadaan basah. Selama masa
perawatan, beton harus dilindungi dari abrasi, getaran dan
kerusakan yang diakibatkan lalu lintas. Sebelum mengeras beton
harus dilindungi dari hujan dan aliran air. Sangat dilarang untuk
mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras sebagai tempat
penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut
bahan-bahan yang berat.
Biaya untuk penyelesaian dan pemakaian bahan yang digunakan
untuk perawatan beton harus sudah termasuk dalam harga satuan
penawaran.
b.
Perbaikan Beton
1. Penyedia Jasa harus memperbaiki semua ketidaksempurnaan
permukaan beton menurut spesifikasi yang dibutuhkan. Kecuali
dengan persetujuan Direksi dan konsultan supervisi (jika ada),
perbaikan ketidaksempurnaan pada bekisting harus diselesaikan
dalam waktu 24 jam setelah dibongkar. Perbaikan harus
dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui oleh Direksi dan
konsultan supervisi (jika ada).
2. Beton yang rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata,
patah dan beton yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
206
Test Beton
Cara yang dipakai pada testing dari contoh beton, pembuatan,
perawatan, baik di lapangan atau di laboratorium disesuaikan dengan
standar Indonesia NI.2 PBI 1971 dan SNI - 03 - 2847 - 2002.
7.
2.
3.
4.
2.
207
8.
Penulangan
a. U m u m
a. Semua penulangan harus diprofilkan (deformed) atau sesuai BoQ,
produksi dalam negeri sesuai dengan standar Indonesia atau sejenis
dengan U 24.
b. Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi, hook,
bengkokan, pengelasan selimut beton dan detail lainnya dari
penulangan harus menurut pada PBI-1971.
208
c. Penempatan Tulangan
1. Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau
dimana ditentukan oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
2. Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar
persetujuan Direksi dan konsultan supervisi (jika ada), Penyedia
Jasa dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan
ditambah di tempat lain dari yang terlihat pada gambar.
dipindahkannya spasi atau ditambahkannya spasi dengan
persetujuan Direksi dan konsultan supervisi (jika ada), akan
termasuk perhitungan volume pembayaran penulangan.
3. Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan.
Penulangan akan diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.
4. Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan
tulangan dan permukaan beberapa penyangga tulangan harus
bersih dari karat berat, kotoran, lemak atau bahan asing yang
menurut pendapat Direksi dan konsultan supervisi (jika ada) dapat
mengganggu kekuatan beton
5. Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang
tepat dengan menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9
mm pada pertemuan tulangan dan diikat pada penyangga dan
penjaga jarak (spacer) agar tidak berubah selama pengecoran beton.
6. Kecuali disyaratkan oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada),
tulangan harus ditempatkan dalam toleransi berikut :
Selimut beton, bervariasi sebagai berikut :
209
konsultan supervisi (jika ada). Setengahnya yang lain harus diikat kuat
pada suatu sisi dari sambungan.
9.
Bekisting
Pengukuran kuantitas pekerjaan bekisting diukur menurut garis
bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau
menurut perintah Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Pembayaran pekerjaan bekisting dihitung menurut harga satuan per
m2 pada Daftar Kuantitas dan Harga jenis pekerjaan dalam Penawaran.
Harga satuan harus sudah mencakup biaya upah pekerja, bahan, alatalat konstruksi yang diperlukan.
c.
Penulangan / Pembesian
Pengukuran kuantitas pekerjaan pembesian diukur menurut jumlah
batang dan dimensi besi yang tertera dalam gambar-gambar atau
menurut perintah Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Pembayaran pekerjaan pembesian dihitung menurut harga satuan per
kg pada Daftar Kuantitas dan Harga jenis pekerjaan dalam Penawaran.
Harga satuan harus sudah mencakup biaya upah pekerja, bahan, alatalat konstruksi yang diperlukan.
210
d.
V.
Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan
bahan-bahan
yang
berhubungan dengan pekerjaan pasangan batu bata dan plesteran seperti
yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar.
b.
Syarat-syarat :
Standar umum pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan pekerjaan
beton.
c.
Bahan-bahan :
-
d.
Batu bata harus digunakan batu bata biasa dari tanah liat buatan
pabrik dengan ukuran 6 x 12 x 24 cm dan harus kuat. Tidak mudah
patah, dibakar dengan baik, mempunyai ukuran yang tepat, bentuk
yang teratur tidak mempunyai cacat dan mempunyai kekuatan tekan
minimum 30 kg/cm2.
211
Perawatan :
Sebelum diplester pasangan bata harus dibasahi terlebih dahulu
dengan air.
Contoh :
Pekerjaan Plesteran
a.
Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan Plesteran seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan
gambar.
b.
Syarat-syarat :
- Semua permukaan pasangan batu bata, kecuali bagian-bagian yang
tidak perlu diplester seperti yang tercantum dalam gambar.
-
c.
Bahan-bahan :
-
Semen Portland (PC tipe I) seperti yang ditentukan dalam Pasal SII 003
- 81, NI 8-1972
Agregates :
Pasir seperti yang tercantum dalam Pasal 4 kecuali bahwa pasir
harus dicuci dan kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi
Pekerjaan dan konsultan supervisi (jika ada).
Pasir untuk lapisan terakhir harus bersih dicuci dan jenis silikat
putih.
d.
Bahan-bahan jadi harus dalam bungkus dan ikatan asli yang masih
ada nama dan merk dari pabrik.
212
e.
Tata kerja :
-
f.
g.
Mencampur plesteran
Proporsi plesteran :
Plesteran semen portland (pc)
213
Penggunaan :
Perawatan :
Jagalah agar permukaan yang baru diplester tetap basah selama 48
jam. Basahilah secukupnya tiap-tiap plesteran, bila plesteran tersebut
mulai mengeras, untuk mencegah kerusakan. Lindungilah plesteran
dari penguapan yang berlebihan selama udara panas dan kering.
j.
Penambalan :
Sesudah pekerjaan selesai dilakukan, penambalan dan pelaburan
yang dibutuhkan, tambalkan sebaik-baiknya agar tambalan tidak
tampak. Pekerjaan yang sudah selesai harus bersih dan tidak ada
kerusakan.
k.
VI.
PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan Lantai seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan
gambar.
2. Sebelum semua pekerjaan lantai dilaksanakan, pasir urug dibawah lantai
terlebih dahulu harus disiram dan dipadatkan.
3. Khusus di Lantai I, Setelah selesai Pemadatan Pasir Urug, dilanjutkan dengan
Pengecoran Lantai Beton Tumbuk setebal 5 cm, dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5
Kr. Pelaksanaan Pengecoran Beton Tumbuk ini harus mengacu kepada Pasal
IV. tentang Pekerjaan Beton.
214
VII.
PEKERJAAN KAYU
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan Kayu baik yang kasar maupun yang halus seperti yang
tercantum dalam gambar dan spesifikasi.
b. Syarat-syarat
1. Pekerjaan harus sesuai dengan PKKI 1961 NI-5, kecuali ditentukan lain
dalam gambar.
2. Pengukuran ; pekerjaan ini harus diukur dilapangan dengan teliti.
Laporkan bila ada perbedaan-perbedaan antara ukuran yang terdapat
dalam gambar bestek dengan keadaan dilapangan.
c. Bahan-bahan
1. Bahan-bahan untuk pekerjaan ini harus disimpan dibawah atap dengan
ventilasi baik dan kering. Lindungi bahan-bahan ini dari kelembaban
selama pengiriman dan dilapangan.
2. M e n i e
Semua kayu-kayu yang tersembunyi letaknya sebelum dipasang harus
dimeni dahulu. Bahan meni kayu tercantum dalam pasal pengecatan.
3. Bahan-bahan :
- Daftar Kayu :
Kecuali disebutkan lain dalam daftar dibawah ini dipakai untuk
macam-macam pekerjaan.
Untuk Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
4.
Rangka Pintu
Penutup Rangka Pintu
Kosen Pintu
Rangka Kuda-Kuda
Kayu musiman :
Semua kayu harus dikeringkan minimum 3 bulan, kelembaban 20 %
untuk pekerjaan kasar dan kelembaban 15 % untuk pekerjaan halus.
Perlengkapan-perlengkapan lain, paku, baut, sekrup dan lain-lain yang
diperlukan.
Semua kayu telah dipilih tanpa mata kayu dan tidak retak atau cacat
lainnya.
Tata Kerja :
- Pemeriksaan semua pekerjaan yang berhubungan dan permukaan
setempat sebelum lanjutkan dengan pekerjaan kayu.
- Setiap perbaikan, perombakan, penggantian dan pekerjaan kayu yang
disebabkan kurang baiknya pekerjaan tanpa penambahan biaya.
215
VIII.
Semua kayu yang dipakai tidak boleh bekas dan tidak boleh dimeni/
diresidu terlebih dahulu sebelum diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
Semua kosen-kosen yang dibuat dari kayu kamper ove, kualitas
terbaik ex pabrik, waktu mengangkut harus dijaga tetap utuh dan
dalam keadaan belum dimeni, dicat dan sebaiknya untuk diperiksa
Konsultan Pengawas.
Tiap kosen yang berhubungan dengan dinding diberi jangkar 3
buah untuk kosen pintu dan 2 buah untuk kosen jendela.
Daun-daun pintu panel dibuat dengan kayu meurante/kelas II.
IX.
Lingkup pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan peruntukan kosen,
pintu, jendela seperti yang tergambar dan tercantum dalam rencana kerja dan
syarat- syarat (RKS).
2. Syarat-syarat :
a. Berikan contoh rakitan kosen, pintu, jendela berikut perangkat bantunya,
Dilengkapi oleh engsel dan grendel
b. Dimensi kosen, daun pintu/ jendela harus sesuai dengan gambar-gambar
rancangan.
c. Buatlah shop drawing (gambar kerja lapangan).
3. Konstruksi
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
216
PEKERJAAN PENGECATAN
a.
b.
c.
d.
e.
217
f.
g.
h.
218
XI.
XII.
1.
219
220
221
50
63
65
75
80
90
100
110
125
140
150
160
200
200
250
250
300
315
222
Seri Pipa
Nominal Diameter
( mm )
50
75
90
110
125
160
200
250
315
2.4
3.6
4.3
5.3
6.0
7.7
9.6
11.9
15.0
S 12,5
2.0
2.9
3.5
4.2
4.8
6.2
7.7
9.9
12.1
3. Sambungan
Push On Rubber Ring Joint
Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber
ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan
polos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15
derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada
permukaan luarnya.
Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung
jenis beil.
Sleeve Coupling
Sleevecouplingdan adaptor harus didesain khusus untuk
penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC.
Ring Karet Dan Gasket
Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket
untuk penyAmbungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi
tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene
rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.
223
224
a. Umum
Standart material yang digunakan SNI/SII/ISO/ASTM, Ketebalan coating
hot dipped Galvanized 1-1,25mm, sistem pengelasan yang digunakan sub
merged arc welder /electricresistance welded, pemeriksaan pengelasan
dilakukan X-ray dan Ultrasonic, pipa GI 450 mm, 400mm mampu
memikul tekanan kerja minimal 50kg/cm2 panjang pipa efektif 6 m, setiap
ujung pipa harus dibuat tirus dan di tutup dengan plastik berwarna biru.
Semua material pipa dalam pekerjaan ini harus disertrai dengan Sertifikat
Produk penggunaan tanda SNI (SPPT SNI)
b. Sambungan pipa GI ( Sleeve Joint )
Sleeve Joint masing-masing diameter lebih besar dari diameter pipa dan
mempunyai panjang 30cm, Standart, Klas, Coating, Ketebalan, Pengelasan
seperti Standart yangdigunakan untuk Standart pipa di atas.
c. Handling / Penanganan
Pipa GI yang akan diadakan / dikirim ke dalam gudang harus di beri
bantalan dan di tata sesuai petunjuk direksi dan konsultan supervisi (jika
ada) serta dalam penanganan naik turun lapangan harus menggunakan
crane / forklif.
Untuk bahan pipa yang ditawarkan harus sesuai dengan bahan pipa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini, dan harus mempunyai kualitas yang
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen
lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus
menyertakan gambar-gambar detail
junction (gambar detail
penyembungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap
material yang ditawarkan,dan memenuhi syarat bahwa pipa yang
225
2.3. Valve
a. Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai
dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model
yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
226
b. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan
dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
c. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan,
bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi
tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
d. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 Pipa threads where pressure tight
joint are made in the thread
e. Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
f. Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas
permintaan Pengguna Barang.
g. Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka
seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal
10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard
ISO 2531.
h. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup
valve.
i. Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
j. Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk
penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange
dengan imbuhan 10%.
k. Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan
gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
l. Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force
pada hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga
tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaan
harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk
setiap valve yang dikirim.
m. Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box
dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi
dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang
sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
227
228
l.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan
tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang
padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi
cetakan .." pada bagian atasnya.
m. Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan
dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masingmasing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
n. Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur
(wrench nuts).
2.5. Katup Udara (Air Release Valve)
a. Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut :
dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
aman terhadap vakum.
b. Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
c. Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
d. Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
e. Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan
tidak menunjukkan gejala kebocoran.
f. Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.
g. Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional
yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves'
(AWWA Designation C 504) atau standard Internasional lain yang
disetujui yang sama atau leblh tinggi kualitasnya dari yang
disebutkan.
Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90 o
dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran
valve harus horizontal.
Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai
dengan standard AWWA C 504,
229
230
LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia jasa harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga
kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk
sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing),
desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan
dalam spesifikasi teknis ini.
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis
yang bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi dan
konsultan supervisi (jika ada).
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pengguna jasa dan penyedia
jasa akan diijinkan dan menelitinya dikantor proyek.
Semua penjelasan dalam persyaratan teknis ini khususnya yang bersifat
teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia,
semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang
digunakan merujuk kepada :
AISI
ANSI
API
ASTM
AWWA
DIN
IEC
ISO
:
:
:
:
:
:
:
:
231
JIS
KIWA
NEMA
PBI 71
SNI
:
:
:
:
:
1.2
1.3
a.
d. Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang
telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi dan konsultan
supervisi (jika ada).
232
e.
f.
g.
Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing
masuk ke dalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur.
Selama berlangsungnya perletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas,
kain ataupun benda-benda lain yang ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan
ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan
ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan
dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya
masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang
disetujui oleh direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
h. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve atau
tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan
cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung
luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang
dipotong tersebut harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang
sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada fitting seperti Bend, Tee, Flange dan Spigot
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
233
tertulis yang diberikan kepada penyedia jasa dari direksi dan konsultan
supervisi (jika ada).
i.
234
4.
5.
6.
j.
235
2.
k.
236
Uji Tekan
Setelah pipa dipasang sepanjang 600 Meter di lakukan uji tekan, semua
pipa harus baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang
dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan
kerja pada saat pengujian.
c.
Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1) Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan
tertinggi selama pengujian
2) Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
237
Pelepasan Udara
Sebelum pelepasan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya
dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua
titik tertinggi, Penyedia Jasa harus memasang katup cock pada titik
tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat
pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus dilepas
dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan
Pengguna Jasa.
f.
Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan sambungan yang terlihat
harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting,
hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada uji tekan harus diperbaiki
atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan Pengguna Jasa.
g.
Uji Kebocoran
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
1. Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply
kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru
238
dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi ( 0,35 bar ) sebagai
tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah
dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh
diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi
periode waktu pengujian yang ditentukan.
2. Kebocoran Yang Diijinkan
Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi
dari yang ditentukan dalam persamaan berikut :
SD P
L =
133200
Dimana :
L
: Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon / jam
S
: Panjang pipa uji, dalam feet
D
: Diameter pipa nominal, dalam inch
P
: Tekanan uji rata rata selama uji kebocoran, dalam pound /
inch atau gauge
Dalam satuan metrik :
SD P
Lm =
2816
Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter / jam
S
: Panjang pipa uji, dalam meter
D
: Diameter pipa niminal, dalam inch
P
: Tekanan uji rata rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per
mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada
Tabel 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan
kebocoran sebesar 0,0012 lt / jam dari ukuran katup nominal
dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran
tertutup.
h.
239
Penggelontoran Pipa
Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pengguna Jasa atas beban
biaya Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa harus membersihkan semua pipa
yang terpasang dengan penggelontoran memakai air bersih sebagaimana
yang diperintahkan oleh Pengguna Jasa.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang
pembuang ( drainase branch ), mulai dari hulu dan secara bertahap
kearah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan
diperintahkan oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki
apabila ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana
diperintahkan Pengguna Jasa, walaupun hasil pengujian yang disebutkan
diatas disetujui oleh Pengguna Jasa.
1.5
PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PEMUKIMAN
a. Umum
Dalam bagian ini, penyedia jasa harus menyediakan peralatan, tenaga
kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa,
yang mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian;
penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan
bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan
penopangan; peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara
perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian ( testpit );
akomodasi lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta
benda; bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja
sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh
direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
b.
240
Pengeringan (Dewatering)
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan
pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun
pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik.
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan
pondasi, pipa atau beton yang diletakkan dalam air kecuali dengan
persetujuan direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta
benda dan gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan
sekitarnya.
Jika penyedia jasa memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini
harus mendapat persetujuan direksi dan konsultan supervisi (jika ada)
terlebih dahulu.
Pemasangan rambu rambu pengaman pada galian atau lokasi yang
membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu
rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.
d.
241
242
243
Penggalian
Bagian berikut yaitu Penggalian harus digunakan bagi pekerjaan
semua pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.
1. Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang
ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Penyingkiran bahan
tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang diperlihatkan dalam
gambar rencana ataupun yang diminta oleh direksi dan konsultan
supervisi (jika ada).
Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi dan
konsultan supervisi (jika ada) sebagai yang tidak sesuai untuk
pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara
semua pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk
dinding sisi galian dan semua pemompaan, pengeringan atau cara
lain yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air,
termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang
berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah
terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun kepengguna jasaan
yang berada didekatnya.
Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerjaan
kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus
distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan / penopangan,
membuat sudut galian yang aman atau cara lainnya.
Penyedia jasa harus menyediakan, memasang dan menjaga turap,
penopang dan lain lain, yang perlu untuk melindungi pekerja,
mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebabkan musibah,
tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan bangunan yang ada
disekitarnya.
2. Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada
Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna
melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan
ataupun hambatan yang ada. Didaerah didekat fasilitas atau jalur
pipa gas dan bahan bakar, penyedia jasa harus melakukan tindakan
pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan, atau
menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut.
244
h.
Galian Terbuka
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakkan pada
trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan
sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh
direksi dan konsultan supervisi (jika ada) dan / atau persyaratan
yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka
tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerjaan dapat bekerja secara aman dan efisien.
2. Lebar Galian Terbuka
Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakkan
dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat
dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan,
lebar galian harus sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan penopang
lainnya, maupun penanganan khusus lainnya.
3. Lubang Galian untuk Penyambungan.
Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi
sambungan agar penyambungan dapat dilakukan dengan baik.
4. Panjang Galian.
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi
panjang yang diijinkan direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan
perletakan pipa terakhir.
245
246
Urugan
Bagian berikut mengenai Urugan harus diterapkan untuk semua jenis
pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.
1. Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan
semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan
galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara
langsung pada pipa atau bangunan lainnya.
247
248
249
2.
Bahan Pagar
Pagar BRC terbuat dari besi dengan material besi U50 yang dilapisi
galvanis dengan cara hot dip (celup panas 465C).
BRC yang dipakai adalah jenis hot dip galvanized (British standard 443
1982) dan produksi pabrik (pabrikasi).
Tiang besi pagar harus di Hot Dip Galvanized dan berdiameter 2".
Bahan harus dalam keadaan baru dan tidak boleh ada karat-karat
sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harus di test sebelum dipasang.
Sambungan
Setiap hubungan antara besi disekrup dengan baut, sedangkan hubungan
tiang besi pagar dan BRC dapat disekrup /diklem dengan u-clip.
3.
4.
Ukuran BRC
Diameter besi minimal
Jarak maksimal kawat verikal BRC
Tinggi minimum BRC
Panjang BRC
: 6 mm
: 80 mm
: 900 mm
: 2400 mm
Tiang Pagar
Panjang minimum
Diameter
: 1450 mm
: 2"
PEKERJAAN FINISHING
1.1. Pembongkaran Dan Pembersihan Tempat Kerja
Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan sebelum disetujui
Direksi dan konsultan supervisi (jika ada), Penyedia Jasa harus
membongkar bangunan bangunan, sampah barang-barang yang tidak
berguna, tangki-tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara dan
bangunan yang ada, kecuali fasilitas-fasilitas yang tercantum dalam
speksifikasi umum, menimbun lubang-lubang dan merapikan tempattempat yang berongga yang diperlukan selama pelaksanaan dan
meninggalkan wilayah kegiatan seperti keadaan semula sebagaimana
ditentukan oleh Direksi dan konsultan supervisi (jika ada).
Dokumen Pelelangan Secara SPSE
Metode Pascakualifikasi
250
251
BAGIAN - III
METODE PENGUKURAN
I.
PENDAHULUAN
1.1. Volume pekerjaan adalah volume yang dihitung dari gambar dan
diperlukan untuk dapat memberikan ketentuan yang sama dalam
mengajukan penawaran yang selanjutnya akan dipakai dasar dan evaluasi
terhadap semua penawaran. Apabila kontrak sudah ditandatangani, yang
mengikat adalah harga satuan untuk tiap-tiap pekerjaan, sedangkan
volume pekerjaan didapat dari perhitungan kembali berdasarkan
kenyataan di lapangan.
1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat
kontrak, spesifikasi dan gambar-gambar serta dokumen-dokumen lainnya,
karena ketentuan-ketentuan tersebut harus dipenuh dalam pelaksanaan
pekerjaan.
1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan pembayaran
adalah sesuai dengan metode pengukuran yang akan diuraikan selanjutnya.
1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan sudah
termasuk harga dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan, semua resiko umum, pertanggungjawaban dan kewajiban yang
tertera dalam dokumen kontrak.
1.5. Harga satuan pekerjaan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian
pada daftar volume dan bila pekerjaan tidak mempunyai harga satuan,
sudah harus diperhitungkan dalam harga lain atau harga satuan pekerjaan
dalam volume pekerjaan tersebut.
1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup dalam
spesifikasi dan tidak perlu diulang dalam volume pekerjaan.
1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus disesuaikan
dengan syarat-syarat kontrak.
II.
METODE PENGUKURAN
2.1
Umum
2.1.1. Pengukuran
Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari
gambar pelaksanaan dan tidak diperhitungkan adanya penyusutan
atau pengurangan volume, dan dibulatkan ke atas atau ke bawah
terhadap angka yang terdekat.
2.1.2. Uraian harga pokok
Uraian harga pokok pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub
penyedia pekerjaan konstruksi, harus dicantumlan pada volume
pekerjaan. Setiap uraian harga pokok harus diikuti dengan:
a. Penjelasan mengenai penyediaan buruh apabila tidak ada
252
Pembersihan lapangan
Uraian pekerjaan pembersihan lapangan yang tidak berbeda sifatnya
antara lain:
1) Daerah berkayu ringan termasuk sawah, daerah terang berumput
dengan pohon-pohon yang jarang;
2) Kampung termasuk dengan tanaman terpelihara dan bangunan kayu
yang kecil dan jarang;
3) Hutan termasuk hutan muda dimana pohon yang jatuh sedikit;
4) Bangunan termasuk pekerjaan batu seperti beton atau pasangan batu
kali.
2.3
Pekerjaan Tanah
2.3.1. Penggalian dan pengerukan
1) Uraian pekerjaan harus dibuat secara terperinci untuk
penggalian sebagai berikut:
a) Pengupasan muka tanah (m2);
b) Galian tanah biasa (m3);
c) Galian untuk bangunan (m3);
d) Galian untuk pembuangan (m3).
2) Galian yang berbeda-beda harus dibagi lagi sebagai berikut:
a) Bahan untuk digunakan kembali;
b) Bahan untuk dibuang;
c) Pengangkutan bahan buangan untuk jarak berbeda-beda.
253
254
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
255
256
4)
5)
2.4.2. Pembesian
Penggolongan dan satuan
1) Pembesian akan diukur dengan berat dalam kg.
2) Masa baja pembesian diambil 785 kg/m per 100 mm2 dari luas
penampang (7,85 t/m3). Masa dari bahan lain diambil seperti
yang ditentukan dalam kontrak. Uraian yang terpisah tidak
diperlukan untuk pengikatan pembesian pendukung. Masa
pembesian yang diukur termasuk masa baja yang mendukung
ujung pembesian.
3) Batang pembesian yang tidak bulat penampangnya akan
digolongkan dengan diameter batang bulat yang terdaftar dalam
golongan luas penampang melintang yang terdekat.
4) Batang pembesian dinyatakan kelipatan 3 (tiga) kali lebih tinggi
dari yang berkutnya dengan diameter lebih dari 12 mm sebelum
pembongkaran.
2.5 Pasangan Batu
Penggolongan dan satuan
1) Volume pekerjaan pasangan diukur dalam m3.
2) Uraian pekerjaan harus terperinci untuk:
(a). Pasangan dengan campuran 1 semen : 3 pasir
(b). Pasangan dengan campuran 1 semen : 4 pasir
3) Untuk sambungan bungkus pipa saluran, pengecatan atau pengikatan
tidak diminta uraian secara terinci.
4) Volume yang diukur termasuk pula sambungan. Tidak ada pengukuran
atau tambahan terhadap volume yang diukur untuk pemotongan arah
atau permukaan lain yang direncanakan untuk setiap penampang
melintang 0,5 m2. Tidak ada pengurangan volume terhadap
pembuatan lubang dan bukaan dinding atau permukaan lainnya untuk
setiap luas penampang melintang kurang dari 0,25 m2.
257
2.6
258
B. GAMBAR
259
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas
pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh
Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai
sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus diisi lengkap yang telah
mencakup semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan,
perawatan, pajak, keuntungan, overhead (termasuk biaya K3) dan yang
diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran. Jika Penyedia lalai
untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus
dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata
pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah
termasuk dalam harga mata pembayaran yang lain.
6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
b. jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume (perkalian antara
satuan dengan kuantitas) dengan harga satuan pekerjaan maka
dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah; dan
c. jika terjadi jenis pekerjaan tidak ditulis dengan lengkap maka akan
dilakukan klarifikasi dan penilaian untuk dilanjutkan atau tidak
dilanjutkan pada evaluasi penawaran.
260
NO.
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN VOLUME
3
Lokasi
Lokasi
m'
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
( Rp. )
( Rp. )
2,00
2,00
96,00
TOTAL DAFTAR 1
1.
2.
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
261
NO.
URAIAN PEKERJAAN
I.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
SATUAN VOLUME
3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
Kg
m2
m2
m2
m2
m3
m3
m'
m2
m2
m2
m2
m2
Set
30,24
10,58
11,52
199,55
10,09
41,76
9,78
4,85
1.399,08
85,46
153,36
314,53
57,20
0,34
0,71
65,30
80,60
9,60
274,73
36,63
24,01
2,00
bh
2,00
HARGA SATUAN
( Rp. )
JUMLAH HARGA
( Rp. )
Jumlah I.
1.
2.
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket pekerjaan konstruksi ini
diantara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
262
NO.
URAIAN PEKERJAAN
II.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
III.
1
2
3
4
5
6
7
SATUAN VOLUME
3
m3
m3
m3
m3
m3
m2
m2
m3
m3
Kg
m2
m1
Btg
m2
Bh
Set
HARGA SATUAN
( Rp. )
JUMLAH HARGA
( Rp. )
11,00
3,85
2,40
4,80
11,90
17,95
35,90
1,60
0,08
168,64
24,10
34,40
18,00
64,24
1,00
1,00
Jumlah II.
m3
m3
m3
m2
m3
m2
m2
2,20
0,54
3,30
21,92
1,30
27,12
21,92
Jumlah III.
1.
2.
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket pekerjaan konstruksi ini
diantara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
263
NO.
URAIAN PEKERJAAN
IV.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
SATUAN VOLUME
3
m3
m3
m3
m3
m2
m'
m'
m'
m'
titik
m'
m'
titik
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Lokasi
1.441,80
1.121,40
265,99
1,30
6,50
3.204,00
3.204,00
24,00
24,00
4,00
54,00
54,00
9,00
20,00
20,00
22,00
22,00
22,00
13,00
12,00
2,00
4,00
2,00
7,00
13,00
3,00
4,00
4,00
2,00
HARGA SATUAN
( Rp. )
JUMLAH HARGA
( Rp. )
Jumlah IV.
1.
2.
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket pekerjaan konstruksi ini
diantara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
264
NO.
URAIAN PEKERJAAN
V.
1
2
3
4
5
6
7
VI.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SATUAN VOLUME
3
m'
m'
Bh
Bh
m3
m'
bh
HARGA SATUAN
( Rp. )
JUMLAH HARGA
( Rp. )
4,00
4,00
4,00
4,00
0,89
8,00
4,00
Jumlah V.
m3
m3
m3
m3
m3
m3
Kg
m2
Bh
Bh
m2
13,96
4,88
3,98
19,16
1,62
12,82
124,38
64,10
24,00
24,00
99,36
Jumlah VI.
TOTAL DAFTAR 2
1.
2.
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket pekerjaan konstruksi ini
diantara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
265
REKAPITULASI
KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN
:
:
HARGA
MATA PEMBAYARAN
(Rp)
JUMLAH (Daftar 1 + 2 + 3)
JUMLAH (A+B)
DIBULATKAN
Terbilang
: ..
..,. 2016
PENAWAR
PT/CV/Fa. .
(.)
Jabatan
266
: ....................
: ....................
: ....................
No
Uraian
Satuan
Kuantitas/
Koefisien
(1)
(2)
(3)
(4)
Harga
Satuan
Dasar
(Rp)
(5)
Upah/Tenaga Kerja
Sub jumlah I
II Bahan/Material
Sub jumlah II
III Peralatan
Sub jumlah III
Sub Jumlah (I+II+III)
IV Lain-lain
- Biaya umum
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
- Keuntungan
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub jumlah IV
Jumlah Harga = I+II+III+IV
Harga satuan pekerjaan . (dibulatkan)
Harga
(Rp)
(6)=(4)x(5)
Catatan :
- Uraian, satuan dan kuantitas/koefisien ditentukan masing-masing calon penyedia
jasa;
- Untuk pekerjaan yang menggunakan alat berat (ALB) harus disesuaikan dengan
perhitungan produktifitas alat dan perhitungan harga alat per jam (dilampirkan);
- Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila harga penawaran di
bawah 80% dari HPS;
- Biaya umum diiisi maksimum sebesar 5%;
- Biaya keuntungan diisi maksimum sebesar 10%;
- Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
267
No.
Uraian
A.
Upah
B.
Bahan
C.
Peralatan
Satuan
Harga (Rp)
Keterangan
268
METODE PELAKSANAAN
Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak, logis, realistis dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam dokumen lelang, dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki.
Metode pelaksanaan meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir
secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan utama
dan pekerjaan penunjang/ sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
Metode pelaksanaan diuraikan terhadap semua item pekerjaan, kecuali item pekerjaan
pada Mata Pembayaran Umum dan item pekerjaan pengadaan. Bila menjelaskan bahan
dan peralatan sesuaikan dengan yang tercantum dalam Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP).
Metode pelaksanaan diuraikan seperti contoh berikut :
CONTOH
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan bronjong pabrikasi dia. 3 mm
(Uraian Bahan):
269
No.
I.
Uraian
Pekerjaan
Satuan
Vol.
Bobot
(%)
Bulan-1
2
3
Waktu Pelaksanaan
Bulan-2
1
2
3
4
Ket.
1.
2.
3.
dst.....
II.
MATA PEMBAYARAN
PEKERJAAN UTAMA
1.
2.
3.
dst.....
III.
1.
2.
3.
dst.....
Bobot Rencana
Bobot Rencana Kumilatif
Catatan :
a. Asumsi ---
1 Bulan = 4 minggu
1 Bulan = 30 hari
Misal : Jangka waktu penyelesaian pekerjaan 120 (seratus dua
puluh) hari kalender = 4 Bulan = 16 minggu
b. Jumlah hari/minggu dari setiap item pekerjaan sekurangkurangnya sebesar yang diperoleh dari Hasil perhitungan
pencapaian hari kerja pada Analisa Teknik yang ditawarkan.
270
No.
Nama
Personil
Jabatan
dalam
Pekerjaan
Tempat &
Tanggal
Lahir
Pendidikan
Terakhir
Pengalama
n Kerja
(Tahun)
No. &
Tgl.
Ijazah
Ket.
271
Jenis
Jumlah Merk
Tahun
Tenaga Kapasitas
No.
Peralatan Peralatan dan Pembuatan
Type
Status
Kepemilikan
Peralatan
Milik
Lokasi
Alat
Sewa
272
BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
Nomor : ....................
Lampiran : ....................
Kepada Yth.:
....................
di ....................
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................... tanggal
.................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........) telah ditetapkan oleh Pokja ULP/Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat penetapan nomor
.................... tanggal .................... dan kami menyatakan menerima hasil penetapan
tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara
diharuskan
untuk
menyerahkan
Jaminan
Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian. Penunjukan ini diberikan berdasarkan hasil
evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas, apabila Saudara tidak
bersedia menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.
273
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
Unit Eselon 1
Unit Eselon 2./Kepala Satuan kerja..
....................[Pokja ULP]
......... dst
274
275
dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai
dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak].
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
276
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
277
Dikeluarkan di
Pada tanggal
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
: .....................
: .....................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
278
2.
3.
4.
5.
6.
Nilai: ...................................
Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
...................................[nama],
...................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan
...................................[nama
penerbit
jaminan],
...................................[alamat]sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai
PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
...................................[nama PPK], ......................................[alamat] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp................................... (terbilang ...................................)
Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................................... tanggal ...................................
Surat Jaminan ini berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender
dan efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
Jaminan ini dicairkan apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
279
7.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp6000,00
280
[alamat]
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
281
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: .
: .
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
282
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
........................................[nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan
................................................................[nama
penerbit
jaminan],
........................................[alamat]sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai
PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
......................................[nama PPK], ........................................[alamat]sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp..................................................................(terbilang ................................. )
Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................... tanggal .................................
Surat Jaminan ini berlaku selama .. (............dalam huruf.................) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan
tanggal........................................
Jaminan ini dicairkan apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut
Dokumen Kontrak.
PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
283
7.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp6000,00
......................................
......................................
284
[alamat]
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Garansi Bank berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender, dari
tanggal ........................................ s.d. ........................................
285
2.
3.
4.
5.
6.
Dikeluarkan di
Pada tanggal
: ..........................
: ..........................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .[bank]
286
JAMINAN PEMELIHARAAN
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan
ini
dinyatakan,
bahwa
kami:
........................................[nama],
........................................[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan ........................................[nama penerbit jaminan], ........................................[alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada ........................................[nama PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA
JAMINAN
atas
uang
sejumlah
Rp...................................................(terbilang .....................................)
Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ....................... yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
......................... tanggal .............................
Surat Jaminan ini berlaku selama .. (........dalam huruf.........) hari kalender
dan
efektif
mulai
dari
tanggal
.........................
sampai
dengan
tanggal..........................
Jaminan ini dicairkan apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
287
7.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp6000,00
......................................
......................................
288
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Dukungan Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
.[bank]
289
290