Anda di halaman 1dari 2

TIPS UNTUK MENDISIPLINKAN ANAK TANPA KEKERASAN

Mendidik anak adalah tugas dari orang tua, dan mendidik anak bukanlah hal yang mudah,
apalagi dalam mendidik anak untuk disiplin, banyak sekali orang tua yang dalam menanamkan
disiplin kepada anak dilakukan dengan segala cara yang salah satunya dengan tindak
kekerasan, seperti memukul, keplak, jewer, dan sebagainya. Nah, berangkat dari sana sekedar
berbagi ilmu. tentang tips cara bagaimana cara untuk mendisiplinkan anak dengan tanpa tindak
kekerasan, sebab pada era sekarang ini sudah bukan saatnya menyelesaikan permasalahan
dengan kekerasan.
Silahkan disimak dengan cermat bagaimana cara agar bisa mendidik anak untuk disiplin tanpa
dengan tindak kekerasan.
TIPS UNTUK MENDISIPLINKAN ANAK TANPA KEKERASAN
1. Katakan Dengan Cara Halus Tapi Tegas
Biasanya orangtua mudah membentuk kasar, atau memukul apabila anaknya tidak mau
mendengar perintah orangtuanya yang telah dikatakannya berkali-kali. Dalam situasi demikian
anda dapat berlutut agar sama tinggi dengan anak, pegang pundaknya, serta tatap matanya
sambil secara halus tetapi tegas dan dengan kalimat pendek sambil berkata: misalnya, Mama
ingin kamu mandi sekarang juga.
2. Tenangkan Diri Anda
Apabila anda sedang marah, ingin meledak dan memukul anak anda, tahan dan tarik nafas,
serta masuk ke kamar terlebih dahulu. Anda dapat berwudhu, berzikir atau dengan cara apa
saja yang dapat menenangkan diri. Setelah anda tenang, biasanya anda akan mepunyai solusi
yang lebih baik untuk menghadapi anak anda. Kemudian diskusikan dengan anak anda
mengapa perbuatannya salah, dan minta anak untuk menyadari bahwa dirinya telah melakukan
kesalahan.
3. Berikan Anak Anda Konsekuensi
Apabila anak melanggar peraturan, beritahu anak bahwa perbuatannya salah, dan berikan
tugas tambahan sebagai konsekuensinya. Misalnya, membersihkan kamar mandi, menyapu
halaman, mencuci mobil dan sebagainya. Anak perlu mengetahui bahwa segala perbuatan
yang melanggar aturan, pasti ada konsekuensinya.
4. Berikan Pilihan
Berikan anak pilihan sebagai konsekuensi perbuatannya yang salah. Apabila anak terus
membuat keributan dengan memukul kaleng dengan sendok, padahal anda sedang pusing,
tanyakan pada anak: Mama sedang pusing, apakah kamu bisa stop memukul kaleng itu, atau
kamu harus keluar dan bermain di halaman?. Apabila anak terus memukul kaleng tersebut,
maka dengan halus tetapi tegas, gandeng ia keluar rumah. Jadi, anda tidak perlu membentak
atau memukul anak.
5. Jangan Melibatkan Diri untuk Konflik Dengan Anak
Sering terjadi orangtua mudah terpicu kemarahannya atau ingin memukul ketika anaknya
melawan, atau menjawab balik perkataan orangtuanya secara kasar. Dalam situasi seperti ini
sebaiknya orangtua cepat pergi ke ruangan lain, dan secara kalem bilang, Kamu boleh ketuk
pintu kamar mama apabila kamu sudah siap untuk meminta maaf atas kata-kata kamu yang
tidak sopan terhadap mama tadi. Jangan dekati anak sebelum anak meminta maaf. Cara ini

akan membuat anak berpikir ulang atas perbuatannya, dan membuat merasa bersalah, dan
meminta maaf.
6. Beritahu Anak Sebelumnya
Seringkali orangtua menyuruh anak secara tiba-tiba padahal anak sedang asyik dengan
kegiatannya. Biasanya anak akan menolak dan merengek ketika disuruh, yang dapat memicu
kemarahan orangtuanya. Sebaiknya orangtua memberikan tenggat waktu, sehingga anak akan
lebih siap menerima perintah.
7. Ubahlah Cara Pandang Kita Terhadap Kelakuan Anak
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senang mencoba hal-hal yang baru.
Misal Andi berumur 3 tahun sedang melempar semua barang yang ada di atas meja, buku,
pensil, kertas dll ke lantai. Ketika ibunya melihat, ia memukul tangannya dan mengatakan nakal.
Andi bingung karena ia merasa mendapatkan ilmu baru bahwa benda yang ia lempar jatuhnya
ke bawah. Maka ubahlah persepsi anda bahwa anak anda tersebut nakal tetapi sebaliknya anak
kreatif yang rasa ingin tahunya besar.
8. Cari Waktu Untuk Diri Anda Sendiri
Orangtua yang terlalu sibuk dan lelah, biasanya akan lebih mudah marah dan memukul
anaknya. Para ibu yang habis waktunya untuk mengurus rumah tangga sering merasa lelah fisik
dan mental. Oleh karena itu penting sekali mencari waktu untuk diri sendiri misalnya membaca,
olah raga, menonton film atau berdoa.
(Sumber : Buku Mari Kita Hentikan Kekerasan Terhadap Anak - Indonesia Heritage Foundation)
selamat mencoba tips untuk mendisiplinkan anak tanpa dengan tindak kekerasan, semoga bisa
bermanfaat dan menjadikan keluarga bahagia.
Renungkanlah :
Jika anak di besarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia akan belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia akan belajar rendah diri.
Berikan dorongan, ia akan belajar percaya diri.
Berikan pujian ia akan belajar menghargai.
Berikan rasa aman ia akan belajar menaruh kepercayaan.
Berikan kasih sayang dan persahabatan, ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Anda mungkin juga menyukai