Anda di halaman 1dari 4

Tugas Perbaikan Radiologi

Nama : NURUL QOMARIYAH


NIM : 101810201046

A. Soal-soal Radiologi
1. Bagaimana dapat
radiodiagnostik?

diproduksi

sinar-X

sehingga

dapat

dimanfaatkan

dalam

2. Bagaimana dapat dijelaskan interaksi bahan yang terjadi dalam kasus sinar-X?
3. Selain manfaat yang didapat dari sinar-X diketahui juga bahwa sinar-X mempunyai
bahaya yang merugikan bagi manusia. Jelaskan pernyataan tersebut dengan
memberikan contoh baik manfaat maupun bahayanya?
4. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil bahaya radiasi yang tidak
diinginkan bagi masyarakat umum, pekerja radiasi dan pasien?
5. Apa yang dimaksud prinsip ALARA?

B. Jawaban
1. Sinar-X adalah suatu bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Tabung Sinar X
terdiri dari sebuah tabung hampa yang diberi dua buah elektroda yaitu anoda dan
katoda serta filamen pemanas. Katoda yang telah dipanaskan akan melepaskan
elektron-elektron. Akibatnya adanya beda potensial yang diberikan antara anoda dan
katoda yang berasal dari sumber tegangan tinggi, maka elektron-elektron menumbuk
anoda, mereka diperlambat sehingga tenaga kinetiknya berubah menjadi panas dan
Gelombang Elektromagnetik, yang tidak lain adalah Sinar X. Peristiwa ini disebut
Bremstahlung. Sinar-X Bremstahlung sendiri adalah adalah istilah dalam bahasa
Jerman yang berarti radiasi pengereman. Elektron sebagai partikel bermuatan listrik
yang bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom,
maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat akan menyebabkan elektron
membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan elektron kehilangan energinya
dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai sinar-X
bremsstrahlung. Sinar-X bremsstrahlung mempunyai spektrum energi kontinyu yang
lebar, sementara spektrum energi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit. Sinar-X
karakteristik terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi

yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Beda energi antara
tingkat-tingkat orbit dalam atom target cukup besar, sehingga radiasi yang
dipancarkannya memiliki frekuensi yang cukup besar dan berada pada daerah sinar-X.
2. Peristiwa interaksi bahan yang terjadi pada sinar-X adalah saat dimana elektron
berpindah dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi rendah.
3. Sinar-X memiliki manfaat sekaligus bahaya yang dapat ditimbulkannya. Seiring
berkembangnya jaman sinar-X digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang
Kedokteran, bidang Industri dan lain-lain. Berikut adalah manfaat sekaligus bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh sinar-X. Manfaat Sinar-X dalam beberapa bidang adalah
sebagai berikut:
a) Bidang Kedokteran

Dalam bidang kedokteran sinar-X digunakan untuk melihat organ-organ dalam


tubuh pasien dan melihat kondisi tulang atau gigi tanpa melakukan
pembedahan secara langsung pada tubuh pasien. Biasanya masyarakat awam
menyebutnya Foto Rontgen, namun penggunaan sinar-X tidak boleh
berlebihan mengingat bahaya penyakit yang akan diterima pasien jika
menerima paparan radiasi sinar-X secara berlebihan atau terus-menerus.

Sinar-X juga digunakan untuk memusnahkan sel kanker. Kaedah ini dikenal
sebagai Radioterapi.

b) Bidang Perindustrian
Memperlihatkan kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam

mesin dan eijin.


Menyiasat rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan dinding tekanan

tinggi.
Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Sinar X digunakan untuk menyelidiki struktur bahan hablur dan jarak

pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.


c) Lain-lain
Sinar-X digunakan untuk mengesahkan suatu lukisan atau objek seni purba

adalah barang tiruan atau asli.


Sinar-X digunakan untuk memeriksa tas atau barang yang dibawa calon
penumpang untuk memastikan tidak ada barang yang berbahaya.
Dampak Negatif dari sinar-X dalam Efek jangka panjang dan jangka pendek

adalah sebagai berikut:

a) Efek jangka pendek


Kulit kemerah-merahan, bisul dan rambut rontok.
b) Efek jangka Panjang
Perubahan struktur genetika atau gen dan munculnya sel-sel asing dalam tubuh
(kanker).
4. Pada dasarnya para fisikawan telah berusaha mencari tahu upaya memusnahkan
bahaya dari radiasi sinar X. Dan yang dapat dilakukan hanyalah mengurangi efek
buruk akibat paparan radiasi sinar X. Kita dapat mencari tahu bahan apa saja yang
dapat menanggkal radiasi sinar X berdasarkan sifat emisivitas nya. Seperti
penggunaan baju anti radiasi jika memasuki ruang Rontgen. Dan penggunaan
peralatan elektronik secara bijak untuk meminimalisir efek radiasi yang ditimbulkan.
Selain mengurangi efek radiasi yang bisa dilakukan selanjutnya adalah mencegah
terjadinya radiasi. Untuk menghindari dampak dari efek Radiasi dan upaya
memperkecil dari bahaya tersebut:

Penggunaan alat dan bahan radiasi mempunyai ijin dari BAPETAN

Operator harus mempunyai sertifikat dari BAPETAN

Melengkapi ijin kerja/work permit.

Alat pengukur Radiasi harus masih masa berlaku (Valid) yang dipergunakan
dilokasi

Pengamanan area kerja, pemasangan barikade dan pemasangan sign board/


pemasangan tanda jarak aman sesuai dengan jarak paparan.

Pekerja dilarang melintasi area yang dibarikade

Harus ada informasi dan koordinasi dari pihak X-RAY atau yang mewakili
kepada supervisi supervisi yang terkait di lokasi kerja.

5. Prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) merupakan prinsip utama


sebelum melakukan pencitraan radiologi. Tidak terkecuali untuk diagnosa medis.
Prinsip ini menyatakan bahwa sekecil apapun dosis radiasi, efek stokastik tetap dapat
timbul. Prinsip ini menuntut hak keselamatan pasien mengenai dosis ionisasi dari
prosedur pemeriksaan medis Sinar X.
Berikut isi dari prinsip ALARA (as low as reasonably achieveable), yaitu:
1.

Justifikasi: Manfaatnya harus lebih besar dari risiko radiasi yang diterima

2.

Limitasi: Jumlah dosis yang diterima harus tidak melebihi NBD yang ditetapkan dan
dilakukan pada daerah kerja tertentu

3.

Optimasi: Penggunaan dosis yg optimal.


Dalam penggunaan radiasi untuk radiografi dalam radiodiagnostik akan memberikan

kontribusi radiasi kepada banyak pihak. Radiasi akan diterima oleh operator, hewan dan
lingkungan. Ada 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh International Commission
Radiological Protection (ICRP) untuk dipatuhi, yaitu :
1. Justifikasi. Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan
pada azaz manfaat. Suatu kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan
hanya disetujui jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar
bagi individu atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang
timbul terhadap kesehatan. Hewan yang memang benar-benar memerlukan uji
lanjut dengan radiografi dengan pertimbangan asas manfaat lebih banyak dapat
dilakukan radiografi.
2. Limitasi. Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak
boleh melalmpaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan. Batas dosis
bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik
(non stokastik) dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
3. Optimasi. Semua penyinaran ahrus diusahakan serendah-rendahnya (as low as
reasonably achieveable - ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi
dan sosial. Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber
radiasi harus dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi
yang terjadi dapat ditekan serendah-rendahnya.

Anda mungkin juga menyukai