Sirkumsisi adalah sebuah tindakan membuang bagian preputium (kulup) dari gland penis
(kepala). Selain itu tindakan ini merupakan suatu kewajiban bagi muslim laki-laki. Dalam
dunia kesehatan ini juga sangat dianjurkan, guna menjaga kesehatan organ reproduksi agar
terhindar dari risiko penyakit kelamin. Mengapa demikian? Karena dengan dilepasnya
preputium, tidak ada lagi tempat penumpukkan smegma yang akan melekat pada leher penis
yang merupakan tempat pertumbuhan baik bagi kuman.
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk membung preputium dari gland penis, seperti
dorsumsisi, guillotine (klasik), teknik insisi plastibell, teknik insisi ganda dan masih banyak
lainnya. Dalam ulasan ini, saya akan memaparkan tentang sirkumsisi dengan menggunakan
teknik dorsumsisi. Dorsumsisi artinya melakukan sirkumsisi dengan teknik insisi (sayatan)
dari dorsum. Teknik ini cukup sederhana, karena hanya menggunakan alat operasi (minorset)
yang sederhana.
Perlu diketahui bahwa ada keadaan yang tidak boleh dilakukannya sirkumsisi, yaitu pada
pasien dengan hipospadia dan epispadia. Pasien tersebut harus dirujuk ke dokter spesialis,
karena sisa dari preputium akan digunakan untuk operasi perbaikan saluran kemih/urethra.
Dorsumsisi
1. Persiapan Alat
a. Minor set
- Gunting diseksi (tajam-tumpul) 1
- Klem arteri (mosquito) 1
- Klem lurus 2
- Pinset anatomis 1
- Pinset sirurgis 1
- Needle holder 1
- Jarum jahit
- Neerbeken
- Kom kecil 2
b. Penunjang & habis pakai
- Duk steril
- Kasa steril
- Benang (absorb-able atau non)
- Tulle (sofratul)
- Plester
- Spuit
- Anastesi (Lidokain 2%)
- Epinefrin (hanya bila pasien tiba-tiba syok)
- Povidon iodin
- Alkohol 70%
- NaCL 0.9%
- Sarung tangan steril
2. Pre-operasi
Pastikan bahwa pasien tidak memiliki riwayat gangguan hemostasis, riwayat alergi
obat yang terkait, ataupun riwayat penyakit lain yang dapat membahayakan nyawa
pasien atau memperburuk keadaannya. Kemudian pasien tidak sedang mengidap
penyakit menular seperti hepatitis, HIV dan AIDS agar operator dapat melakukan
i. Selesai
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan dengan cairan antiseptik.
- Alhamdulillahirrabilalamin.
Daftar Pustaka
Asep H. 2010. Teknik Operasi SIRKUMSISI. Sagung Seto. Jakarta.
Buku Panduan Keterampilan Klinik Semester 7 2014-2015. Pusat Pendidikan FK
Universitas YARSI. Jakarta