Anda di halaman 1dari 12

Rencana Kerja & Syarat

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)


A. PENJELASAN UMUM
1.

URAIAN UMUM
Kontraktor melakukan layanan Jasa Konstruksi yang meliputi dari memperkerjakan tenaga kerja sesuai
dengan ketrampilan yang dibutuhkan, menyediakan kebutuhan material dan peralatan yang dibutuhkan.
Untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar bestek, bill of quantity dan spesifikasi teknis, bila
dalam pelaksanaan jenis material berdasarkan kualitas yang disyaratkan tidak tersedia dipasaran maka
pergantian material tersebut harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.

2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1

Lingkup pekerjaan adalah :


PEKERJAAN

: REHABILITASI RUMAH DINAS KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN


PROV. ACEH

VOLUME

: 1 PAKET

LOKASI

: KOTA BANDA ACEH

2.2 Tenaga Ahli / terampil yang digunakan :


1 Project Manager, 1 orang berpendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5
Tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Muda Bangunan Gedung sesuai dengan
Undang-undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2 Quantity Engineer, 1 orang berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) Tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung sesuai dengan Undang-undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
3 Quality Engineer, 1 orang berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) Tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung sesuai dengan Undang-undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4 Tenaga Pengawas (Mandor), Pengawas 1 (satu) orang berpendidikan minimal D3 Teknik
Sipil, pengalaman kerja 4 (empat) tahun, memiliki sertifikat SKT Tukang Pasang Batu/Besi
Bangunan
5 Juru Gambar dan Juru Ukur, 1 orang berpendidikan minimal D3 Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 2 Tahun atau S1 Sipil dengan pengalaman minimal 3 Tahun serta
memiliki Sertifikat Ketrampilan Juru Gambar Arsitektur dan SKT Juru Ukur Kuantitas
Bangunan;
6 Adm/Keuangan, 1 orang pendidikan minimal SMK Jurusan Ekonomi, pengalaman minimal 3
tahun;
Daftar Personil Inti Harus Dilampiri Photo Copy Ijasah, SKA/SKT, KTP, dan NPWP serta
surat pernyataan kesanggupan. Bila salah Satu Persyaratan Tersebut diatas tidak dipenuhi,
maka dinyatakan Gugur.
2.3. Peralatan minimal utama yang digunakan :
1. dump truck minimal 2 unit
2. pick up minimal 1 unit
3. concrete mixer minimal 2 unit
4. concrete vibrator minimal 1 unit
5. skavolding minimal 10 set
6. stemper minimal 1 unit
Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

7. peralatan tukang minimal 5 set


8. peralatan ukur minimal 5 set.
Wajib melampirkan bukti kepemilikan/sewa peralatan utama.
3. JENIS DAN MUTU BAHAN :
3.1.

Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri,
sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara
Tgl. 23 Desember 1980, Keppres 16/1994 dan Keppres no. 24/1995.

3.2.

Bahan-bahan bangunan atau tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat sesuai dengan
peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari
Pemimpin Pelaksana Kegiatan/ Konsultan Pengawas.

3.3.

Bila Bahan-bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa / bermacammacam jenis/merk diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilh satu jenis.

3.4.

Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan tersebut
mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan
yang mutu/kwalitas kelas I (KWI).

3.5.

Bila Rekanan/kontraktor sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu bahan untuk
pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan, harus ditolak dan
dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 24 jam setelah ditolak atas biaya/tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

3.6.

Contoh/sample yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas/Pemimpin Pelaksana Kegiatan harus segera
disediakan tanpa kelambatan atas biaya Kontraktor dan harus sesuai dengan ketetapan (RKS).

3.7.

Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik/produk dari suatu barang, maka ini
hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kwalitas dan tipe dari barang-barang yang dikehendaki
Pemberi Tugas / Pemimpin Pelaksana Kegiatan.

3.8.

Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga-harga barang/bahan tersebut sesuai RKS dan
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan Bahan yang ditawarkan dalam harga satuan
pekerjaan dan atau harga satuan / upah adalah mengikat.

4. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN


Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini
(termasuk segala perubahan dan tambahannya) juga berlaku dan mengikat :
4.1.

Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene


voor warden voor de uitvoering bijaanneming van openbare werken (AV) 1941.
4.2.
Surat Edaran bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran No 181/D.VI/01/1999 dan SE- 07/A/21/0199
tanggal 11 Januari 1999.
4.3.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007
4.4.
Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April
1997 tentang Pedoman Tehnis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
4.5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.
4.6.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991) SK SNI T-14.1991.03.
4.7.
Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995.
4.8.
Peraturan Muatan Indonesia NI.8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI 1.2.53.1987).
4.9.
Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI 5.
4.10.
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-1987.
4.11.
Mutu Sirap SNI 03-3529-1994.
4.12.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987.
4.13.
Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991.
4.14.
Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
4.15.
Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain tentang
larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
4.16.
Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.
4.17.
Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI 10.
4.18.
Peraturan Plumbing Indonesia.
Rencana Kerja & Syarat
2

Rencana Kerja & Syarat

4.19.
4.20.
4.21.
4.22.
4.23.

Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.
Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991.
Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.
Peraturan-peraturan Pemerintah setempat tentang Bangunan Gedung.
Dan Peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berakitan dengan pekerjaan ini.

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan.
Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagai mana ketentuan dan syarat
dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib megikuti ketentuan peraturan-peraturan yang
disebutkan diatas.
5. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
o
Bila terdapat perbedaaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka gambar detail yang
dipakai.
o

Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan angka
dalam gambar yang dipakai / diikuti.

Bila spesifikasi yang diperlukan dan bahan-bahan / barang yang dipakai dalam RKS tidak sesuai
dengan gambar, maka RKS yang diikuti / dipakai.

Rekanan/Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian Tentang hal-hal tersebut diatas


akan dibahas dalam rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).

Sebelum melaksanakan pekerjaan Rekanan/kontraktor diharuskan meneliti kembali semua


dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.

6. PENETAPAN UKURAN
Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syaratsyarat, pelaksana pekerjaan wajib memberitahukan kepada Direksi/pengawas bila akan melaksanakan
pekerjaan serta harus menyesuaikan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera memberitahukan kepada
direksi/pengawas jika terdapat kekeliruan, pelaksana pekerjaan tidak dibenarkan membetulkan
kesalahan atau kekeliruan sebelum dirundingkan dengan pihak direksi/pengawas.
7. PEGAWAI PELAKSANA PEKERJAAN
Pelaksana pekerjaan harus menempatkan seorang wakil atau lebih untuk melakukan pengawasan,
kepadanya diberikan kuasa penuh untuk bertindak atas nama perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan
di lapangan, pengawas tersebut setiap waktu pelaksanaan pekerjaan senantiasa berada di tempat
pekerjaan.
8. PERUBAHAN KONTRUKSI
Perubahan konstruksi atau penyimpangan dari konstruksi yang dijelaskan dalam gambar rencana tidak
diperkenankan, kecuali seizin atau atas perintah direksi/pengawas.
9. RESIKO UPAH DAN HARGA SATUAN
Harga bahan-bahan dan upah kerja berdasarkan harga yang berlaku pada saat ini, jika dalam hal
tersebut terjadi perubahan-perubahan sebagai akibat dari kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter
akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
10. PERSIAPAN DILAPANGAN
o Bila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan, Rekanan/Kontraktor Pelaksana harus
membuat los kerja untuk tempat pekerja sehingga terhindar dari hujan, matahari dan angin.

Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

o Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh Rekanan/Kontraktor
Pelaksana bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan proyek tanpa
dimasukkan didalam anggaran biaya/kontrak.
o Rekanan / kontraktor Pelaksana setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) segera
membuat Time Schedule berupa Bar Chart yang terinci untuk dapat diikuti lebih awal perkembangan
hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dan apabila diperlukan Koordinasi atau langkah-langkah
untuk menanggulangi hambatan / keterlambatan yang akan terjadi.
11. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH / PEKERJA
Air minum dan air Kerja
o Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan untuk
para pekerjanya.
o Kontraktor harus mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan selama pelaksanaan dapat
mempergunakan atau menyambung pipa yang telah ada dengan meteran air sendiri (guna
memperhitungkan pembayarannya) atau air sumur yang bersih / jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan harus diperiksa di laboratorium.
Kecelakaan Kerja
o Apabila terjadi kecelakaan pada tenaga kerja pada waktu melaksanakan pekerjaan, kontraktor
harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban. Biaya pengobatan dan
lain-lain menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus segera melaporkan kepada instansi yang
berwenang dan Direksi.
o Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk P3K yang selalu tersedia dalam setiap
saat dan berada ditempat Direksi Keet / Bouwkeet.
12. ALAT - ALAT PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN
o Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan / menyiapkan alat-alat baik untuk
sarana / peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi
kwalitas hasil pekerjaan antara lain : Mesin penggaduk beton, mesin penggetar beton, mesin
pemadatan tanah, pompa air dan alat-alat lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
o Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun level (elevasi 0,00 ) dan tegak
lurusnya bangunan harus ditentukan memakai alat yang tepat atau alat ukur (waterpass dan
theodolite).
o Penentuan atau batasan pekerjaan sesuai gambar atau menurut instruksi Pemimpin Pelaksana
Kegiatan / Konsultan Pengawas.
13. SYARAT - SYARAT CARA PEMERIKSA BAHAN BANGUNAN
o Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara pekerjaannya
dan tidak akan mengerjakan tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang
diserahkan kepadanya.
o Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut
dokumen kontrak dalam keadaan baru / kondisi baik dan semua pekerjaan akan berkualitas baik
bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defecktif
(rusak).
o Dalam pengajuan penawaran harga kontrak harus memperhitungkan biaya-biaya pengujian/
pemeriksaan berbagai bahan yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Diluar jumlah
tersebut kontraktor tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak memenuhi
syarat-syarat yang dikehendaki.
14. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK
o Pemberi tugas /Pemimpin Pelaksana Kegiatan berhak mengeluarkan Instruksi agar kontraktor
membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup atau diperiksa atau mengatur untuk
mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yang sudah maupun belum
dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya
menjadi beban kontraktor untuk disempurnakan sesuai dengan dokumen kontrak.
o Pemberi tugas/ Pemimpin Pelaksana Kegiatan berhak mengeluarkan Instruksi untuk menyingkirkan
dari tempat pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

dengan dokumen kontrak. Pemberi Tugas berhak mengeluarkan perintah yang dikehendaki
pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
15. SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
Syarat-syarat untuk bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
o Semen PC : Hasil produksi lokal / dalam negeri jenis I yang tidak kedaluarsa/mengeras (swiping), mutu
yang sejenis produksi Semen Andalas, Semen Padang, Semen Tiga Roda atau merk dengan kwalitas
sama dan harus memakai merk pabrik dengan jenis dan kwalitas yang sama.
o Besi beton : Berkwalitas baik Ex. PT.Krakatau Steel, Ex . PT. Bhirawa Steel atau sekwalitas, dengan
toleransi max 0,4 mm.
o Pasir Cor : Berbutir sangat kasar tajam dan bersih dari Lumpur.
o Kerikil tersaring : Berasal dari batu pecah mesin padat (Stone Crusher) ukuran 1 -1 dan 1 2 cm.
o Air Kerja : Air bersih / tawar atau air dari saluran PDAM.
o Kayu : Berkwalitas baik kering lurus tidak pecah / lapuk harus keras.
o Batu Belah/ Batu Kali : Berasal dari batu gunung atau Sungai dengan spesifikasi keras, padat dan
bersih dari kotoran / tanah ukuran 20/25 cm.
o Batu merah : Berasal dari produk lokal kwalitas I, padat berukuran sama dan dari hasil pembakaran
yang matang serta maximum pecah 20%.
o Pasir pasang : Berasal dari sungai, berbutir agak kasar / keras, tajam, bersih dan tidak mengandung
lumpur.
o Bekisting : pemotongan dengan gergaji mesin minimum 2 cm atau multiplek tebal 1,8 cm, sehari setelah
pengecoran harus dibasahi dengan air selama kurang lebih 1 minggu (Curing / Perawatan Beton).
o Dan bahan-bahan yang digunakan tetapi tidak tercantum diatas agar disesuaikan dengan type /
merk existing atau lihat Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP).
16. PENGUJIAN LAPANGAN (QUALITY CONTROL)

Umum

o Kami akan menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecelakaan kerja untuk pengendalian
mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.
o Pengujian-Pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium Kota, Kabupaten, atau Propinsi yang
sesuai dengan Pengaturan oleh Direksi Teknik. Pengujian khusus di Laboratorium pusat akan kami
laksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.

Pemenuhan Terhadap Spesifikasi

o Semua pengukuran harus memenuhi seperangkat standar didalam spesifikasi. Bilamana hasil
pengujian tidak memuaskan, kami harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan
peningkatannya jika diperlukan oleh Direksi Teknik, dan harus melengkapi pengujian-pengujian untuk
menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.

17. PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup pekerjaan

Meliputi pekerjaan :
o Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
o Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
o Pembuatan papan nama proyek
o Pemasangan bouwplank
o Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
o Keselamatan Pekerja.

Persyaratan bahan
Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

o
o
o
o

Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas yang
ditentukan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.
Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan triplek dicat putih.
Bahan bouwplank dipakai tiang kayu kelas II uk. 5/7 dan papan kelas III ukuran 2/20 cm.
Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-lain
digunakan bahan kayu setempat.

Pedoman Pelaksanaan
o

Pembersihan Lokasi Sekeliling Bangunan


Meliputi pembersihan area pekerjaan sehingga tidak mengganggu pada pekerjaan dimulai

Pembuatan Pondok Kerja


Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerja dari
panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

Pengadaan Air Untuk Pelaksanaan Pekerjaan


Pengadaan air untuk pelaksanaan perjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung
dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang
cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harusmemenuhi syarat yang tercantum dalam Peraturan
Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.

Pembuatan Papan Nama Proyek


Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas
kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama
kegiatan memuat
- Nama Kegiatan
- Pemilik Kegiatan
- Lokasi Kegiatan
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Pekerjaan dimulai tanggal, bulan, tahun

Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya dan
dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.

B. PENJELASAN KHUSUS
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
A. Pekerjaan Rehab. Bangunan Tipe I
1. Pekerjaan Awal
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir
3. Pekerjaan Beton/ Beton Bertulang
4. Pekerjaan Pasangan & Plesteran
5. Pekerjaan Atap dan Plafond
6. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci
7. Pekerjaan Instalasi Listrik
8. Pekerjaan Instalasi Air
9. Pekerjaan Pengecatan
B.

Pekerjaan Rehab. Bangunan Tipe II


1. Pekerjaan Awal
2. Pekerjaan Atap dan Plafond
3. Pekerjaan Pengecatan

C.

Pekerjaan Pelengkap ( Tower Air + Saluran)


1. Pekerjaan Tower Air + Pengadaan Tangki Fiber dan Pompa Air
2. Pekerjaan Saluran Pembuang SPJ. 40 Meter

Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

D.

Pekerjaan Finishing
1. Pekerjaan Pembersihan Akhir

Uraian Pekerjaan
A. Pembongkaran Bangunan Awal
Pekerjaan ini mencakup pembongkaran plafon, atap, sebagian struktur dan sebagian dinding.
Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati dengan tidak merusak dinding bawah dari kontruksi awal.
B.

Pekerjaan Tanah dan Pasir

Lingkup pekerjaan

Pada pekerjaan ini jenis tanah yang dimaksud sudah termasuk tanah biasa, tanah gambut dan lain-lain:
o Penimbunan tanah untuk meaikkan elevasi bangunan di atas lantai exsisting setinggi 50 cm.
o Penimbunan tanah dibawah lantai dengan mengikuti elevasi rencana.
o Urugan pasir dilakukan setinggi yang tertera dalam gambar kerja.

Persyaratan Bahan

o Untuk timbunan bawah lantai, digunakan tanah timbunan didatangkan sama halnya dengan pasir
bawah lantai, dengan material berkualitas baik.
o Tanah timbun dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu, serta
sampah lainnya.

Pedoman Pelaksanaan

o Sebelum dilakukan penimbunan tanah dan pasir, terlebih dahulu dilakukan pengambilan batasan
yang akan ditimbun dengan penandaan sumbu ke sumbu sampai selesai, dan kemudian diperiksa
dan disetujui Konsultan Pengawas untuk dilakukan penimbunan.

C.

Pekerjaan Beton / Beton Bertulang

Lingkup pekerjaan

Beton bertulang yang digunakan adalah K.225 dan baja U - 24 dengan lingkup pekerjaan sesuai dengan
gambar bestek

Bahan

o Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut
Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannnya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen
tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan
paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada
agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
o Pasir beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.
o Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak
tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
o Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
o Besi beton.
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (Tegangan Leleh Karakteristik
minimum 2400 kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,

Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
-

Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang


dingin.Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan
Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan
diameter yang terdekat dengan catatan : Harus ada persetujuan Konsultan Pengawas, Jumlah
besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar (dalam hal ini yg dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang
diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong.

o Cetakan dan Acuan


Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.

Pedoman Pelaksanaan :

o Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.
o Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan yang
didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
o Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu :
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan
yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi Peraturan
Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-14-1919-03.
o Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14
(empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut:
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain
yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
perintah Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko
kontraktor.

D.

Pekerjaan Pasangan
Pasangan Bata

Lingkup Pekerjaan
o

Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, seperti
tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

Persyaratan Bahan
o

Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis kelas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu bata adalah
prisma empat persegi panjang, bersudut siku siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak
menampakkan adanya retak retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan
atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila
direndam air.

Pasir
Harus terdiri dari butir butir yang tajam dank eras, butir butir harus bersifat kekal, artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar Lumpur tidak
boleh melebihi 5 % berat.

Semen dan air

Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal
beton bertulang.

Pedoman Pelaksanaan

Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :


o Pasangan kedap air (1 PC : 2 PS)
o Pasangan bata 1 : 4 yang berada diatas pasangan kedap air.
o Pasangan dinding KM dan WC setinggi 140 cm diatas permukaan lantai.
o Pasangan dinding Septictank

Persyaratan adukan
o

Adukan pasangan harus dibuat secara hati hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat.
Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai
didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

Pengukuran (Uit Zet) harus dilakukan Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar,dengan syarat.

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari
pasangan bata yang telah selesai.

Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata
setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempattempat tertentu sesuai gambar
diberi kolomkolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

Lubang untuk alatalat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibut pahatan
secukupnya pada pasangan bata (sebelum dipleseter). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama
sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup sesuai (plastik).
Dinding yang telah dipasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

Lantai Rabat

Lingkup Pekerjaan
o

Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian dalam lantai ruangan, Pekerjaan lantai terdiri dari
Lantai cor 1 : 3 : 5.

Persyaratan Bahan
o

Pasir pasangan, kerikil bersih, dan semen portland yang berstandar SNI.

Pedoman Pelaksanaan
o

Adukan untuk beton cor 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 5 bagian kerikil yang dicampur air,
sehingga didapat campuran yang plastis.

Pasangan Keramik

Lingkup Pekerjaan
o

Lantai dan dinding keramik


Pemasangan keramik disesuaikan dengan kebutuhan pada areal seperti keramik dengan ukuran
40/40 cm, 25/40 cm, 25/25 cm, dan 20/25 cm. untuk penempatannya sesuai gambar bestek dan
dijelaskan dalam gambar detail.

Persyaratan Bahan
o

Keramik
Keramik yang digunakan merupakan produk dalam negeri yang sudah bersertifikat SNI, dengan
bentuk bersudut siku siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya
retakretak.

Rencana Kerja & Syarat

Rencana Kerja & Syarat

Semen dan air


Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal
beton bertulang.

Pekerjaan Plasteran

Lingkup Pekerjaan
o

Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata keliling bangunan dan dinding beton.

Persyaratan Bahan
o

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan.

Pedoman Pelaksanaan

Sebelum plesteran dilakukan, maka :


o
Dinding dibersihkan dari semua kotoran sampai benar-benar siap menerima plester PC.
o
Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan.
o
Dinding dibasahi dengan air. Dinding jangan dipasang plester sampai permukaan air yang terlihat
tersebut telah lenyap.
o
Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm
untuk meberikan pegangan pada plesteran.
o
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan
baik.
o
Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan dasar yang permanent) serta untuk
menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar / rata kontur dan profil-profil yang
akurat.
o
Letakkan dan/atau tempelkan campuran plesteran dengan masa tunggu selama 2,5 jam
(maksimum) setelah proses pencampuran, kecuali udara panas / kering, kurangi waktu penempatan
itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah kekakuan yang bersifat sementara dari plester, jangan
menambah air lagi untuk membasahi plester yang sudah kaku itu.
o
Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan
plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm
sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan
vertikal.
o
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara
keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat
bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
o
Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata, tidak tegak lurus,
bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar untuk
diperbaiki oleh Kontraktor.
o
Untuk bidang yang kedap air / pasangan dinding bata yang dekat dengan tanah (diatas sloof),
semua pasangan dinding batu bata diberi trasram dengan adukan 1 pc : 3 ps dengan ketinggian 40
cm dari permukaan lantai dan 140 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet dan
daerah basah lainnya (dapur, pantry).
o
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan
plesteran.
o
Untuk plesteran permukaan datar, harus mempunyai toleransi lengkungan /cembung bidang tidak
melebihi 5 mm untuk setiap 2 m2 jika melebihi, Kontraktor harus memperbaikinya.
o
Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan
setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

E.

Pekerjaan Atap dan Plafond

Lingkup pekerjaan

o Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah atap Seng Genteng Metal atau yang setara.

Persyaratan Bahan

o Bahan kuda-kuda yang digunakan adalah konstruksi kayu dengan memanfaatkan sebahagian
besar kayu awal.
o Untuk atap digunakan bahan Seng Genteng Metal atau yang setara
o Untuk rabung digunakan bahan Metal.
o Untuk Plafond digunakan plafond multiplek 6 mm

Pedoman Pelaksanaan

o Pekerjaan atap Menggunakan Seng metal, atap yang digunakan adalah Rangka Kuda-kuda kayu,
setiap ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahanbahan lengkap terpasang sampai

Rencana Kerja & Syarat

10

Rencana Kerja & Syarat

berfungsi sesuai dengan gambar rencana/detail serta memenuhi syarat syarat dalam buku ini dan
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.
F.

Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci

Lingkup pekerjaan

o Pekerjaan ini mencakup pembongkaran, pemasangan kembali kusen dan daun serta perbaikan
setiap kerusakan termasuk pemasangan engsel, kunci, accesoris pelengkap, penggantian kaca sampai
dapat digunakan kembali.

Persyaratan Bahan

o Kunci, engsel, hak angin dan acesoris pendukung menggunakan produksi dalam negeri dengan
kualitas baik.

G.

Pekerjaan Instalasi Listrik

Lingkup pekerjaan

o Pekerjaan ini mencakup perubahan daya Arus, instalasi titik api, pemasangan titik lampu dan saklar
sampai dapat digunakan kembali.

Persyaratan Bahan

o Stop kontak, lampu LED, fitting, saklar, serta kabel NYA menggunakan produk dalam negeri dengan
kualitas baik.

H.

Pekerjaan Instalasi Air

Lingkup pekerjaan

o Pekerjaan ini mencakup pembuatan bak air lengkap keramik, pemasangan kran, floor drain, klosed,
serta rehab septictank dan pemasangan gril penutup saluran.

Persyaratan Bahan

o Semua bahan yang digunakan menggunakan produk dalam negeri dengan kualitas baik.

I.

Pekerjaan Pengecatan

Lingkup pekerjaan

o Meni kayu untuk bidang kusen yang melekat ketembok, dan tempat-tempat lain bila diperlukan.
o Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kusen yang nampak, daun pintu panel dan ventilasi kayu, serta
dinding papan yang dapat dibuka dan plafond
o Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond triplex.

Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :


o
o
o
o
o

Meni kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platone atau Ftalit.
Cat kayu sekualitas sekualitas Avian, Kuda Terbang, Platone atau Ftalit
Cat tembok sekualitas Vinilek, Avitex, Polymix, Platone
Politur sekualitas Platone,
Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, dan Platone

Pedoman pelaksanaan

o Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.


o Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.
o Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan
jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjaan sebagai berikut :
- 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar
- 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
- Penghalusan dengan amplas
- Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali
o Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain
basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul kering digosok
dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata minimal 2(dua) kali.
- Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna
merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas

Rencana Kerja & Syarat

11

Rencana Kerja & Syarat

o Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :


- Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
- Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama
dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
- Warna yang digunakan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
J.

Pekerjaan Tower Air + Pengadaan Tangki Fiber dan Pompa Air

Lingkup pekerjaan

o Pekerjaan rangka tower lengkap dengan pekerjaan struktur pondasi.


o Pengadaan tangki Fiber dengan kapasitas volume air 1000 liter.
o Pengadaan mesin pompa air kapasitas 50 liter/menit, beserta dengan radar tangki.

Persyaratan Bahan

o Ranka tower tipe 1 menggunakan besi rangka utama L.70.70.7, sokong L.60.60.6 dengan
menggunakan plat dudukan tangki dengan ketebalan 8 mm dengan rangka penyokong penahan
plat
o Ranka tower tipe 2 menggunakan besi rangka utama L.80.80.8, sokong L.70.70.7 dengan
menggunakan plat dudukan tangki dengan ketebalan 8 mm dengan rangka penyokong penahan
plat
o Tangki dengan kapasitas 1000 liter dari bahan fiber produksi dalam negeri dengan kualitas baik.
o Mesin pompa air produk dalam negeri dengan sertifikat SNI berkualitas baik

Pedoman pelaksanaan

o Pembuatan Struktur pondasi sesuai gambar kerja.


o Pekerjaan rangka dapat dilakukan dilapangan atau ditempah dengan mengikuti gambar kerja.
o Pemasangan baut dilakukan dilokasi pekerjaan beserta pengelasan termasuk plat penahan tangki
air.
o Pemasangan instalasi pipa dan mesin pompa harus dipasang dengan seksama.

K.

Pekerjaan Lain-Lain
o Pekerjaan yang termasuk rehab disesuaikan seperti pembayaran pada rencana anggaran biaya.
o Kontraktor diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 % sampai 100 % yang dapat
dilihat dari semua arah bangunan. Pengulangan foto harus dilakukan pada sisi yang sama secara
berurutan sehingga akan jelas terlihat sisi tersebut dari permulan pekerjaan sampai akhir pekerjaan.
o Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran Kontraktor. Harga
taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan Kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan
dengan baik dan sempurna.
o Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan tersebut
harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tesebut harus
diaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis dari Pemberi Pekerjaan.
o Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dan
Pengawas Pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Banda Aceh, Maret 2015
Pejabat Pembuat Komitmen
Kanwil DJPB Provinsi Aceh

Rencana Kerja & Syarat

12

Anda mungkin juga menyukai