Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,

Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

KAJIAN DINAMIKA VORTEKS PADA SAMBUNGAN JOSEPHSON


BERDASARKAN PERSAMAAN TDGL TERMODIFIKASI
Hari Wisodo1, 2, Pekik Nurwantoro1, Agung Bambang Setio Utomo1
1

Jurusan Fisika FMIPA UGM, Yogyakarta


Jurusan Fisika FMIPA UM, Malang, E-mail: hariwisodo@yahoo.com

Abstrak

Dinamika vorteks pada sambungan Josephson berukuran 8080 telah berhasil


disimulasikan menggunakan persamaan TDGL termodifikasi. Kedua superkonduktor
identik pada sambungan tersebut terbuat dari superkonduktor tipe II dengan =1,3 dan
penyambungnya terbuat dari bahan normal. Penyambung memiliki peran penting pada
dinamika vorteks. Vorteks lebih mudah menembus sambungan SNS melalui sisi
penyambung dari pada sisi superkonduktif. Keberadaan vorteks di penyambung
bergantung pada lebar penyambungnya.
Kata kunci: persamaan TDGL termodifikasi, sambungan SNS, vorteks

PENDAHULUAN
Sambungan Josephson merupakan komponen utama pembentuk SQUID (Superconducting
QUantum Interference Device), yaitu alat yang sangat sensitif untuk mengukur medan magnet.
Tantangan utama pengembangan SQUID saat ini adalah memperlebar medan magnet eksternal
operasionalnya (K. Finkler dan A. Sudbo, 2004: 328). Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut
adalah memanfaatkan superkonduktor tipe II sebagai lup superkonduktif SQUID (H. Wisodo dkk.,
2012). Penggunaan superkonduktor tipe II ini mengharuskan sambungan Josephson juga terbuat
dari superkonduktor tipe II. Penggunaan superkonduktor tipe II menyebabkan vorteks dapat hadir
dalam sambungan Josephson. Manipulasi vorteks (M.C.V. Pascolati dkk., 2010: 206-211; J. BarbaOrtega dkk., 2010: 225-230; X.H. Chao dkk., 2009: 054506; S. Kim dkk., 2007: 024509; T. Maniv
dkk., 2009: 34512) ini dapat memberikan pengaruh pada karakteristik sambungan Josphson.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kehadiran vorteks membuka peluang kajian baru bagi
karakterisasi sambungan Josephson.
Studi awal dalam makalah ini menyajikan simulasi numerik pergerakan vorteks pada
sambungan Josephson dibawah pengaruh medan magnet eksternal. Sistem yang disimulasikan
ditunjukkan pada Gambar 1. Sambungan Josephson yang dikaji adalah sambungan SNS, yaitu dua
superkonduktor identik, sc, yang keduanya disambungkan oleh bahan normal, nm. Batas tepi
superkonduktor ditunjukkan oleh sc dan batas tepi untuk bahan normal ditunjukkan oleh nm.
Kedua superkonduktor tersebut adalah superkonduktor tipe II yang terbuat dari bahan Niobium
yang memiliki parameter Ginzburg-Landau = 1,3. Sambungan SNS ini memiliki ukuran 8080
dengan lebar penyambung (bahan normal) divariasi. Sambungan SNS ini diletakkan dalam medan
magnet eksternal homogen, H = Hz k^ .
Simulasi numerik tersebut diperoleh dari penyelesaian numerik persamaan TDGL (Time
Dependent Ginzburg-Landau) termodifikasi. Bentuk ternormalkan persamaan ini adalah (X.H.
Chao dkk., 2009: 054506)

2
= ( i A )2 + ( 1T ) ( 1|| ) dalam sc , (1)
t
F-1

Hari W., Pekik N., Agung B.S.U. / Kajian Dinamika Vorteks

A
=J s 2 A dalam sc , ..(2)
t

2
=m ( i A ) + dalam nm , ..(3)
t
A
2

=m Js A dalam nm , ..(4)
t

dengan adalah parameter benahan (order parameter), A adalah vektor potensial magnetik,
adalah konduktivitas bahan, adalah parameter Ginzburg-Landau, dan rapat arus super
2
J s= ( 1T )( A )|| dengan adalah fase dari . Dalam persamaan TDGL di atas,
besaran-besaran fisis , A, t, , T, Js, m, terrenormalisasi dengan cara mengganti
A A /0 Hc 2 ( 0 ) GL ( 0 ) ,
t t / ( 2GL (0)/ D ) ,
/ [ 0, GL(0)(1T)1 /2 ] ,

T T /T c ,
GL (0) ,
J s J s / ( Hc2 ( 0 ) /GL ( 0 ) 2 ) ,
nm / sc . Pada persamaan (3), terrenormalisasi dengan mengganti
T=0, dengan ( 0 )= nm (0)/ sc ( 0 ) <1 .

m mnm /msc ,
m ( 0 ) untuk

Gambar 1. Sambungan SNS

adalah

Syarat batas bagi dan A pada antarmuka superkonductor/normal-vakum berturut-turut


A=H dan ( i A )|n =0 . Sayarat batas pada antarmuka superkonduktor-

normal adalah []=0 , [ A ] =0 , ( A ) n^ =0 , ( i A ) n^ | =m ( i A ) n^| .


Metode numerik yang digunakan untuk menentukan penyelesaian persamaan TDGL
termodifikasi adalah metode U. Diskretisasi ruangnya menggunakan skema beda hingga (nite
difference) standar. Diskretisasi waktunya menggunakan metode Euler. Lebar mesh arah sumbu x
dan y adalah sama, yaitu hx = hy = 0,1 sedangkan t = 0,001 dipilih untuk memenuhi syarat
stabilitas. Parameter yang digunakan adalah = 1, = 1,3, T = 0, m = 1, = 0,9, = 0,8.
sc

nm

PEMBAHASAN
Dinamika vorteks pada sambungan SNS berukuran 8 080 ditunjukkan pada Gambar 2.
Ketika sambungan SNS diletakkan dalam medan magnet eksternal H = 0,8 k^ (Gambar 2.a), dua
vorteks masuk ke dalam sambungan masing-masing melalui sisi atas dan sisi bawah penyambung.
Kemudian, kedua vorteks ini bergerak menuju pusat penyambung, t < 30, sampai akhirnya tercapai
keadaan setimbang, t 30. Saat medan magnet eksternal H = 0,9 k^ (Gambar 2.b) diberikan
pada sambungan SNS, awalnya (t = 2) dua vorteks masuk ke dalam sambungan SNS masingmasing melalui sisi atas dan sisi bawah penyambung. Saat t=10, dua vorteks tambahan masuk ke
F-2

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,


Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

dalam sambungan masing-masing melalui sisi kiri dan sisi kanan (sisi superkonduktif). Selanjutnya
keempat vorteks tersebut mengatur diri untuk mencapai keadaan setimbang. Keadaan setimbang
tercapai pada saat t 40. Tampak bahwa vorteks lebih mudah menembus sambungan SNS melalui
sisi penyambung (bahan normal) dari pada sisi superkonduktif.

Gambar 2. Dinamika vorteks pada sambungan SNS berukuran 8 080 yang


^ dan b) H = 0,9 k^ dengan lebar penyambung
diletakkan dalam a) H = 0,8 k
0,60.

Pengaruh lebar penyambung terhadap keberadaan vorteks dalam sambungan SNS


berukuran 8080 ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar tersebut menunjukkan berbagai keadaan
setimbang sambungan SNS ketika diletakkan dalam medan magnet eksternal homogen H = 1,2
k^ . Pada saat lebar penyambung 0,6 0, empat vorteks berhasil menembus sambungan SNS, yaitu
dua vorteks terletak di penyambung dan dua vorteks terletak di daerah superkonduktif. Ketika lebar
penyambung diperbesar menjadi 10, jumlah vortex yang masuk ke dalam penyambung semakin
banyak, empat vortex. Ukuran vorteksnya pun semakin besar. Jika lebar penyambung diperbesar
menjadi 2,20, vorteks-vorteks yang ada di penyambung menjadi lenyap digantikan oleh medan
magnet kontinue. Semakin lebarnya penyambung memberikan implikasi pada semakin besarnya
tekanan magnet di penyambung. Keadaan ini menyebabkan vorteks yang masuk dari sisi
superkonduktif (sisi kiri dan sisi kanan) berkurang.

Gambar 3. Keadaan setimbang sambungan SNS berukuran 8 080 yang diletakkan


^ untuk lebar penyambung 0,6; 1; 1,4; dan 2,2 dalam satuan 0.
dalam H = 1,2 k
F-3

Hari W., Pekik N., Agung B.S.U. / Kajian Dinamika Vorteks

KESIMPULAN
Dinamika vorteks pada sambungan SNS berukuran 8 080 telah berhasil disimulasikan
menggunakan persamaan TDGL termodifikasi. Vorteks lebih mudah menembus sambungan SNS
melalui sisi penyambung (bahan normal) dari pada sisi superkonduktif. Keberadaan vorteks di
penyambung bergantung pada lebar penyambungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Barba-Ortega, J., Becerra, A., Aguiar, J.A., 2010, Two Dimensional Vortex Structures in a
Superconductor Slab at Low Temperatures, Physica C, 470, pp. 225-230
Chao, X.H., Zhu, B.Y., Silhanek, A.V., Moshchalkov, V.V., 2009, Current-induced Giant Vortex and
Asymmetric Vortex Connement in Microstructured Superconductors, Physical Review B, 80,
pp. 054506
Chao, X.H., Zhu, B.Y., Silhanek, A.V., Moshchalkov, V.V., 2009, Current-induced Giant Vortex and
Asymmetric Vortex Connement in Microstructured Superconductors, Physical Review B, 80,
pp. 054506
Finkler, K., and Sudbo, A., 2004, Superconductivity: Physics and Applications, JohnWiley & Sons,
Chichester, pp. 328
Kim, S., Burkardt, J., Gunzburger, M., Peterson, J., 2007, E ects of Sample Geometry on the
Dynamics and Congurations of Vortices in Mesoscopic Superconductors, Physical Review B,
76, pp. 024509
Maniv, T., Rosenstein, B., Shapiro, I., Shapiro, B.Y., 2009, Sliding Abrikosov Vortex Lattice in the
Presence of a Regular Array of Columnar Pinning Center: AC Conductivity and Criticality
Near the Transition to a Pinned State, Physical Review B, 80, pp. 134512
Pascolati, M.C.V., Sardella, E., Lisboa-Filho, P.N., 2010, Vortex Dynamics in Mesoscopic
Superconducting Square of Variable Surface, Physica C, 470, pp. 206-211
Wisodo, H., Nurwantoto, P., Utomo, A.B.S., 2012, Numerical Study of Vortex Dynamics in SQUID
Based on the Modified TDGL Equation, International Symposium on Computational Science,
Yogyakarta

F-4

Anda mungkin juga menyukai