kaum wanita dengan berbagai dampaknya yang hingga kini dirasakan, serta perang
tanpa henti adalah salah satu warisan pendidikan seperti itu? Mendidik anak
perempuan dan anak laki-laki bisa saja berbeda, namun bukan seharusnya
selamanya berbeda. Pada kenyataannya, mereka adalah sama-sama manusia muda
yang hendak dimanusiakan (tujuan pendidikan bagi kami adalah memanusiakan
manusia muda dengan cara unlocking their fullest potential). Dengan demikian,
pendidikan atas dasar jenis kelamin tidak memadai dijadikan dasar pendidikan.
Apalagi digunakan sebagai pembelaan atas perilaku Matthew. Pendidikan anak
semestinya dilakukan atas dasar kesetaraan, dalam lingkungan yang indah.
Hal lain adalah pendapat Bapak tentang tujuan pendidikan yaitu mendorong anak
untuk bisa survive dalam kehidupan. Menjadikan ini sebagai satu-satunya tujuan
akan mereduksi tujuan pendidikan itu sendiri. Misalnya, demi melatih survival, anak
diperkenankan melakukan pelanggaran-pelanggaran norma seperti mencuri,
meminta dengan paksa dan mengancam orang lain. Tugas orangtua dan guru
dalam hal anak mencuri misalnya, seharusnya tidak dimaknai sebagai mengambil
saja demi survive. Jika itu mencuri, adalah baik untuk mengatakannya sebagai
mencuri, dan menunjukkan bahwa itu bukan tindakan yang benar. Kesalahan anak
tidak boleh dijadikan dasar pelabelan; tapi tidak juga untuk selalu dibela. Jika itu
salah, tunjukkan kesalahannya dan beri peluang untuk memperbaiki kesalahannya.
Dengan begitu, ia belajar melakukan yang baik dari kesalahan yang pernah ia
lakukan. Bagi kami, anak perlu dilatih untuk survive namun dalam tindakan yang
luhur. Inilah salah satu profil pelajar kami, bahwa mereka mampu bertindak
berdasarkan akal budi.
Sebagai sekolah dengan budaya terbuka, kami bisa menerima berbagai perbedaan
pandangan. Pemikiran-pemikiran yang berbeda dihargai, sebagaimana sekolah ini
menjunjung pluralitas umat manusia. Namun, saya melihat adanya potensi besar
buruknya kolaborasi orang tua dan sekolah dalam hal ini. Saya kuatir bahwa dalam
tiga bulan mendatang, Matthew harus dikeluarkan dari sekolah karena pelanggaran
yang dilakukan. Itu akan sangat menyakitkan baginya. Adalah lebih baik baginya
untuk meneruskan pendidikan di tempat lain saat ini.
Saya menghormati keputusan Komite Sekolah yang merekomendasikan agar
sekolah menerima Matthew dalam masa percobaan tiga bulan. Merujuk pada
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 Tanggal 2 April 2002
tentang Acuan Pembentukan Komite Sekolah, Komite Sekolah berkapasitas
memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan.
Perkembangan respon Bapak/Ibu setelah rapat mendorong saya untuk mengambil
posisi mewakili sekolah. Bahwa saya atas nama sekolah tidak dapat menerima
kembali Matthew di ABC.
Kami yakin dan sangat berharap adanya perbaikan yang signifikan pada perilaku
dan nilai Matthew di masa mendatang. Hal buruk yang dilakukannya kemarin
(darimanapun sumbernya), belum tentu menghambatnya untuk berubah di masa
depan apalagi dengan berbagai potensi besar yang dimilikinya. Kami memiliki
harapan terhadap kemajuan Matthew, salah satu murid yang kami sayangi. Kami
pun berharap lebih Bapak/ Ibu dapat berbenah untuk mendorong keberhasilan
Matthew.
Salam,
Kristin
Kepala Sekolah SD ABC