Anda di halaman 1dari 7

Mastitis / infeksi Ambing

diposting oleh wahyu-herfy-fkh12 pada 01 April 2014


di penyakit kambing domba - 0 komentar

gejala

Ambing terasa panas, sakit dan membengkak


Jika diraba terasa ada yang mengeras pada ambing
Warna dan kualitas air susu abnormal, misalnya da warna kemerahan (darah),
pucat seperti air, kental kekuningan atau kehijauan

penyebab

Bakteri staphylococcus, corynebacterium spp, streptococcu spp atau baksil coli


Kandang kotor
Perlakuan kasar saat pemerahan
Luka pada ambing
Pemasangan mesin perah yang tidak tepat dan kotor

Pencegahan

Jaga kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering


Cek ambing setiap induk yang ada secara rutin
Potong ternak yang terkena mastitis berulang ulang

pengobatan

Mastitis dapat di obati dengan antibiotik seperti mastilak atau supertetra

Perah ambing secara lembut sampai kosong kemudian cuci ambing dengan
antibiotik

Basuh ambing dengan air hangat di campur sedikit garam 2-3 kali sehari

Kemudian olesi ambing dengan Salep bisul. Setelah ambing melunak , perah dan
keluarkan isi ambing perlahan

Berikan anti biotik setiap hari sampai kambing sembuh

Penyebab dan Akibat Mastitis

Susu merupakan media pertumbuhan yang sangat baik bagi bakteri dan dapat
menjadi sarana potensial bagi penyebaran bakteri patogen yang mudah
mencemari kapan dan dimana saja sepanjang penanganan susu tidak
memperhatikan kebersihan. Pencemaran pada susu sudah terjadi sejak proses
pemerahan dan dapat berasal dari berbagai sumber seperti kulit sapi, ambing,
ember, tanah, debu, manusia, peralatan, dan udara. ( Anonismus, 2010b)

Salah satu penyebab mastitis subklinis yang sering terisolasi adalah


Staphylococci serta Streptococci. Kerugian akibat mastitis subklinis lebih besar
daripada mastitis klinis (Agnesia, dkk., 2005). Menurut Nickerson (2000), apabila
jumlah kuman susu lebih dari 200.000 colony forming unit (CFU) per ml
menunjukkan kondisi ambing abnormal dan apabila melebihi standar tersebut
dapat dinyatakan sapi menderita mastitis. Standar yang berlaku di Indonesia
(SNI) yaitu harus kurang dari 1106 CFU/ml.

kambing penderita mastitis dapat diketahui dengan adanya pembengkakan pada


ambing dan puting serta ambing mengeras atau mengerut yang terjadi pada
satu kuartir atau lebih. Rasa sakit timbul pada saat diperah dan diikuti oleh
penurunan produksi yang bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Serangan
penyakit yang berat menyebabkan susu dapat berubah warna menjadi merah
karena adanya darah atau bercampur dengan nanah. kambing perah yang
menderita mastitis berat biasanya diafkir ( Anomimus ,2010c)..

Ambing adalah organ produktif dan sensitif. Ambing dapat rusak akibat sesuatu
yang bersifat mekanis dan perubahan besar yang tiba-tiba dari lingkungan.
Contohnya adalah tarikan tangan, luka, perbedaan besar temperatur siang dan
malam, dan lain-lain. Tarikan tangan, karena menggunakan vaselin,
menyebabkan sel puting memanjang sehingga puting dan ambing mudah
diserang kuman penyakit. Luka yang diikuti kontak langsung dengan air, lalat,
atau sumber kuman mempercepat timbulnya penyakit mastitis. Perbedaan besar
temperatur siang dan malam menyebabkan kambing perah menderita stres dan
daya tahan tubuhnya melawan penyakit menjadi turun. Ambing kambing perah
berada dekat dengan lantai. Padahal, di dalam ambing terdapat sejumlah susu
yang dapat menarik datangnya bakteri.jadi, bakteri masuk dan merusak jaringan
ambing. Lantai yang kotor atau susu tumpah ke atas lantai dan tidak dibersihkan
mengakibatkan kuman penyakit cepat berkembang biak dan meningkatkan
terjadinya mastitis (Andi dkk., 2006)

Secara alami ambing mempunyai alat pertahanan terhadap penetrasi kuman


penyakit. Alat ini yaitu otot spinkter yang berfungsi menutup saluran dan
terdapat pada ujung lubang puting. Tetapi, otot spinkter tidak dapat menahan
100% masuknya kuman karena otot telah lemah, terdapat susu di ujung puting,
ada luka, dan sebagainya. Ambing sehat, spinkter dan saluran puting tidak
rusak, udara nyaman, dan jumlah bakteri yang masuk sedikit tidak
menyebabkan penyakit mastitis. Bila salah satu komponen tersebut berubah

maka terjadi penyakit mastitis. Makin banyak perubahan makin tinggi tingkat
penyakit mastitis yang terjadi atau makin parah. Beberapa orang menyatakan
bahwa bakteri mastitis masuk ke dalam ambing di antara waktu pemerahan.
Lalu, di dalam ambing bakteri tumbuh cepat karena lingkungan yang sesuai.

Uraian di atas menunjukkan bahwa keadaan tubuh kambing perah, kandang dan
sekitarnya, cuaca, dan perlakuan peternak terhadap sapi perahnya serta
kemudian diikuti oleh masuknya kuman penyakit ke dalam ambing
menyebabkan terjadinya mastitis. Dengan demikian, berjangkitnya penyakit
mastitis tidak disebabkan oleh satu faktor, tetapi oleh beberapa faktor.
(Anominus,2008)

Pencegahan dan Pengobatan

Peternak kambing perah dapat melaksanakan beberapa tindakan untuk


mencegah dan mengontrol timbul serta berkembangnya risiko terjadinya infeksi
mastitis. Tindakan itu adalah menjaga kebersihan kandang (terutama lantai),
alat-alat, dan air. Susu diuji menggunakan cawan hitam, California Mastitis Test
(CMT), atau metode lainnya. Tindakan lain yaitu menggunting rambut di daerah
ambing dan lipatan paha. Susu tidak dipancarkan ke atas tangan, lantai, atau
tempat sapi perah berbaring. Langkah selanjutnya ialah membubuhi disinfektan
ke dalam cairan pembersih ambing. Penggunaan disinfektan diikuti oleh langkah
penggunaan lap. Ambing dan puting dilap dengan cairan berdisinfekan. Sangat
dianjurkan peternak menggunakan satu lap untuk setiap individu kambing
perah.kambing terkena mastitis diperah pada akhir pemerahan sehingga semua
peralatan dan bahan yang digunakan terpisah dari kambing perah sehat.

Pencegahan penyakit mastitis dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi


terhdap ternak itu sendiri khususnya di daerah puting. Salah satu usaha sanitasi
untuk mencegah mastitis yaitu pencelupan puting kambnig perah setelah
pemerahan. Pencelupan puting berguna untuk menghambat masuknya bakteri
ke dalam puting. Larutan kimia yang biasa digunakan oleh peternak umumnya
mengandung ammonium, khlor, brom, iod, dan fluor. Yang perlu diperhatikan

adalah waktu pencelupan puting, konsentrasi larutan yang dipakai, dan umur
larutan. Bahan ini dengan merek dagangnya dapat dibeli di toko yang menjual
obat ternak dan dalam penggunaannya harus memperhatikan petunjuk pabrik.

Selain menggunakan bahan kimia, peternak sapi perah dapat menggunakan


bahan alami untuk mencegah berjangkitnya mastitis. Tanaman yang
mengandung minyak atsiri, saponin, tanin, dan fenol dapat digunakan untuk hal
tersebut. Zat-zat ini dapat berfungsi sebagai pembunuh kuman. Salah satu
contohnya adalah daun sirih hijau (Piper betle, L). Daun sirih ditambah air dalam
jumlah yang sama dirajang sampai hancur. Hasil campurannya digunakan
sebagai larutan untuk pencelupan puting sapi perah setelah pemerahan.
Penggunaan larutan atau sari daun sirih sama baiknya dengan bahan kimia.

Untuk pengobatan mastitis, peternak kambing perah biasanya menggunakan


antibiotik, namun pemakaian antibiotik untuk pengobatan mastitis dapat
mengakibatkan terjadinya residu antibiotik pada susu yang berakibat langsung
timbulnya alergi pada konsumen dan terjadinya resistensi kuman. Peternak
kambing perah sebaiknya berkonsultasi dengan mantra atau dokter hewan, jika
ingin menggunakan antibiotik. (Anomimus ,2010)

Mastitis adalah penyakit radang ambing yang merupakan radang infeksi.


Biasanya penyakit ini berlangsung secara akut, sub akut maupun kronis. Mastitis
ditandai dengan peningkatan jumlah sel di dalam air susu, perubahan fisik
maupun susunan air susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis
atau kelenjarnya sendiri).

Menurut faktor penyebabnya, mastitis dapat disebabkan oleh bakteri


Staphylococcus agalactiae, Str.dysgalactiae, Str.uberis, Str. zooepidemicus,
danaureus , serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkanterjadinya
mastitis walaupun dalam persentase kecil.

Tanda-tanda klinis
Keadaan mastitis di bagi menjadi beberapa bagian:

pra akut mastitis


Akut mastitis
Sub akut mastitis
kronis mastitis
sub klinis mastitis
Dalam keadaan akut atau sub akut biasanya tanda-tanda klinis pada ambing
terjadi pembengkakan pada ambing dengan tanda-tanda:

merah
panas
keras
sakit bila disentuh
fungsi terganggu (produksi menurun menurun)
Tanda-tanda keseluruhan

demam (pyrexia)
severe depression
anorexia penurunan nafsu makan
warna susu berubah warna kuning/merah keadaan pekat/merah bau.
Untuk subklinis mastitis, tidak ada perubahan yang nyata pada susu.Penyakit
hanya bisa dikenali melalui pemeriksaan serum (patologi klinis).
Pencegahan

Menjaga kebersihan kandang


Memandikan kambing secara teratur
Menjaga kebersihan pemerah, peralatan pemerahan, kambing pada saat
sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan
Pada saat pemerahan Susu harus diperah sampai habis tetapi perlakuan yang
halus dan cepat sehingga merusak ambing.
Pada kambing yang tidak diperah susunya setelah lepas sapih sebaiknnya di
diperah sampai masa kering karena sisa susu setelah tidak disusu oleh anak
kambing dapat dijadikan media bakteri sehingga terjadi peradangan.
Pengobatan secara Medis

Bersihkan daerah yang terjangkit menggunakan air hangat dicampur dengan


antiseptik. Tujuan penggunaan air hangat adalah untuk membantu dalam aliran
darah yang bisa menambah pengeluaran susu. Antiseptik berfungsi untuk
membunuh atau menghalangi pembiakan kuman di daerah ambing
Secara tradisional

Induk diberi campuran kuning telor dan madu


Kunyit diparut, kemudian ditambah gula merah di tambah beberapa butir telor
lalu diminmkan
Puting susu yang terkena mastitis, puting susunya dibersihkan dengan air hangat
lalu dibalurkan campuran kuniyt dengan asam jawa yang dihaluskan
Puting dan ambing diversihkan dengan rebusan air sirih, kemudian dibalurkan
atau ditempelkan campuran kencur dengan jahe
- See more at: http://danang-m.blogspot.com/2014/05/mastitis-pada-kambingperah.html#sthash.EiHj9jMH.dpuf

Anda mungkin juga menyukai