Six Sigma merupakan sistem manajemen yang dapat menjadi solusi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan bisnis. Dengan Six Sigma kita
dapat memahami persoalan paling penting dan kritis yang dihadapi oleh sebuah
perusahaan.
Terdapat beberapa pemahaman sistem manajemen yang mendasari Six Sigma, antar lain
Konsep, Strategi, Metodologi, dan Manfaat Six Sigma.
KONSEP SIX SIGMA
Konsep Six Sigma dapat dipahami melalui tiga aspek, yaitu :
Sistem Manajemen
Pengukuran
Target
Fokus utama Six Sigma sebagai sebuah sistem manajemen adalah pada tiga hal, yaitu
fokus pada konsumen, manajemen proses serta fakta dan data. Dalam Six Sigma,
kepuasan konsumen menjadi fokus utama. Manajeman memandang bisnis dan proses
sebagai sebuah sistem yang saling mempengaruhi agar dapat memenuhi persyaratan
konsumen dan mencapai target. Setiap langkah dalam Six Sigma harus berbasis fakta dan
data untuk meningkatkan objektivitas dalam pengambilan keputusan.
Six sigma digunakan untuk mengukur dan membandingkan kemampuan proses denagn
persyaratan konsumen yang penting.
Six sigma adalah sebuah target yang mendekati sempurna, yakni 99,9997% memenuhi
persyaratan konsumen atau hanya 3,4 kegagalan ( defect ) dalam satu juta kesempatan.
STRATEGI SIX SIGMA
Strategi Six Sigma terdiri atas tiga unsur dasar, yaitu :
Process Management
Process Improvement
Menjawab permasalahan yang muncul dari sisi bisnis, proses, konsumen dan
pegawai.
Pada Process Design and Redesign, Six Sigma memiliki tujuan yaitu,
Memutus cara lama dengan mengurangi biaya, waktu, re-work dan rasa frustasi.
Menggambarkan proses
Mengidentifikasi masalah
Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap Define adalah memilih proyek ( project
selection ) dan membuat project charter.
Project charter adalah piagam yang berisikan konteks permasalahan dan rencana project
improvement..
c. Players adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses Six Sigma, yang terdiri atas :
Project Champion/Sponsor.
Project Leader
Team Member
d. Problem Statements adalah deskripsi yang tepat dan terfokus pada apa yang menjadi
masalah . Berikut ini adalah struktur dari problem statements :
Supplier
Process Owner
Konsumen
Data VOC dapat diperoleh dengan melakukan riset terhadap konsumen. Berikut ini
beberapa metode riset VOC :
Dalam pengidentifikasian proses bisnis terdapat dua proses yang dapat dikembangkan,
yaitu
1. Diagram SIPOC
SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer) adalah diagram sederhana yang
memberikan gambaran umum (secara high level) untuk memahami elemen-elemen
kunci sebuah proses bisnis.
Supplier merupakan penyedia input untuk mendukung proses, mis. orang, sistem,
ataupun perusahaan.
Input merupakan material, manusia, metode dan mesin (4M) yang dibutuhkan
untuk jalannya suatu proses.
Process merupakan kumpulan aktivitas (baik yang bernilai tambah, maupun tidak
bernilai tambah) untuk mengelola input menjadi output yang akan disampaikan
kepada customer.
2. Process Mapping
Process Mapping adalah sebuah flowchart yang menggambarkan alur perkerjaan
(aktivitas, informasi, material) dalam sebuah proses.
Manfaat pengidentifikasian dengan menggunakan Process Mapping adalah,
Memberikan gambar proses baik yang sederhana maupun yang kompleks, yaitu
dengan :
Kunci untuk merencanakan proses baru atau proses yang lebih baik.
Measure
Mengumpulkan data
Tahap Measure merupakan tahap pengukuran, dalam memilih pengukuran yang tepat ada
beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan, yaitu
Setiap orang dapat melakukan atau mengukur suatu objek secara konsisten dari
waktu ke waktu (repeatability).
Hasil pengukuran sama antar pengukur untuk objek yang sama (reproducibility).
Dalam Six Sigma, definisi operasional diperlukan untuk melakukan pengukuran dan
menghitung Sigma Level. Langkah-langkahnya adalah :
Opportunity (peluang cacat) adalah jumlah tipe cacat potensial pada sebuah unit
output.
Defect per Million Opportunity (DPMO) adalah jumlah cacat dalam sejuta
kesempatan.
Dalam pengumpulan DATA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
Analyze
Mendengarkan data
Langkah pertama dalam tahap Analyze adalah melakukan Identifikasi Akar Masalah,
yaitu mengenali kemungkinan akar masalah dengan cara :
Atau dapat berupa gabungan dari beberapa faktor atau rangkaian penyebab.
Identifikasi Akar Masalah itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa cara :
Analisis proses.
Analisis sebab dan akibat atau diagram Tulang Ikan (Fishbone/Ishikawa diagram).
Analisis data.
Analisis Proses
Analisi Proses adalah aktivitas penyelidikan yang lebih dalam tentang bagaimana
pekerjaan dilakukan untuk mengidentifikasi inkonsistensi, diskoneksi, redundansi,
bottleneck atau bidang-bidang masalah yang mungkin menyebabkan atau memberikan
kontribusi terhadap masalah.
Analisi proses dapat dibedakan menjadi dua jenis :
1. Pemetaan proses yang terperinci/detail
Peta proses adalah urutan aktivitas dalam suatu proses secara terperinci/detail.
Swinlane adalah peta proses yang mencantumkan pelaku dan urutan waktu untuk
setiap langkah proses.
Metode tersebut bertujuan untuk mengetahui aktivitas yang perlu diperbaiki atau
bahkan perlu dihilangkan agar proses dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
2. Analisis aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah (Value Analysis).
Value Analysis adalah analisis terhadap jenis aktivitas yang dianggap memiliki nilai
tambah (Value Adding), bernilai dukung (Value Enabling), tidak bernilai tambah
(Non-Value Adding) bagi customer.
3. Analisis Siklus Waktu (Cycle Time Analysis).
Cycle Time Analysis adalah pelengkap dari Value Analysis. Terdapat dua analisis
waktu :
Work Time (waktu kerja) Adalah waktu yang sesungguhnya digunakan untuk
menyelesaikan suatu proses/aktivitas.
Pareto chart
Histogram
Run chart
Scatter Plot
Control chart
Mengimplementasikan solusi.
Pelaksanaan pilot
Refine and Select, Melakukan pemilihan solusi yang terbaik yang akan
diterapkan pada proyek.
Brainstorm
Terdiri dari beberapa teknik, antara lain :
Anti-Solution, Melakukan brainstorming lawan dari apa yang akan dicapai agar
dapat melihat suatu masalah dengan cara pandang lain.
Synthesize
Teknik yang dipergunakan adalah
Solution Statements, yaitu mengemukakan proposal yang jelas untuk menunjukkan
bagaimana ide yang beragam disatukan menjadi satu tindakan perbaikan yang kohesif.
Filter
Solusi ini masih belum selesai, karena perubahan dan perbaikan masih akan
berlanjut.
Pelaksanaan pilot
Pilot adalah percobaan penerapan sebagian atau seluruh solusi dalam skala kecil.
Tujuannya untuk memastikan efektivitas dan menguji pengaruh solusi tersebut.
Berikut ini adalh beberapa manfaat dalam melakukan pilot :
Mengurangi biaya.
Mereview apa yang dapat dipelajari dari proses perbaikan yang telah dilakukan
(lesson learned) dan merencanakan fine-tune.
Control
Tahap Control memiliki fungsi antar lain,
Aktivitas dan teknik control bervariasi dari pengukuran dan peninjauan sederhana sampai
ke control plan teknis yang sangat terperinci. Berikut ini empat elemen control yang
dipergunakan :
Menggunakan metode :
1. Dashboards : Penunjuk indikator kinerja proses, seperti kecepatan (waktu proses),
jumlah input yang digunakan, jumlah komplain yang diterima, tingkat efisiensi,
dll.
2. VOC Feedback : Voice of Customer terhadap proses dan output baru yang
dinikmati.
3. Process & Performance Audits : Review kinerja dan proses berdasarkan indikator
kinerja dan VOC.
4. Test & Inspection : Inspeksi terhadap proses untuk memastikan hasil sesuai
dengan persyaratan customer dan kepentingan bisnis.
Dokumentasi
Menggunakan metode :
1. Process Map : Peta proses baru yang menggambarkan alur kegiatan hasil
perbaikan.
2. Gambar, Diagram, Video : Ilustrasi yang menjelaskan proses/kegiatan baru untuk
memudahkan komunikasi.
3. Buku Pedoman : Panduan/pedoman formal dalam mengelola proses.
4. Portal : Informasi on-line yang dapat diakses oleh pegawai.
Menggunakan metode :
1. Performance Management : Pengelolaan kinerja agar dapat bertahan lama.
2. Training dan recertification : Meningkatkan pemahaman dan skill pelaku proses.
3. DMAIC Improvement dan Design Projects : Perbaikan proses dan perancangan
proses yang benar-benar baru.
4. Reward dan Recognition : Pemberian reward terhadap orang-orang, unit yang
terlibat dalam suatu proyek yang sukses, misalnya Six Sigma Award, training ke
luar negeri, dll.
MANFAAT SIX SIGMA
Pelaksanaan Six Sigma yang berhasil akan memberikan beberapa manfaat bagi
organisasi atau perusahaan, antara lain
1. Meningkatkan pemahaman terhadap konsumen.
3. Memperbaiki efisiensi
4. Transformasi Manajemen
Six Sigma
Berikut ini merupakan salah satu contoh perbedaan antara Six Sigma dan Total Quality
Manajemen.
Perbedaan
Six Sigma
TQM
Metodologi
DMAIC
PDCA
Pelatihan
Area
Perbaikan
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa apapun sistem yang diterapkan akan
memberikan akhir maksimal terhadap mutu dari manajemen perusahaan dan menciptakan
kinerja yang berkualitas handal.