Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anindito Dani Murtadho

NIM : 13/345294/TK/40282
Prodi : Teknik Mesin
Tema : Aerodinamika

Aerodinamika Mobil F1
Dalam dunia F1, Aerodinamika memegang peranan yang sangat penting karena mobil
ini melaju kencang yang selalu berhadapan dengan angin. Pada era balapan modern dewasa
ini, efek aerodinamika hampir sama pentingnya, jika tidak bisa dikatakan lebih penting,
dengan faktor power m.
Para pakar aerodinamika seperti dilansir aerodinamika.net, selalu memikirkan
bagaimana mobil tersebut dibuat dengan meminimalkan terpaan angin dari depan dan buritan
mobil sehingga laju jet darat tersebut dapat mencapai kecepatan maksimum.
Mobil F1 dapat melaju dengan kecepatan dr 0 160kph dan kembali diam atau
kecepatan 0 dalam waktu 4 detik. Itu berarti, mobil ini harus berteman dengan angin, Dengan
tenaga mesin yang lebih dari 700 BHP (Brake Horse Power) dan bobot mobil yang tak lebih
dari 700 kg, kegagalan sedikit saja, dapat berakibat fatal.

Untuk memberikan penjelasan betapa pentingnya sistem aerodinamika dan down force
pada mobil F1. Kita bisa membandingkan dengan pesawat kecil, namun sistem pada pesawat
ini mempunyai kecepatan yang lebih kecil dibandingkan mobil F1. Tanpa Kekuatan
Aerodinamika yang di terapkan pd mobil F1 maka kecepatan maksimal hanya akan mencapai
160 kph, dimana mobil F1 dgn sistem aerodinamika dpt mecapai kecepatan normal nya yakni
300 kph.
Secara umum, wind tunnel (terowongan angin) dibedakan atas dua jenis, yaitu terbuka
dan tertutup. Terowongan terbuka mempunyai sirkuit yang terbuka di bagian depan dan
belakangnya.

Angin yang digunakan saat ujicoba berasal dari udara luar yang terisap masuk ke dalam
terowongan dan kemudian akan dibuang kembali ke udara luar di bagian belakang buritan.
Terowongan jenis ini punya kelemahan yang amat mengganggu yaitu sangat tergantung pada
kondisi udara luar seperti kecepatan angin, serta temperatur, dan tekanan udara. Selanjutnya
type tertutup. Terowongan ini mempunyai keunggulan yang sangat penting dibanding jenis
pertama yaitu tenaga untuk menggerakkan kipasnya lebih kecil. Hal ini dapat dimengerti
sebab pada sirkuit tertutup tentu saja angin akan terus bergerak berputar sepanjang
terowongan. Dengan demikian, fungsi kipas hanya untuk melawan kerugian tekanan angin
akibat gesekannya dengan dinding-dinding terowongan.
Saat pengujuan, insinyur aerodinamika menginginkan ukuran model yang sama persis
dengan mobil aslinya dengan alasan lebih mudah membuat detail-detail kecil seperti lubang
radiator, lekukan sayap dan sebagainya.
Aliran turbulensi udara yang dihasilkan model yang seukuran dengan mobil asli akan
semakin mendekati turbulensi udara yang sebenarnya akan terjadi. Turbulensi ini adalah
kondisi yang amat tidak disukai oleh para insinyur aerodinamika karena memberikan efek
negatif terhadap efek aerodinamika secara keseluruhan. Namun demikian, aliran turbulen
amat sulit untuk dihindari. Karena itu aliran turbulen ini harus disimulasikan semirip
mungkin dengan kondisi sebenarnya.
Turbulensi terjadi karena benturan udara, ini disebabkan oleh laju kendaraan yang
kencang. kondisinya sama seperti pesawat yang melayang diudara. Bedanya, di udara tekanan
udaranya semakin besar dengan kecepatan angin yang konstan dan tidak berubah, sementara
jet darat harus menghadapi laju angin yang berubah meski saat melaju kencang. Tidaklah
mengherankan bila jet darat akan terpelanting karena dampak angin buritan. Umumnya,
panitia akan menghentikan laju balapan bila kondisi cuaca akibat angin dan hujan.
Kembali ke Aerodinamika, pada terowongan angin, udara di kolong mobil bergerak di
antara dua permukaan diam. Kondisi ini membuat tekanan statis di kolong mobil menjadi
jauh lebih rendah ketimbang kondisi di jalanan atau dengan kata lain terjadi ground effect
berlebihan. Tentu saja ini menjadi masalah karena membuat simulasi, lagi-lagi, tidak sesuai
dengan kondisi aslinya. Untuk mengatasinya, para insinyur aerodinamika membuat lantai
yang bisa bergerak sesuai dengan laju angin. Lantai ini terbuat dari karet dan menyerupai belt
conveyor. Kendala yang timbul adalah kemampuan bergerak lantai yang terbatas dan sulit
menyamai laju angin di dalam terowongan.
Sumber: http://wartapedia.com/oto/mobil/184-aerodinamika-mobil-f1

Anda mungkin juga menyukai