Anda di halaman 1dari 7

Skenario

DIARA MENCRET
Diara, 18 tahun, datang ke poliklinik umum dengan keluhan perut mules
disertai BAB mencret sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya Diara makan gado-gado di
pinggir jalan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik Dokter menduga Diara menderita
diare akibat infeksi saluran pencernaan yang disebabkan bakteri. Dokter kemudian
menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan feses.

Hipotesis
Diara mengalami diare akibat makanan yang dimakannya. Sehingga
mengalami infeksi saluran pencernaan.

Learning Objects
1. Mempelajari anatomi dan fungsi sistem pencernaan
2. Memahami mekanisme diare
3. Menjelaskan tentang pemeriksaan darah dan feses

Pembahasan
1. Anatomi dan Fungsi Sistem Pencernaan

Mulut
Merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya
meluas dari bibir sampai istmus fausium yaitu perbatasan mulut
dengan faring. Mulut terdiri atas vestibulum otis dan kavum oris
propia. Terdapat enzim ptialin di dalam mulut.

Lambung
Sebuah kantong muskular yang letaknya antara esofagus dan usus
halus, sebelah kiri abdomen, yaitu di bawah diafragma bagian depan
pankreas dan limpa. Sekresi getah lambung terjadi pada awal orang
makan. Apabila melihat, mencium dan merasakan makan maka sekresi
lambung akan terangsang dan melepaskan getah lambung. Di lambung
terdapat enzim:
i. Pepsin Berfungsi menghidrasi protein menjadi peptida
ii. Renin Berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
iii. HCL Berfungsi membunuh kuman

Usus Halus
Merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pirolus dan berakhir pada sekum, panjangnya kurang lebih 6
meter, dan merupakan saluran pencernaan yang paling panjang. Bentuk
dan susunannya berlipat-lipat dan melingkar. Terdapat enzim:
i. Enterokinase Berfungsi mengaktifkan yang dihasilkan
pankreas
ii. Laktase Berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa
iii. Eripsin Berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
iv. Maltase Berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
v. Disakarase Berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida
vi. Peptidase Berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam
amino
vii. Sukrase Berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa
viii. Lipase Berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak
Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang terkadung
dalam makanan.

Usus Besar

Merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas atau


berdiamater besar dengan panjang 1,5-1,7 m dan penampang 5-6 cm. Usus
besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U
terbalik dan mengelilingi usus halus dari valvula ileosekalis sampai ke
anus. Usus besar berfungsi menyerap air yang terkadung dalam makanan.

Mekanisme terjadinya diare


1.
Penyebab diare
Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
Bakteri yang menyebabkan terjadinya diare ialah Vibrio cholerae, E.colli,
Salmonella sp. Sedangkan virus yang bisa menyebabkan terjadinya diare ialah
Rotavirus (40-60%) coronavirus, Calcivirus dan parasit yang bisa
menyebabkan diare ialah Ascaris, Oxyuris.
Pemanis buatan
Di dalam pemanis buatan biasanya mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
tubuh, sehingga menyebabkan sistem pencernaan dalam tubuh tidak berjalan
dengan lancar.
Lingkungan yang tidak sehat
Lingkungan yang tidak sehat biasanya banyak terdapat kuman yang bisa
menempel pada makanan atau minuman sehingga bisa menyebabkan diare.
Makanan yang tidak matang
Makanan yang bila dimasak kurang matang terkadang masih ada bakteribakteri yang masih tersisa pada makanan tersebut sehingga bila dimakan
bakteri-bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi sistem
pencernaan.
Makanan atau minuman yang terkontaminasi
Bila makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak higienis, maka sistem
pencernaan akan terganggu.
2. Gejala diare
Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami mual (nausea)
hingga muntah, nyeri pada perut sampai kejang perut, demam dan diare.
Terjadinya renjatan hiporolemik harus dihindari. Kekurangan cairan
menyebabkan pasien akan merasa haus, lidak kering, tulang pipi menonjol,
turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Secara klinis diare karena
infeksi akut dibagi menjadi 2 golongan yaitu koleriform dan disentriform.

Infeksi

Berkembang
di usus

Makanan

Psikologi

Toksin tidak
diserap

Cemas

Hiperperistaltik
Hipersekresi air
& elektrolit
Peningkatan isi
usus

Penyerapan makanan di
usus menurun

Malabsorbsi

Tekanan
osmotik naik
Pergeseran air &
elektrolit ke usus

Pergeseran air &


elektrolit ke usus

Diare

3. Penatalaksanaan diare
Rehidrasi
Rehidrasi dibagi menjadi 2, yaitu oral dan intravena. Oral adalah
proses pemberian cairan jernih, larutan rehidrasi oral yang
mengandung natrium dan glukosa. Contoh : oralit. Intravena adalah
larutan ringer laktat (RL).

Absorben (penyerapan)

Obat Antisekretarik
Obat antisekretarik dosis yang biasa 30ml setiap 30 menit sampai 8
kali.

Obat Antibiotik
Obat antibiotik biasanya membantu mengurangi rasa nyeri dan dapat
membunuh kuman penyebab diare.

Pemeriksaan Laboratorium darah dan feses


1. Pemeriksaan feses
Pada umumnya komposisi feses normal mengandung 60-90% air, namun pada
feses diare mengandung air 90% lebih. Terdapat bermacam-macam diare,
diantaranya:

Diare osmotik
Bila bahan-bahan tertentu tidak dapat terserap kedalam darah dan tertinggal di
usus. Diare ini biasanya terjadi bila penderita memakan makanan sebagai
berikut: buah, kacang-kacangan, dan pengganti gula (heksitol, sorbitol,
manitol)

Diare sekretorik
Diare yang terjadi bila usus mengeluarkan garam dan air ke tinja. Biasanya
terdapat zat toksin maupun bakteri di dalam feses.

Diare eksudatif
Diare yang terjadi akibat peradangan atau tukak pada usus besar. Sehingga
protein, darah, lendir dan cairan lainnya terdapat dalam tinja. Biasanya terjadi
pada penderita penyakit kolitis ulserativa, penyakir Crohn, dan tuberkulosis

Diare yang dihasilkan dari motilitas abnormal


Diare yang terjadi karena hipertiroid dan pembedahan perut.

Pemeriksaan feses mulai dari kemungkinan telur cacing, parasit, leukosit


(infeksi) sampai analisis lemak feses 24 jam, osmolitas feses dan tes pemakaian
laksatif.
2. Pemeriksaan darah
Proses peradangan terdapat peninggian LED tetapi pada kasus penyakit Crohn
dan kolitis kadang-kadang nilai LED normal. Pada malabsorpsi dan proses
peradangan dapat terjadi anemia. Albumin merendah pada penyakit Crohn dan
coeliac. Pada malabsorpsi dijumpai hipokalsemia da avitaminosis D.

Tutorial

Diare
Wrap Up

Kelompok: B-1
Ketua
: Muh. Khairul F.
Sekretaris
: Margianti
Anggota
:
1. Melly Faisha R.
2. Retno Chesari R.
3. Rifqi Akbar H.
4. Sri Handayani
5. Syurlia Putri
6. Titis N.I.S
7. Yenny Agustina

1102011170
1102011154
1102011161
1102011229
1102011235
1102011264
1102011273
1102011282
1102011295

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2011/2012

Daftar Pustaka
Mansjoer Arif 2001. Kapita Selekta Kedokteran, hal 500-503. Media Aesculapius,
Jakarta
Avalaible on internet :
http://belibis-a17.com/2008/04/28/diare-akut-dengan-dehidrasi-ringan-sedang/
Syaifuddin, 2009, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2,
Salemba Medika, Jakarta
Diah Aryulina dkk, 2004, Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI, Esis, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai