LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dilaksanakan oleh,
JUNATA PRAWIRA
150110162
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Proyek ............................................................................. 1
1.2 Struktur Organisasi Proyek....................................................................... 3
1.2.1 Pejabat pembuat komitmen (PPK) .................................................... 3
1.2.2 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) ..................................... 4
1.2.3 Konsultan Perencana ......................................................................... 5
1.2.4 Konsultan Pengawas ......................................................................... 6
1.2.5 Penyedia Barang/Jasa ........................................................................ 6
1.2.6 Pelaksana (Contractor) ...................................................................... 7
1.3 Konsentrasi Tujuan ................................................................................... 8
1.4 Tujuan Tinjauan ....................................................................................... 8
1.5 Hasil tinjauan ............................................................................................ 9
BAB II LINGKUP PEKERJAAN PADA PROYEK............................................ 10
2.1 Pekerjaan Persiapan/Umum ................................................................... 10
2.1.1 Mobilisasi ........................................................................................ 10
2.2 Pekerjaan Tanah ..................................................................................... 10
2.2.1 Penyiapan badan jalan ......................................................................... 10
2.3. Pelebaran Perkerasan Dan Bahu Jalan ..................................................... 11
2.3.1. Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair.................................................... 11
2.3. Perkerasan Berbutir ................................................................................ 11
2.3.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A ...................................................... 11
2.3.2. Lapis Pondasi Agregat Kelas S ........................................................... 12
2.4. Perkerasan Aspal .................................................................................... 13
2.4.1. Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair.................................................... 13
2.4.2. Laston Lapis antara (AC-WC) ........................................................ 14
2.4.1 Bahan Anti Pengelupasan ............................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 16
PEKERJAAN YANG DITINJAU ........................................................................ 16
3.1 Pekerjaan Lapis Pondasi Atas (Base Course) ......................................... 16
3.2 Lapisan perkerasan atau penutup (Surface Course) ............................ 19
3.1 Peralatan ................................................................................................... 22
3.2 Jadwal Pelaksanaan ................................................................................ 26
3.4 Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................................... 28
3.4.1 Volume Pekerjaan ................................................................................ 33
3.4.2 Metode pelaksanaan ............................................................................ 39
3.5 Masalah Yang Terjadi di Lapangan ....................................................... 41
BAB IV ................................................................................................................. 41
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 40
4.1 Hasil Tinjauan Pekerjaan ........................................................................ 40
4.1.1 Lapisan Pondasi Atas (Base Course) .............................................. 41
4.1.2 Lapisan Perkerasan atau Penutup (Surface Course)........................ 42
4.2 Produktivitas Tenaga Kerja dan Peralatan ............................................. 44
4.2.1 Lapis pondasi agregat kelas A.............................................................. 44
BAB V................................................................................................................... 49
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 49
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 49
5.2 Saran ....................................................................................................... 50
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya, sehingga laporan Peningkatan Jalan Penatapan (Sp. Jalan Nasional)
– Goratnipadang Kecamatan Merek (934) (Panorama Tongging – Aek Hotang)
(APBD) Kabupaten Karo dapat di selesaikan.
Praktek kerja lapangan ini di lakukan pada proyek PT. SARANA
PEMINDO ARTHA yang di mulai dari 04 Juli sampai 30 November 2018.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Hamzani , ST., MT selaku ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Malikusaleh.
2. Mukhlis, ST., MT selaku dosen pembimbing
3. Kurnia Anggi Nst, ST., MT selaku dosen Penguji I
4. Ir.Adzuha Desmi., MT selaku dosen penguji II
5. Pimpinan serta staf Dinas PU dan Penataan Ruang Kab. Karo
6. Dan kawan – kawan semu pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran
dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Buku Laporan Praktek Kerja Lapangan ini jauh
dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, Untuk itu krtik dan saran
sangat diharapka agar pada masa yang akan datang penulis dapat memperbaiki
untuk penulisan ilmiahnya.
Akhirnya kepada ALLAH jugalah kita menyerahkan segalanya semoga
penulisan ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
ABSTRAK
1
2
Hotang), dilaksanakan oleh PT. Sarana Pemindo Artha, dengan sumber dana
diperoleh dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tahun
Anggaran 2018. Sebelum dilakukan peningkatan, jalan Penatapan Panorama
Tongging-Aek Hotang hanya merupakan perkerasan Telford biasa dengan lebar 3
meter. Selanjutnya, dilakukan pelebaran jalan menjadi 4.5 meter disertai dengan
pengaspalan. Biaya proyek secara keseluruhan dalam pelaksanaan kegiatan
Peningkatan Jalan Penatapan (Sp. Jalan Nasional)-Gorat Nipadang
Kec.Merek (934) (Panorama Tongging-Aek Hotang) berjumlah Rp.
15.319.724.650.00,- (Lima belas milyar tiga ratus sembilan belas juta tujuh ratus
dua puluh empat ribu enam ratus lima puluh rupiah).
Peningkatan Jalan Peningkatan Jalan Penatapan (Sp. Jalan Nasional) –
Goratnipadang Kecamatan Merek (934) (Panorama Tongging – Aek Hotang)
(APBD) Kabupaten Karo yang merupakan paket yang dilaksanakan dalam tahun
anggaran 2018. Pembangunan badan jalan tersebut mempunyai panjang 6647m,
lebar badan jalan 4,5 m dan lebar bahu kiri kana 1 m. Dengan jumlah harga
pekerjaan sebesar Rp. 13.927.022.409.00,- (Lima belas milyar tiga ratus embilan
belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu enamratus lima puluh rupiah). Sumber
dari APBK Aceh Utara Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten/Kota (APBK).
Dengan tanggal kontrak 29 September 2018 dan nomor kontrak 620/49/PPK-BM
I/2018.
Untuk proses pengadaan proyek pelaksana kegiatan Peningkatan Jalan
Penatapan (Sp. Jalan Nasional) – Goratnipadang Kecamatan Merek (934)
(Panorama Tongging – Aek Hotang) dilaksanakan oleh PT. SARANA PEMINDO
ARTHA, konsultan perencana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Roni Fransisko,
ST., kontraktor pelaksana dikepalai oleh Hendriko Sembiring dan didampingi
oleh pelaksanaYasir, sedangkan konsultan pengawas dengan Samuel Perangin-
angin, A.Md dari Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karo . Jangka waktu pelaksanaan
kegiatan 150 hari kalender sejak ditetapkan SPMK.
3
Pejabat Pembuat
Komitmen(PPK)
Roni Fransisko, S.T.
Pelaksana
PT.SARANA PEMINDO
ARTHA
2.1.1 Mobilisasi
Pengadaan alat berat dilakukan dengan waktu yang sesingkat mungkin
setelah dikeluarkan surat perintah kerja dari direksi, setiap peralatan yang
digunakan sesuia dengan spesifikasi dan disetujui oleh direksi dan pengawas.
Pemulangan kembali peralatan yang digunakan tersebut dilakukan apabila
pekerjaan telah diselesaikan dan tidak ada lagi masalah-masalah yang timbul
akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut.
10
11
pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan
kekurangan di tempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan Material dilakuakn dengan menggunakan motor grader. Dalam
tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kondisi cuaca yang memungkinkan
Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuia dengan
kondisi lapangan. Lebar penghamparan di sesuiakan dengan kondisi
lapangan dan tebal penghamparan sesuia dengan spesifikasi.
Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang
telah ditetapkan.
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator roller, dimulai dari tepi
ke bagian tengah. Selama proses pemadatan berlangsung water tank juga
digunakan untuk menyirami agregat. Ketebalan lapisan pondasi ini sesuai
dengan gambar kerja. Pemadatan dilakukan berulang kali agar mendapatkan
kepadatan yang maksimal.
pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan
kekurangan di tempat lain.
b) Penghamparan Material
Penghamparan Material dilakuakan dengan menggunakan motor grader.
Dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kondisi cuaca yang memungkinkan
Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuia dengan
kondisi lapangan. Lebar penghamparan di sesuiakan dengan kondisi
lapangan dan tebal penghamparan sesuia dengan spesifikasi.
Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang
telah ditetapkan.
c) Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator roller, dimulai dari tepi
ke bagian tengah. Selama proses pemadatan berlangsung water tank juga
digunakan untuk menyirami agregat. Ketebalan lapisan pondasi ini sesuai
dengan gambar kerja. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia
dengan hasil trial compaction.
16
17
Lapisan pondasi atas jalan merupakan lapisan struktur utama diatas lapisan
pondasi bawah. Pembangunan lapis pondasi atas terdiri dari pengadaan,
pemprosesan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman dengan air dan
pemadatan agregat batu atau kerikil alami pilihan dalam lapis pondasi atas.
Pada lapis pondasi atas agregat yang dipakai yaitu agregat kelas A dengan
gradasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Gradasi Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Ukuran Saringan Persen Berat yang Lolos(%)
ASTM (mm) kelas A
2" 50
11/2 48,75 100
1" 25 79 – 85
3/8" 9,5 44 – 58
No.4 4,75 29 – 44
No.10 2,0 17– 30
No.40 0,425 7-17
No.200 0,075 2–8
Sumber: Bina marga
Sifat Kelas A
Abrasi dari agregat kasar
mak. 40%
(SNI 03-2417-1990)
Indeks plastis
mak. 6
(SNI 03-1996-1990 dan SNI 03-1967-1990)
v
Gambar 3.2 Material Untuk Lapisan Penutup (Surface)
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Dump truck, digunakan untuk mengangkut material dari quary serta
pengangkutan material campuran aspal yang siap dihamparkan dari AMP ke
tempat lokasi penghamparan.
Suhu aspal pada saat dimasak mencapai suhu 150º, kemudian dihamparkan
kebadan jalan, penghamparan awal dilakukan pada temperature 98ºC sampai
110ºC lalu dipadatkan dengan tandem roller. Saat pemadatan dengan
menggunakan tandem roller pada passing yang pertama dan ke dua ini dilakukan
tanpa menggunakan air. Untuk passing selanjutnya diberi siraman air yang secara
otomatis akan keluar dari dalam tangki tandem roller yang dialirkan ke roda
tandem roller tersebut. Gambar pemadatan dengan menggunakan tandem roller
diperlihatkan pada Gambar 3.15.
32
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 0 + 000 5.5 275.00 5.5 0,15 0 0
2 0 + 050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 0 + 100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 0 + 150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
5 0 + 200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 0 + 250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 0 + 300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 0 + 350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 0 + 400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
10 0+450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
11 0+500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
12 0+550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
13 0+600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
14 0+650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
15 0+700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
16 0+750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
17 0+800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
18 0+850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
19 0+900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
20 0+950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
21 1+000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
22 1+050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
23 1+100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
24 1+150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
25 1+200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
35
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 1 + 250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
2 1 + 300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 1 + 350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 1 + 400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
5 1 + 450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 1 + 500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 1 + 550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 1 + 600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 1 + 650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
10 1 +700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
11 1 +750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
12 1 +800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
13 1 +850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
14 1 +900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
15 1 +950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
16 2 +000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
17 2 +050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
18 2 +100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
19 2 +150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
20 2 +200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
21 2 +250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
22 2 +300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
23 2 +350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
24 2 +400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
25 2 +450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
36
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 2 + 500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
2 2 + 550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 2 + 600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 2 + 650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
5 2 + 700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 2 + 750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 2 + 800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 2 + 850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 2 + 900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
10 2 + 950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
11 3 + 000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
12 3 + 050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
13 3 + 100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
14 3 + 150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
15 3 + 200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
16 3 + 250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
17 3 + 300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
18 3 + 350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
19 3 + 400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
20 3 + 450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
21 3 + 500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
22 3 + 550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
23 3 + 600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
24 3 + 650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
25 3 + 700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
37
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 3 + 750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
2 3 + 800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 3 + 850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 3 + 900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
5 3 + 950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 4 + 000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 4 + 050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 4 + 100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 4 + 150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
10 4+200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
11 4+250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
12 4+300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
13 4+350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
14 4+400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
15 4+450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
16 4+500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
17 4+550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
18 4+600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
19 4+650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
20 4+700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
21 4+750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
22 4+800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
23 4+850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
24 4+900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
25 4+950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
38
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 5 + 000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
2 5 + 050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 5 + 100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 5 + 150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
5 5 + 200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 5 + 250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 5 + 300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 5 + 350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 5 + 400 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
10 5+450 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
11 5+500 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
12 5+550 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
13 5+600 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
14 5+650 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
15 5+700 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
16 5+750 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
17 5+800 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
18 5+850 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
19 5+900 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
20 5+950 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
21 6+000 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
22 6+050 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
23 6+100 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
24 6+150 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
25 6+200 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
39
LEBAR TEBAL
No STA LEBAR KOEF RATA - RATA – PANJANG VOLUME
M LT/M² RATA RATA M M³
1 6 + 250 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
2 6 + 300 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
3 6 + 350 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
4 6 + 397 5.5 258.00 5.5 0,15 47 38,78
5 6 + 447 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
6 4 + 497 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
7 4 + 547 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
8 4 + 597 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
9 4 + 647 5.5 275.00 5.5 0,15 50 41,25
(Vibrator roller)
sebelum dipadatkan
20 cm Sesudah dipadatkan 15 cm
Gambar 4.1 Tebal Lapisan Pondasi Atas Sebelum dan Sesudah Pemadatan
Pada pekerjaan lapis pondasi atas. Pada saat penghamparan material pada
lapisan pondasi atas tebal hamparan material gembur 20 cm, setelah dipadatkan
dengan mengunakan Vibrator Rroller dengan 6 kali passing tebal lapis pondasi
atas adalah 15 cm.
Pekerjaan aspal atau lapisan permukaan (Surface Course), dimulai dengan
lapis resap pengikat (Prime Coat) terlebih dahulu, yaitu aspal dan bensin yang
telah dipanaskan hingga menjadi aspal cair dan diisi ke dalam Asphalt Sprayer.
Selanjutnya, laston antara (AC-WC) yang diperoleh dari AMP (Asphalt Mixing
Plant). Aspal (AC-WC) dihamparkan dengan menggunakan Asphalt Finisher dan
dipadatkan dengan Tandem Roller serta meratakan permukaannya dengan
menggunakan Pneumatic Tire Roller. Sebelum dilakukan pengaspalan, cuaca
merupakan hal yang harus diperhatikan, karena pengaspalan tidak dapat
dilakukan jika permukaan pondasi tersebut dalam keadaan basah.
40
41
Tabel 4.1 Hasil Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar Untuk Lapisan
Pondasi Atas
Ukuran Saringan Berat Butir Yang Lolos (%)
ASTM Mm Kelas A
3” 75 -
2” 50 -
1,5” 37,5 100
1” 25,0 77-100
3/8” 9,5 44-60
No.4 4,75 27-44
No.10 2,00 17-30
No.40 0,425 7-17
No.200 0,075 2-6
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
Tabel 4.2 Hasil Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar Untuk Lapisan
Pondasi Atas Di Lapangan
Ukuran Saringan Berat Butir Yang Lolos (%)
ASTM Mm Kelas A
3” - -
2” 50,8 100
1,5” 38,1 100
1” 25,4 84,46
3/8” 9,52 45,61
No.4 4,75 29,59
No.10 2,00 17,32
No.40 0,42 7,79
No.200 0,075 4,28
Sumber: Laboratorium Pengujian Bahan Dan Tanah Dinas Perkerjaan Umum
Dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Utara
aspal mencapai 130 0C dan pemadatan baru dapat dilakukan setelah suhu aspal
menurun yaitu sekitar 110 0C. Agregat yang digunakan adalah agregat yang
bergradasi baik dan mampu menghasilkan stabilias tinggi. Perbandingan gradasi
antara yang disyaratkan dengan yang digunakan diperlihatkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.3 Hasil Gradasi Agregar Kasar Sebagai Bahan Dasar Aspal
Ukuran Saringan Persentasi Lolos
Persentasi Lolos
Atas Berat yang
Mm Inc Atas Berat yang digunakan
disyaratkan
25,4 1” 100 100
19.1 ¾” 90 – 100 99,07
12.5 ½” Maks.90 76,84
9.52 3/8” - 74,11
4.75 No. 4 - 49,01
2,36 No. 8 23 - 49 39,91
1,18 No. 16 - 29,54
0,60 No. 30 - 21,06
0,30 No. 50 - 13,19
0,075 No. 200 - 0,76
2. Motor Grader
Data-data yang diketahui dari hasil pengamatan yaitu motor grader berjalan
dengan kecepatan rata-rata (V) 5 km/jam dan lebar efektif per passing (W)
adalah 2,4 meter dan dianggap efisiensi kerja (E) adalah 0,83. Dan operator
yang dibutuhkan adalah 1 orang. Untuk menghitung produktivitas digunakan
rumus Sebagai berikut:
45
Prod = V.W.E
Prod = 5 km/jam x 2,4 meter x 0.83 x 1 org
= 9,96 m2/jam
Jadi untuk produktivitas motor grader yang bekerja adalah 9,96 m2/jam/org.
3. Vibrator Roller
Pekerjaan pemadatan lapis pondasi atas dilakukan dengan menggunakan vibro
roller. Perkiraan produktivitas alat pemadatan ini dihitung dengan
menggunakan rumus :
10 xWxSxLxE
Prod =
P
Data-data yang didapat dari pengamatan dilapangan untuk pekerjaan
pemadatan adalah jumlah passing untuk pemadatan (P) adalah 10 kali, lebar
pemadatan per passing (W) adalah 2.5 m, kecepatan (S) adalah 8 km/jam,
ketebalan lapis akhir untuk kelas A (L) adalah 15 cm, dan efesiensi (E) 50
menit/jam. Operator yang diperlukan sebanyak 1 orang. Maka untuk
menghitung produktivitas alat ini adalah sebagai berikut:
10𝑥2,5𝑚𝑥8𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚𝑥15𝑐𝑚𝑥50⁄60
Prod =
8𝑘𝑎𝑙𝑖
= 250 km/jam/org.
Jadi untuk produktivitas satu unit compactor adalah 250 km/jam/org.
4. Water Tanker
Water tanker yang digunakan adalah type 8000 L sebanyak 1 unit.
VxnxFa
Prod/jam =
Wc
4 x3 x0,83 8𝑥2𝑥0,83
=
0,07 0,07
= 189,71
Keterangan; V = Volume air tangki
N = Pengisian tangki
46
Fa = Faktor efisien
Wc = Kebutuhan air
4.2.2 Laston lapis antara AC – BC
5. Asphalt Paver
Pada pekerjaan penghamparan aspal dengan menggunakan paver,
produktivitasnya tergantung dari kecepatan screed. Biasanya Paver mampu
menghampar aspal sebanyak 8 m3 dalam waktu 23 menit. Kecepatan paver
pada saat penghamparan adalah konstan.
8m 3
Prod =
23menit
= 0,35 m3/menit/paver
Jadi untuk produktivitas satu unit asphal paver adalah 0,35 m3/menit/paver.
6. Tandem Roller
Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas setiap alat yang
digunakan untuk pemadatan adalah sama, yaitu :
10 xWxSxLxE
Prod =
P
Data-data yang didapat dari pengamatan dilapangan untuk pekerjaan
pemadatan dengan menggunakan tandem roller adalah jumlah passing untuk
pemadatan (P) adalah 1 kali, lebar pemadatan per passing (W) adalah 2,5 m,
kecepatan (S) adalah 15 km/jam, ketebalan lapis akhir (L) adalah 5 cm, dan
efesiensi (E) 50 menit/jam. Operator yang diperlukan sebanyak 1 orang. Maka
produktivitas alat ini adalah :
10𝑥2,5𝑚𝑥15𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚𝑥5𝑐𝑚𝑥50⁄60
Prod =
1𝑘𝑎𝑙𝑖
= 1562 cm/jam/roller
Jadi untuk produktivitas satu unit tandem roller adalah 1875 cm/jam/roller.
47
8. Tenaga Kerja
Pada pekerjaan lapis pondasi atas tenaga kerja yang diperlukan untuk
membersihkan sisa material yang tidak dipakai setelah penghamparan adalah 2
orang. Dalam 1 hari seorang pekerja tersebut membersihkan sisa hamparan
sepanjang 750 m2. Jadi, produktivitas tenaga kerja adalah :
750𝑚2
Prod =
2𝑜𝑟𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 375m2/org/hari
Jadi untuk produktivitas Tenaga Kerja adalah 375 m2/org/hari.
Untuk pekerjaan lapis perkerasan, tenaga kerja yang bekerja merapikan hasil
hamparan adalah 4 orang per hari, dalam 1 hari jam kerja penghamparan lapis
perkerasan dapat dilakukan sepanjang 250 m2. Jadi produktivitas tenaga kerja
tersebut:
800𝑚2
Prod =
4𝑜𝑟𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 200 m2/org/hari.
Jadi untuk produktivitas satu orang tenaga kerja adalah 200 m2/org/hari.
48
9. Mandor.
Perhitungan produktivitas mandor pada setiap pekerjaan dihitung berdasarkan
panjang pekerjaan yang dilaksanakan dalam waktu 1 hari jam kerja. Pada
pekerjaan lapis pondasi atas mandor yang bekerja hanya 1 orang. Maka
produktivitas mandor untuk pekerjaan lapis pondasi atas adalah sama dengan
panjang pekerjaan yaitu 750 m2/org/hari, dan untuk laston lapis antara (AC –
WC) dengan panjang pekerjaan dalam satu hari adalah 800 m2 diawasi oleh 1
orang mandor.
5.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti kerja praktek pada proyek ini, banyak didapatkan
pengalaman dan pengetahuan secara langsung dilapangan baik dari pengawas
lapangan, konsultan yang bekerja di dalam kantor, bahkan dari para pekerja atau
tukang sekalipun, maka untuk mendapatkan hasil yang efisien dapat disimpulkan
bahwa :
1. Laston Lapisan Pengikat AC – WC , Ketebalan rata – rata 5 cm namun pada
Sta 0 + 750 dan 1 + 350 ketebalan nya 4,8 cm, Berdasarkan informasi yang
saya dapatkan dari pptk di lapangan kekurangan ketebalan sebesar 0,4 cm masi
dapat di lakukan pembayaran.
2. Ada perbedaan antara kontrak dengan perkerjaan yang terjadi di lapangan
seperti pada perkerjaan Bahu jalan, dalam kontrak bahu jalan mengunakan
material kelas S tinggi 15 cm dan lebar 50 cm ,Namun yang terjadi di lapangan
pengerjaan Bahu jalan mengunakan agregat kelas A yang di hamparkan secara
bersamaan dengan pengerjaan badan jalan yang mengunakan material agregat
kelas A.
3. Tidak di butuhkan timbunan pilihan dalam pengerjaan proyek ini.
49
50
5.2 Saran
Dari hasil pengamatan di lokasi pekerjaan proyek diperoleh beberapa saran
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek :
1. Pada saat pengerjaan, Sebaiknya pengawas di berikan upah yang besar, dan
sanksi yang tegas apabila pengawas lalai dalam pengawasan. Bertujuan agar
pengawas benar - benar mengawasi proses perkerjaan tersebut, Sehingga
menghasilkan perkerasan yang sesuai dengan rencana.
2. Sebelum perkerjaan berlangsung sebaiknya pihak kontraktor perlu
mengadakan perundingan dan perjanjian yang jelas dengan aparatur dan
pemuda di lokasi perkerjaan agar tidak terjadi pemerasan oleh pihak tertentu
pada saat prosees perkerjaan berlangsung.
3. Perlu di sesuaikan antara alat angkut (dump truk) dengan volume pekerjaan
yang ada agar pekerjaan dilapangan tidak banyak terhenti untuk menungu
datangnya material sehingga proses perkerjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana.
51
DAFTAR PUSTAKA